Kumandang adzan Subuh telah terdengar dimana-mana, memanggil dan membangunkan setiap insan untuk beribadah kepada Tuhannya, lantunannya begitu merdu nan indah di setiap gendang telinga yang memiliki iman dan takwa.
Dirumah yang baru saja ditinggalinya, Ardi sudah terbangun lebih dulu, ketika tangan mungil itu mendekap lehernya seperti memeluk guling dengan nyamannya, Ardi mengerjapkan matanya perlahan, mencoba menyesuaikan cahaya yang masuk kedalam indera penglihatannya.
Menyadari posisinya dan Alya sekarang segera Ardi mencoba melepaskan dirinya dengan menggerakan kepalanya pelan, bukannya terlepas sang gadis malah kembali mempererat pelukannya pada guling hidup yang menurutnya sangat nyaman , alhasil wajah Ardi terjerembab dibukitan yang sangat sintal dan terasa kenyal. Ardi melongo memandang Alya sambil sesekali menelan ludahnya yang hendak keluar .
" Astagfirullah, mimpi apa Mas semalam dek bisa merasai adegan seperti ini ." gumamnya dalam hati, pikirannya masih waras, jadi Ardi mencoba melepaskan diri kembali .
" Mas bahkan tidak bisa bernafas, dengan.. Ah astagfirullah, kuatkan iman hamba ya Allah." pekik Ardi dengan pelan memohon ampun kepada Tuhan, tatkala Alya terus-terusan saja mendekapkan kepalanya ke area dada .
" Huuufffttt kuat, kuat, ini cobaanmu Ardi, ini godaan, jadi jangan tergoda. Ingat kamu harus menahannya." di dalam hatinya Ardi bergumam, berusaha menahan gejolak yang sedari tadi sudah memaksa ingin dipuaskan.
Sedangkan Alya yang masih asyik dengan mimpinya merasa terusik dengan gerakan didadanya yang bebas tanpa pengait bra, sesekali ia juga merasakan semilir angin hangat yang menerpa permukaan kulit nya yang entah berasal dari mana, ia mencoba membuka mata, mengerjap ngerjap pelan dan merasai ada yang aneh dengan guling nya, lalu ia mencoba melirik kebawah , memeriksa dengan seksama.
" Akhhhhhhhhhhhhh ibuuuuu." teriak Alya , mendapati bukan guling yang dipeluknya, melain seseorang yang kini sudah sah menjadi suami nya. baru menyadari dia ternyata, ia langsung melepaskan pelukannya, tangannya berpindah di depan dada seolah melindungi sesuatu disana, matanya melotot ke arah Ardi, sedangkan yang di pelototi malah nyengir unjuk gigi .
" Apa yang mas pikirkan, hah? " tanyanya ketus pada Ardi.
" kenyal." jawab Ardi santai, tak menyadari apa yang baru saja ia ucapkan, membuat Alya semakin kesal.
" Iiiihhhhhhh ibuuu." Alya kembali berteriak dengan kencang, dan menghujani badan Ardi dengan bantal.
Ibu Ratih menyelesaikan wudhu nya dengan cepat tatkala mendengar putri sulungnya berteriak dengan keras, ada apa pikirnya? Pagi pagi sudah membuat heboh seisi rumah. Ibu Ratih langsung menyelonong masuk ke kamar Alya, karena sedikit khawatir takut terjadi apa-apa dengan putrinya, beruntungnya pintu kamar tidak dikunci sama sekali.
" Ada apa nduk?" Tanya ibu ratih sambil memandang Alya dan Ardi bergantian, tidak ada yang aneh batinnya.
" Itu Mas Ardi buu." rengek Alya pada sang ibu.
" Suamimu kenapa Nduk ? " Ibu Ratih bertanya lagi. Bukannya menjawab Alya malah diam saja.
" Alya, Ardi kenapa?" Ibu Ratih mengulangi ucapannya.
" Ya masa Mas Ardi mau cium cium pay—"
Alya membekap mulutnya sendiri dan frustasi. Sedangkan Ardi hanya tersenyum geli melihat tingkah sang istri, bagaimana bisa ia berpaling jika yang satu ini saja sudah membuat nya jatuh cinta setengah mati, " imut sekali sih kamu dek." gumam Ardi dalam hati.
" Pay? Pay apa nduk?" tanya Bu Ratih makin penasaran. Karena beliau tidak tahu menahu duduk persoalan nya, alhasil beliau jadi semakin heran.
Bodoh! Kenapa mesti keceplosan sih.
Bagaimana ini? aku harus menjelaskan apa pada ibu?
Karena tak mendengar jawaban apapun dari Alya, akhirnya Ibu Ratih berinisiatif bertanya kepada menantunya.
" Nak Ardi, ada apa ini? " tanya Bu Ratih.
" Oh itu bu—" sebelum Ardi menyelesaikan kalimatnya Alya lebih dulu menyambar ingin menjawab pertanyaan ibunya.
" Mas Ardi tuh mesum bu." ujar Alya setengah merengek.
" Mesum bagaimana Nduk? " balas Bu Ratih.
" Ya pokok nya mas Ardi tuh mesum, dan Alya ngga suka. " ucapnya sambil cemberut.
" Nduk Ardi kan memang suami mu, ngga ada istilah mesum-mesum begitu dalam hubungan suami istri."
Ardi menyeringai, merasa dirinya menang karena sudah dibela sang ibu mertua. Sementara Alya kembali memanyunkan bibirnya.
" Tapi bu—" Alya merengek kembali ingin pernyataan nya juga bela.
" Sudah Nduk, tak ada tapi-tapian, ingat pesan ibu sebelum kamu masuk ke tahap ini. Sekarang ayo kita siap siap untuk sholat Subuh." ajak Bu Ratih. Lalu memandang ke arah Ardi.
" Nak Ardi jadi imam yah. " pinta nya.
" Siap bu. " balas Ardi sigap.
Setelah Ibu Ratih keluar dari kamar Alya dan meninggal kan mereka berdua, Alya terlihat melototi Ardi kembali , merasa tidak terima atas pembelaan ibunya pada sang suami yang padahal sudah jelas-jelas memang tidak bersalah. Akhirnya Alya bangkit dari atas ranjang, melangkahkan kaki mungilnya hendak ke kamar mandi, ia kembali melirik Ardi.
" Huhh dasar om-om mesum." Pekiknya sebelum ia benar benar lari .
ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ
to be continue ❤❤❤❤
tinggalkan jejak yo 🙏😇
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 96 Episodes
Comments
LENY
YG MELUK SIAPA ALYA NYALAHIN ARDI😂
2024-08-10
0
anonim
Alya lebay yaaa 😁😁
2023-11-03
0
Sri Anum Arsusi
bagus juga cerita nya. sisi lain pernikahan karena perjodohan. belum tentu juga menakutkan. malah lucu
2022-08-13
0