Lelaki itu tersenyum ke arah Olive membuat para siswa perempuan sekolah itu iri.
"Siapa lelaki itu seperti melihat ke arah kita. Kamu mengenalnya Liv?" Tanya Shakila.
"Hem... aku mengenalnya." Jawab Olive.
"Siapa dia?" Tanya Niesha.
"Hem... aku yakin kalian tidak akan percaya jika aku menjawabnya." Ujar Olive.
"Pacarmu?" Tanya Shakila terkejut.
"Hahaha... tentu saja bukan. Dia kakak ku." Sahut Olive.
"Sungguh? Wah! Beruntung sekali. Eh, sebaiknya kamu pergilah lihat kakak mu pasti risih di perhatikan oleh yang lain." Ucap Niesha.
"Baiklah, sampai bertemu besok." Sahut Olive dan dibalas dengan lambaian tangan oleh Niesha juga Shakila.
Olive menghampiri Lelaki itu dengan senyum yang merekah.
"Gimana sekolah hari pertamanya?" Tanya Lelaki itu sambil melepaskan tas Olive dan menaruhnya di jok belakang.
"Sejauh ini baik-baik saja. Kita pulang?" Ujar Olive dan lelaki itu mengangguk.
Saat lelaki itu ingin membukakan pintu untuk Olive.
"Lelaki tampan tapi seleranya sungguh rendah sekali." Ucap ilona.
"Iya, kalo dia pacarnya pasti lelaki itu udah di beri sesuatu tuh." Ujar Birgitta.
Lelaki itu mendengar dan merasa geram namun di tahan oleh Olive.
"Jangan sekarang, Biarin aja burung berkicau. Mereka kan nggak tahu kita itu siapa dan gimana kehidupannya." Ujar Olive dan membuat Birgitta juga ilona geram mendengarnya.
"Ya Ampun, beruntung banget punya kamu yang mulutnya nggak asal ceplas ceplos kayak kebun binatang masih bisa di saring. Kalo aku jadi kamu udah aku tampar abis-abisan tahu." Sahut Lelaki itu membuat Birgitta dan ilona takut.
"Hahaha... capek-capek banget tinggal ngadu sama penguasa tertinggi sekolah juga udah kelar ngapain ngabisin tenaga ngurus mereka. Hayuk, aku mau pulang. Capek!" Ucap Olive membuka pintu dan masuk ke dalam mobil milik lelaki itu.
"Memang dia siapa, anak baru aja sok penguasa tertinggi." Cetus ilona.
"Heh! Kalian...."
"Kakak Belden cepat naik sekarang atau aku pulang sendiri." Sahut Olive agak teriak setelah membuka sedikit kaca jendela mobilnya yang gelap.
Belden yang tahu adiknya sudah mulai ngambek langsung naik mobil dan menghiraukan omongan ilona dan Birgitta.
"Kakak? Hahaha! Gue mah malu udah nuduh yang nggak-nggak eh nggak tahunya salah sangka." Ucap siswi sekolah.
"Iyaya... Kalo dilihat emang mereka mirip yang satu ganteng yang satu cantik. Bisa tuh jadi pasangan kak Alden yang baru." Ujar Siswi itu.
"Iya, setidaknya Olive lebih berfikir terbuka buat balas sindiran daripada membalas. Terus bijak banget lagi. Setuju banget sih." Ucap siswi lainnya.
"Setuju - setuju..." Gosip para siswi membuat ilona dan Birgita geram tak terima di rendahkan.
Alden dan teman-teman nya baru selesai rapat.
"Alden..." Sapa Birgitta sambil bergelayut manja di tangan Alden.
"Apaan sih, lepas. Kita kan nggak ada hubungan apa-apa lagi ngapain gandengan segala." Ujar Alden sambil melepas tangan Birgitta.
"Jadi bener ya mereka putus. Wah! pasti ada yang salah fatal tuh." Gosip siswa/i.
"Cabut!" Ucap Alden kepada kedua sahabatnya yaitu Ryan dan Rafa.
"Alden!" Panggil teriak Birgitta yang merasa sudah sangat dipermalukan.
"Raja dan Ratu sekolah kita putus hubungan. Kalo sekolah tahu mereka begini pasti bakal langsung di ganti kayak waktu itu tuh." Gosip Siswa.
"Iyaya, inget banget dulu juga pernah kejadian kayak gini. Mungkin emang udah saatnya ganti tahta ya nggak sih?" Gosip Siswi.
"Setuju tuh..." Seru siswa dan siswi sekolah itu.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 141 Episodes
Comments