Pernikahan (bukan aku)

Sementara di tempat lain dan di waktu yang sama

Seorang Pria yang tengah keluar dari mobilnya dan membanting pintu dengan kasar. Ia masuk ke dalam rumah dan menuju ke kamarnya. Di dalam kamar Ia rebahkan tubuhnya yang mulai lelah tapi pikirannya masih berlomba, ia hanya menatap langit- langit kamarnya.

Farah, sejahat itu kah diriku terhadapmu, jika saja bukan Dirimu yang pernah melukaiku, Aku tak mungkin terjebak dengan Susi. Awalnya hanya pelampiasan tapi Aku juga tak bisa meninggalkannya.

"Aaaaaagggghhhhkkk... "

Lelaki itu terus memandang langit -langit kamarnya bayangan masa lalu sekelibat muncul mulai menguasai ingatannya.

flasback on

Malam semakin larut Pria itu mempercepat langkahnya menuju toko kue yang ada di seberang jalan. Ia masuk dan memesan kue tart ukuran mini dan memintanya di bungkus dengan pita berwarna pink. Hari ini adalah hari ulan tahun Wanita yang ia cintai. Senyumannya mengembang di ujung bibirnya

Pasti Dia suka

Pria itupun melanjutkan perjalanannya menuju sebuah perumahan jaraknya lumayan jauh dari toko kue yang ia singgahi tadi. Ia melajukan motornya dengan cepat. Tak lama ia pun sampai di halaman rumah yang lumayan luas ia melangkahkan kakinya. Memencet bell.

ting tong

Tak ada sahutan

"Kemana yach rumahnya kok sepi, Aku coba lagi"ujarnya sambil memencet bel kembali

ting tong

ting tong

Tak berapa lama suara pintu berdecit

Kreeeeekkkkkk

"Ada apa ya,Den" ucap Wanita paruh baya

"Eeemmm Farah nya ada Bi" ucapnya ragu

"Oooooogh non Farah, dia pergi sama Tuan dan Nyonya baru saja Den"

"Kemana. Bi"

"Ke bandara, Den kak non Farah lanjutkan kuliahnya ke surabaya den"

"Apa...??? kok aku ngak di kasih tau sieh"

"Waaaaah kalau itu Bibi juga.ngak tahu Den"

" Ya sudah kalau gitu, saya pamit ya Bi... Assalamualaikum." ujarnya lalu pergi

"Waalaikum Salam" ujar Bi Inah sembari menutup pintu rumah kembali

Sebelum pergi Pria itu mengambil handphonenya ada pesan masuk

"Assalamualaikum,Mas maaf baru kabarin kalau sekarang aku di bandara mau ke Surabaya,maaf ya Mas. " pesannya

Ia terduduk sebentar lalu melihat layar handphonenya, mencari nama Farah

tut... tut... tut...

"assalamualaikum mas. "

"Waalaikum salam, Fa kenapa mendadak gini sieh?, kenapa Kamu tega sama Aku, Fa"

"Maaf Mas, aku terpaksa ikutin maunya Papaku."

"Kamu tahu kan Aku ngak bisa kalau LDRan. " ucap Yusuf penuh kecewa

" Aku tahu Mas, tapi bisa kah mas menunggu ku setahun aja mas... Aku mohon"

" ....."

"Halo Mas Yusuf...mas"

tut... tut... tut...

flasback off

Pria itu mengusap wajahnya dengan kasar. Ia berlalu menuju kamar mandi,setelah membersihkan diri Ia lalu duduk di tepian ranjang. Pandanganya beralih pada stelan jas putih gading. Apa maksudnya Farah? pernikahan akan tetap berlangsung bukannya Dia sudah menolaknya. Ia hanya menatap langit- langit,mencoba memejamkan mata rasa kantuk mulai merajai dan terlelap.

...***...

Istana impianku kini hanya tinggal sebuah kenangan. mimpi-mimpiku kini sudah terkikis sedikit demi sedikit oleh luka. Mungkin kah selama ini karna keegoisanku menyakitimu Mas Yusuf?, sifat manjaku kah yang membuatmu tak munyukaiku, atau kah selama ini tingkahku telah membuatmu berpaling dari pelukanku. Pikiran- pikiran itu selalu terngiang di pikirannya. Ia tak bisa tidur pagi mulai menyingsing,Ia menghadap kepada Sang Ilahi meminta penguatan batin untuk hari yang luar biasa.

Kicauan burung mulai mengisi suasana pagi. Kokok jantan pun sudah mulai menyadarkan indra. Waktu berlalu begitu cepat dengan penuh perdebatan akhirnya keputusan Farah pun bisa di terima meski mereka harus mengenyampingkan ego masing- masing. semua sudah selesai suasana rumah mulai ramai para tamu undangan pun mulai berdatangan ingin mengikuti prosesi pernikahan Yusuf dan Farah. Ya itulah hal yang mereka tahu. Ia melangkahkan kakinya menuju kamar pengantin. "Seharusnya Aku yang ada di sana" Ia tepis pikiran itu jauh- jauh. Ia memantapkan langkahnya yang sempat terhenti karna lamunannya

"Kamu cantik" ujar farah

" Makasih Mbak.. Aku minta maaf seharusnya Mbak yang pakai kebaya ini"ucap Susi lirih

"Sudah lah Susi, jangan di bahas lagi... Kamu tidak perlu minta maaf untuk apa yang seharusnya menjadi milik Kamu."

" Aku ajah yang bodoh selama ini ngak pernah peka kalau Lelaki yang aku cintai tersiksa, mungkin dengan cara seperti Aku belajar mengikhlaskan Mas Yusuf." ujar Farah lagi

"Tapi Mbak...!!! " ujar Susi belum sempat Ia teruskan,Farah memotong pembicaraan

"Sudah...acaranya sebentar lagi mau di mulai... Aku tunggu di luar ya!!" ujarnya sambil berlalu

Farah menutup pintu kamar saat hendak berbalik seseorang menarik lengan kanannya tiba- tiba. Namun Ia dengan cepat bisa mengimbangi orang tersebut.

"Iiiihhh apa-apan sieh Li, kamu bikin kaget ajah" ujar Farah sambil merapikan gaun yang Ia kenakan

"Heh... yang harusnya marah itu gue.. Apaan sih maksudnya calon suami di gaet sama Wanita lain bukannya ngamuk malah di nikahin lagi... otak lu nih ya rada -rada gesrek ya. " ujar Lili mengebu- gebu

"Hehehe..." ucap Farah hanya terkekeh jujur dia sudah tidak bisa menjawab pertanyaan sahabatnya itu.

"Iiiiihhh malah cengengesan...mana tuh Wanita gatel itu pengen Gua samperin pengen Gua ubek-ubek tuh..." ujar Lili Emosi

"Eeehhh udah dong,Li kasian....acaranya udah mau mulai tuh... Mas Yusuf sama rombongannya udah pada datang," ujarnya sambil nunjuk ke arah meja penghulu

" Lu, ya.... bener- bener dah... " ucap Lili kesal

" Aku janji jelasin semuanya tapi ngak sekarang...kita bantu Susi ke pelaminan ya.. ayo. " pinta Farah

Tak berapa lama mempelai Wanita pun datang. Ia melangkah tanpa ragu. Ia berjalan di antara kursi tetamu undangan. Di ikuti oleh Farah dan juga Lili. Farah tampil dengan sangat cantik. Bajunya yang simpel dengan warna salem sangat pas di kulit putihnya di padukan dengan hijab yang senada, sedikit polesan make up tipis menyamarkan mata sembabnya menambah kecantikan yang alami padanya. Sedang lili terpaksa memakai gaun yang sengaja di pilihnya untuk pernilahan sahabatnya, namun apa di kata hanya tinggal kenangan. Semua mata tertuju pada pengantin mereka di buat bingung mengapa mempelai Wanitanya berubah menjadi orang lain. dan justru pengantin yang mereka tunggu malah menjadi pendamping mempelai wanita. Farah hanya bisa tersenyum, ia percepat langkahnya akhirnya menyeimbangi jalan Susi dan berkata

"Tenang Susi, mbak ada di dekat Kamu. ini hari bahagiamu jangan hiraukan mereka ya." ujar farah " Terimakasih Mbak" ucap Susi. semburat senyum tergambar di wajahnya. Farah paham betul yang di rasakannya. ia hanya wanita asing yang datang dan tiba- tiba mengambil segala kebahagiaan dari mata yang memandangnya. Yang hadir saat itu adalah kerabat Farah dan juga Yusuf. Sejurus kemudian mereka sampai di meja penghulu.Wanita itu duduk di samping kiri Yusuf, di bantu Farah memasang kain panjang yang menjatukan tubuh mereka dalam satu naungan. Hati yang kuat ya untuk kali ini saja... please... jangan nangis airmata kamu jauh lebih berharga dari Mas Yusuf... ayo hati kuat ya... kuat ya!!!... batin Farah Yusuf hanya tergugu melihat tingkah Farah, sedang Lili sudah mulai jengah melihat tingkah sahabatnya itu, Ia lekas menarik Farah dan menuju kursi belakang agar acara segera di mulai.

"Bagaimana kedua saksi sudah lengkap"tanya Pak penghulu yang bernama Ahmat

"Sudah lengkap Pak... silahkan di mulai"ujar Rio (paman Yusuf)

" Bagaimana mempelai Pria...apa Bapak siap." ucap Pak penghulu

"......"

"Bapak Yusuf...apa Bapak sudah bersedia... Pak Yusuf" ujarnya lagi

"Eee... iiia.. ia Saya siap Pak." Yusuf

"Baik Kita bisa mulai prosesi ijab kabulnya"ujar Pak penghulu

"Bismillahi rohmani rohim, saya nikahkan saudara Muhammad Yusuf Syailendra bin Amir Syailendra dengan seorang Wanita yang bernama Susndharyani Putri binti Ahmad Majid dengan emas kawin 4 gram emas, uang 150 real dan seperangkat alat solat tunai karna Allah. " ucap penghulu di barengi jabat tangan dengan hentakkan

"Saya terima nikah dan kawinnya Susndharyani Putri binti Achmad Majid dengan emas kawin tersebut tunai karna Allah." ujar Yusuf lantang dalam satu tarikan nafas

" Bagaimana saksi sah..?? "ujar penghulu menoleh kiri dan kanannya.

Saaaaaaahhhh....

Suara teriakan itu mulai menggema di tengah ketenangan penuh hikmat. Di susul dengan tepukan gemuruh dari tamu yang hadir. Farah pun ikut larut dalam keriuhan itu meski hatinya terluka tanpa sadar kristal bening jatuh di kedua pipinya setelah mendengar lelaki yang di cintainya dengan mantap melafalkan janji suci dengan Wanita lain. Mas Yusuf,saat ini jalan Kita sudah berbeda, Aku memilih jalan yang terbaik untuk kita. jalan dimana sudah tak ada Kita bahkan mimpi- mimpi Kita. Jalan di mana Kita sudah tak saling kenal seperti sebelumnya. Berbahagia lah Mas... hapuslah aku dari hatimu. Doaku bersama Mu Mas.

...***...

Terpopuler

Comments

Rosminah Mtp

Rosminah Mtp

sakit rasanya

2021-04-06

1

Kharizma Eka Putri

Kharizma Eka Putri

udah tau yg nikah Susi klo ga mau malah mau hadech

2021-04-04

0

Andhina

Andhina

lanjut

2021-04-04

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!