Episode 3 - Reuni orang tua

#Dalam Mobil

"Mereka siapa dek? Kok nggak kamu lawan sih? Jangan pasrah lagi dong kalo di bully sayang." Ucap Belden.

"Nggak akan ada ujung kak kalo ngeladenin mereka. Aku nggak masalah diledek gimana pun tapi kalo udah bawa orang tua aku nggak akan biarin itu. Sudah ya jangan bahas itu lagi, aku mau pulang capek. kakak juga baru datang kenapa langsung jemput aku sih bukan nya istirahat di rumah." Bawelku.

"Emangnya nggak boleh kakak kangen sama kamu. Selama di negara sana kakak bener-bener fokus belajar biar cepet-cepet bisa ketemu kamu tahu." Ujar Belden.

"Kangen ngejailin aku maksudnya?" Tebak ku.

Mereka pun asyik mengobrol kegiatan mereka selama tidak bertemu kurang lebih 4tahun lama nya. Hingga akhirnya sampai di rumah. Ternyata ada tamu, temen papa semasa kuliah.

#Rumah Keluarga Nugraha

"Sayang udah pulang, sini ada temen papa nak." Ujar papa.

Aku pun menghampiri mereka mengikuti kak Belden, memberi salam dengan sopan.

"Sore om, tante. Namaku Belden ini adik ku Olive." Sapa Belden sopan.

"Sore om, tante." Sapaku sopan.

"Ini anakmu yang kuliah di luar negeri ya jeng? Ini cantik sekali. Tampan dan cantik ya." Puji wanita paruh baya bernama Rania.

"Iya jeng, jarak mereka lumayan jauh hampir 5tahun." Sahut mamaku bernama Thalia.

"Tunggu, sepertinya dia satu sekolah mah dengan anak kita. Lihat seragamnya." Ujar pria paruh baya itu bernama Gibran.

"Ahh iya benar juga. Kamu kenal dengan anak tante nggak? Dia kelas XI-IPA namanya Alden." Ucap Rania.

"Ouh kak Alden tante. Iya, tadi sempet ketemu kok cuman sebentar aja nggak sengaja." Sahutku.

"Gimana Alden disekolah nakal nggak nak? Dia nggak gangguin kamu kan?" Tanya Gibran.

"Nggak kok om, malah menurut aku kak Alden baik. Lagi pula dia pemain basket juga di sekolah. Tapi aku belum tahu banyak sih kan baru hari pertama." Jelasku.

"Syukurlah kalo kamu nggak di gangguin, soalnya dia suka iseng sama murid baru. Kalo misalkan dia gangguin kamu jangan takut buat cerita sama kita ya nak." Ujar Rania.

"Iya tante." Sahutku.

"Yaudah kalian ke kamar gih, istirahat nanti menjelang makan malam di panggil." Ucap Papa ku bernama Adlan.

"Iya pah. Om, tante kami pamit ke kamar ya." Pamit Belden.

"Om tante aku pamit ke kamar juga." Ucapku sopan.

"Ya silahkan." Sahut Rania dan Gibran.

Aku dan kak belden naik ke lantai 2, ketika ingin menutup pintu tiba-tiba kak belden ikut masuk ke dalam kamarku.

"Kakak salah kamar tahu. Kamar kakak kelewatan." Ucapku.

"Suutt! Dek, kamu nggak curiga sama mama papa?" Tanya Belden.

"Curiga apa sih kak? Kan wajar mereka reunian juga." Jawabku.

"Iya nggak salah sih, Maksud kakak kamu nggak curiga kamu bakal di jodohin gitu sama anak nya yang satu sekolah sama kamu itu." Ujar Belden.

"Nggaklah kak. Lagian aku dapet kabar kalo kak Alden itu udah ada pacar. Nggak mungkin." Jawabku Kontra.

"Kalo ternyata benar gimana?" Tanya Belden.

Aku melempar bantal sofa ke arah kak belden.

"Keluar nggak? Jangan ngomongin yang nggak mungkin. Ayo, cepetan keluar aku mau istirahat." Usir ku pada kak belden sambil memukuli nya dengan bantal sofa.

Belden pun keluar dari kamar adiknya sambil tertawa jail. Segera aku mengkunci pintu agar tidak di ganggu kak belden lagi. Aku pun bebersih diri mengganti baju dengan kaos dan celana pendek kemudian rambut di ikat sanggul.

"Akh! Gegara kak belden jadi kepikiran kan. Iseng banget sih astaga. Huh!" Kesalku menjatuhkan diri di atas kasur.

Sementara mama papa masih asyik mengobrol dengan teman reunian nya. Disisi lain Alden sudah tiba di rumah dengan motor sport nya bersama kedua sahabat nya.

"Kok rumah lu sepi bro? Pada kemana, tumbenan." Ucap Rafa.

"Oh ya, tadi di depan juga gak ada mobil bokap lu. Kayak nya bonyok lu lagi pergi deh." Lanjut Ryan.

"Iya kayak nya. Eh, kalian anggap rumah sendiri aja ya. Gue mau ganti baju dulu bentar." Ujar Alden menaiki tangga menuju kamarnya.

"Siap bos!" Sahut Rafa dan Ryan.

Alden bebersih diri dan mengganti baju nya dengan kaos rumah juga celana pendek nya. Sedangkan kedua sahabatnya menuju ruangan kerja milik Alden, disana ada tempat gym dan arena bela diri lain nya.

"Tadi lu lihat kan anak baru itu? Cantik ya bro." Ucap Ryan.

"Giliran cwe cantik aja cepet lu. Tapi, kok tumben sih boss kita nggak ngusilin anak baru yang ini ya?" Ujar Rafa bingung.

"Jangan-jangan.... " Ucap Rafa dan Ryan berbarengan sambil saling tatap.

"Jangan-jangan apa, pikiran lu berdua negatif mulu ya." Ucap Alden datang tiba-tiba lalu menduduki salah satu alat gym.

"Lagian lu tumben banget biasanya lu bakal ngusilin anak baru. Ini lu diam aja, kenapa naksir lu ya?" Tebak Rafa.

"Gue udah dapet peringatan dari bokap kalo bikin masalah lagi bisa di tarik semua motor, mobil, terus ATM gue." Ujar Alden.

"Lah biasanya juga lu ngelawan bos. Tumbenan banget lu takut sih?" Tanya Ryan.

"Dia itu anak yayasan sekolah kita. Lu mau dikeluarin dari sekolah? Sebelum gue ngusilin orang, gue itu cari-cari dulu data pribadi lengkapnya bukan main asal ngusilin." Jelas Alden.

"ouh gitu." Sahut Ryan dan Rafa berbarengan.

"Lu nggak kenal kan?" Tanya Rafa.

"Kagak. Gue cuman tau dia anak dari yang punya yayasan sama kayak gue. Cuman dia lebih besar 5% lah dari gue. Kemungkinan orang tua gue harusnya sih kenal. Akh! Nggak taulah. Udah jangan dibahas lagi." Jawab Alden.

"Walaupun lu nggak berani ngusilin dia, jangan lupa bos pasangan lu yang bakal ngusilin tuh anak baru." Ucap Ryan.

"Pasangan? Siapa?" Tanya Alden masih dengan alat gym nya.

"Gitta bos. Siapa lagi coba pasangan Promnight lu." Sahut Ryan.

"Pasangan darimana sih, kan gue udah sering bilang. Dia itu cuman pasangan di promnight doang. Kan promnight nya udah selesai berarti dia bukan pasangan gue lagi. Sebatas profesional acara gitu aja. Nggak lebih, dia nya aja yang lebay umbar sana sini kalo gue sama dia tuh pacaran." Jelas Alden.

"Masalahnya, kalo itu anak baru di usilin kita bakal ikut campur tangan nggak bos? Bantu yang mana nih." Ucap Rafa.

"Nggak usah. Anggap aja nggak ada anak baru atau apapun itu sekarang pikirin gimana pertandingan minggu depan." Sahut Alden.

"Ya bos." Ucap keduanya.

Tiba-tiba pintu ruangan nya ada yang mengetuk.

"Masuk!" Ujar Alden.

Muncullah gadis perempuan yang berusia sekitar 12 tahun setara dengan Sekolah Menengah Pertama kelas 1 nya.

"Kakak!" Teriak gadis itu menghampiri Alden.

"Kenapa dek?" Tanya Alden.

"Aku baru bangun tidur. Cari bunda sama ayah belum pulang juga?" Ucap Gadis itu.

"Belum. Kakak aja nggak tau bunda sama ayah pergi kemana. Emang kamu tau?" Tanya Alden dan Gadis itu mengangguk.

"Kata bunda, bunda mau ke rumah teman kuliah ayah. Sekalian, emm.. tadi kata bunda sekalian mau kenal sama calon kakak ipar." Jawab Gadis polos itu.

"Wah!" Heboh Ryan dan Rafa berbarengan.

"Delia yakin bunda ngomong begitu?" Tanya Alden memastikan.

"Iya kak, cuman kata bunda minta aku jangan ngomong-ngomong ke kakak. Ups! Keceplosan dong aku." Ucap Ardelia yang dipanggil Delia. Dia adik dari Alden.

"Kakak jangan bilang-bilang bunda ya. Nanti aku dimarahin bunda." Lanjut Delia.

"Yaudah kamu balik ke kamar. Kerjain tugas nya buat besok nanti kakak periksa, iya kakak janji nggak bilang ke bunda." Ujar Alden.

"Bye kak. Dah kak Ryan! Dah kak Rafa!" Ucap Delia.

"Dah cantik." Jawab Ryan dan Rafa kompak.

Ketika Delia menutup pintu rapat, Ryan dan Rafa langsung menghampiri Alden meminta penjelasan.

Bersambung...

Episodes
1 Episode 1 - Sekolah Baru
2 Episode 2 - Perselisihan
3 Episode 3 - Reuni orang tua
4 Episode 4 - Introgasi
5 Episode 5 - Bar Candelaria
6 Episode 6 - Bertemu Pertama kali
7 Episode 7 - Hobi yang sama
8 Episode 8 - Kepagian
9 Episode 9 - Ruang Kepala Sekolah
10 Episode 10 - Kantin Sekolah
11 Episode 11 - Termakan Jebakan
12 Episode 12 - Rumah Sakit
13 Episode 13 - Mood Yang Baik
14 Episode 14 - Dalang nya Panik
15 Episode 15 - Mampir
16 Episode 16 - Demam
17 Episode 17 - Kembali Sekolah
18 Episode 18 - Hidup Kembali
19 Episode 19 - Terbongkar
20 Episode 20 - Pemilik Sesungguhnya
21 Episode 21 - Bercerita
22 Episode 22 - Operasi Mendadak
23 Episode 23 - Pemulihan
24 Episode 24 - Istirahat Total
25 Episode 25 - Rasa yang aneh
26 Episode 26 - Rasa nyaman
27 Episode 27 - Kenyamanan itu hadir
28 Episode 28 - Keluarga Mafia
29 Episode 29 - Olive sebenarnya
30 Episode 30 - Sophia
31 Episode 31 - Kecelakaan
32 Episode 32 - Kejadian sebenarnya
33 Episode 33 - Serangan Dadakan
34 Episode 34 - Ups!
35 Episode 35 - Musuh Bersatu
36 Episode 36 - Masalah
37 Episode 37 - Solusi sementara
38 Episode 38 - Menghindari dirimu
39 Episode 39 - Memantapkan Hati
40 Episode 40 - Rahasia keluarga Nugraha
41 Episode 41 - Yakin secara Hati
42 Episode 42 - Musuh yang sesungguhnya
43 Episode 43 - Belum waktunya
44 Episode 44 - Dikepung
45 Episode 45 - Makan Bakso
46 Episode 46 - Salah sambung
47 Episode 47 - Back to school
48 Episode 48 - Back to School 2
49 Episode 49 - Kelepasan
50 Episode 50 - Kejar
51 Episode 51 - Menahan Amarah
52 Episode 52 - Kemarahan Olivia
53 Episode 53 - Cerita Malam
54 Episode 54 - Bunga
55 Episode 55 - Robert?
56 Episode 56 - Menyatakan Isi Hati
57 Episode 57 - Dinner
58 Episode 58 - Morning
59 Episode 59 - Taman Hiburan
60 Episode 60 - Rahasia Zaylee
61 Episode 61 - Resmi Pacaran
62 Episode 62 - Perpustakaan
63 Episode 63 - Penjaga Perpus Sementara
64 Episode 64 - Robert hampir ketahuan
65 Episode 65 - Pertandingan Basket
66 Episode 66 - Publik
67 Episode 67 - Perkara
68 Episode 68 - Tipu
69 Episode 69 - Introgasi Mendadak
70 Episode 70 - Pembuktian Sebuah Cinta
71 Episode 71 - Pinta Izin
72 Episode 72 - Satu Kamar Bagi Dua
73 Episode 73 - Tempur di perpus
74 Episode 74 - Pasrah
75 Episode 75 - Robert Kembali
76 Episode 76 - Terbukanya Topeng
77 Episode 77 - Olive Kembali
78 Episode 78 - Keadaan Olive
79 Episode 79 - Kemunculan Zaylee Wiyata
80 Episode 80 - Perencanaan
81 Episode 81 - Promnight (1)
82 Episode 82 - Promnight (2)
83 Episode 83 - Masih Promnight (1)
84 Episode 84 - Masih Promnight (2)
85 Episode 85 - Harapan bersama-Mu
86 Episode 86 - Kamar Rawat
87 Episode 87 - Mimpi Buruk
88 Episode 88 - Ulang Tahun Ku
89 Episode 89 - Sebuah Harapa
90 Episode 90 - Permintaan yang Sulit
91 Episode 91 - Tidak Ada Jalan
92 Episode 92 - Kejadian Sebenar-benarnya
93 Episode 93 - Kisah Tragis
94 Episode 94 - Memasak
95 Episode 95 - Rencana Bertemu Dia
96 Episode 96 - Keadaan Yang Membingungkan
97 Episode 97 - Menanti Pertemuan
98 Episode 98 - Solusi untuk Gitta
99 Episode 99 - Pertemuan Tak Terduga
100 Episode 100 - Mencerna Situasi Keadaan
101 Episode 101 - Villa Persembunyian
102 Episode 102 - Berkunjung Untuk Penjelasan
103 Episode 103 - Penjelasan Kesalahpahaman
104 Episode 104 - Bermalam Di Villa
105 Episode 105 - Berdua denganMu
106 Episode 106 - Teka Teki Kejadian Kelam
107 Episode 107 - Kejutan Sunrise
108 Episode 108 - Rahasia Sebuah Folder
109 Episode 109 - Menelusuri Rencana Musuh
110 Episode 110 - Adu Domba Keluarga Nugraha
111 Episode 111 - Interogasi dan Restu keluarga
112 Episode 112 - Klarifikasi Paman Tio
113 Episode 113 - Reina
114 Episode 114 - Kelompok Tato Ular
115 Episode 115 - Tuan Kecil Jatuh Cinta
116 Episode 116 - Kejadian Kelam Reina (1)
117 Episode 117 - Kejadian Kelam Reina (2)
118 Episode 118 - Sedikit Terbuka
119 Episode 119 - Ternyata....
120 Episode 120 - Musuh Beraksi
121 Episode 121
122 Episode 122
123 Episode 123
124 Episode 124
125 Episode 125
126 Episode 126
127 Episode 127
128 Episode 128
129 Episode 129
130 Episode 130
131 Episode 131
132 Episode 132
133 Episode 133
134 Episode 136
135 Episode 134
136 Episode 135
137 Episode 137
138 Episode 139
139 Episode 140
140 Episode 138
141 Episode 141
Episodes

Updated 141 Episodes

1
Episode 1 - Sekolah Baru
2
Episode 2 - Perselisihan
3
Episode 3 - Reuni orang tua
4
Episode 4 - Introgasi
5
Episode 5 - Bar Candelaria
6
Episode 6 - Bertemu Pertama kali
7
Episode 7 - Hobi yang sama
8
Episode 8 - Kepagian
9
Episode 9 - Ruang Kepala Sekolah
10
Episode 10 - Kantin Sekolah
11
Episode 11 - Termakan Jebakan
12
Episode 12 - Rumah Sakit
13
Episode 13 - Mood Yang Baik
14
Episode 14 - Dalang nya Panik
15
Episode 15 - Mampir
16
Episode 16 - Demam
17
Episode 17 - Kembali Sekolah
18
Episode 18 - Hidup Kembali
19
Episode 19 - Terbongkar
20
Episode 20 - Pemilik Sesungguhnya
21
Episode 21 - Bercerita
22
Episode 22 - Operasi Mendadak
23
Episode 23 - Pemulihan
24
Episode 24 - Istirahat Total
25
Episode 25 - Rasa yang aneh
26
Episode 26 - Rasa nyaman
27
Episode 27 - Kenyamanan itu hadir
28
Episode 28 - Keluarga Mafia
29
Episode 29 - Olive sebenarnya
30
Episode 30 - Sophia
31
Episode 31 - Kecelakaan
32
Episode 32 - Kejadian sebenarnya
33
Episode 33 - Serangan Dadakan
34
Episode 34 - Ups!
35
Episode 35 - Musuh Bersatu
36
Episode 36 - Masalah
37
Episode 37 - Solusi sementara
38
Episode 38 - Menghindari dirimu
39
Episode 39 - Memantapkan Hati
40
Episode 40 - Rahasia keluarga Nugraha
41
Episode 41 - Yakin secara Hati
42
Episode 42 - Musuh yang sesungguhnya
43
Episode 43 - Belum waktunya
44
Episode 44 - Dikepung
45
Episode 45 - Makan Bakso
46
Episode 46 - Salah sambung
47
Episode 47 - Back to school
48
Episode 48 - Back to School 2
49
Episode 49 - Kelepasan
50
Episode 50 - Kejar
51
Episode 51 - Menahan Amarah
52
Episode 52 - Kemarahan Olivia
53
Episode 53 - Cerita Malam
54
Episode 54 - Bunga
55
Episode 55 - Robert?
56
Episode 56 - Menyatakan Isi Hati
57
Episode 57 - Dinner
58
Episode 58 - Morning
59
Episode 59 - Taman Hiburan
60
Episode 60 - Rahasia Zaylee
61
Episode 61 - Resmi Pacaran
62
Episode 62 - Perpustakaan
63
Episode 63 - Penjaga Perpus Sementara
64
Episode 64 - Robert hampir ketahuan
65
Episode 65 - Pertandingan Basket
66
Episode 66 - Publik
67
Episode 67 - Perkara
68
Episode 68 - Tipu
69
Episode 69 - Introgasi Mendadak
70
Episode 70 - Pembuktian Sebuah Cinta
71
Episode 71 - Pinta Izin
72
Episode 72 - Satu Kamar Bagi Dua
73
Episode 73 - Tempur di perpus
74
Episode 74 - Pasrah
75
Episode 75 - Robert Kembali
76
Episode 76 - Terbukanya Topeng
77
Episode 77 - Olive Kembali
78
Episode 78 - Keadaan Olive
79
Episode 79 - Kemunculan Zaylee Wiyata
80
Episode 80 - Perencanaan
81
Episode 81 - Promnight (1)
82
Episode 82 - Promnight (2)
83
Episode 83 - Masih Promnight (1)
84
Episode 84 - Masih Promnight (2)
85
Episode 85 - Harapan bersama-Mu
86
Episode 86 - Kamar Rawat
87
Episode 87 - Mimpi Buruk
88
Episode 88 - Ulang Tahun Ku
89
Episode 89 - Sebuah Harapa
90
Episode 90 - Permintaan yang Sulit
91
Episode 91 - Tidak Ada Jalan
92
Episode 92 - Kejadian Sebenar-benarnya
93
Episode 93 - Kisah Tragis
94
Episode 94 - Memasak
95
Episode 95 - Rencana Bertemu Dia
96
Episode 96 - Keadaan Yang Membingungkan
97
Episode 97 - Menanti Pertemuan
98
Episode 98 - Solusi untuk Gitta
99
Episode 99 - Pertemuan Tak Terduga
100
Episode 100 - Mencerna Situasi Keadaan
101
Episode 101 - Villa Persembunyian
102
Episode 102 - Berkunjung Untuk Penjelasan
103
Episode 103 - Penjelasan Kesalahpahaman
104
Episode 104 - Bermalam Di Villa
105
Episode 105 - Berdua denganMu
106
Episode 106 - Teka Teki Kejadian Kelam
107
Episode 107 - Kejutan Sunrise
108
Episode 108 - Rahasia Sebuah Folder
109
Episode 109 - Menelusuri Rencana Musuh
110
Episode 110 - Adu Domba Keluarga Nugraha
111
Episode 111 - Interogasi dan Restu keluarga
112
Episode 112 - Klarifikasi Paman Tio
113
Episode 113 - Reina
114
Episode 114 - Kelompok Tato Ular
115
Episode 115 - Tuan Kecil Jatuh Cinta
116
Episode 116 - Kejadian Kelam Reina (1)
117
Episode 117 - Kejadian Kelam Reina (2)
118
Episode 118 - Sedikit Terbuka
119
Episode 119 - Ternyata....
120
Episode 120 - Musuh Beraksi
121
Episode 121
122
Episode 122
123
Episode 123
124
Episode 124
125
Episode 125
126
Episode 126
127
Episode 127
128
Episode 128
129
Episode 129
130
Episode 130
131
Episode 131
132
Episode 132
133
Episode 133
134
Episode 136
135
Episode 134
136
Episode 135
137
Episode 137
138
Episode 139
139
Episode 140
140
Episode 138
141
Episode 141

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!