Ia menyeka air matanya dengan cepat, lalu tersenyum.Lili memeluknya dengan erat
"Aku tahu perasaan Mu,Fa. menangis lah jika itu mengurangi sakitmu. " ucap Lili
"Heeeii... lepasin ngak.!!! nanti adegan ini keburu viral tahu..." ujar Farah sambil melepaskan pelukan sahabatnya itu
" Kau ini... lihat ini pundakku tempat paling nyaman saat ini... ayo lah jangan sungkan." ucapnya hendak meraih kepala Farah namun di elaknya
" Aku ngak butuh Aku masih kuat kok.." ucap Farah sambil tersenyum
"Jangan sok kuat degh. Fa... Aku kenal Kamu dari Kita masih ileran tahu." ujarnya kesal
" Heeiii.... sudahlah.. mending Kita beri selamat sama mantenan tuh.. yuk" ucap Farah sambil berdiri dan mengulurkan tangannya
"Ia...ia... mantenan....atau mantan" gurau Lili sambil cekikikan dan langsung meraih tangan Farah.
Mereka berjalan dengan langkah yang tak menentu.hati mereka sibuk dengan perdebatannya sendiri. Lili yang memang sejak tadi bersikap dingin hanya melontarkan sepatah dua patah kata saja. Sedang Farah yang terus memberikan semangat untuk hatinya agar bertahan untuk kesekian kalinya. Mereka tiba di hadapan kedua mempelai
"Kak Yusuf selamat ya,,,semoga bahagia." ucap lili sambil mendekatkan wajahnya di telingan Yusuf "Dan semoga Kamu mendapatkan karmamu juga." bisik Lili sambil tersenyum remeh
"Terima kasih doanya" ujar Yusuf sambil menahan geramnya
Lili berlalu ke arah Susi
"Selamat ya." ucap Lili dingin rasanya ia ingin memaki habis habisan Wanita itu namun tangannya sudah di cubit oleh Farah. Ia hanya menoleh dan berbicara lewat pandangan saja. Ia pun berlalu. Kini tinggal Farah saja
"Selamat ya Mas....semoga Kau mendapatkan kebahagiaanmu yang tak pernah Kau dapatkan dariku. Aku melepaskan Mu Mas, Insha Allah Aku ikhlas. Berbahagia lah Mas, Dia Wanita yang baik untuk Mu." ucap Farah
Namun Yusuf malah menariknya dalam pelukannya. Sedang Farah hanya terdiam membeku
"Sebentar saja Farah Aku hanya ingin memeluk Mu!!." ujarnya sambil mempererat pelukannya. Jantung Farah berdetak tak karuan. Wajahnya merah padam menahan sakit kecewa marah
"Sampai detik ini Aku masih mencintaimu,ini kah yang kau maksud dengan pernikahan." ujar Yusuf sambil melepaskan pelukannya
"Hapuslah Aku Mas, Dia Wanita Mu kini bukan Aku. ini jalan Kita kini Mas... Aku merelakanmu dengannya." ucap Farah dengan suara parau dan gemetar Ia sudah tak bisa lagi menahannya. Ia berlari meninggalkan dua insan itu di pelaminannya. Ia berlari dengan puing puing hatinya yang berjatuhan.
Susi dan Yusuf hanya saling memandang. Kemudian Yusuf beralih memandang Farah yang sudah mulai tak terlihat lagi. Di dalam kamarnya ia hanya bisa menangis dalam diamnya nafasnya kadang tercekal rasa sakit yang ia terima bertubi-tubi. Ia merasakan betul kehangatan dalam pelukan Yusuf namun kenyataan selalu menamparnya lebih keras lagi.
"Farah... kamu yang sabar ya... nak." ibu sarti
"Tapi, Bu...Farah ngak sanggup lagi Bu ini terlalu sakit buat Aku Bu." ucap Farah dalam tangisannya
"Hei... mana Anak Ibu yang kuat... yang selalu bisa berpikir positif...badai pasti berlalu sayang. Allah tahu Kamu sanggup hadapi kenyataan ini sayang." ucap Ibunya sambil mengelus punggungnya
Lili pun masuk dengan wajah yang khawatir
"Farah... Tante.. " ujar Lili sambil melangkah di tepian ranjang
"Lili....." Farah langsung memeluk sahabatnya itu
" Tante biar Farah sama Aku ajah." ucap Lili
"Ya sudah Tante titip Farah ya Nak..masih banyak yang harus Tante urus di luar." ucap bu sarti
" Ia Tante.. biar Aku yang jagain Farah." ucap Lili
"Terima kasih ya nak." ucapnya sambil berlalu.
Farah terisak setelah Ibunya pergi,rasanya Ia ingin menumpahkan rasa sakit yang Ia rasakan saat ini. Sedang di luar sana Lelaki yang ia cintai tengah bahagia. Sungguh miris
"Hei mana yang katanya Wanita kuat... ngak cemen... baru di peluk bentar udah melow lagi hedeh..." ucap Lili mengejek
" Sakit Li... sakit banget...Aku ngak siap dengan kemungkinan yang ada." ujar Farah membela diri
"Ya sudah berbesar hatilah Farah... Allah sudah menunjukkan Lelaki mana yang pantas dan tidak buat Kamu."
"Jangan nangis lagi Kamu masih punya hutang sama Aku." Lili
"Hutang.. ???" ujar Farah
"Ia hutang penjelasan Kamu sampai akhirnya Kamu milih jalan ini buat akhiri hubungan Kamu sama kak Yusuf" cecar Lili
"Hhhhhmm... nanti ajah Aku ngak sanggup... sakit,Li" ujar Farah dengan manja
"Ya sudah...eh Kamu berangkat jam berapa sieh... barang barang Kamu udah di paking belom" ujar Lili mencoba mengalihkan suasana
"Astagfirullah,Li Aku hampir lupa....Aku belum sempat paking tadi.. mana jam 8 malam busnya berangkat." ucap farah tersadar dari kekalutannya
" Gue bantuin paking deh... masih ada waktu kok" ujar Lili. akhirnya Merek memutuskan untuk menyiapkan barang bawaan Farah malam nanti dengan cekatan mereka memasukkan barang barang Farah di bag travelling miliknya.
Suasana semakin riuh memang pestanya tak begitu megah hanya kerabat dan para sahabat dari kedua mempelai yang datang. Mereka sama terkejutnya ketika datang dan memberikan ucapan selamat pada pengantinnya. Banyak yang tidak menyangka ternyata mempelai Wanitanya bukan lah Farah. Banyak di antara Mereka yang menanyakan keberadaan Farah, namun tak satu pun yang mengatakannya. Hari semakin meninggi para undangan pun satu persatu meninggalkan pesta dengan penuh cerita menduga duga. Kini tinggal lah Yusuf, Susi, Lili,Ibu Sarti, Rummi dan Fani di ruang keluarga. Jika bertanya soal Farah jangan tanya dia masih tenggelam dalam lukanya.
"Bu, Yusuf minta maaf telah mengecewakan Ibu dan yang lainnya." ucap Yusuf membuka pembicaraan, namun belum sempat dijawab Fani sudah angkat bicara
"Udah telambat Mas... Kami sudah tidak butuh maaf Mu, Kami lakukan ini hanya karna mbak Farah yang minta..pergilah Aku sudah muak liat wajah Mu Mas" ujar Fani dingin
"Fani jaga omongan Kamu, tidak sepantasnya Kamu bicara yang tidak sopan, masuk ke kamar Kamu." ujar Bu Sarti
"Tapi bu...!!! "
" Cepat masuk!!!" titah ibunya. Fani pun berlalu meninggalkan mereka dengan hati yang kesal.
" Yusuf, Ibu sudah ngak tau mau ngomong apa. Rasa kecewa Ibu sama kamu memang ada, tapi Ibu juga lega Kamu sudah mengambil sikap mau bertanggung jawab atas apa yang sudah Kamu lakukan. Memang kesalahan yang Kamu buat sangatlah menyakitkan untuk Ibu, keluarga besar Ibu dan terutama Farah. dan juga Orang Tua Mu. bahkan mereka tak mau hadir kan. Jadi selesaikan lah masalah yang belum terselesaikan dengan baik, bijaksana ya. Semoga kamu bahagia, sebentar lagi kamu akan jadi Ayah bukan,,, lupakan lah masalalu Mu hapus lah Farah dari hatimu.itu permintaan Ibu ya." terang Ibu Sarti
"Ibu... Yusuf minta maaf Bu,, terima kasih atas semuanya. Saya paham yang kalian lakukan bukan hanya untuk nama baik keluarga tapi juga untuk Saya.,sekali lagi terima kasih." Yusuf
"Insha Allah Saya akan melepaskannya perlahan." ucap Yusuf
Mampukah Aku melepaskan Mu Farah. Meski kini jalan kita sudah berbeda. Tak saling beriringan dan tak saling bertatap
"Ibu harap kamu bisa menepati janjimu Nak." ujar Bu Sarti
Ada semburat senyum di hati Susi ia berharap Suaminya bisa menepati janji yang ia buat. janji yang selama ini ia tunggu, janji tentang hati yang masih terbagi dua. Sudah lama Ia menanti, Ia berharap lambat laun Ia bisa merebut hati suaminya sepenuhnya. Suasana kembali senyap. Tak ada kata lagi yang terucap di hati Mereka. Setelah itu Yusuf pun berpamitan dan menuju ke rumahnya bersama Susi yang kini sah menjadi istri nya, ada rasa berat dalam langkahnya ia bahkan tak bisa bertemu Farah untuk yang terakhir kalinya. Namun mereka lupa jika ada hati yang tengah banjir karna air mata dan luka yang menyayat hatinya. Ya siapa lagi, Farah ia hanya terduduk di balik pintu kamarnya ia memeluk kedua lututnya.
Aku akan berusaha melupakan Mu Mas, mengikis sedikit demi sedikit rasaku ini pada Mu, tepati lah janjimu itu Mas, Aku berusaha menghapus semua kenangan manis Kita, Kamu tahu!!, Kamu adalah poros dalam kehidupanku. Hidupku hanya dipenuhi tentang mu semuanya, karna itu sangat menyakitkan jika kamu menyakitiku terlalu dalam, Aku bahkan tak pernah tahu alasan Kamu berpaling dari Ku. Cukup di sini saja Mas... dulu Kamu hidupku, Cintaku, Duniaku. Banyak hal bahagia yang Kita buat,tapi mengapa sesakit ini untuk merelakan Mu Mas, bantulah Aku Mas melepaskan semuanya agar Aku bisa hidup sebagai Farah Khoirum Nissa yang dulu. Yang belum mengenal cinta dan sakit.
...***...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments
Rosminah Mtp
lanjutkan Thor
2021-04-06
1
Andhina
lanjut lagi
2021-04-04
0