Episode 4 - Introgasi

"Apaan lihat-lihat. Gue nggak tau apa-apa." Ujar Alden.

"Sudah pernah ketemu? Kenal nggak?" Tanya Rafa.

"Kagak tahu gue. Kan lu berdua paling tahu gue nggak pernah ikut acara-acara kumpul begitu. Malas tahu nggak." Sahut Alden.

"Kok tiba-tiba gue kepikiran sama anak baru ya, jangan-jangan lu bakal di jodohin sama anak baru lagi?" Tebak Ryan.

"Ngaco lu. Nggak usah ngada-ngada pikiran lu pada." Protes Alden.

Tiba-tiba ada suara bunda,

"Bunda pulang, Alden! Delia!" Panggil bunda.

Alden, Rafa dan Ryan pun keluar dari ruangan sedangkan Delia berlari menuruni tangga.

"Bunda! Kok bunda lama banget." Ujar Delia.

"Kan tadi Delia di ajak sama bunda nggak mau. Tadinya mau sampai makan malam cuman karena kamu nggak ikut jadi sekarang baru pulang." Jawab bunda.

"Eh ada Rafa sama Ryan. Gimana kabar kalian?" Tanya Ayah.

"Baik om, kabar om sama tante gimana?" Tanya Balik Rafa di ikuti anggukan Ryan.

"Baik-baik juga kok." Sahut ayah.

"Oiya, di sekolah kalian ada anak baru ya? Perempuan kan?" Tanya bunda.

"Iya bun, kenapa emang nya?" Tanya Alden sambil duduk santai di sofa.

"Itu anak teman ayah, dia juga punya saham di yayasan sekolah kalian. Nama nya, duh siapa ya bunda tadi kok ayah lupa." Ujar ayah.

"Olive yah, dia lahir di negara ini besar nya di negara N terus karena beberapa hal harus bikin pindah mereka kembali lagi kesini." Jelas ayah.

"Dia beda satu tahun kan sama kalian, kalo ngga salah dia masih kelas X deh." Ujar bunda.

"Iya, tadi aku sempet ketemu karena nggak sengaja nabrak aja pas detik-detik bel masuk kelas awal. Udah kan mau ngomong gitu aja, aku main keluar bentar ya." Izin Alden berdiri siap melangkah.

"Kami ingin menjodohkan kalian." Ucap Ayah tiba-tiba.

Rafa dan Ryan tak kalah terkejutnya dengan Alden sekarang. Karena apa yang mereka bicarakan di ruangan Alden tadi benar adanya.

"Ayah, kalo ngomong yang benar aja. Aku masih sekolah, dia juga gitu. Terus aku juga masih mau kuliah buat ngelanjutin perusahaan ayah dan entah apalah mimpi dia juga belum tercapai. Masa mau di jodohin sih." Protes Alden.

"Ya bunda sama ayah ngerti. Maksudnya mulai dari sekarang kalian jaga hati kalian. Sampai nanti waktu nya yang pas, kalian bakal nikah. Bunda nggak minta kalian buat nikah sekarang, bunda minta kalian jaga hati aja satu sama lain." Jelas bunda.

"Memangnya kamu mau nikah sekarang? Nggak kan. Ayah sama bunda cuman mau kamu jaga hati buat Olive. Dia anak nya baik kok, sopan, pinter di sekolah nya selalu masuk 3 besar." Sambung ayah.

"Iya, nggak. Tapi, ayah sama bunda juga tau kalo aku nunggu seseorang. Ada yang belum terselesaikan antara aku dan dia." Jawab Alden.

"Yasudahlah terserah kamu saja, pilihan ayah dan bunda pasti terbaik untuk kamu. Tapi terserah kamu kalo kamu nolak, kamu selalu bilang nya begitu tunggu seseorang tunggu seseorang. Sudah bunda mau istirahat aja." Ucap bunda pergi ke arah kamar.

"Bunda. Bun, nggak gitu. Bunda, dengerin aku dulu." Ujar Alden sambil mengejar bunda saat ingin masuk ke kamar bunda menutup pintu nya.

"Hayoloh, bunda marah kak. Kalo sampe bunda nangis, aku juga nggak mau ngomong sama kakak. Huh!" Ucap Delia ikutan ngambek dan berlari menuju kamarnya di lantai 2.

"Yasudah, keputusan ada di tangan kalian berdua. Ayah sama bunda cuman menyampaikan niat baik kami sebagai orang tua kalian. Ini juga baru rencana aja, kalo memang takdir nya kalian bukan jodoh pun kami tidak akan memaksakan. Sudahlah, kamu tau kan kalo bunda marah apa yang bakal terjad? Fasilitas kamu bakal di ambil alih." Jelas ayah kemudian masuk ke ruang kerja nya.

Rafa dan Ryan saling tatap satu sama lain. Menunggu respon dari bos nya ini.

"Bos!" Panggil Rafa sambil mengguncang badan Alden.

"Hah? Ah, udahlah cabut yuk." Ucap Alden bingung.

Akhirnya tiga sahabat ini pergi ke sebuah bar di pusat kota. Mereka nggak minum hanya ikut berjoget sesuai alunan musik dari DJ bar itu. Kemudian mereka akan memesan minum non-alkhohol.

Disisi lain, #Rumah keluarga Nugraha

Tok Tok Tok

"Non, bangun. Di tunggu nyonya untuk makan malam." Panggil bibik.

"Iya bik, aku udah bangun sebentar lagi turun." Sahutku.

"Baik non." Jawab bibik kemudian pergi.

Aku turun menuju meja makan disana sudah ada mama, papa dan kak belden.

"Gimana sekolah pertama nya? Ada masalah nggak nak?" Tanya mama.

"Nggak ada mah, aku di sambut baik di kelas dan langsung dapet temen juga." Jawabku.

"Syukurlah. Semoga nggak ada yang cari-cari masalah lah." Sahut papa.

"Kalaupun ada, aku nggak mau gunain kekuasaan pah. Aku yakin kok bisa lewatin kalo ada yang cari kesalahan." Jawabku.

"Mah, tadi temen papa kuliah ngapain kesini selain reunian?" Tanya Belden.

"Ouh itu, papa kamu sebenernya dulu asal bicara aja mau ngejodohin anak. Cuman ternyata malah beneran kejadian, kebetulan anak laki-laki nya cuman beda satu tahun di atas olive terus juga kebetulan lagi satu sekolah lagi." Jelas mama santai namun membuat ku tersedak.

"Uhuk... uhuk!" Batukku.

"Ehh, sayang. Pelan makan nya." Ujar mama.

"Habis mama bicara apa sih, kok main jodoh-jodohin aja. Papa juga nih, asal bicara nya ada-ada aja deh." Kesalku.

"Ya kan, mama sama papa juga nggak minta kalian buat nikah sekarang. Maksudnya, kami ingin kalian sama-sama jaga hati aja. Lagian nak Alden pasti orang nya baik kok walaupun mama sama papa belum ketemu tapi kan bisa terlihat dari orang tua nya." Ucap mama.

"Benar tuh, Niat kami baik kok buat kalian. Kami juga nggak akan minta kalian buat nikah besok atau mungkin tahun ini. Kalian pasti punya mimpi yang kalian harus capai dulu. Kami nggak akan menghalangi mimpi-mimpi kalian itu. Kami juga menunggu waktu yang pas." Lanjut papa.

"Ya, tapi kan balik lagi. Kalo minta jaga hati okelah aku mah. Tapi, kalo kayak kak alden yang udah jadi king promnight pasti susah kan jaga hati banyak fans nya. Aku nggak mau cari masalah sama fans nya itu." Jawabku.

"Maka dari itu kami reuni dari sekarang. Kasih tau kalian buat jaga hati kalian mulai sekarang biar nggak salah pilih pendamping untuk masa depan kalian." Ujar mama.

"Ya menurut kakak sih, nggak ada salahnya dek. Masalah nanti di akhir ternyata kalian bukan berjodoh kan bukan salah kamu juga. Keputusan ada di tangan kalian berdua. Kita nggak akan ikut campur." Ucap Belden di setujui mama dan papa.

"Yaudah, di lanjut makan nya. Setelah itu kerjain tugas sekolah kamu dan Belden kamu mau mulai kapan kerja di negara S bantu perusahaan papa yang disana?" Tanya papa.

"Tunggu tahun depan pah, kan tanggung 3 bulan lagi udah tahun baru. Biar langsung ngedata awal baru aja nggak ikut campur tutup buku yang tahun ini." Jawab Belden.

"Ouh iyaya betul. Kalo gitu untuk sementara bantu papa di perusahaan sini ya. Buat awalan aja biar kamu nggak kaget di sana sistem kerja nya." Usul papa.

"Siap pah." Sahut Belden.

Mereka pun melanjutkan makan malam nya. Aku masih beradu argumen antara hati dan otaknya yang tidak sinkron. Setelah makan aku langsung menuju kamar dan tiduran di kasur.

"Hufft!"

Bersambung...

Episodes
1 Episode 1 - Sekolah Baru
2 Episode 2 - Perselisihan
3 Episode 3 - Reuni orang tua
4 Episode 4 - Introgasi
5 Episode 5 - Bar Candelaria
6 Episode 6 - Bertemu Pertama kali
7 Episode 7 - Hobi yang sama
8 Episode 8 - Kepagian
9 Episode 9 - Ruang Kepala Sekolah
10 Episode 10 - Kantin Sekolah
11 Episode 11 - Termakan Jebakan
12 Episode 12 - Rumah Sakit
13 Episode 13 - Mood Yang Baik
14 Episode 14 - Dalang nya Panik
15 Episode 15 - Mampir
16 Episode 16 - Demam
17 Episode 17 - Kembali Sekolah
18 Episode 18 - Hidup Kembali
19 Episode 19 - Terbongkar
20 Episode 20 - Pemilik Sesungguhnya
21 Episode 21 - Bercerita
22 Episode 22 - Operasi Mendadak
23 Episode 23 - Pemulihan
24 Episode 24 - Istirahat Total
25 Episode 25 - Rasa yang aneh
26 Episode 26 - Rasa nyaman
27 Episode 27 - Kenyamanan itu hadir
28 Episode 28 - Keluarga Mafia
29 Episode 29 - Olive sebenarnya
30 Episode 30 - Sophia
31 Episode 31 - Kecelakaan
32 Episode 32 - Kejadian sebenarnya
33 Episode 33 - Serangan Dadakan
34 Episode 34 - Ups!
35 Episode 35 - Musuh Bersatu
36 Episode 36 - Masalah
37 Episode 37 - Solusi sementara
38 Episode 38 - Menghindari dirimu
39 Episode 39 - Memantapkan Hati
40 Episode 40 - Rahasia keluarga Nugraha
41 Episode 41 - Yakin secara Hati
42 Episode 42 - Musuh yang sesungguhnya
43 Episode 43 - Belum waktunya
44 Episode 44 - Dikepung
45 Episode 45 - Makan Bakso
46 Episode 46 - Salah sambung
47 Episode 47 - Back to school
48 Episode 48 - Back to School 2
49 Episode 49 - Kelepasan
50 Episode 50 - Kejar
51 Episode 51 - Menahan Amarah
52 Episode 52 - Kemarahan Olivia
53 Episode 53 - Cerita Malam
54 Episode 54 - Bunga
55 Episode 55 - Robert?
56 Episode 56 - Menyatakan Isi Hati
57 Episode 57 - Dinner
58 Episode 58 - Morning
59 Episode 59 - Taman Hiburan
60 Episode 60 - Rahasia Zaylee
61 Episode 61 - Resmi Pacaran
62 Episode 62 - Perpustakaan
63 Episode 63 - Penjaga Perpus Sementara
64 Episode 64 - Robert hampir ketahuan
65 Episode 65 - Pertandingan Basket
66 Episode 66 - Publik
67 Episode 67 - Perkara
68 Episode 68 - Tipu
69 Episode 69 - Introgasi Mendadak
70 Episode 70 - Pembuktian Sebuah Cinta
71 Episode 71 - Pinta Izin
72 Episode 72 - Satu Kamar Bagi Dua
73 Episode 73 - Tempur di perpus
74 Episode 74 - Pasrah
75 Episode 75 - Robert Kembali
76 Episode 76 - Terbukanya Topeng
77 Episode 77 - Olive Kembali
78 Episode 78 - Keadaan Olive
79 Episode 79 - Kemunculan Zaylee Wiyata
80 Episode 80 - Perencanaan
81 Episode 81 - Promnight (1)
82 Episode 82 - Promnight (2)
83 Episode 83 - Masih Promnight (1)
84 Episode 84 - Masih Promnight (2)
85 Episode 85 - Harapan bersama-Mu
86 Episode 86 - Kamar Rawat
87 Episode 87 - Mimpi Buruk
88 Episode 88 - Ulang Tahun Ku
89 Episode 89 - Sebuah Harapa
90 Episode 90 - Permintaan yang Sulit
91 Episode 91 - Tidak Ada Jalan
92 Episode 92 - Kejadian Sebenar-benarnya
93 Episode 93 - Kisah Tragis
94 Episode 94 - Memasak
95 Episode 95 - Rencana Bertemu Dia
96 Episode 96 - Keadaan Yang Membingungkan
97 Episode 97 - Menanti Pertemuan
98 Episode 98 - Solusi untuk Gitta
99 Episode 99 - Pertemuan Tak Terduga
100 Episode 100 - Mencerna Situasi Keadaan
101 Episode 101 - Villa Persembunyian
102 Episode 102 - Berkunjung Untuk Penjelasan
103 Episode 103 - Penjelasan Kesalahpahaman
104 Episode 104 - Bermalam Di Villa
105 Episode 105 - Berdua denganMu
106 Episode 106 - Teka Teki Kejadian Kelam
107 Episode 107 - Kejutan Sunrise
108 Episode 108 - Rahasia Sebuah Folder
109 Episode 109 - Menelusuri Rencana Musuh
110 Episode 110 - Adu Domba Keluarga Nugraha
111 Episode 111 - Interogasi dan Restu keluarga
112 Episode 112 - Klarifikasi Paman Tio
113 Episode 113 - Reina
114 Episode 114 - Kelompok Tato Ular
115 Episode 115 - Tuan Kecil Jatuh Cinta
116 Episode 116 - Kejadian Kelam Reina (1)
117 Episode 117 - Kejadian Kelam Reina (2)
118 Episode 118 - Sedikit Terbuka
119 Episode 119 - Ternyata....
120 Episode 120 - Musuh Beraksi
121 Episode 121
122 Episode 122
123 Episode 123
124 Episode 124
125 Episode 125
126 Episode 126
127 Episode 127
128 Episode 128
129 Episode 129
130 Episode 130
131 Episode 131
132 Episode 132
133 Episode 133
134 Episode 136
135 Episode 134
136 Episode 135
137 Episode 137
138 Episode 139
139 Episode 140
140 Episode 138
141 Episode 141
Episodes

Updated 141 Episodes

1
Episode 1 - Sekolah Baru
2
Episode 2 - Perselisihan
3
Episode 3 - Reuni orang tua
4
Episode 4 - Introgasi
5
Episode 5 - Bar Candelaria
6
Episode 6 - Bertemu Pertama kali
7
Episode 7 - Hobi yang sama
8
Episode 8 - Kepagian
9
Episode 9 - Ruang Kepala Sekolah
10
Episode 10 - Kantin Sekolah
11
Episode 11 - Termakan Jebakan
12
Episode 12 - Rumah Sakit
13
Episode 13 - Mood Yang Baik
14
Episode 14 - Dalang nya Panik
15
Episode 15 - Mampir
16
Episode 16 - Demam
17
Episode 17 - Kembali Sekolah
18
Episode 18 - Hidup Kembali
19
Episode 19 - Terbongkar
20
Episode 20 - Pemilik Sesungguhnya
21
Episode 21 - Bercerita
22
Episode 22 - Operasi Mendadak
23
Episode 23 - Pemulihan
24
Episode 24 - Istirahat Total
25
Episode 25 - Rasa yang aneh
26
Episode 26 - Rasa nyaman
27
Episode 27 - Kenyamanan itu hadir
28
Episode 28 - Keluarga Mafia
29
Episode 29 - Olive sebenarnya
30
Episode 30 - Sophia
31
Episode 31 - Kecelakaan
32
Episode 32 - Kejadian sebenarnya
33
Episode 33 - Serangan Dadakan
34
Episode 34 - Ups!
35
Episode 35 - Musuh Bersatu
36
Episode 36 - Masalah
37
Episode 37 - Solusi sementara
38
Episode 38 - Menghindari dirimu
39
Episode 39 - Memantapkan Hati
40
Episode 40 - Rahasia keluarga Nugraha
41
Episode 41 - Yakin secara Hati
42
Episode 42 - Musuh yang sesungguhnya
43
Episode 43 - Belum waktunya
44
Episode 44 - Dikepung
45
Episode 45 - Makan Bakso
46
Episode 46 - Salah sambung
47
Episode 47 - Back to school
48
Episode 48 - Back to School 2
49
Episode 49 - Kelepasan
50
Episode 50 - Kejar
51
Episode 51 - Menahan Amarah
52
Episode 52 - Kemarahan Olivia
53
Episode 53 - Cerita Malam
54
Episode 54 - Bunga
55
Episode 55 - Robert?
56
Episode 56 - Menyatakan Isi Hati
57
Episode 57 - Dinner
58
Episode 58 - Morning
59
Episode 59 - Taman Hiburan
60
Episode 60 - Rahasia Zaylee
61
Episode 61 - Resmi Pacaran
62
Episode 62 - Perpustakaan
63
Episode 63 - Penjaga Perpus Sementara
64
Episode 64 - Robert hampir ketahuan
65
Episode 65 - Pertandingan Basket
66
Episode 66 - Publik
67
Episode 67 - Perkara
68
Episode 68 - Tipu
69
Episode 69 - Introgasi Mendadak
70
Episode 70 - Pembuktian Sebuah Cinta
71
Episode 71 - Pinta Izin
72
Episode 72 - Satu Kamar Bagi Dua
73
Episode 73 - Tempur di perpus
74
Episode 74 - Pasrah
75
Episode 75 - Robert Kembali
76
Episode 76 - Terbukanya Topeng
77
Episode 77 - Olive Kembali
78
Episode 78 - Keadaan Olive
79
Episode 79 - Kemunculan Zaylee Wiyata
80
Episode 80 - Perencanaan
81
Episode 81 - Promnight (1)
82
Episode 82 - Promnight (2)
83
Episode 83 - Masih Promnight (1)
84
Episode 84 - Masih Promnight (2)
85
Episode 85 - Harapan bersama-Mu
86
Episode 86 - Kamar Rawat
87
Episode 87 - Mimpi Buruk
88
Episode 88 - Ulang Tahun Ku
89
Episode 89 - Sebuah Harapa
90
Episode 90 - Permintaan yang Sulit
91
Episode 91 - Tidak Ada Jalan
92
Episode 92 - Kejadian Sebenar-benarnya
93
Episode 93 - Kisah Tragis
94
Episode 94 - Memasak
95
Episode 95 - Rencana Bertemu Dia
96
Episode 96 - Keadaan Yang Membingungkan
97
Episode 97 - Menanti Pertemuan
98
Episode 98 - Solusi untuk Gitta
99
Episode 99 - Pertemuan Tak Terduga
100
Episode 100 - Mencerna Situasi Keadaan
101
Episode 101 - Villa Persembunyian
102
Episode 102 - Berkunjung Untuk Penjelasan
103
Episode 103 - Penjelasan Kesalahpahaman
104
Episode 104 - Bermalam Di Villa
105
Episode 105 - Berdua denganMu
106
Episode 106 - Teka Teki Kejadian Kelam
107
Episode 107 - Kejutan Sunrise
108
Episode 108 - Rahasia Sebuah Folder
109
Episode 109 - Menelusuri Rencana Musuh
110
Episode 110 - Adu Domba Keluarga Nugraha
111
Episode 111 - Interogasi dan Restu keluarga
112
Episode 112 - Klarifikasi Paman Tio
113
Episode 113 - Reina
114
Episode 114 - Kelompok Tato Ular
115
Episode 115 - Tuan Kecil Jatuh Cinta
116
Episode 116 - Kejadian Kelam Reina (1)
117
Episode 117 - Kejadian Kelam Reina (2)
118
Episode 118 - Sedikit Terbuka
119
Episode 119 - Ternyata....
120
Episode 120 - Musuh Beraksi
121
Episode 121
122
Episode 122
123
Episode 123
124
Episode 124
125
Episode 125
126
Episode 126
127
Episode 127
128
Episode 128
129
Episode 129
130
Episode 130
131
Episode 131
132
Episode 132
133
Episode 133
134
Episode 136
135
Episode 134
136
Episode 135
137
Episode 137
138
Episode 139
139
Episode 140
140
Episode 138
141
Episode 141

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!