kembali bertemu

3 th sudah berlalu, tidak terasa bagi biana bahwa dirinya sudah selama itu menjadi single perent dan wanita yang harus menafkahi keluarga dan juga anak laki lakinya,

yah anak laki laki yang sekarang menjadi semangat hidupnya untuk merubah nasibnya, meraih mimpi dan juga kebahagiaan untuk kluarga terutama anak laki lakinya,

selama 3th inipun biana bekerja di restoran milik sahabatnya Anaya dia adalah atasan sekaligus temanya dulu saat dia masih bekerja di pabrik sebelum akhirnya dia keluar karna menikah,

seperti orang lain pada umumnya menjalankan aktivitasnya di pagi hari begitupun biana,

pagi subuh dia sudah bangun dari tidurnya untuk menunaikan kewajibanya seorang muslim, setelah itu diapun membersihkan kontrakan kecilnya sebelum berangkat kerja, walaupun kontrakanya hanya tempat tidur dan kamar mandi, namun kebersihan lingkungan haruslah tetap di jaga,

jam sudah menunjukan 7 pagi, namun gerimis masih turun sejak malam hari, biana pun bergegas menuju ke tempat kerjanya,

sebernarnya biana bisa datang jam 8 seperti karyawan lainya namun karna dia di beri kepercayaan untuk memegang restoran itu,

biana merasa punya tanggung jawab besar, karna itu berarti sahabatnya begitu percaya dengan dirinya.

namun sepertinya hari ini dia datang sedikit terlambat karna gerimis yang tidak berhenti dan harus menunggu bus yang dia naiki terlambat, hingga kesialan pun datang saat dirinya sedang berjalan menuju halte bus,,

sebuah mobil sport merah pun lewat tidak jauh dari dia berdiri, melaju kencang seperti sedang di kejar DepColektor karna berbulan bulan tidak membayar tagihan mobilnya

byurrrrrr "yakk sial bajuku basah semua, bagaimana ini masa harus balik ke kontrakan lagi, sedangkan ini sudah siang dan akan di pastikan terlambat sampai ke restoran kalau aku balik untuk ganti pakaian, apa aku harus tetap berpakaian seperti ini, pasti akan di tertawakan kariawan lain" gerutu biana,

sambil membersihkan pakaianya yang sudah terlanjur basah dan kotor karna lumpur, untung saja dia memakai payung, coba kalau tidak mungkin sekujur tubuhnya akan terkena cipratan

" dasar orang kaya, apa mereka tidak bisa mengendarai mobilnya dengan pelan, dia fikir ini jalan tempat balap mobil apah, dia fikir yang sedang terburu buru cuma dia apah Aaarrrrggg" desahnya biana, hingga ada suara laki laki yang membuat dia berhenti merutuki kesialanya.

"ekheemmm, sepertinya nona Biana ayu pradipta sedang ada sedikit masalah" ucap laki laki itu,

yang mana membuat biana langsung berbalik menghadap laki laki itu,

"Mas Riko" sahut biana,

laki laki itupun tersenyum mendengar namanya di sebut oleh wanita yang ada di depanya, sembari memperhatikan penampilan biana yang sudah tidak bisa di katakan,

" Yes I'am Riko, bagaimana kabarmu ayu, dan ada apa dengan penampilanmu ini, apa karna cuaca di ibukota yang sedang memasuki musim hujan hingga baju basah pun kau pakai" celetuk riko dengan menahan tawanya,

" hai kau bos mafia kalau kau datang menemui ku hanya untuk menertawakan penampilanku saat ini lebih baik pergilah, aku sedang tidak ingin meladeni omonganmu, aku sedang buru bagaimana caranya agar cepat2 sampai ke restoran tepat waktu" ucap biana dengan cemberut,

"ayolah dinda aku hanya bercanda, usahlah kau merajuk dengan perkataan kanda tadi, kandamu ini tidak kuat melihat wajah manismu saat cemberut seperti anak berumur 5th yang akan menangis" ucap riko sambil membenarkan rambut biana yang berantakan,

" isss basi tau tidak, dan stop kanda usahlah kau memanggilku dengan sebutan dinda, itu membuatku merinding" ucap dinda sambil mengusap kedua tanganya, seakan2 dia merinding jika riko memanggilnya dinda,

" hahaha baiklah baiklah hany, kemana tujuanmu sekarang, biar kangmas mu ini yang mengantarkan sampai tujuan" ucap riko

" Antarkan aku kerestoran, ini sudah sangat terlambat, ucap biana

riko tersenyum lebar, dan langsung mengajaknya masuk ke mobil miliknya

" baiklah hany mari silahkan masuk biar aku antarkan, dan stop merutuki dirimu sendiri ok" ucap riko,

biana pun menganggukan kepala dan langsung masuk duduk di kursi sebelah pengemudi, di susul riko dengan riko yang melajukan mobil,

selama mobil melaju hanya keheningan, tidak ada suara dari dua anak manusia ini, seakan2 tadi tidak ada keributan konyol yang menjadi tontonan gratis oleh pengguna jalan,

dan tidak lamapun mereka mulai membuka pembicaraan,

"Mas Riko"

"Ayu.. "

ucapnya bersamaan

" Hah Kamu dulu mas"

" kamu ajah dulu yu, karna sepertinya aku akan mendapatkan begitu banyak pertaanya" ucap riko

"Cih ge-er sekalih, aku hanya bertanya kapan kau sampai ke sini, ayu dengar dari mba ayana kau masih lama di kuliah di luar" ucap biana, dan langsung menghadap laki laki yang sedang fokus mengemudi

" Iyah sebenarnya aku masih lama di sana mungkin 1 sampai 2th lagi untuk mengembangkan bisnis ku di sana, tapi kluargaku mendesak agar aku cepat kembali, untuk membantu mengurus perusahaan kluargaku" ucak riko

"Owhh aku kira kau kembali ke sini karna akan menikah dengan gadis pujaanmu dulu" ucap biana,

lalu tertawa mengingat kembali 3th yang lalu saat dirinya masih bekerja di pabrik,

saat riko menjabat sebagai manajernya di pabrik tempat kerjanya dulu, dan ayana yang menjadi asisten direktur

yang selalu datang mengganggu jam makan siangnya bersama ayana di kantin, dan dengan tidak ada bosanya menceritakan gadis pujaanya yang dia kagumi namun tidak pernah dia katakan siapa namanya,

hingga membuat dirinya dan juga sahabatnya ayana merasakan bosan dengan omong kosongnya,

dan membuat dua wanita itu pun melancarkan aksi jahilnya agar laki laki itu diam saat makan siang,

riko sendiri pernah mendapat kejahilan dari dua wanita yang selalu dia ganggu,

saat itu riko sedang bercerita mengenai gadis pujaanya, biana dan ayana pun sengaja memberinya es teh manis dengan di campur sambal yang cukup pedas ke dalam minuman yang dia pesankan untuk riko, semata mata untuk menghentikan riko agar tidak berisik malah membuat riko tambah heboh karna kepedasan

" Cih apa kau sedang menertawakan kejahilanmu dulu saat aku tersedak meminum teh pedas yang kamu berikan" ucap riko sambil melirik biana yang masih tertawa

"Yap habisnya sih kamu datang selalu yang di bahas wanita itu, tpi kalau di tanya siapa dia, kamu selalu mejawab rahasia, apa tidak menjengkelkan, coba kalau dulu kamu memberi tahu siapa dia, mungkin aku dan mba ayana akan membantu untuk mendapatkan wanita pujaanmu itu" celotehnya lagi biana dengan masih di iringi tawanya,

Rikopun hanya tersenyum mendengar perkataan biana,

"Seandainya kau tau bahwa wanita itu adalah dirimu, apa mungkin kau akan menerimaku menjadi kekasihmu" ucal riko dlm hati,

" Hany kenapa bajumu bisa seperti itu, kau tidak habis menyapu air hujan di jalan raya bukan" ucapnya riko dengan meledek,

"What, memangnya tidak ada pekerjaan lain apa selain menyapu air hujan, ini semua gara2 orang gila mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi, hingga melewati genangan air, lihatlah bajuku yang menjadi korbanya huhhh, awas saja kalau aku melihat mobil sport merah itu lagi, akan aku kasih perhitungan biar kapok tidak lagi lagi mengendarai kendaraanya sepertk tadi" ucap ayana dengan marah,

namun masih terlihat lucu di mata Riko jika Biana sedang mengomel tidak karuan,

walaupun Biana hanya gadis biasa dari desa, namun dalam perawakan tubuhnya yang di bilang cukup tinggi 170, dengan mata yang agak sipit, pipi yang sedikit cabi,

bibir yang kecil dan tipis dengan warna merah muda, dan rambut yang pajang sepunggung tidak terlihat buruk jika di katakan wanita yang cantik,

Mobil riko pun sampai di depan Restoran sahabat mereka Ayana,

"ok hany sudah sampai, sorry tidak bisa mampir dulu karna aku harus segera ke kantor" ucap riko

"apa kau tidak ingin menyapa mba anaya sebentar" balas biana,

dan riko pun melihat jam tangannya

"mmmm sepertinya untuk sekarang tidak dulu, sampaikan salamku pada ana" balas riko sambil mengusap rambut biana

"ok baiklah terima kasih tumpanganya bos mafia" ucap biana lalu keluar dari mobil, di ikuti riko turun untuk mengantar sampai parkiran restoran

"hany jangan lupa ganti bajumu agar tidak masuk angin" ucap riko

"siaaap bos mafia, sudah sana nanti kau telat bisa2 belum masuk kantor sudah di pecat lebih dulu" balasnya biana dengan senyum manisnya,

"ok sampai jumpa" ucap riko lalu pergi kemobil dan melambaikan tangan,

,

,

,

,

Hai guys maaf kalau ceritanya terlalu panjang, maklum ini novel pertamaku, dan selamat membaca semoga tidak bosan... ☺☺

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!