"Ah, rasanya waktuku hanya habis meladenimu," gerutu Naina kepada Sekretaris Ben. Membuat Ben semakin kesal mendengarnya. Wanita yang merasa waktunya habis karena dirinya sementara wanita ini tidak menyadari kalau dialah yang membuang waktu sekretaris Ben.
Naina berbalik kembali ke arah Dennis.
"Tuan muda, saya mohon dengan segala kebaikan Anda. Tolong, terima bunga ini!" Menyerahkan bunga ke arah Dennis dengan penuh harap, di pikiran Naina hanya ada tip. Bagaimanapun juga, dengan cara apapun juga, bunga ini harus di terima oleh Dennis Atmajaya dan mengambil satu foto Dennis bersama bunga ini. Memang ini sangatlah sulit, tapi semangatnya tak akan surut jika mengenai dengan uang. Ia harus mendapatkan tip ini.
"Duduklah!" untuk pertama kalinya Dennis berbicara, rasanya seperti angin segar bagi Naina.
Apa ini pertanda Tuan muda sudah memberi harapan? pikirnya
Naina segera duduk di kursi yang berada di depan meja kerja Dennis.
"Siapa namamu?"
Naina dan Sekretaris Ben terkejut, tidak ada yang menyangka kalau Dennis akan menanyakan ini.
"Sa-saya?" Naina menunjuk dirinya.
Dennis hanya mengangguk.
"Nama saya Naina, Tuan muda." Menunjuk papan nama pada bajunya.
Sekretaris Ben tersenyum sinis mendengarnya.
"Apa tidak ada nama lain yang lebih bagus dari itu?" ejek sekretaris Ben dengan nada yang kecil tapi di dengar oleh Naina. sepertinya sekretaris ini menyimpan dendam seketika pada Naina.
"Hei, apa Anda menghina namaku?" Sontak suara Naina sedikit lantang.
Ben tidak peduli dan menatap ke arah lain.
"Sudah, sini bunganya," ujar Dennis yang membuat mata Naina terbelalak dan seketika lupa dengan sekretaris Ben yang menghina namanya, ia sangat bahagia mendengar Dennis meminta bunganya.
Sekretaris Ben menoleh ke arah Dennis.
"Tuan muda ...." Sekretaris Ben tidak percaya kalau Dennis akan menerima kiriman buket bunga dari orang yang pernah menyakitinya. Sebagai sekretaris yang sangat setia padanya, ia tidak akan pernah melupakan Arumi. Gadis yang pernah menyakiti tuannya ini. Bagaimana mungkin Dennis ingin menerima bunga ini?siapa wanita aneh yang di kirim oleh Arumi?wanita yang sejak tadi dengan drama tidak masuk akalnya.
"Ini, Tuan muda. Saya sangat berterima kasih karena Tuan muda sudah ingin menerima bunga ini yang artinya Tuan muda juga sudah menyelamatkan pekerjaan saya," ujar Naina tersenyum yang menambah kecantikannya.
"Siapa yang mengancammu demikian?" tanya Dennis yang masih menatap bunga di tangan Naina dan belum mengambilnya.
Aduh, mampus. Aku melakukan ini hanya karena sebuah tip. Kamu mengambilnya atau tidak, aku tidak akan kehilangan pekerjaanku.
Naina berpikir sejenak.
"Tidak, Tuan muda. Tidak usah bahas itu," jawab Naina dan menyodorkan kembali bunga di tangannya agar Dennis mengambilnya.
Dennis mengambil bunga dari tangan Naina, rasanya Naina ingin melompat berjoged-joged melihat Dennis sudah memegang bunganya.
Dennis menatap bunga di tangannya kemudian mengambil secarik kertas bertuliskan Arumi di sana dan membuang kertas kecil itu ke tempat sampah, bahkan tanpa membaca isi tulisan di dalamnya.
"Tuan muda ...." Naina terkejut melihat Dennis membuang nama Arumi beserta isi pesan yang ada di dalam sana.
"Aku menerima bunga ini karena dirimu, bukan si pengirimnya," ujar Dennis yang membuat Naina tidak bisa mengucap satu katapun.
Naina berfikir lagi.
Ah bodoh amat, yang jelas Tuan muda sudah menerima bunganya.
"Kalau begitu, apa saya bisa mengambil foto Anda bersama bunga itu, Tuan muda?" tanya Naina ragu-ragu.
"Tidak usah khawatir, Tuan muda. Ini hanya bagian dari laporan yang harus saya setor ke toko kami," sambungnya beralasan sembarangan.
Sekretaris Ben mengernyitkan alis mendengarnya
"Hei, saya tidak pernah mendengar hal seperti itu. Kamu jangan mengada-ada," ujar Sekretaris Ben.
"Hei, Tuan galak. Apa Anda tahu kalau zaman semakin modern, segala sesuatunya harus di foto," balas Naina kesal.
"Apa yang kamu katakan tadi? kamu memanggilku tuan galak?" Sekretaris Ben semakin murka dengan wanita pengantar bunga ini.
Sementara Dennis, ia benar-benar tidak bisa menahan senyumnya.
"Sudah ... sudah ... ambil fotonya sekarang!" ucap Dennis santai yang membuat Naina kembali kegirangan tapi ia pendam di dalam hati rasa bahagianya itu.
"Ah, Tuan muda. Kamu sungguh orang yang sangat baik. Pasti kebaikan adik Anda, juga karena mencontoh dari dirimu," puji Naina yang selama ini hanya mengenal Azea, siapa yang tidak mengenal artis sebaik Azea Ruanna Atmajaya yang sangat senang berbagi, tapi tidak banyak yang mengetahui kalau Azea punya kakak yang sangat tampan juga baik.
Naina mengeluarkan ponselnya dari tas kecil di dadanya kemudian mengambil satu gambar Dennis yang memegang bunga.
Cekrek
"Terima kasih, Tuan muda," ucap Naina sangat bahagia.
Dennis hanya mengangguk tersenyum.
Yes...aku dapat tip, aku dapat tip.
Gumamnya sangat bahagia.
"Ok, sudah selesai bukan? silahkan tinggalkan ruangan ini, sekarang!" Ben yang sedari tadi memendam kekesalannya, kembali mengusir Naina.
"Satu lagi, Tuan muda," pinta Naina kepada Dennis tanpa peduli dengan Ben yang mengusir dirinya.
"Apa lagi?" tanya Ben dengan tegas.
"Sabarlah, Tuan Sekretaris. Sejak tadi Anda selalu marah, apa Anda di pekerjakan hanya untuk marah?" ketus Naina kepada Ben yang membuat Dennis kembali menyembunyikan senyumnya. Ada gadis selucu ini? bahkan berani berbicara asal kepada sekretaris Ben.
Sekretaris Ben mengepalkan tangannya ke bawah.
Sungguh, wanita ini.
Naina mengeluarkan selembar kertas tanda terima.
"Silahkan Tuan muda tanda tangan di sini! sebagai bukti kalau Tuan muda sudah menerima kirimannya." Naina menyodorkan selembar kertas ke arah Dennis.
Dennis menandatangani kertas tersebut.
"Terima kasih, Tuan muda," ujar Naina seraya mengambil kertas yang sudah ditanda tangani Dennis
"Permisi," sambungnya pamit dan langsung berbalik.
Tiba-tiba terdengar suara benda jatuh dan pecah ke lantai.Sepertinya tanpa sengaja Naina menyentuh vas bunga yang berada di atas meja kerja Dennis.
Vas bunga yang terbuat dari kristal bohemia original dengan warna gold disertai corak putih yang menambah kemewahannya, soal harganya? sudah pasti sangat fantastis.
Oh Tuhan, apa aku menjatuhkan sesuatu?sudah pasti sesuatu yang berada di dalam ruangan ini sangat mahal harganya, matilah aku.
gumam Naina yang sontak mematung dan enggan untuk berbalik.
Bagaimana ini? apa aku pura-pura buta saja? ah, terlambat.
gumamnya lagi dengan penuh kepanikan.
"Ehhmm ...." Dehaman sekretaris Ben.
"Apa Anda akan kabur dan tidak akan bertanggung jawab?" ucapan sekretaris Ben semakin membuat Naina panik.
Naina menepuk keningnya.
Sial, aku mendapat tip satu bulan gaji tetapi sepertinya aku akan kehilangan gaji, entah berapa bulan atau mungkin tahun.
gumamnya lagi dan segera berbalik dengan kepala tertunduk ke arah dua orang lelaki dengan wajah panik dan menyedihkannya.
Melihat ke arah lantai. Benda mahal itu berserakan tak beraturan.
Sebagai karyawati di toko bunga terkenal, ia tahu persis berapa harga vas bunga yang ia jatuhkan. Jika ada kalimat yang mengatakan hilang satu tumbuh seribu, maka itu tidak berlaku baginya. Ia mendapatkan tip tapi sepertinya akan kehilangan jauh lebih banyak. Dapat satu hilang seribu, sepertinya kalimat itulah yang cocok untuknya saat ini.
Bagaimana tidak? pastinya dia akan mengganti rugi benda mahal ini.
Memberanikan diri mengangkat kepalanya.
Melihat sang direktur melipat kedua tangan ke atas meja dengan wajah yang biasa saja tapi tetap membuatnya takut, melihat ke arah sang sekretaris yang berkacak pinggang dengan senyum sinis dan mengangkat kedua alisnya, entah itu pertanda apa.
TETAP TINGGALKAN JEJAK YAH❤️
like,koment,vote dll😍
Terima kasih🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 102 Episodes
Comments
Jeklin Makaminang Kinzhe
😇😂😂😂
2021-10-23
0
RinNi
🤣🤣🤣🤣🤣
2021-06-30
0
dahlan arief
jatuhin vas bungaa . . .kyak ingat adegan flimnya si anuu 😂😂😂
2021-06-04
0