Pagi yang begitu macet di jalanan Ibu kota, kendaraan silih berganti membunyikan klaksonnya.
Seorang gadis berambut panjang dengan kemeja putih yang ditutupi jaket dan rok selutut berwarna hitam, tampak mulai kesal di atas motor maticnya.
"Secepat apapun aku berangkat, pasti akan telat juga," gerutunya di atas motor matic tua yang setiap hari menemani dirinya.
Tidak lama kemudian. Dengan kelincahan dan kemampuannya menyalip setiap kendaraan, akhirnya ia berhasil sampai ke tujuannya.
Beauty Flowers, toko bunga terbesar dan terkenal di kotanya dengan cabang yang sudah tersebar dibeberapa kota-kota besar di negeri ini. Di sinilah dia bekerja dari pagi hingga jam 5 sore.
Memarkir motornya dan meletakkan helmnya ke spion motornya kemudian berjalan masuk melewati pintu kaca dengan tas ransel yang ia gantung di lengan kanannya.
"Kamu telat lagi, Maemunah," tegur salah satu karyawati yang merupakan sahabat baiknya sejak ia SMA hingga bekerja bersama di toko bunga ini.
Naina menatap jam tangannya.
"Hanya 7 menit saja," balasnya kepada Kiran dan berlalu ke ruangan khusus karyawati untuk meletakkan jaket dan ranselnya.
Tidak lama kemudian ia keluar dan sudah terlihat rapi dengan rambut yang ia kuncir.
Semua orang sudah bersiap untuk briefing, rutinitas pagi yang mereka lakukan sebelum mulai membuka toko. Briefing dipimpin oleh Selfy, wanita yang berusia 35 tahun. Ia penanggung jawab toko tersebut.
"Hampir setiap hari kamu telat, Naina. Untung saja kamu putri kesayangan pak Anton dan bu Annisa.Tapi, walau begitu berusahalah untuk merubah sikap terlambatmu itu," tegur Selfy berbisik kepada Naina sebelum memulai briefing, semua orang tahu kalau Naina terlambat karena setiap pagi harus mengurus pamannya dulu yang sedang sakit dan beruntungnya dia karena bos pemilik Beauty Flowers tempatnya bekerja sangat menyayangi Naina dan juga sudah memaklumi jika Naina terlambat.
"Maaf,Bu Selfy. Saya akan terus berusaha agar saya tidak terlambat," jawab Naina dengan menundukkan kepala.
"Sudah ratusan kali kamu mengatakan itu tapi tetap saja kamu terlambat," balas Selfy.
Naina hanya tersenyum manja menatap Selfy, walau Selfy kadang berucap keras tetapi dia adalah wanita yang baik dan juga menyayangi Naina.
"Itulah kelemahan saya, Bu Selfy. Ketika saya berjanji maka sulit untuk saya tepati." Menggaruk-garuk belakang lehernya yang tidak gatal. Senang sekali menggoda Selfy.
Semua orang sangat menyayangi Naina. Selain Kiran sahabatnya, tak ada yang tahu kalau Naina tinggal dilingkungan Zona X. Naina sengaja menyembunyikan status tempat tinggalnya karena ia trauma jika semua orang menghindarinya, mana ada orang yang mau berteman dengan orang yang berasal dari Zona X. Itulah pengalaman pahit Naina sejak ia sekolah tapi Kiran satu-satunya orang yang mengetahui itu. Kiran tidak pernah memandang rendah Naina karena dia tahu sahabatnya itu adalah wanita hebat yang punya harga diri walau hidup di lingkungan penuh nista di mata sebagian orang.
"Dasar Maemunah." Rudi memukul lengan Naina. Ia mendengar sayup-sayup pembicaraan Naina dan Selfy. Rudi juga merupakan salah satu karyawan Beauty Flowers dengan tugas sebagai pengantar bunga.
"Sudah ... sudah ... ayo kita mulai briefing-nya. Ingat, Maemunah ... tetap berusaha merubah sikap terlambatmu itu!" lanjut Selfy.
Semua orang memang terkadang memanggil Naina dengan sebutan Maemunah, entah awalnya dari mana tapi nama itu sudah melekat dalam dirinya. Mungkin karena dirinya yang begitu jenaka dan tidak mudah untuk marah hingga semua orang seenaknya memanggil dia dengan sebutan apa saja.
"Siap, Bu." Naina mengangkat tangannya memberi hormat kepada Selfy.
***
Selang beberapa waktu, briefing selesai. Semua karyawan dan karyawati kembali ke pekerjaannya masing-masing dan toko sudah di buka.
Toko bunga yang selalu ramai pengunjung terutama dari kalangan atas.
Tepat pukul 09.00 pagi, seorang wanita cantik memasuki toko bunga tersebut. Dilihat dari tampilannya, seperti wanita dari kelas atas.
"Selamat pagi, Nona muda," sapa Kiran. Segera memberi sambutan kepada wanita yang terlihat sangat cantik nan elegan yang memasuki Toko bunga tempat ia bekerja.
Wanita ini tidak menjawab, hanya berlalu seraya melihat-lihat bunga yang ingin ia beli.
"Maaf, Nona muda. Nona Muda cari bunga yang seperti apa?mungkin saya bisa membantu." Sebagai karyawati toko, Kiran kembali menyapa Costumer-nya dengan sangat ramah.
Tetap saja wanita ini masih terlihat angkuh dan tidak peduli dengan Kiran.
Dasar anak orang kaya, sombong,
batin Kiran dengan tetap tersenyum kepada si wanita yang masih sibuk memilih bunga.
Sudah beberapa menit lamanya Kiran mengikuti langkah wanita dihadapannya tapi tidak juga menemukan bunga yang cocok dihatinya.
"Maaf Nona muda kalau saya lancang. Nona muda katakan saja bunga yang seperti apa yang Nona muda inginkan, saya bisa membantu Nona muda mencarikannya. Di toko kami ini, semua bunga tersedia atau katakan saja bunganya untuk siapa? maaf sekali lagi jika saya lancang Nona muda, saya hanya ingin membantu Nona muda." Kiran kembali membujuk wanita tersebut, dia tidak ingin waktunya habis hanya untuk menunggu wanita angkuh seperti ini sementara pengunjung Toko sudah semakin ramai.
"Aku mencari bunga untuk kekasihku,jika perlu bunga terbaik di toko ini," jawab wanita tersebut.
Akhirnya kamu berbicara juga,kenapa tidak sejak tadi kamu mengatakannya,
batin Kiran menggerutu.
"Baik, Nona muda. Tunggulah di sofa itu, saya akan membawakan bunga yang cocok untuk seorang kekasih." Kiran melangkah ke dalam meninggalkan wanita yang sudah membuatnya kesal di pagi-pagi seperti ini.
"Hei, kenapa wajahmu terlihat seperti kanebo keras?" tanya Naina melihat wajah Kiran yang sangat kusut.
"Jangan meledekku, aku sedang melayani costumer angkuh yang sangat menyebalkan," ketus Kiran yang membuat Naina terkekeh.
"Apa wanita yang duduk di sofa itu? tanya Naina.
"Hhhmmm"
"Tadinya aku yang ingin melayaninya tapi kamu lebih dulu, syukurlah." Naina kembali meledek Kiran.
"Aku turut prihatin. Sabarlah, Nona Kiran. Pembeli adalah raja," lanjut Naina yang masih terkekeh dan segera keluar dengan beberapa bunga ditangannya untuk costumer-nya yang lain yang sedang ia layani.
Kiran juga sudah membawa dua bunga di tangannya, satu berwarna merah dan satu berwarna pink soft.
"Permisi, Nona muda," Kiran sudah sampai di hadapan wanita itu dengan dua buket bunga cantik di tangannya.
"Silahkan Nona muda memilih bunganya! ini bunga yang paling cocok untuk seorang kekasih." Memperlihatkan dua buah buket bunga di tangannya.
Wanita tersebut memperhatikan bunga yang dipegang Kiran. Menampakkan raut wajah yang sulit ditebak.
"Apa Nona muda masih tidak menyukainya?" tanya Kiran khawatir. Naina yang berada tepat di belakang Kiran, memperhatikan Kiran dan costumer wanita yang memang terlihat sangat angkuh.
"Aku menyukai keduanya."
Kiran tampak tersenyum mendengarnya.
"Kalau begitu, Nona muda bisa membeli keduanya." Kiran kembali memberikan sarannya.
Tiba-tiba wanita ini tersenyum picik.
"Aku tidak menyangka, toko bunga terkenal seperti ini mempekerjakan karyawati berotak dangkal seperti Anda."
Kiran tersentak mendengar ucapan wanita di hadapannya.
"Mana mungkin aku mengirimkan dua bunga sekaligus," sambung wanita tersebut kesal.
Naina yang sejak tadi mendengarnya, melangkah mendekati Kiran dengan costumer wanita tersebut.
"Maaf, Nona muda. Saya Naina." Memperlihatkan tanda pengenal di sebelah kanan atas bajunya.
"Jika Nona muda menyukai keduanya maka kami bisa menyatukan kedua bunga ini. Warna merah di bagian dalam dan pink soft ini sebagai pemanis disetiap pinggirannya." Mendengar penjelasan Naina, wanita tersebut tampak tersenyum manis.
"Ternyata kamu sedikit cerdas," ujar wanita tersebut kepada Naina
"Kepuasan pelanggan adalah prioritas utama kami," balas Naina.
"Ok, lakukan yang terbaik!"
"Baik, Nona muda," jawab Naina.
"Oiya satu lagi, aku ingin bunga ini diantar saja dan pastikan bunganya sampai ke tangan kekasihku." Wanita tersebut kembali memberi perintah.
"Nona muda tidak usah khawatir, kami sudah punya team khusus untuk bagian pengantaran"
"Tidak, aku tidak mau orang lain mengantarnya. Kalian tidak tahu siapa kekasihku, sangat sulit menemui dirinya." Naina dan Kiran saling menatap, mereka tidak mengerti dengan ucapan wanita tersebut.
"Aku ingin kamu yang mengantarkan bunga ini!" Wanita tersebut menunjuk Naina.
"Aku percayakan kepadamu,"sambungnya lagi dengan sedikit tegas. Wanita ini merasa kalau Naina adalah wanita yang pemberani dan bisa mengantarkan bunga ini.
"Maaf, Nona muda. Akan tetapi, itu bukan pekerjaan saya." Naina mencoba menolak permintaan wanita menyebalkan ini.
"Oh, jadi kamu berani menolak permintaan saya." Nada wanita tersebut semakin meninggi membuat semua orang menoleh kepadanya.
Selfy yang juga mendengar itu segera berlari menghampiri Naina dan Kiran.
"Maaf, saya Selfy. Saya penanggung jawab Toko bunga ini. Katakan apa yang bisa kami bantu?atau pegawai kami membuat kesalahan?" Selfy mencoba berbicara dengan baik kepada wanita dihadapannya.
"Aku ingin bunga pesananku diantarkan langsung oleh gadis ini, aku hanya mempercayakan bungaku kepada dia tetapi dia menolakku."
"Maaf, Nona muda. Saya tidak berhak menolak keinginan costumer, saya hanya mengatakan kalau itu bukan tugas saya." Naina kembali menjelaskan.
Selfy segera memperbaiki keadaan.
"Maaf, Nona muda. Ini bisa kita atur, Anda tidak usah khawatir. Katakan saja, kemana bunga ini akan diantar oleh Naina?" Selfy kembali mencoba menenangkan wanita tersebut. Naina menatap Selfy, sejurus Selfy mengerdipkan mata pertanda setujui saja.
"Bagus, antar bunga ini ke kantor Atmajaya Group. Pastikan bunga ini sampai ke tangan Dennis Atmajaya, kekasihku," tegas wanita tersebut kepada Selfy.
"Beri tahu pegawaimu itu, dia tidak usah khawatir. Jika bunga ini berhasil sampai ke tangan Dennis Atmajaya maka aku akan memberikan dia tip sebesar satu bulan gajinya," sambung wanita itu.
Naina sangat terkejut mendengarnya, jika sesuatu yang berhubungan dengan uang maka ia tidak akan menolaknya.
"Kamu sangat beruntung karena aku memilihmu langsung," ujar wanita itu kepada Naina.
Naina menampakkan senyum indahnya, dia hanya membayangkan uang.
"Tenang saja, Nona muda. Saya jamin bunga Anda akan sampai kepada kekasih Anda itu," balas Naina tersenyum.
"Giliran uang kamu cepat."
jangan lupa tekan like kemudian berikan komentar dan votenya yah❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 102 Episodes
Comments
ⱮҼⱮҼყ ყιɳ 🎀
Bakalan jadi pertemuan pertama nih 😅
2021-03-16
0
Rizoe Zhatura
lanjut Thor aku suka ceritanya.....
2021-03-16
0
Tri Hartatik
wahhh jodoh kak Denis datang😁😁
2021-02-12
0