04

Airin terbangun karna mendengar azan shubuh dia merasa pelukan erat di perut dan merasakan deru nafas Raka sejenak Airin terdiam dan nyawa nya sepenuhnya sudah sadar dia membuka selimut benar saja dia tidak memakai apa-apa membuat pipi nya memerah mengingat perlakuan Raka .Dengan pelan Airin melepaskan pelukan Raka dan menurun kan kaki nya

"Aw ...sett"rintih Airin menahan sakit dan tiba-tiba tubuh nya melayang membuat nya kaget

"Dasar wanita lemah dan cengeng"ucap Raka mengendong Airin dan meletakkan dengan pelan sedangkan Airin tidak berani menatap Raka

"Cih!pakai malu segala"ucap Raka sinis lalu keluar dari kamar mandi

🌞🌞🌞

Airin sedikit kesusahan berjalan setelah sholat Airin membuat sarapan meski dia ke susahan berjalan namun dia tahan karna dia harus membuat sarapan dan membersihkan rumah

"Aw. ..kenapa sakit sekali"ucap Airin tapi dia memaksa kan nya dia mengepel rumah hampir selesai dan bagian ruang tamu yg belum Airin asik mengepel dengan sedikit kesusahan dia tidak sadar jika ada 2 pria memperhatikan nya setelah menyadari ada yg memperhatikan nya Airin menolah dan satu pria memicing kan mata nya dan kaget

"Airin ngapain lho kesini sebaiknya lho pergi sebelum Raka melihat lho bisa habis di terkam singa gila itu"ucap nya ingin menarik tangan Airin namun Airin menolak nya

"Kak Albet"ucap Airin kaget

"Kalian saling kenal"ucap nya

"Ceritanya panjang"ucap Albet

"Yg pasti kita harus membawa nya pergi"ucap Albet panik dia tau Raka sangat membenci Airin

"Ngak mau kak"ucap Airin menolak tapi tangan nya di seret oleh 2 pria itu

"Mas Raka"teriak Airin.Raka yg masih tidur kaget mendengar teriakan Airin segera dia mengambil senjatanya dan berlari melihat Airin di seret dia segera menghampiri dan menodong kan senjata di kepala Albet

"Ternyata kalian gue fikir anak buah pak tua itu"ucap Raka kesal menurun kan senjatanya nya kini Albet tidak bisa berpikir apa lagi melihat kilatan amarah Raka

"R..Raka oh iya kenalin kekasih gue"ucap Albet asal sangking gugup nya memperkenalkan Airin membuat Airin melotot Raka menatap Airin tajam Airin hanya mengeleng dan menunduk

"Lho mau mati dia istri gue bang***"ucap Raka menodong kan senjata ke Albet

"Apa istri"ucap Albet dan teman nya dan Albet menelan saliva nya salah bicara

"Hahah !iya ya istri"tawa Albet menepuk bahu teman nya

"Hai kakak ipar kenalin gue Rehan yg tampan dan kece mempesona adik nya suami kakak"ucap Rehan memberi tangan nya Airin menatap Raka mintak persetujuan Raka mengiya kan

"A..Airin"ucap Airin gugup

"Kenapa ngak istirahat"bentak Raka ke Airin

"Maaf"lirih Airin dengan mata berkaca-kaca

"Sekarang pergi kekamar"ucap Raka .Airin segera pergi masuk ke kamar nya

"Sory Ka gue ngak bermaksud karna gue panik jika lho ketemu sama dia lho akan menyakiti nya dan gue kasian sama dia"ucap Albet

"Apa lho mencintai nya"ucap Raka mencekram kemeja Albet

"Ayo lah bro lho cemburu sama gue"ucap Albet

"Siapa yg cemburu gue hanya bertanya saja lagian gue ngak peduli sama dia"ucap Raka

"Benarkah lho ngak peduli kakak ipar cantik banget gue tunggu dia janda ahh"ucap Rehan lalu pergi membuat Raka geram

"Gimana"ucap Raka serius

"Beres dong salah satu anak pak tua mati karna sewaktu dia pergi dia ke tabrak mobil"ucap Albet

"Dan lho ngak ikut karna mau menikahi Airin"ucap Albet

"Dia ngak sepenting itu"ucap Raka pergi

Mereka sedang makan bersama dan berbicara kadang Rehan menggoda Airin tapi Airin hanya diam menikmati makan nya

"2 minggu lalu gue lihat Manda di Club"ucap Albet membuat Airin kaget

Huuk huuk

Airin kesedak dan segera minum air putih

"Club"ulang Airin menghembuskan nafasnya dengan pelan

"Lho udah lama ngak ketemu sama Manda"ucap Albet melihat keterkejutan Airin

"Iya 3 tahun lebih"ucap Airin melanjutkan makan nya

"Kemana aja"ucap Raka dia ingin tau apa yg akan di jawab Airin

"Manusia punya kehidupan dan masalah yg kadang tak pernah di mengerti oleh nya"ucap Airin menatap Raka

"Sebenarnya aku pengen banget ketemu sama Manda tapi ngak tau alamat nya karna dia udah pindah"ucap Airin tersenyum kecil

"Kakak ipar makin cantik jika tersenyum"ucap Rehan

"Masak sih padahal aku jelek lho"ucap Airin tertawa kecil

"Aw ...sakit"lirih Airin karna Raka menyentuh bahu dan Raka berhenti bicara sebenarnya tadi dia ingin bicara dan memegang bahu Airin untuk menghadap nya

"Kakak ipar tak apa"ucap Rehan

"Kenapa"ucap Raka curiga

"Ngak papa"ucap Airin tersenyum lembut

"Aku tau bahu mu ada bekas benturan"ucap Raka

"Aku semalam melihat nya"ucap Raka membuat pipi Airin memerah mengingat kejadian malam kemarin

"Ada apa kakak ipar"ucap Rehan menggoda dia tau pasti sudah terjadi sesuatu

"Sayang"teriak seseorang langsung mencium pipi Raka

"Lho ngapain ke sini"ucap Raka dingin ada rasa perih di hati Airin namun dia juga tau siapa diri nya

"Aku kangen sayang"ucap nya lalu melirik Airin

"Dia siapa"ucap nya tak suka

"Dia...ucap Albet

"Hanya pembantu di sini"ucap Raka

"Ohh mama udah nentuin hari pertunangan kita"ucap nya bergelayut

"Ayo ikut gue"ucap Raka menyeret wanita itu ke ruangannya

"Lho mau mati menyentuh gue hah"bentak Raka

"Sayang"ucap nya

Sret

"Gue ngak suka di sentuh oleh lho gue jijik ngerti dan satu lagi jangan harap gue bisa nikah sama lho ngerti"ucap Raka melukai lengan wanita itu dan mendorongnya

Airin hanya menunduk dan meneteskan air mata nya cepat-cepat dia menghapus nya

"Aku udah selesai "ucap Airin berusaha tersenyum

"Kakak ipar"ucap Rehan tapi Airin sudah pergi

"Pergi jika tidak wajah kau yg menjijikan ini gue sayat mau"ucap Raka tajam

"Kau kejam Raka hiks hiks"ucap nya berlari pergi

"Sial aku akan membereskan wanita itu secepatnya"gumam Raka lalu keluar

"Gue mau kalian beres kan wanita itu secepatnya"ucap Raka dingin dan melihat tidak ada Airin

"Airin Kemana"ucap nya mereka hanya mengangkat bahu sedangkan Airin mengambil air wudhu untuk menenangkan hati nya lalu berbaring menatap langit kamar dan menangis

"Kenapa sakit banget apa sebenci itu dia sama aku hingga ingin mendua kan ku jika memang dia ingin menikah kenapa harus menikahi ku kenapa tidak wanita itu"gumam Airin menangis karna lelah Airin tertidur

Karna hari libur Raka tidak ke kantor tapi dia memeriksa email nya setelah selesai Raka keluar menuju kamar nya lalu berbaring

"Sial kenal otak ku selalu memikirkan cewek bodoh dan jelek itu kenapa aku ingin di elus oleh nya"ucap Raka kesal lalu pergi menuju kamar Airin

Cklek

Airin baru selesai sholat zuhur dan ingin berbaring dan dia kaget melihat Raka

"Enak-enakan ya "ucap Raka berbaring di pangkuan Airin

"Maaf tuan"ucap Airin

"Kepala ku pusing pijat"ucap Raka memejamkan matanya

"Yg benar dong mijat nya dasar lemah"ucap Raka sinis

"Sabar Airin"gumam Airin pelan membuat Raka tersenyum kecil

"Apa kau tak punya tenaga kenapa ngak ada rasa ohh aku lupa ayah mu kan bangkrut pasti kau tak di kasih makanan enak"ucap Raka membuat Airin geram

"Dia ayah ku jangan pernah menghinanya dia pahlawan ku meski dia tak punya apa-apa tapi dia selalu melakukan yg terbaik"ucap Airin kesal dan menjewer telinga Raka

"Aw ...aw hei kau berani dengan ku"ucap Raka kesal membuat Airin memucat

"Maaf "lirih Airin takut

"Sekarang kau perlu di hukum"ucap Raka berdiri mencari sesuatu dan menatap Airin

Raka membuka baju nya membuat Airin menelan saliva nya takut

"Merem"ucap Raka .Airin hanya menurut dan Raka memoleskan lipstiknya

"Sekarang cium seluru tubuh ku ingat semua harus ada tanda bibir mu jika tidak ada maka aku akan menghukum mu lagi"ucap Raka tersenyum licik

"Apa"ucap Airin melotot

"Kenapa tidak mau"ucap Raka geram

"Tidak tidak"ucap Airin mengambil lipstiknya lalu mencium bidang dada Raka

"Wah seperti nya kau sangat menikmati nya"ucap Raka tersenyum licik sedangkan Airin sudah memerah menyembunyikan wajah nya

"Ayo cepat kau mau aku hukum "ucap Raka menahan tawa nya

"Iss"ucap Airin kesal mulai melakukan hukuman nya

"Hiks hiks kau harus tanggung jawab kau memperk*****"ucap Raka dengan tanggis palsu membuat Airin semakin malu

"Hei ayo bagian belakang belum"ucap Raka membelakangi Airin yg kesal dan menciumi punggung Raka

"Rehan Albet tolong aku"teriak Raka

"Iss baik la baik la maaf aku tak kan mengulangi kesalahan ku maaf"ucap Airin dia benar kapok di hukum seperti itu dan Raka tersenyum kemenangan

"Bagus"ucap Raka berbaring

"Kaki ku pegal"ucap Raka Airin memijat kaki dan tangan Raka meski dia marah dan kesal dengan perkataan Raka kadang menyakiti hati nya dia harus sabar

Episodes
1 Airin pov
2 Bertemu lagi
3 Menikah
4 04
5 Masa lalu
6 Masa lalu
7 Berubah
8 Istrinya Raka
9 Hamil
10 Pulang
11 Rencana Jesika
12 Kabar duka
13 Tanpa Airin
14 Saudara kandung
15 Ibu dan mama
16 Selingkuh
17 Kepercayaan
18 18
19 19
20 Kehidupan papa
21 Perdamaian
22 Dari Awal
23 23
24 Kehilangan
25 Kembali
26 Kembali nya Airin
27 Ketulusan Raka
28 Kebenaran
29 Di culik
30 30
31 Albert dan Manda
32 32
33 Ketemu musuh bebuyutan
34 34
35 Cinta Rehan
36 Cinta dan hati
37 Manja
38 38
39 Operasi
40 Bisa melihat lagi
41 41
42 Cemburu
43 Cilok
44 Pertunangan
45 45
46 Pernikahan Rehan dan Rini
47 Kesal
48 Aneh
49 Melahirkan
50 Kebahagiaan
51 Cemburu
52 Di culik
53 Pembalasan Jihan
54 Duka yg mendalam
55 Keluarga Sadewa
56 56
57 56
58 57
59 Terlalu keras
60 60
61 Ulang tahun Reni
62 62
63 Pertunangan
64 64
65 65
66 Prewedding
67 Sakit
68 68
69 Hari pernikahan
70 Pindah rumah
71 71
72 72
73 73
74 74
75 Mengantar ayah
76 Berbagi bersama
77 77
78 78
79 Masak bersama
80 Kebersamaan
81 Tidur di jalan
82 Menyelesaikan masalah
83 menyelesaikan masalah 2
84 Kedataran Alfa
85 85
86 Maling
87 Menyelidiki mister x
88 Di culik mister x
89 89
90 Keputusan
91 Tanda di leher
92 Tidak sengaja mabuk
93 Saudara rasa musuh
94 Mimisan
95 Pertunangan
96 Kecupan di pagi hari
97 97
98 Pindah ke Museum Nickoles
99 Membujuk Zahra
100 Bahagia bersama mu
101 Berpisah
102 Membenci nya
103 18 bulan
104 104
105 Bertemu Wiliam
106 Bertemu Zahra
107 Mintak bantuan
108 108
109 109
110 Siapa aku
111 Mencari suami ku
112 Kenakalan Zahra
113 Merindukan nya
114 Sadar
115 Kebahagiaan
116 Kebahagiaan 2
117 117
118 118
119 Kebahagiaan luar biasa
120 120
121 121
122 122
123 Pengumuman
124 124
125 Kebahagiaan nya hanya sebentar
126 126
127 Menculik istri sendiri
128 Zizi (Zika)
129 129
130 130
131 131
132 132
133 133
134 Curiga
135 Tak percaya
136 136
137 Pergi
138 Meminta maaf
139 Sungguh sungguh
140 Terpaksa memaafkan
141 Terpaksa memaafkan(2)
142 142
143 143
144 144
145 145
146 Akhir cerita
147 Akhir cerita (2)
Episodes

Updated 147 Episodes

1
Airin pov
2
Bertemu lagi
3
Menikah
4
04
5
Masa lalu
6
Masa lalu
7
Berubah
8
Istrinya Raka
9
Hamil
10
Pulang
11
Rencana Jesika
12
Kabar duka
13
Tanpa Airin
14
Saudara kandung
15
Ibu dan mama
16
Selingkuh
17
Kepercayaan
18
18
19
19
20
Kehidupan papa
21
Perdamaian
22
Dari Awal
23
23
24
Kehilangan
25
Kembali
26
Kembali nya Airin
27
Ketulusan Raka
28
Kebenaran
29
Di culik
30
30
31
Albert dan Manda
32
32
33
Ketemu musuh bebuyutan
34
34
35
Cinta Rehan
36
Cinta dan hati
37
Manja
38
38
39
Operasi
40
Bisa melihat lagi
41
41
42
Cemburu
43
Cilok
44
Pertunangan
45
45
46
Pernikahan Rehan dan Rini
47
Kesal
48
Aneh
49
Melahirkan
50
Kebahagiaan
51
Cemburu
52
Di culik
53
Pembalasan Jihan
54
Duka yg mendalam
55
Keluarga Sadewa
56
56
57
56
58
57
59
Terlalu keras
60
60
61
Ulang tahun Reni
62
62
63
Pertunangan
64
64
65
65
66
Prewedding
67
Sakit
68
68
69
Hari pernikahan
70
Pindah rumah
71
71
72
72
73
73
74
74
75
Mengantar ayah
76
Berbagi bersama
77
77
78
78
79
Masak bersama
80
Kebersamaan
81
Tidur di jalan
82
Menyelesaikan masalah
83
menyelesaikan masalah 2
84
Kedataran Alfa
85
85
86
Maling
87
Menyelidiki mister x
88
Di culik mister x
89
89
90
Keputusan
91
Tanda di leher
92
Tidak sengaja mabuk
93
Saudara rasa musuh
94
Mimisan
95
Pertunangan
96
Kecupan di pagi hari
97
97
98
Pindah ke Museum Nickoles
99
Membujuk Zahra
100
Bahagia bersama mu
101
Berpisah
102
Membenci nya
103
18 bulan
104
104
105
Bertemu Wiliam
106
Bertemu Zahra
107
Mintak bantuan
108
108
109
109
110
Siapa aku
111
Mencari suami ku
112
Kenakalan Zahra
113
Merindukan nya
114
Sadar
115
Kebahagiaan
116
Kebahagiaan 2
117
117
118
118
119
Kebahagiaan luar biasa
120
120
121
121
122
122
123
Pengumuman
124
124
125
Kebahagiaan nya hanya sebentar
126
126
127
Menculik istri sendiri
128
Zizi (Zika)
129
129
130
130
131
131
132
132
133
133
134
Curiga
135
Tak percaya
136
136
137
Pergi
138
Meminta maaf
139
Sungguh sungguh
140
Terpaksa memaafkan
141
Terpaksa memaafkan(2)
142
142
143
143
144
144
145
145
146
Akhir cerita
147
Akhir cerita (2)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!