Mawar Hitam
suasana rumah begitu ramai, persiapan untuk akad nikah tinggal 10 persen rampung. Tatanan bunga ada di setiap sudut ruangan. begitu pula langkah - langkah kecil bocah bermain menambah gaduh suasana rumah. sedang di halaman belakang rumah yang cukup luas dengan hamparan rumput jepang sudah di tata sedemikan rupa konsep garden party yang di pilihnya. Meja tempat ijab kabul pun sudah di tata dengan apik lampu kerlap kerlip menambah temaram di malam hari. Di sana dia dan Yusuf akan mengikat janji suci mereka bersama. "Lancarkan lah, Ya Robb." doanya dalam hati sembari melihat lihat suasana rumah. Jujur saja wanita itu sangat gugup hingga tak bisa tidur.
sudah jam 12 malam, hening sudah mulai terasa di sana, hanya ada beberapa pekerja yang mulai membereskan perlengkapan kerja mereka. ia masih duduk di kursi teras belakang rumahnya, tiba -tiba saja handphonenya berbunyi. Mas Yusuf, ada apa ya?? gumamnya dalam hati di angkatnya telponnya dengan gembira
..."Assalamualaikum...Farah" ujar Yusuf...
"Waalaikum salam, Mas... tumben banget nelpon jam segini. " ujarnya sambil senyum senyum kegirangan
"Ia.. Fa...Farah.." ucap Yusuf gusar
" ia mas.. kenapa sieh...ada apa??" timpal Farah penasaran
"Fa... bisa kita bertemu malam ini...aku sudah di parkiran depan rumah kamu nih" pinta Yusuf
" Ya ampun mas nanti kalau ibu liat gimana.. " ujarnya
" sebentar ajah.. penting.. aku mau beri tahu sesuatu ke kamu, Fa... please. " pintanya dengan nada memohon
"baiklah... aku ada di halaman belakang, mas.... mas kesini ajah.." ucapnya sambil mematikan telpon di genggamannya
Ada apa ya mas Yusuf kekeh mau ketemu? hal penting apa ya? gumamnya penasaran.
sejurus kemudian lelaki di balik telpon tadi pun muncul dengan langkah yang sedikit ragu lelaki itu melangkah dan kini berdiri tepat di hadapannya dengan raut wajah yang tak bisa di baca. wajahnya begitu cemas dan untuk kali ini wanita itu tak bisa mengartikan ekspresi pria yang ada di hadapannya. tatapan itu. Pria itu lalu duduk di bangku sebelah kanan, hening menyeruak diantara keduanya, diam cukup lama. Lalu Farah mencoba berbicara
"Mas... ada apa kok diam ajah dari tadi. katanya mas mau ngomong sesuatu yang penting apa itu mas.. " ujarnya membuka pembicaraan
"apa itu mas... Farah siap mendengarkannya, mas. " ucapnya lagi
" Fa... aku bingung mau beri tahu kamu dari mana, Mas ngak tahu mau mulai dari mana, mas bingung, Fa." ujarnya cemas, takut salah ngomong akan menyakiti hati wanita yang ia cintai
" ada apa sih.. mas" ujarnya mulai kesal
" ngomong ajah ngak apa apa, toh kita juga besok akan melangsungkan pernikahan kan, jadi mas ngak usah sungkan cerita sama aku, mas" ujarnya mencoba meyakinkan
huuuuuhhhhhffffff
" pernikahan...." ujarnya matanya mulai menerawang
"ia pernikahan kita, liat deh mas cantikkan dekorasinya. di sana tempat ijab kabul kita. " ujar Farah sambil menunjuk meja penghulu yang sudah di hias dengan apik dari kejauhan.
pria itu mulai memantapkan hatinya untuk berbicara dengan gadis yang sedang duduk di sampingnya itu.
Bismillah
" Farah... kekasihku yang luar biasanya dirimu bagiku, maaf mungkin setelah mendengar pengakuan dariku ini membuat mu membenci diriku." ujar Yusuf
deg
" Ma... maksud,mas." hatinya mulai gusar dan gemetar semoga bukan hal buruk
" farah..maafkan mas. mas telah menghianatimu. "ucapnya lirih dan penuh sesal
jantungnya serasa berhenti berdetak nafasnya tercekal di tenggorokan dadanya sesak, jantungnya berdetup tak karuan
" aaaaghh... apa mas.. aku ngak ngerti omongan mas... menghianatiku. " timpalnya tidak percaya
" ia memang benar Farah aku menghianati mu ada wanita lain yang bersamaku hingga saat ini dan... " ucapnya menggantung
" dan... apa, mas." ujarnya mencoba sekuat karang
" ia... ia... sedang mengandung anakku." ujarnya dengan tatapan yang tak bisa di artikan
ia tergugu bagai di sambar petir di siang bolong hatinya hancur, remuk, kecewa dan tak percaya apa yang telah ia dengar dari lelaki yang selama ini memujanya. ia hanya tertunduk diam tak tahu apa yang harus di lakukannya. hanya bisa beristighfar berkali kali.
Astagfirullah halazim
" mas, maksud mas selama ini apa, kok tega mas berbuat hal seperti itu kepadaku, mas. Aku punya salah apa sampai mas patahkan segalanya yang aku punya, mas. "
" Farah... mas minta maaf... Farah... mas khilaf telah melakukan kesalahan besar dalam hubungan kita. aku tahu kamu sudah melakukan banyak hal bahkan pernikahan kita. farah mas ngomong gini karena mas ngak mau kamu dengar dari orang lain tentang hal ini,farah." ucapnya sambil memegang kedua tangan kekasihnya itu
"khilaf... " suaranya memekik sambil menarik tangannya dari genggaman Yusuf
" lantas apa yang ada di pikiranmu mas saat kau berpadu kasih sama wanita itu" sambil terisak dan sesenggukan
"mas ngak pernah mikirin perasaan aku" ucapnya lagi
" Farah... sayang.. percaya lah... aku mencintaimu maafkan aku, kita akan tetap melangsungkan pernikahan kita seperti rencana yang sudah kita susun." ujar Yusuf meyakinkan Farah
Ia mendelik dan hanya menggelengkan kepalanya pelan lalu menghela nafasnya, mencoba meredam rasa yang sedang bergemuruh di dadanya itu
"menikah.... mas bilang menikah... " pekiknya
"mas, ngak mikir wanita itu sedang hamil... anak mu mas... anak kamu... " ucapnya penuh penekanan
" aku ngak mencintainya,Farah... aku cuma mau nikah sama kamu. " timpal Yusuf
" Maaaaaasss.... astagfirullah, kalau kamu ngak cinta dia kenapa sampai dia ngandung anaknya mas. Aku bukan wanita bodoh yang percaya dengan omongan kamu, mas." balasnya
" Mas pikir aku sepicik itu dan kejam....yang ngak peduli dengan wanita lain dan melangsungkan pernikahan kita, aku masih punya hati, mas." jawabnya menahan geram
" aku juga seorang wanita,mas sama seperti dia," ucapnya lagi
"Sejak kapan mas mengenalnya dan siapa wanita itu mas."ucapnya dengan keras
" setahun setelah kepergian kamu ke Surabaya,Fa..dia adalah Junior ku waktu kuliah dulu namanya Susi. aku kesini bersama dia" ucap yusuf sambil melihat ke arah parkiran di halaman samping rumah Farah yang terhubung dengan belakang rumahnya.
betapa remuk hatinya saat ini, selama ini lelaki yang dia anggap sempurna namun kenyataan yang ia dapat hanyalah sebuah kepalsuan, semenit lalu pria itu berkata tak mau meninggalkannya, tapi nyatanya ia membawa serta wanita yang menjadi duri dalam hatinya kini. *Ya Allah cobaan apa yang aku dapat saat ini*.
" bisa mas jemput dia ke mari" pintanya. sambil menatap langit yang mulai pekat dan hanya bertabur bintang yang saling beradu terang. Tanpa sepatah katapun lelaki itu langsung menjemput dan membawa wanita itu di hadapannya. Saat ini wanita itu sudah ada di hadapannya. Wanita dengan postur tubuh yang tidak telalu tinggi darinya sekitar 2 cm sja bedanya, wajahnya yang ayu sekilas ada kemiripan wajah dengannya dengan rambut tergurai panjang. kulitnya yang hitam manis dengan perut yang mulai membuncit tapi belum terlalu nampak jika di lihat sekilas. ini kah wanita yang sudah merebut lelakiku,, oh sakit rasanya hati ini. ia mencoba menguatkan hatinya. di sekanya airmata yang sebutir itu dari pipinya yang putih lalu tersenyum meski terasa kaku.
" Mas, besok pernikahan akan tetap di langsungkan sesuai rencana kita, ucapannya hanya ia dan tuhan yang tahu maksid dari ucapannya itu
Yusuf dan Susi Kaget mendengar ucapan Farah
"susi bisa kamu ikut aku ke dalam ada sesuatu yang aku pengen kasih ke kamu." ucapnya dingin, lalu pandangannya beralih pada Yusuf
" mas pulang lah, ini hampir pagi,istirahatlah untuk pernikahan mu besok, biarkan susi bersamaku, aku akan menjaganya dengan baik seperti dia yang sudah menjagamu ketika aku pergi." ucap Farah langsung berlalu bersama wanita itu.
deg
ucapan farah yang terakhir bagaikan sembilu menusuk nusuk hati Yusuf dan juga susi. sepeninggalannya mereka hanya berdiam di dalam kamar tak banyak bicara. Farah menarik nafas panjang dan mulai beranjak dari tempat duduknya, sedang Susi masih dalam posisinya, Farah berjalanmenuju almari dan membukannya, ia mengambil kebaya putih dan memberikannya kepada wanita itu. Susi hanya terdiam dan menata wajah Farah yang sedang berdiri di hadapannya dengan lekat. dia??pantas saja dulu yusuf tak pernah bisa melepaskannya.
"mungkin ini cara tuhan memisahkanku dengan mas yusuf, aku memberimu gaun ini, tanda bahwa aku menyerahkan mimpi mimpiku bersama mas yusf kepadamu, hanya ini yang bisa aku lakukan saat ini."
"maaf aku sudah menyakitimu dan terima kasih kamu sudah mengerti posisiku." ujar Susi sambil menyeka air mata di kedua pipinya itu.
ciihh, aku masih punya hati meski sekarang semua yang aku miliki, kenangan bahkan masa depan yang indah sudah kau rebut...
"istirahat lah beaok hari pernikahanmu.. " ucap farah sambil berlalu keluar dari kamar pengantin.
ia menangis seisakan dan ternyata ibunya sudah menyadarinya, sedari tadi ibunya memang sudah mendengar semua obrolan mereka dari balik pintu belakang rumah mereka. wanita paruh baya itu memeluk anaknya dan membelai rambut putrinya,Farah tak kuasa menahan tangisannya.
"bu mas yusuf... " ucapannya sambil terisak hatinya hancur lebur
" ia ibu tahu, nak jangan sedih ikhlaskan lah nak, yusuf bukanlah jodohmu, mungkin saja sekarang Tuhan sedang menyiapkan yang terbaik buat kamu dan suatu hari nanti kamu akan menemukan dengan izin-Nya
" ia bu insya allah Farah ikhlaskan mas yusuf, eeemm bu bole farah minta sesuatu"ucapnya
" apa. itu nak.. katakan.. " ujar bu Sarti
" bu besok nikahannya tetap berlangsung ya.. farah ngak mau ngecewain orang lain, bu mereka sudah susah payah bantuin farah nyiapin pernikahan ini." pintanya
"tapi nak... ya Allah..." ujarnya sambil memeluk anak sulungnya itu
" bu farah janji setelah acara nikahan selesai farah langsung ke jogja. aku bisa tinggal sama bude narti disana. ada sebuah tawaran dari agensi di sana.ibu bolehin kan.."
" ia sayang semoga dengan begitu kamu bisa melupakan sakit mu ini" ujar bu Sarti
"terima kasih bu.."
"sekarang kamu istirahat jangan lupa sholat" ujar bu sarti sambil memeluk erat anaknya
" ia bu... " ujar Farah sambil tersenyum
...***...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments
Rosminah Mtp
baru awal aja sudah bikin mewek begini 😭😭😭
2021-04-06
1
pembaca 🤟
awal baca,,,bengek aq GK bisa nafas😭😭
2021-04-06
1
Andhina
lanjut
2021-04-04
0