Mengontrol perasaan.

Matahari pun mulai menampakkan sinarnya, yang pada awalnya bersembunyi di balik kegelapan malam. Seorang gadis yang tengah tertidur pulas di atas kasur kesayangannya, menggeliat karena cahaya matahari pagi yang menembus jendela kamarnya. Ia pun terbangun dan melihat ke arah jam yang terdapat di sebelah meja tempat tidurnya. Jam sudah menunjukkan pukul 06:12, gadis itupun langsung berdiri untuk menuju kamar mandi.

15 menit kemudian...

Gadis itu pun selesai, dan melanjutkan memakai seragam sekolah nya. Hari ini gadis remaja bermarga 'Ma' tersebut hanya memakai riasan ringan seperti biasanya. Lalu segera memasukkan buku-buku beserta peralatan yang digunakan untuk hari ini. Adik dari Jiaqi itupun langsung keluar menuju ruang meja makan.

"Selamat pagi kak...." sapa Wati pada Jiaqi kakaknya yang masih bergelut dengan peralatan di dapur. Wati duduk di meja makan dan memerhatikan sang kakak yang begitu sangat cocok menggunakan celemek berwarna pink itu.

"Pagi juga dek... ini makanlah...." ucap Jiaqi.

"Emm... Kakak juga." balasnya. yang diangguki oleh sang kakak.

"Huaaaaaa... Enak sekali." ucap Wati, saat gadis itu memakan masakan Jiaqi.

"Makanlah yang banyak, itu kakak masakan spesial untukmu." ucap Jiaqi.

Wati mengangguk, "Terimakasih kak karena sudah memasakkan nasi goreng ini, ini enak sekali." ucap Wati lagi. sambil mengunyah nasi goreng buatan kakaknya, "Alangkah beruntungnya, gadis yang bisa mendapatkan kakak." Imbuhnya lagi.

Jiaqi menghentikan acara makannya saat mendengar ucapan Wati. Mungkin ini terdengar bagus di mata sang adik, tapi tidak dengannya. Ia justru merasa sedikit kecewa.

"Apa kakak memiliki orang yang di sukai?" tanya Wati, saat gadis itu sedang melirik laki-laki yang sedang menunduk di depannya.

Jiaqi mengangkat kembali kepalanya, dan melihat Wati yang juga sedang melihatnya, "Mungkin...."

"Hah? jadi kakak beneran punya orang yang di sukai?" ucap Wati, tak percaya.

"Tapi kakak tidak tau, apakah orang itu juga menyukai kakak." balas Jiaqi.

"Apa kakak sudah menyatakan perasaan kakak kepada gadis beruntung itu?" tanya Wati lagi.

"Bagaimana bisa kakak menyatakan perasaan ini dek, kakak takut dia akan menjauhi kakak setelah dia mengetahuinya."

"Aisshhh... Jangan langsung beranggapan begitu, kakak kan belum mencobanya. Aku sangat yakin gadis itu juga menyukai kakak," ucap Wati. mencoba meyakinkan kakaknya.

"Benarkah?" ucap Jiaqi, menampilkan senyuman getir.

"Tentu saja benar... Kakak ku kan sangat tampan, banyak penggemarnya juga. Hehehe tapi kalau boleh tau siapa gadis beruntung itu? apakah dia ada di sekolah kita?" Wati seakan-akan sedang menebak.

Braakk...

Suara gebrakan yang baru saja Jiaqi lakukan membuat Wati terkejut, "Kak...!"

"A-ah, maaf dek... Kakak tidak bermaksud mengagetkan mu, tapi sebaiknya kita segera berangkat nanti telat!" ucap Jiaqi. Laki-laki itu langsung meninggalkan ruang meja makan.

Wati yang masih terdiam di ruang makan hanya berucap, "Oh, o-oke."

***

Wati segera menghampiri kakaknya yang sudah menunggunya di luar, "Kak...?"

"Ayo!! Nanti keburu telat!"

"Kak, bisakah kita naik bus saja? Aku hanya tidak ingin naik mobil!" ucap Wati.

Jiaqi terdiam sejenak, "Baiklah... Ayo kita naik bus,"

...

Jiaqi dan adiknya sudah berada di dalam bus, dengan Wati yang terlihat sangat senang saat memandangi pemandangan luar dari arah jendela, "Dek...?"

Gadis itu menoleh, "Iya kak?"

"Maaf soal tadi," Ucap Jiaqi, Ia merasa sangat menyesal atas perlakuannya tadi.

Gadis itu hanya tersenyum, "Tidak apa-apa. Seharusnya aku yang meminta maaf kepada kakak, karena sudah membuat kakak tidak nyaman atas pertanyaan ku," ujar Wati.

Jiaqi tersenyum, Ia pun mengalihkan pandangannya ke arah lain dengan memasang earphone di telinganya. Namun beberapa saat kemudian, tiba-tiba Wati menyenderkan kepalanya di pundak Jiaqi karena gadis itu tertidur. Jiaqi yang melihat itu, langsung melepaskan earphone yang terpasang di telinganya dan membenarkan posisi tidur sang adik, agar tidak membuatnya sakit. Jiaqi memandangi wajah Wati, Ia pun mengingat hal semalam.

Malam Sebelumnya..

Jiaqi mendekatkan wajahnya ke arah wajah sang adik yang tengah tertidur pulas. mengikis jarak diantara keduanya, Jiaqi pun mulai menutup matanya yang dialiri oleh air matanya yang Ia tahan sejak tadi.

Dekat... dan semakin dekat....

"Aissshhh... Apa yang kamu lakukan Jiaqi, dia adikmu!! Sadarlah!!" gumam Jiaqi dalam hati.

Jiaqi pun yang sudah merasa hawa panas menyerangnya, ia pun hanya mendaratkan ciuman pada kening sang adik, lalu beranjak pergi menuju kamar miliknya, seraya mengusap air mata yang mengalir di pipinya.

Deg!! Deg!! Deg!!

Setelah sampai pada kamarnya, ia pun mengelus dadanya yang sedari tadi berdebar....

Kembali ke cerita tadi.

Jiaqi tidak tau apa yang akan terjadi pada malam itu jika, dirinya hampir tidak bisa mengontrol perasaannya. Jiaqi mencoba mengalihkan pandangannya ke arah lain, untuk menghindari pandangannya terhadap Wati.

***

"Kakak, aku masuk ke kelas dulu ya," ucap Wati, pada saat dirinya telah sampai di depan pintu kelasnya bersama Jiaqi yang mengantarkannya.

Jiaqi pun mendekat dan mengusap rambut adiknya lembut, "Belajarlah dengan giat!!" ucapnya.

Wati menganggukkan kepalanya, "Emm...,"

Wati pun masuk ke dalam kelas, sedangkan Jiaqi masih tetap berada pada posisi nya untuk memastikan bahwa Wati akan nyaman di kelasnya. karena gadis itu baru 1 bulan berada di sekolah tersebut.

"Jiaqi...?"

Jiaqi menoleh ke arah suara yang memanggil namanya, "Tony... Baru sampai?"

"Em... Baru saja, kamu ngapain disini?" tanya Tony, pada sahabatnya. Ia pun melirik ke dalam kelas, "Ah, mengantarkan adikmu ternyata," ucapnya lagi.

Jiaqi mengangguk, "Em...,"

"Ke kelas yuk!!" ajak Tony.

Tony dan Jiaqi pun, menuju ke kelasnya yang berada agak jauh dari tempat kelas Wati, karena Jiaqi dan Tony merupakan anak tahun ke 3 di sekolahnya, yang juga merupakan (Senior) Wati adiknya.

***

"Kau, kenapa?"

"Ton... Semalam aku...,"

Tony, menghentikan langkahnya menatap Jiaqi dengan penuh tanya, "Kenapa? Apa ini tentang adikmu?"

"........"

"Ada apa, Jiaqi?"

"Semalam aku hampir menciumnya."

"Aiisshhh, sudah kuduga... Kau tidak bisa mengendalikan perasaanmu ya?" ucap Tony, Ia menggeleng-gelengkan kepala. Ia hanya tidak habis pikir tentang jalan pikiran sahabatnya ini. Sebesar itukah perasaannya pada sang adik? Hah... Ia pun menepuk pundak sahabatnya, "Jiaqi, aku tau perasaan mu terhadapnya. Tapi kau juga harus ingat!! dia adikmu!" ujar Tony, mengingatkan.

"Aku, tau."

"Haaaaah," suara nafas kasar, keluar dari arah Tony.

***

Kring... kring...

bunyi bell telah terdengar, menandakan bahwa waktu istirahat telah tiba.

"Kamu, mau kemana?"

"Ke kelas adekku... Aku mau mengajaknya makan di kantin," ucap Jiaqi, saat Tony bertanya.

"Jiaqi...!"

"Aku, tau ton... Kau jangan khawatir," ucap Jiaqi. dan segera meninggalkan sahabatnya yang masih memandanginya.

"Ck, anak itu." ucap Tony kesal.

....

Bruuk...

"Auw...," di saat bersamaan, Jiaqi yang berniat ke kelas adiknya harus ia urungkan sebentar karena dirinya tidak sengaja menabrak seseorang, "Ah, maafkan aku. Aku tidak sengaja."

'Suara ini, aku mengenalnya.' batin orang itu. Ia pun mendongakkan kepalanya, untuk memastikan bahwa dirinya tidak salah dengar, "Ma Jiaqi?" tanya gadis itu.

Jiaqi mengernyitkan dahinya, karena orang di hadapannya tau namanya, "Kau, mengenalku?" balas Jiaqi bertanya.

Orang yang tak sengaja di tabrak-nya itu segera berdiri dan langsung memeluk laki-laki itu, "Aku merindukan mu." ucap orang itu yang merupakan seorang gadis. Jiaqi yang terkejut atas perlakuan gadis di hadapannya yang secara tiba-tiba memeluknya... Ia pun langsung melepaskan pelukan itu secara sepihak.

"Kau siapa?" tanya Jiaqi dengan suara agak keras.

"Ini aku, Menik. Orang yang kemarin tidak sengaja kau tabrak di rumah makan (Sudarti)," ucap Menik menjelaskan.

Jiaqi mengingat-ngingat, "Lalu, kenapa kau memelukku dan mengatakan bahwa kau merindukanku?" tanya Jiaqi, dengan muka datarnya.

Gadis di hadapannya menunduk, "Ka-karena aku me-menyukaimu," ucap gadis itu dengan gugup.

Jiaqi, yang mendengar ucapan gadis itu tak sedikitpun merasa kaget, yang ada ia tak memperlihatkan reaksi apa-apa.

"Menik, kau kemana saja? aku mencari mu kemana-ma-" ucapan terpotong itu terdengar dari arah belakang gadis yang bernama Menik itu. Jiaqi yang mengalihkan pandangannya ke arah sumber suara, dan kembali melirik gadis di depannya dan mengatakan, "Maaf, aku harus pergi!!" Jiaqi pun segera pergi meninggalkan Menik yang memanggil-manggil namanya, "Kak, tu-tunggu!!"

"Iyaaaaaak!! Menik. Ada hubungan apa antara kau dan senior kita?" tanya salah satu sahabat Menik.

"Tidak, ada,"

"Benarkah? Tapi rasanya ada bau-bau orang jatuh cinta disini,"

"Hehehe, apa sih kalian. Aku gak ada apa apa sama kakak itu beneran kok Dewi, Whid," ucap Menik, dengan malu-malu.

"Emm...,"

"Tapi aku setuju saja sih, kalau kau memang menyukainya, kak Jiaqi juga keliatannya orangnya baik... Yah! meskipun dia terlihat dingin dan pendiam," ucap Dewi.

"Eoh, kita juga tidak pernah melihat dia bergaul sama anak-anak lain. Dia hanya dekat dengan sahabatnya kak Tony yang juga merupakan seseorang yang sangat dingin," tambah Whidie.

"Katakan saja kepadanya jika kau memang sungguh menyukainya nik!" kata Dewi.

"Apa, kak Jiaqi belum memiliki kekasih?" tanya Menik melihat ke arah teman-temannya. Ia benar-benar ingin mengenal orang yang ditemuinya kemarin malam, sekaligus yang membuatnya merindukan sosok laki-laki itu.

"Aku dengar dari teman sekelasnya, dia belum memiliki kekasih kok." balas Dewi.

"Ya gimana kak Jiaqi mau punya kekasih coba dew, dia saja hanya menghabiskan waktunya bersama dengan adik perempuannya." ucap Whidie.

"Kak Jiaqi, memiliki adik perempuan? apakah adiknya juga bersekolah di SMA ini?" tanya Menik penasaran.

"Iya...," jawab sahabat Menik serempak.

Menik menyunggingkan senyuman yang sulit diartikan.

'Apakah ini pertanda bahwa aku akan memiliki kesempatan untuk mendekati kak Jiaqi?' batinnya.

Bersambung..

Jangan lupa tinggalkan like, komen dan rate kalian ya, biar aku lebih semangat lagi dalam membuat cerita ini, Terimakasih. 😍💗💗

Terpopuler

Comments

ARSY ALFAZZA

ARSY ALFAZZA

👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻

2021-03-21

0

MANGA

MANGA

kenapa ya perasaan itu harus di kontrol

2021-02-05

1

Halo kk aku mampir sampe sini dulu ya, nanti aku lanjut lagi😁

2021-02-04

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog.
2 Makan Malam.
3 Mengontrol perasaan.
4 Menjengkelkan!
5 Aku Sangat Membencinya.
6 Bolehkah?
7 Malam Itu.
8 Pertemuan Kedua.
9 Memilih untuk mengalah.
10 Sakit karena tak dipercayai.
11 Masih Adakah Masa Depan?
12 Kekerasan.
13 Pagi-pagi Buta.
14 Nikah siri?
15 Serangan Tiba-tiba.
16 Serapah Whidie.
17 Maaf.
18 Menahan perasaan ini.
19 Harus berbuat apa?
20 Tak Peduli.
21 Visual dan Karakter.
22 Yoonikha & Gavin.
23 Edwin & Dewi.
24 Edwin & Dewi (part 2).
25 Edwin & Dewi (part 3).
26 Whidie & Ivander.
27 Whidie & Ivander (part 2).
28 Sera & Wati.
29 Sera & Tony (Malam Pertemuan).
30 Sera & Tony (Aku mencintaimu).
31 Menik & Ben (Mengantarmu).
32 Pertemuan Mereka.
33 Jiaqi & Wati (Berjanji).
34 Melebihi Rasa Khawatirmu.
35 Sarapan Pagi.
36 Penasaran.
37 Di Kantin.
38 Jangan Mendekatinya.
39 Tatapan matanya.
40 Serba Kesal.
41 Dengan Pemikiran Masing-masing.
42 Kedua Gadis Comberan.
43 Saat Pulang Sekolah.
44 Maafkan Aku.
45 Menjemput Ibu.
46 Terluka.
47 Mengobatinya.
48 Senyuman Itu.
49 Mantan Sahabatnya.
50 Kenangan Itu.
51 Menahan Rasa Keterkejutan.
52 Saat Rasa Sakit Itu Tiba.
53 Pada Malam Hari.
54 Senyuman Smirk.
55 Ketahuan.
56 Tolong Jaga Dia.
57 Tony Yang Kesal.
58 Ayo Kita Ke Kamar!
59 Bermain semalaman.
60 Egois?
61 Mungkin Salah Dengar.
62 Mandinya Nanti Saja!
63 Hari Duka.
64 Diketahui.
65 Mencoba Merelakannya.
66 (Episode Terakhir) Maafkan Aku.
67 Tambahan (Visual & Kata-kata Penutup).
Episodes

Updated 67 Episodes

1
Prolog.
2
Makan Malam.
3
Mengontrol perasaan.
4
Menjengkelkan!
5
Aku Sangat Membencinya.
6
Bolehkah?
7
Malam Itu.
8
Pertemuan Kedua.
9
Memilih untuk mengalah.
10
Sakit karena tak dipercayai.
11
Masih Adakah Masa Depan?
12
Kekerasan.
13
Pagi-pagi Buta.
14
Nikah siri?
15
Serangan Tiba-tiba.
16
Serapah Whidie.
17
Maaf.
18
Menahan perasaan ini.
19
Harus berbuat apa?
20
Tak Peduli.
21
Visual dan Karakter.
22
Yoonikha & Gavin.
23
Edwin & Dewi.
24
Edwin & Dewi (part 2).
25
Edwin & Dewi (part 3).
26
Whidie & Ivander.
27
Whidie & Ivander (part 2).
28
Sera & Wati.
29
Sera & Tony (Malam Pertemuan).
30
Sera & Tony (Aku mencintaimu).
31
Menik & Ben (Mengantarmu).
32
Pertemuan Mereka.
33
Jiaqi & Wati (Berjanji).
34
Melebihi Rasa Khawatirmu.
35
Sarapan Pagi.
36
Penasaran.
37
Di Kantin.
38
Jangan Mendekatinya.
39
Tatapan matanya.
40
Serba Kesal.
41
Dengan Pemikiran Masing-masing.
42
Kedua Gadis Comberan.
43
Saat Pulang Sekolah.
44
Maafkan Aku.
45
Menjemput Ibu.
46
Terluka.
47
Mengobatinya.
48
Senyuman Itu.
49
Mantan Sahabatnya.
50
Kenangan Itu.
51
Menahan Rasa Keterkejutan.
52
Saat Rasa Sakit Itu Tiba.
53
Pada Malam Hari.
54
Senyuman Smirk.
55
Ketahuan.
56
Tolong Jaga Dia.
57
Tony Yang Kesal.
58
Ayo Kita Ke Kamar!
59
Bermain semalaman.
60
Egois?
61
Mungkin Salah Dengar.
62
Mandinya Nanti Saja!
63
Hari Duka.
64
Diketahui.
65
Mencoba Merelakannya.
66
(Episode Terakhir) Maafkan Aku.
67
Tambahan (Visual & Kata-kata Penutup).

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!