Airin terbangun karna mendengar azan shubuh dia merasa pelukan erat di perut dan merasakan deru nafas Raka sejenak Airin terdiam dan nyawa nya sepenuhnya sudah sadar dia membuka selimut benar saja dia tidak memakai apa-apa membuat pipi nya memerah mengingat perlakuan Raka .Dengan pelan Airin melepaskan pelukan Raka dan menurun kan kaki nya
"Aw ...sett"rintih Airin menahan sakit dan tiba-tiba tubuh nya melayang membuat nya kaget
"Dasar wanita lemah dan cengeng"ucap Raka mengendong Airin dan meletakkan dengan pelan sedangkan Airin tidak berani menatap Raka
"Cih!pakai malu segala"ucap Raka sinis lalu keluar dari kamar mandi
🌞🌞🌞
Airin sedikit kesusahan berjalan setelah sholat Airin membuat sarapan meski dia ke susahan berjalan namun dia tahan karna dia harus membuat sarapan dan membersihkan rumah
"Aw. ..kenapa sakit sekali"ucap Airin tapi dia memaksa kan nya dia mengepel rumah hampir selesai dan bagian ruang tamu yg belum Airin asik mengepel dengan sedikit kesusahan dia tidak sadar jika ada 2 pria memperhatikan nya setelah menyadari ada yg memperhatikan nya Airin menolah dan satu pria memicing kan mata nya dan kaget
"Airin ngapain lho kesini sebaiknya lho pergi sebelum Raka melihat lho bisa habis di terkam singa gila itu"ucap nya ingin menarik tangan Airin namun Airin menolak nya
"Kak Albet"ucap Airin kaget
"Kalian saling kenal"ucap nya
"Ceritanya panjang"ucap Albet
"Yg pasti kita harus membawa nya pergi"ucap Albet panik dia tau Raka sangat membenci Airin
"Ngak mau kak"ucap Airin menolak tapi tangan nya di seret oleh 2 pria itu
"Mas Raka"teriak Airin.Raka yg masih tidur kaget mendengar teriakan Airin segera dia mengambil senjatanya dan berlari melihat Airin di seret dia segera menghampiri dan menodong kan senjata di kepala Albet
"Ternyata kalian gue fikir anak buah pak tua itu"ucap Raka kesal menurun kan senjatanya nya kini Albet tidak bisa berpikir apa lagi melihat kilatan amarah Raka
"R..Raka oh iya kenalin kekasih gue"ucap Albet asal sangking gugup nya memperkenalkan Airin membuat Airin melotot Raka menatap Airin tajam Airin hanya mengeleng dan menunduk
"Lho mau mati dia istri gue bang***"ucap Raka menodong kan senjata ke Albet
"Apa istri"ucap Albet dan teman nya dan Albet menelan saliva nya salah bicara
"Hahah !iya ya istri"tawa Albet menepuk bahu teman nya
"Hai kakak ipar kenalin gue Rehan yg tampan dan kece mempesona adik nya suami kakak"ucap Rehan memberi tangan nya Airin menatap Raka mintak persetujuan Raka mengiya kan
"A..Airin"ucap Airin gugup
"Kenapa ngak istirahat"bentak Raka ke Airin
"Maaf"lirih Airin dengan mata berkaca-kaca
"Sekarang pergi kekamar"ucap Raka .Airin segera pergi masuk ke kamar nya
"Sory Ka gue ngak bermaksud karna gue panik jika lho ketemu sama dia lho akan menyakiti nya dan gue kasian sama dia"ucap Albet
"Apa lho mencintai nya"ucap Raka mencekram kemeja Albet
"Ayo lah bro lho cemburu sama gue"ucap Albet
"Siapa yg cemburu gue hanya bertanya saja lagian gue ngak peduli sama dia"ucap Raka
"Benarkah lho ngak peduli kakak ipar cantik banget gue tunggu dia janda ahh"ucap Rehan lalu pergi membuat Raka geram
"Gimana"ucap Raka serius
"Beres dong salah satu anak pak tua mati karna sewaktu dia pergi dia ke tabrak mobil"ucap Albet
"Dan lho ngak ikut karna mau menikahi Airin"ucap Albet
"Dia ngak sepenting itu"ucap Raka pergi
Mereka sedang makan bersama dan berbicara kadang Rehan menggoda Airin tapi Airin hanya diam menikmati makan nya
"2 minggu lalu gue lihat Manda di Club"ucap Albet membuat Airin kaget
Huuk huuk
Airin kesedak dan segera minum air putih
"Club"ulang Airin menghembuskan nafasnya dengan pelan
"Lho udah lama ngak ketemu sama Manda"ucap Albet melihat keterkejutan Airin
"Iya 3 tahun lebih"ucap Airin melanjutkan makan nya
"Kemana aja"ucap Raka dia ingin tau apa yg akan di jawab Airin
"Manusia punya kehidupan dan masalah yg kadang tak pernah di mengerti oleh nya"ucap Airin menatap Raka
"Sebenarnya aku pengen banget ketemu sama Manda tapi ngak tau alamat nya karna dia udah pindah"ucap Airin tersenyum kecil
"Kakak ipar makin cantik jika tersenyum"ucap Rehan
"Masak sih padahal aku jelek lho"ucap Airin tertawa kecil
"Aw ...sakit"lirih Airin karna Raka menyentuh bahu dan Raka berhenti bicara sebenarnya tadi dia ingin bicara dan memegang bahu Airin untuk menghadap nya
"Kakak ipar tak apa"ucap Rehan
"Kenapa"ucap Raka curiga
"Ngak papa"ucap Airin tersenyum lembut
"Aku tau bahu mu ada bekas benturan"ucap Raka
"Aku semalam melihat nya"ucap Raka membuat pipi Airin memerah mengingat kejadian malam kemarin
"Ada apa kakak ipar"ucap Rehan menggoda dia tau pasti sudah terjadi sesuatu
"Sayang"teriak seseorang langsung mencium pipi Raka
"Lho ngapain ke sini"ucap Raka dingin ada rasa perih di hati Airin namun dia juga tau siapa diri nya
"Aku kangen sayang"ucap nya lalu melirik Airin
"Dia siapa"ucap nya tak suka
"Dia...ucap Albet
"Hanya pembantu di sini"ucap Raka
"Ohh mama udah nentuin hari pertunangan kita"ucap nya bergelayut
"Ayo ikut gue"ucap Raka menyeret wanita itu ke ruangannya
"Lho mau mati menyentuh gue hah"bentak Raka
"Sayang"ucap nya
Sret
"Gue ngak suka di sentuh oleh lho gue jijik ngerti dan satu lagi jangan harap gue bisa nikah sama lho ngerti"ucap Raka melukai lengan wanita itu dan mendorongnya
Airin hanya menunduk dan meneteskan air mata nya cepat-cepat dia menghapus nya
"Aku udah selesai "ucap Airin berusaha tersenyum
"Kakak ipar"ucap Rehan tapi Airin sudah pergi
"Pergi jika tidak wajah kau yg menjijikan ini gue sayat mau"ucap Raka tajam
"Kau kejam Raka hiks hiks"ucap nya berlari pergi
"Sial aku akan membereskan wanita itu secepatnya"gumam Raka lalu keluar
"Gue mau kalian beres kan wanita itu secepatnya"ucap Raka dingin dan melihat tidak ada Airin
"Airin Kemana"ucap nya mereka hanya mengangkat bahu sedangkan Airin mengambil air wudhu untuk menenangkan hati nya lalu berbaring menatap langit kamar dan menangis
"Kenapa sakit banget apa sebenci itu dia sama aku hingga ingin mendua kan ku jika memang dia ingin menikah kenapa harus menikahi ku kenapa tidak wanita itu"gumam Airin menangis karna lelah Airin tertidur
Karna hari libur Raka tidak ke kantor tapi dia memeriksa email nya setelah selesai Raka keluar menuju kamar nya lalu berbaring
"Sial kenal otak ku selalu memikirkan cewek bodoh dan jelek itu kenapa aku ingin di elus oleh nya"ucap Raka kesal lalu pergi menuju kamar Airin
Cklek
Airin baru selesai sholat zuhur dan ingin berbaring dan dia kaget melihat Raka
"Enak-enakan ya "ucap Raka berbaring di pangkuan Airin
"Maaf tuan"ucap Airin
"Kepala ku pusing pijat"ucap Raka memejamkan matanya
"Yg benar dong mijat nya dasar lemah"ucap Raka sinis
"Sabar Airin"gumam Airin pelan membuat Raka tersenyum kecil
"Apa kau tak punya tenaga kenapa ngak ada rasa ohh aku lupa ayah mu kan bangkrut pasti kau tak di kasih makanan enak"ucap Raka membuat Airin geram
"Dia ayah ku jangan pernah menghinanya dia pahlawan ku meski dia tak punya apa-apa tapi dia selalu melakukan yg terbaik"ucap Airin kesal dan menjewer telinga Raka
"Aw ...aw hei kau berani dengan ku"ucap Raka kesal membuat Airin memucat
"Maaf "lirih Airin takut
"Sekarang kau perlu di hukum"ucap Raka berdiri mencari sesuatu dan menatap Airin
Raka membuka baju nya membuat Airin menelan saliva nya takut
"Merem"ucap Raka .Airin hanya menurut dan Raka memoleskan lipstiknya
"Sekarang cium seluru tubuh ku ingat semua harus ada tanda bibir mu jika tidak ada maka aku akan menghukum mu lagi"ucap Raka tersenyum licik
"Apa"ucap Airin melotot
"Kenapa tidak mau"ucap Raka geram
"Tidak tidak"ucap Airin mengambil lipstiknya lalu mencium bidang dada Raka
"Wah seperti nya kau sangat menikmati nya"ucap Raka tersenyum licik sedangkan Airin sudah memerah menyembunyikan wajah nya
"Ayo cepat kau mau aku hukum "ucap Raka menahan tawa nya
"Iss"ucap Airin kesal mulai melakukan hukuman nya
"Hiks hiks kau harus tanggung jawab kau memperk*****"ucap Raka dengan tanggis palsu membuat Airin semakin malu
"Hei ayo bagian belakang belum"ucap Raka membelakangi Airin yg kesal dan menciumi punggung Raka
"Rehan Albet tolong aku"teriak Raka
"Iss baik la baik la maaf aku tak kan mengulangi kesalahan ku maaf"ucap Airin dia benar kapok di hukum seperti itu dan Raka tersenyum kemenangan
"Bagus"ucap Raka berbaring
"Kaki ku pegal"ucap Raka Airin memijat kaki dan tangan Raka meski dia marah dan kesal dengan perkataan Raka kadang menyakiti hati nya dia harus sabar
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 147 Episodes
Comments