Di kampus
Keesokan harinya di kampus, Vita berusaha untuk menemukan Justin pacar kakaknya itu. Dia menanyainya kepada semua mahasiswa dan mahasiswi di kampus. Dan akhirnya dia tahu juga kelasnya Justin, dia langsung menemuinya.
Vita melihat Justin yang lagi sibuk menulis di kursi, dia pun langsung menghampirinya. "Woiii, loe selama ini ngpain aja sih?" Vita memukul meja tempat Justin menulis dan bikin Justin jantungan.
"Loe apa-apaan sih, datang-datang udah ngagetin aja" Justin merada marah atas perbuatan Vita yang udah ngagetinnya.
Vita merasa kalo selama ini Justin ga pernah jagain kakaknya sampai-sampai dia sering ke club. "Loe pacar kakak gue kan, trus ngpain loe ga jagain dia? Dan satu lagi loe sebenarnya serius ga sih sama kakak gue, kalo loe hanya mau mainin kakak gue lebih baik loe tinggalin kakak gue" Vita berkata dengan tegasnya kepada Justin.
"Maksud loe apaan sih, gue ga ngerti apa yang loe maksud?" Justin merasa benar-benar ga tau apa sebenarnya yang terjadi.
"Loe ini pacar apaan sih, loe tau ga kalo selama ini Kak Vika sering ke club dan loe hanya diam?" tanya Vita.
"Sumpah gue benar-benar ga tau, gue pikir Vika itu orang yang polos, dia ga mungkin seperti yang loe bilang" jawab Justin membela Vika.
"Serah loe deh, jika sesuatu terjadi pada kakak gue awas loe ya" ancaman Vita kepada Justin.
"Ini cewe ga jelas amat sih. Gue ga ngerti dengan semua yang dia katakan, emang dasar cewek aneh" batin Justin berkata.
Vita yang hendak menuju ruang kelasnya, tiba-tiba seorang dosen memanggilnya. Dosen itu membawa Vita ke dalam ruangnya.
Dosen tersebut ingin Vita melanjutkan kemampuannya dalam bidang lari. "Vita kampus kita di undang untuk mengikuti kompetisi lari internasional di Swis, dan kompetisi akan diadakan bulan depan, apa kamu berminat?" Dosen itu langsung to the point alasannya memanggil Vita ke ruangnya.
"Sebelumnya saya berterima kasih atas perhatian bapak kepada saya, tapi saya juga harus berfikir sebelum mengambil keputusan, dan keputusannya akan saya sampaikan dalam tiga hari lagi" jawab Vita dengan sopan.
"Ok.. Vita semoga keputusan kamu benar" ucap dosen itu lirih.
Di kediaman keluarga Afandi
Setelah pulang dari kampus Vita langsung menuju kamarnya dan dia langsung rebahan di atas kasur. Dia berfikir mengenai tawaran dosennya tadi. Dia ingin mengikuti kompetisi tapi kompetisi itu pasti akan membutuhkan waktu yang lama, dia masih belum bisa meninggalkan keluarganya di sini.
Setelah bosan berfikir di kamar, Vita memutuskan untuk pergi ke caffe yang biasa dia kunjungi. Dia ingin menenangkan pikiran disana.
Di caffe
Justin masuk ke dalam caffe, lalu Justin melihat Vita yang sedang bengong di sana dan kaya nya tatapan mata Vita terlihat kosong. Justin berniat untuk mengejutkan Vita.
"Dorrr.. woi bengong aja loe, lagi mikirin apa" tanya Justin kepada Vita.
"Loe apa-apaan sih ngagetin gue" Vita merasa sangat marah dengan perbiuatan Justin.
"Loe kan tadi juga ngagetin gue di kampus dan sekarang kita seri. Dan lagian loe ngapain bengong sih" tanya Justin lagi.
"Kalo gue ceritain loe pasti ga bakal paham, dan lagian juga ga ada untungnya gue ceritain ama loe" jelas Vita kepada Justin.
"Cerita aja siapa tahu gue bisah bantu, gue siap kok jadi pendengar yang baik buat loe. Dan itung-itung bantuin calon adik ipar, hahaha" ujar Justin sambil tertawa.
"Jadi gini, kampus kita di undang untuk mengikuti kompetisi lari internasional. Dan dosen kampus mau nawarin gue buat ikutan. Gue sangat bingung gue mau jawab apa" lirih Vita menganai yang di tawarkan oleh dosennya tadi.
" Lah hanya itu, loe ngapain bingung? Loe tinggal jawab iya aja gampang kan, ini kesempatan emas loe, gue harap loe ga mau sia-siain kesempatan ini" saran Justin kepada Vita.
"Gue sih maunya juga gitu, tapi gue ga mungkin ninggalin keluarga gue disini. Gue masih ingin bersama mereka dan gue belum mau ninggalin mereka, gue ga pernah kakak gue bakal jagain mereka. Lagian gue juga harus ngawasin kakak gue, gue ga mau dia pergi ke club lagi " ucap Vita lagi.
"Yah kalo kondisinya udah seperti ini gue juga bingung dan ga bisa ngasih loe saran apa-apa" lirih Justin sedih.
"Ga papa kok, makasih loe udah mau peduli ama gue" balas Vita dengan senyum tipisnya.
𝑯𝒊 𝒔𝒆𝒎𝒖𝒂𝒏𝒚𝒂 𝒋𝒊𝒌𝒂 𝒌𝒂𝒍𝒊𝒂𝒏 𝒔𝒖𝒌𝒂 𝒅𝒆𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒆𝒑𝒔 3 𝒏𝒚𝒂 𝒋𝒂𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒍𝒖𝒑𝒂 𝒕𝒊𝒏𝒈𝒈𝒂𝒍𝒌𝒂𝒏 𝒍𝒊𝒌𝒆 𝒅𝒂𝒏 𝒄𝒐𝒎𝒎𝒆𝒏𝒕𝒏𝒚𝒂, 𝒅𝒂𝒏 𝒕𝒖𝒏𝒈𝒈𝒖 𝒆𝒑𝒔 𝒃𝒆𝒓𝒊𝒌𝒖𝒕𝒏𝒚𝒂
𝒕𝒊𝒏𝒈𝒈𝒂𝒍𝒌𝒂𝒏 𝒋𝒖𝒈𝒂 𝒔𝒂𝒓𝒂𝒏𝒏𝒚𝒂 𝒚𝒂 𝒈𝒖𝒚𝒔 𝒋𝒊𝒌𝒂 𝒕𝒆𝒓𝒅𝒂𝒑𝒂𝒕 𝒌𝒂𝒕𝒂 𝒂𝒕𝒂𝒖 𝒌𝒂𝒍𝒊𝒎𝒂𝒕 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒔𝒂𝒍𝒂𝒉😁😁
𝒔𝒆𝒆 𝒚𝒐𝒖 𝒐𝒏 𝒏𝒆𝒙𝒕 𝒆𝒑𝒔
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments