Beberapa menit kemudian Alesya telah sampai di parkiran kampus, ia langsung memarkirkan mobilnya, kemudian ia keluar dari mobilnya dan langsung melangkah menuju ke dalam kampus.
Semua para lelaki yang ada di situ pun langsung mengalihkan pandangannya ke arah Alesya, ia memang sudah lama jadi idola kampus karena parasnya yang cantik, dan penampilannya yang selalu modis.
"Hayy Alesya." Sapa salah satu lelaki pada Alesya yang lewat.
Alesya menyunggingkan senyumnya yang manis. "Hayy juga."
Walaupun ia terkenal dengan kecantikannya, tapi ia termasuk orang yang tidak sombong dan selalu memberikan senyumannya pada semua orang.
Ketika Alesya hendak menaiki tangga untuk menuju kelasnya yang ada di atas, tiba tiba suara seorang lelaki menghentikan langkah kakinya.
"Alesya!"
Alesya langsung menoleh ke sumber suara, ia pun langsung berlari menghampiri lelaki tersebut dan langsung memeluknya. "Sayang, kamu kangen ya sama aku?"
Elvan mencoba menyingkirkan tangan Alesya yang melingkar di tubuhnya. "Alesya lepaskan!"
Alesya melepaskan pelukannya karena nada bicara Elvan sedikit tinggi. "Why? kenapa baby?"
Elvan menatap tajam mata Alesya. "Aku ingin hubungan kita sampai disini saja."
Alesya membulatkan matanya, seketika ia menutup mulutnya yang ternganga. "Apaa!! aku tidak salah dengar?"
Elvan menganggukan kepalanya. "Iya kau tidak salah dengar."
Mata Alesya mulai berkaca kaca, ia langsung meraih kedua tangan Elvan dan menggenggamnya dengan erat. "Tapi kenapa sayang, tidak ada angin tidak ada hujan, tidak ada petir tidak ada banjir kamu tiba tiba putusin aku!?" dengan cerewetnya.
Elvan melepaskan tangan Alesya yang menggenggamnya. "Ini yang aku tidak suka denganmu, kau terlalu cerewet dan menyebalkan."
"Tapi kenapa tiba tiba seperti ini Elvan, aku tidak mau putus denganmu titik!"
"Terserah kau saja, aku tidak ingin berurusan lagi denganmu." Elvan beranjak meninggalkan Alesya.
"Tidak!! Elvan aku mohon jangan tinggalkan aku." Alesya berteriak sambil meloncat loncat seperti cacing kepanasan😂
Elvan tidak mendengarkan Alesya ia tetap melangkahkan kakinya.
"Ihhhhhh kenapa dia jahat sekali." Alesya menghentak hentak kakinya, dan terus menangis.
Alesya pun melanjutkan langkah kakinya menuju ke kelasnya, sambil terus menangis sepanjang jalan.
Setelah sampai di kelasnya Alesya langsung duduk di kursinya, dua teman dekatnya yaitu Cindy dan Clarista langsung menghampiri Alesya yang terlihat begitu sedih.
"Sya kamu kenapa." Tanya Clarista sambil mengelus pundak Alesya.
"Hiks hiks hiks". Alesya menangis tersedu sedu. "El- Elvan mu- mutusin aku!!!! Aaaaaaa." Ia berteriak memenuhi ruangan tersebut.
Seketika mahasiswa lain yang ada di ruangan tersebut mengalihkan pandangannya ke arah Alesya, apa lagi para lelaki yang seketika saling berbisik satu sama lain. "Wahh berarti ada kesempatan untuk mendekati Alesya." Ya begitulah para lelaki bergumam.
"Apa!? Elvan mutusin kamu." Tanya Clarista yang belum percaya.
Alesya terus menangis tersedu sedu. "Iya aku juga tidak percaya kalau dia memutuskan aku begitu saja."
"Ya mungkin karena ia tidak tahan dengan sikapmu Alesya." Ucap Cindy dengan cuek dan ia langsung kembali ke tempat duduknya.
"Sudah Alesya mungkin memang Elvan bukan jodohmu." Clarista mengelus pundak Alesya mencoba untuk menenangkannya.
Alesya mengusap air matanya. "Hemm oke oke, tapi sepertinya aku akan susah move on darinya, lalu bagaimana ini nanti bisa bisa aku jadi gila, aku jadi pusing, aaaaaaa." Ia beteriak sambil mengacak ngacak rambutnya, sudah seperti orang gila saja😂
Clarista mengernyitkan keningnya karena Alesya yang sangat berisik. "Sudah sudah Alesya."
Beberapa saat kemudian dosen pun masuk, Clarista segera kembali ke kursinya dan Alesya langsung merapikan rambutnya.
*
*
*
Di sisi lain terlihat pemuda yang tampan, tapi penuh dengan keringat dan oli yang menempel di wajahnya, ia terlihat sedang mengotak ngatik sebuah motor.
Sean Melviano, seorang pemuda dari kalangan sederhana ia bekerja di sebuah bengkel milik tetangganya, bukan hanya itu terkadang ia juga menjadi ojol dan terkadang ia juga mengerjakan pekerjaan yang lain sebisa dia.
Dia memang bekerja serabutan, apa saja ia kerjakan yang terpenting bisa mendapatkan uang untuk makan, ia tinggal bersama ibu dan adik perempuannya yang sudah remaja.
Ayahnya sudah lama meninggal akibat sebuah kecelakaan, dan sekarang ibunya juga sudah sakit sakitan, adiknya bekerja sebagai pelayan di sebuah cafe. Sean sudah melarangnya untuk bekerja tapi ia tetap ingin bekerja untuk membantu Sean mencari uang.
"Sean? apa kau sudah menemukan pekerjaan yang tetap?" tanya Chris pemilik bengkel tersebut dan juga sahabat Sean.
Sean mengusap keringat di keningnya dengan lengannya, ia tetap fokus pada motor yang sedang di kerjakan. "Entahlah Chris sangat susah mencari pekerjaan apalagi aku hanya lulusan SMA."
Chris mengusap pundak Sean. "Sabarlah suatu saat nanti pasti kau akan mendapatkan pekerjaan, aku akan membantumu."
Sean tersenyum. "Terimakasih Chris."
*
*
*
*
*
*
Ini Clarista temannya Alesya, baik dan pengertian.
*
Ini Cindy teman Alesya juga, tapi agak sedikit cuek dan tidak terlalu perduli dengan Alesya.
*
Untuk visualnya Sean nanti ya gaes, nyusul.😀🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments
👑Meylani Putri Putti
like lagi ya thor. dukung novel ku juga ya thor
2021-02-24
2
Putri
aku tebak cindy suka sma elvan dan begitupun sebalik.X
2021-02-23
2
Mei Shin Manalu
Aku juga udh kasih rate bintang 5 lho 🌟🌟🌟🌟🌟...
2021-02-17
1