Cinta Lelaki Biasa

Cinta Lelaki Biasa

BAB 1

Temaram malam mulai menunjukan sisi gelapnya, menyisakan gurat sinar bulan yang tenang didalam peraduan, kicauan burung hantu yang bernyanyi dengan merdu, dan pendar cahaya lampu yang menghiasi tiap-tiap rumah warga . Malam itu ba'da isya disebuah Kota Ibu Ratih janda paruh baya yang berprofesi sebagai pembantu rumah tangga ingin memasuki kamar putri sulungnya Alya.

Tok tok tok

" Nduk, Ibu boleh masuk? " tanya nya pada Alya sebelum beliau dibukakan pintu oleh putrinya.

" Iya Bu masuk aja, ngga Alya kunci kok." balas Alya,

Ibu ratih lantas membuka pintu, tersenyum ke arah putrinya yang kini sudah beranjak dewasa. Cantik pikirnya. Alya yang melihat Ibunya masuk lantas mendudukan dirinya diatas ranjang, bu ratih ikut duduk ditepian.

" Nduk ada yang mau ibu bicara kan denganmu. " ucap bu ratih membuka obrolan dengan Alya.

" Ada apa bu? " balas Alya.

" Nduk sekolah mu sudah selesai bukan?"

Alya mengangguk, dan membiarkan ibunya melanjutkan pembicaraan.

Ibu Ratih sedikit ragu, namun beliau memberanikan diri untuk melanjutkan pembicaraan ini.

" Nduk, bagaimana jika kamu menikah dengan lelaki pilihan Ibu, namanya Nak Ardi, dia laki laki yang baik nduk ." ujar Bu Ratih menjelaskan apa yang ingin beliau sampaikan.

" Apa? " Alya tergagap ditempatnya dengan pernyataan ibu nya barusan.

Secepat itukah ia akan menikah? Tidak bisakah ia menikmati kebebasannya terlebih dahulu menjadi seorang remaja, yang bersenang-senang kesana kemari dengan orang yang seusianya.

" Bu alya ini baru lulus, Alya mau kerja dulu bu biar bisa bantu ibu sekolahin hayrul sampai tinggi." tolak Alya mentah-mentah soal keinginan Ibunya.

" Kamu tak usah pikirkan soal Hayrul atau pun ibu nduk, ibu masih bisa biayain Hayrul dengan jerih payah ibu, ibu ingin melihat kamu memiliki orang yang bisa melindungi mu dan juga hayrul, karena kelak ibu tak mungkin akan selalu ada untuk kalian ." Ibu Ratih mengiba pada Alya.

" Tapi Bu, Alya tidak mencintai nya, bahkan mengenalnya saja tidak! " Alya masih bersikeras menolak permintaan ibundanya.

Terlihat Bu Ratih menghela nafasnya pelan, ada gurat sendu serta kekecewaan diwajah keriputnya. Alya yg melihat ibunya seperti itu jadi merasa bersalah, dan akhirnya memikirkan kembali permintaan orang yang telah mengandung serta melahirkannya. Sejenak ia termenung.

Apa ini jalan untuk membalasmu mas? Apa aku harus terima tawaran ibu? ucap Alya dalam hatinya.

" Baiklah bu Alya mau."

Dua hari setelah Bu ratih meminta izin kepada Alya, Ardi beserta keluarganya berencana akan datang ke rumah untuk melamar, karena setelah malam itu Bu Ratih langsung menghubungi Ardi memberi kabar bahwa Alya setuju, dan menerima pinangannya, meski Bu Ratih menyadari bahwa Alya sama sekali tidak tertarik dengan Ardi, tapi beliau percaya bahwa Ardi adalah lelaki terbaik pilihannya, yang akan selalu setia melindungi Alya beserta hayrul putra kedua nya .Tikar dari anyaman sudah nampak di gelar di ruang tamu, tak lupa juga aneka camilan yang akan menemani perbincangan dua keluarga yang akan menilin berbagai perencanaan pernikahan, mengenai besarnya biaya, menu makanan yang bagaimana dan lain sebagainya.

Dilain tempat yakni dikamar alya, ia hanya termenung memikirkan nasibnya, apa yanb akan ia dapat setelah menikah dengan Ardi nanti? Kebahagiaan atau bahkan sesal yang berkepanjangan ?

Dan plakkkkk

" Awww. " Alya memekik .

" Al lu tuh dari tadi bengong mulu gua perhatiin, Lo kenapa sih? Masih mikirin tuh cowo? " itu Ira sahabat kecil Alya, teman main, teman curhat, teman segala galanya untuk Alya, sampai ia pun tau permasalahan yang sedang Alya hadapi saat ini .

" Ck! Bukan gitu Ra, lu ngga ngerti ." sergah Alya.

" Gue ngerti Al, hati lu tuh sakit, meski ngga karena cowok itu, tapi lu liat ibunya? Lu mau sakit hati tiap hari Al? " ucap Ira sedikit emosi.

" tapi Ra—" sebelum alya melanjutkan bicara nya Bu Ratih memanggil dari luar, sepertinya keluarga Ardi sudah datang.

" Nduk , keluarga Nak Ardi sudah datang, ayo keluar." titahnya , Alya hanya mengangguk sebagai tanggapan.

" Nak Ira temenin Alya ya." lanjut Bu Ratih.

" Siap Bu." ucap Ira dengan mengacungkan jempol ke arah Bu Ratih.

Terlihat diruang tamu dua keluarga sudah berkumpul , Ardi ditemani bibi serta pamannya mereka bertindak sebagai wali dari Ardi, karena memang sedari kecil Ardi sudah yatim piatu, dengan begitu ia menjadi terbiasa hidup mandiri, dan tak menuruti gengsi.

Dipihak Alya ada paman Roni pengganti ayah Alya yg telah wafat sekaligus menyambung sebagai wali , bibi Santi istri dari paman Roni, Nenek Tini, dan tak lupa Ibu Ratih serta juga Hayrul. Perbincangan pun di mulai, tak terlalu banyak basa-basi namun lebih tepatnya langsung pada inti dan tepat sasaran, keluarga alya pun tak banyak menuntut, sadar akan keadaan serta kondisi keuangan, ditengah perbincangan sesekali ardi melirik Alya, gadis pujaan hati yang telah lama ia damba sebentar lagi akan menjadi miliknya, sekilas senyum bulan sabit muncul di bibirnya.

" Gimana menurut kamu Ar? " tibatiba Paman Kardun bertanya, Ardi yanb ditanya tiba tiba oleh pamannya jadi gelagapan.

" Ah iya gimana, gimana apanya paman? " malah balik bertanya.

" Kamu gimana Ar, yang fokus dong jangan hanya liatin Alya saja." goda paman Kardun pada ponakannya.

" Ahaha iya paman ." ardi tersenyum malu-malu sambil menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

" Tadi paman tanya gimana kamu setuju kalo pernikahan kamu diadakan bulan depan? " ulangnya lagi.

" Iya Ardi setuju paman. " jawabnya sigap.

" Wahh semangat sekali kamu Ar." dengan menepuk bahu kanan Ardi.

" Haha biasa lah Kar anak muda kan pengen nya yg cepet cepet." timpal Paman Roni sambil cekikikan, tapi seketika suara riuh canda tawa itu hilang tatkala Alya membuka mulutnya.

" Ibu, Paman, Nenek, jika sudah tidak ada lagi yang di bicarakan alya pamit ke kamar, permisi ." Alya lantas langsung melenggang ke arah kamar nya, tak peduli meski itu ibu ratih yang memanggilnya.

" Nduk." bu ratih hendak bangun dari duduknya, tapi Ardi mencegah calon ibu mertuanya.

" Bu, biarkan. Biarlah adek berpikir dan menerima ini dengan tenang. Ardi tak apa. " dengan senyuman menghiasi wajahnya, berusaha menerima kenyataan bahwa sang pujaan hati belum bisa menerima keberadaan nya.

*********

Dikamar

Alya hanya mampu menangisi takdir nya, takdir yang tidak pernah terpikirkan sebelum nya, menikah dengan orang yang tidak dicintainya bahkan mengenalnya saja tidak.

" Ini semua gara gara ibu kamu mas, gara gara ibu kamu aku harus begini, apa karena aku hanya anak seorang pembantu hingga aku tak pantas bersanding dengan mu, hati ibu mu itu terbuat dari apa? hiks hiks. " sambil sesenggukan ia mencercau segala sesuatu yang berkecamuk dihatinya, hingga ia terlelap karena terlalu lelah untuk menangisi takdir yang tidak tau akan mengarah kemana.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Jangan lupa tinggalkan jejak yaaaa ❤❤❤❤

Terpopuler

Comments

Ita rahmawati

Ita rahmawati

kok gitu si alya nya 🤦‍♀️🤦‍♀️🙄🙄

2024-07-20

0

anonim

anonim

weh Alya tdk sopan

2023-11-03

1

EndRu

EndRu

ooh Alya udah punya cowok toh. ga dapet restu gitu

2023-09-05

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!