Flashback.
5 tahun yang lalu, saat niko sedang mengendarai mobilnya menuju mansion orang tuanya, di dalam mobilnya dirinya sedang menghubungi sahabatnya Hans.
yang sekarang menjadi asisten sekaligus tangan kanannya,
tanpa dia sadari, ada kendaraan mobil hitam di belakangnya yang sedang mengikuti,
sampainya di jalanan sepi, mobil yang mengikuti niko pun langsung mencegat dan langsung berhenti tepat di depan mobilnya.
reflek niko pun langsung kaget, dengan kejadian di depan matanya,
" Sial siapa mereka" seru niko dengan nada kesal,
"Halo nik, apa terjadi sesuatu" tanya Hans di ujung telfon
"tidak, hanya masalah kecil, kita sambung nanti" ucap Niko tanpa menunggu jawaban dari hans dan langsung mematikan ponselnya.
empat laki laki yang ada di dalam mobil hitam pun turun, menghampiri mobil Niko dan langsung mengetuk kaca mobilnya dengan keras
Tok Tok "Hai kau keluar sekarang juga" seru salah satu dari mereka.
niko pun turun dari mobil dengan santainya,
"Hai bung ada apa ini,,? " tanya niko dengan santai,
"sudah jangan banyak tanya, tangkap dia sekarang" ucap laki laki berkepala botak, seperti nya dia ketua dari mereka
"Wait, tunggu dulu, sebenarnya ada apa ini kenapa kalian ingin menangkap ku, apa saya pernah berbuat salah dengan kalian, jika memang saya pernah menyinggung kalian, maka maafkan saya, bukankah manusia tidak luput dari dosa" seru niko, dengan nada santainya
ketua dari mereka pun merasa marah, dan langsung menegur anak buahnya untuk menangkap niko
"Sudah jangan banyak bicara, kalian tunggu apa lagi tangkap dia sekarang" tegasnya laki laki itu.
namun belum juga tangan mereka menyentuh tubuhnya, niko pun langsung memukul salah satu dari mereka hingga tersungkur,
"Cih kalian kira bisa menyentuhku hah, dan kalau kalian ingin menangkap ku, satu lawan satu, keroyokan seperti ini, seperti banci" tegasnya niko yanh sudah tersulut emosi
salah satu dari mereka pun maju, dan langsung menghajar Niko, namun karna keahlian niko dalam bela diri yg dia miliki sejak kecil, mereka pun bisa di kalahkan, tapi sepertinya mereka tidak mau menyerah, dan langsung mengeroyok Niko secara bersamaan,
ketika di rasa Niko sudah mulai kehabisan tenaga, sebuah benda keras pun mengenai kepalanya hingga Niko tersungkur ke jalan.
dan saat salah satu dari mereka akan memukulnya lagi, seseorang menghalaunya, dan orang itupun menghajar mereka ber empat hingga tak berdaya.
Niko mulai hilang kesadaran, karna kepalanya terbentur keras oleh benda itu, hingga mengeluarkan darah cukup banyak,
"Hai kau tidak apa apa, Bertahanlah, aku akan membawamu ke rumah sakit" ucap seseorang itu,
dan itulah kalimat terakhir sebelum niko tidak sadarkan diri.
Back
"Senang bekerja sama dengan anda tuan zoe", ucap niko kepada rekan bisnisnya sambil berjabat tangan,
sebelum mereka berpisah,
Niko pun berjalan keluar dari restoran bersama Hans.
namun belum sampai Niko kedepan pintu restoran, seseorang memanggilnya
"Kak Niko" ucap orang itu, niko pun berbalik dan melihat adiknya berdiri dengan tersenyum lebar,
"Sedang apa bocah itu di sini" Gumam Niko
"Makanlah bos, masa maen PS" Jawab Hans yg mendengar gumaman bosnya, yg di tanggapi lirikan maut Niko
" Ada apa" tanya niko dengan nada dinginya
"ekhem aku hanya ingin mengajak kaka makan siang, karna kebetulan juga bukan kita bertemu di sini" ucap Riko dengan nada santainya,
Niko pun menaikan satu alisnya " Aku sudah makan, lain kali saja" ucap Niko yang ingin pergi namun langsung di jawab oleh adiknya
"Baiklah kalau kaka tidak mau, aku tidak memaksa, mungkin memang kita harus seperti ini, menjadi orang yang asing" ucap riko dengan nada sindirnya, yang membuat niko sedikit emosi
"Makan Makan saja tidak usah membual hal menjijikan seperti itu" ucap Niko melewati Riko yang sedang berdiri dan menuju tempat yang adiknya tadi duduki,
Riko pun tersenyum penuh kemenangan,
dan langsung mengikuti kakaknya dan Hans menuju meja makan yang tadi dia pesan,
"Apa kaka ingat, terakhir kali kita makan bersama saat, dulu saat sebelum aku ke luar negeri" seru Riko, yang hanya di jawab acuh oleh kakaknya
"pesanlah, aku tidak bisa berlama lama" ucap singkat Niko
Riko pun memilih menu favorit di restoran ini untuk makan siang dengan kakaknya,
"Baiklah mba, saya ingin menu paling favorit di restoran ini" ucap riko, yang langsung di angguki pelayan restoran itu,
"baik tuan, apa ada lagi, " ucap pelayan itu,
" Maaf, tolong panggilkan juga bosmu dan juga nona Biana, bilang saja dari kekasih mereka" ucap Riko dengan nada santainya, pelayan itu pun kaget dengan perkataan terakhirnya tadi
"hehehee canda, sudah tolong panggilkan saja" ucap Riko, Niko yang mendengar hanya menggelengkan kepala
"baik pak, mohon menunggu" ucap pelayan itu dan berlalu pergi.
"Kapan kau akan berubah Rik, merayu wanita dengan mulut sampahmu itu" sindir Niko dengan pedas,
" Sampai dia mau menjadi kekasihku" ucap Riko tersenyum, Hans yg melihat tingkah mereka berdua hanya bisa menghela nafas.
saat mereka fokus dengan ponsel dan pikiran nya masing masing, suara cempreng bak emak emak yang akan demo pun membuat mereka menatap wanita itu dengan malas,
iyah dia Ayana teman Riko saat masih bekerja di pabrik sekaligus teman masa kecil mereka berdua
"HAI ALL AKU DATANGGGG" seru Ayana
PLETEK Riko pun langsung menyentil dahi Ayana, saat dia sudah duduk di sebelahnya, yang membuat Ayana mengaduh kesakitan
" auuu yakk, kau ini, suka sekali menyentil ku, bisa botak dahiku ini" seru Ayana dengan nada kesalnya
"salah siapa, mulutttttttt cempreng banget,
apa tidak malu di lihat oleh orang orang yang ada disini, kalau pemilik restoran ini yang terlihat anggung dan elegan ternyata suaranya melebihi emak emak yang mau demo" Ucap Riko sebal dengan tingkah sahabatnya yg tidak pernah berubah, lalu mencubit pipinya
"apaan sih, jangan cubit cubit pipiku sakit tau tidak" Seru Ayana penuh emosi
"tidak" ledeknya Riko, yang membuat ayana semakin emosi,
Niko yang melihat pun hanya geleng geleng kepala,,,
"Kenapa lama sekali, di Mana Biana, kenapa tidak ikut kesini" ucap Riko kepada anaya
"bentar lagi dia datang" jawab anaya singkat,
tidak lama pun Biana datang menghampiri mereka dengan senyum manisnya.
"Hai bos mafia" celetuk Biana
Niko yang sedari tadi sibuk dengan ponselnya langsung melihat sosok wanita yang sedari tadi Riko tunggu.
Deg fikiran Niko pun langsung mengingat saat drinya di keroyok oleh sekelompok orang,
dan betapa terkejutnya dia saat menyadari bahwa wanita yang sedari dulu dia cari ada di depan matanya.
walaupun saat itu dirinya tidak sadarkan diri, namun masih mengingat jelas suara terakhir kali sesaat sebelum dirinya tak sadar
Niko kembali ke alam sadarnya, saat Riko bersuara dengan keras memanggil dirinya, yang sedang melamun itu,,
"KA, apa yang kau pikirkan, sampai tidak mendengar ku memanggilmu dari tadi" tanya riko dengan sedikit jengkel,
" ekheem, tidak apa apa, cepatlah, aku sangat sibuk hari ini" seru Niko
,
,,
****Hai guys, sorry kalau masih banyak yang typo dan penempatan kata tidak sesuai,
ini karya novel pertamaku, kasih semangat yah buatku, biar semangat juga melanjutkan ceritanya
jangan lupa kasih like, komen, and vote
terimakasihh☺☺😊😊***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments