Sementara itu jam sudah menunjukkan pukul 22.30 dan Alesya baru saja sampai di rumah, entah kemana ia pergi sampai selarut itu.
Alesya berjalan pelan pelan memasuki rumah, karena ia takut kalau ketahuan papahnya, tapi sepertinya papahnya tidak ada di rumah.
"Nona." Suara bi Rukma, menghentikan langkah Alesya yang hendak menaiki tangga.
"Bibi, daddy mana sepertinya dia tidak ada di rumah."
"Iya nona, tuan baru saja berangkat tadi sore ke luar kota."
"Nona habis kemana sampai malam begini, kalo tuan tau bisa marah." Imbuh bi Rukma.
Alesya langsung memasang muka sedih, ia memeluk bi Rukma. "Hiks hiks hiks, jangan laporkan ke daddy bi aku mohon oke."
Bi Rukma mengelus kepala Alesya. "Ya sudah lebih baik nona langsung tidur."
"Aduhh bi aku boleh curhat gak." Menatap wajah bi Rukma dengan muka sedihnya.
Bi Rukma mengangguk. "Iya nona, silahkan."
Alesya melepaskan pelukannya, ia menghela nafasnya dalam dalam. "Bibi, Elvan memutuskan aku bi, bagaimana ini aku sangat mencintainya bi, aku tidak bisa hidup tanpanya, terus kalau nanti aku tidak bisa move on bagaimana, sedangkan dia tadi sudah bersama dengan wanita lain, aaaaaa😭." Suara Alesya sangat berisik membuat bi Rukma mengernyitkan keningnya.
"Sudahlah nona, jangan menangis mungkin Elvan belum berjodoh dengan nona."
Alesya memegang kepalanya dan mengacak ngacak rambutnya. "Aduhh bi aku jadi pusing, aku jadi sedih."
Bi Rukma mengelus pundak Alesya. "Sudah nona sudah, ini sudah malam cepat sana tidur."
"Oke oke aku mau tidur, good night bi." Alesya melambaikan telapak tangannya, kemudian langsung beranjak menaiki tangga.
Bi Rukma menghela nafasnya, ia menggeleng gelengkan kepalanya. "Aduhh suaranya benar benar menggelegar, membuat telingaku panas." Bi Rukma langsung beranjak menuju kamarnya.
Bi Rukma memang sudah lama bekerja di situ sebelum mamahnya Alesya meninggal, dan semenjak Alesya di tinggal mamahnya, bi Rukma yang selalu mengurusi Alesya. Ya walaupun terkadang Alesya sulit di atur dan menyebalkan,tapi bi Rukma tetap sabar.
*
*
Malam telah berlalu kini mentari mulai menampakkan cahayanya dari ufuk timur.
Di kediaman Sean.
Bu Yessie sedang menyiapkan sarapan untuk anak anak nya, dengan menu makanan yang cukup sederhana.
Gia menghampiri ibunya, dan langsung merangkulnya. "Ibu tidak usah repot repot menyiapkan sarapan nanti ibu lelah, aku kan bisa menyiapkan sendiri."
Ibu tersenyum. "Tidak Gia, lagi pula ibu sudah enakan."
Gia duduk di kursinya. "Tapi jangan terlalu lelah ya bu, oh iya kak Sean mana?"
Ibu mengambilkan nasi dan lauk untuk Gia. "Mungkin masih siap siap." Ibu duduk di kursi samping Gia.
Beberapa saat kemudian Sean datang dan langsung duduk di kursinya. "Selamat pagi bu, Gia."
Ibu mengangguk dan tersenyum. "Sarapan dulu ya."
Mereka pun menyantap makan siangnya, setelah selesai sarapan Sean dan Gia berpamitan pada ibunya untuk pergi kerja, kemudian mereka langsung beranjak keluar dari rumah.
Seperti biasanya Sean mengantarkan Gia terlebih dahulu ke halte bus, setelah sampai di halte Gia langsung turun dari motornya.
"Makasih ya kak, kakak hati hati ya."
Sean mengangguk, ia pun kembali melajukan motor butut nya kembali, satu satu nya motor peninggalan ayahnya.
*
*
*
Di kampus.
Alesya sedang berjalan memasuki kampus, tiba tiba Elvan lewat dari sampingnya ia benar benar terlihat sangat cuek, bahkan tidak menyapa Alesya sama sekali.
Alesya merasa kesal dengan sikap Elvan yang seperti itu. "Heyy Elvan!!"
Elvan menghentikan langkahnya, ia menoleh ke belakang. "Ada apa?"
Alesya berjalan mendekati Elvan. "Ohh jadi, alesan kamu putusin aku, itu karena kamu sudah ada perempuan lain ya?"
"Maksudmu apa?"
Alesya mengibaskan rambutnya ke belakang. "Aduh Elvan Elvan, aku kemarin melihatmu bersama dengan perempuan, aku tidak cemburu aku hanya merasa kasihan padamu, seorang Elvan Julian yang baru saja putus dengan Alesya Ramania Syahreza, Malah mendekati seorang pelayan, hahhaha kamu lihat saja dari ujung kaki sampai ujung rambutnya, tidak sebanding dengan diriku ini hahhha." Alesya berbicara panjang lebar, dan tertawa jahat.
Elvan menatap tajam Alesya, dia mengepalkan tangannya. "Sudah puas bicaranya?, tidak ada gunanya aku berbicara denganmu." Elvan langsung beranjak meninggalkan Alesya.
Alesya menghentak hentakan kakinya dengan kesal. "Ihhhhh awas saja kau Elvan, aku akan menunjukan padamu kalau aku juga bisa move on darimu, aaaaaa kenapa kau begitu jahat padaku Elvan." Dia berteriak sendiri seperti orang gila😂
Orang orang yang lewat pun melihatnya dengan heran. "Alesya Alesya kamu kan cantik, masa sih tidak bisa dapatkan lelaki yang lebih keren dari Elvan." Sindir salah satu mahasiswi yang lewat.
Alesya menghela nafasnya dengan kasar, ia pun melangkahkan kakinya menuju ke ruangannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments
👑Meylani Putri Putti
like lagi
2021-02-25
1
BELVA
absen pagi datang nih pada mu
2021-02-04
2
Djilan Citra
hi kak😁
semangat selalu ya 🥰
di tunggu feedbck nya
2021-02-03
1