pertemanan yang sesungguhnya

Keesokan harinya..

"Apa aku harus pakai jilbab ke sekolah? bukan hanya tidak enak pada Tantry, tapi memang benar ucapan Tantry kewajiban seorang muslimah adalah berhijab"

aku memantaskan diri depan cermin..

"Bismillah, semoga aku bisa menjadi wanita yang lebih baik setelah berhijab"

Aku melangkahkan kaki keluar kamar, ku lihat ibu sangat terkejut melihat ku..

"Kau berhijab El..?" ucap ibu ku heran..

"Kenapa bu? apa tidak boleh aku berhijab" ucapku tidak percaya..

"Tidak apa apa.. hanya ibu merasa heran, kenapa tiba tiba kamu berhijab"

"Bukankah sudah kewajiban seorang muslimah untuk berhijab bu"

"Hemm.. yasudah, sarapan dulu"

selesai sarapan aku pun bersiap untuk ke sekolah..

Disekolah..

"El.." panggil Tantry..

"Eh Tan hehe" ucapku malu malu

"Kamu cantik El berhijab hehe" Tantry memujiku

"Ah kamu terlalu memuji"

"Aku serius, kamu terlihat lebih cantik"

Sesampainya kami di depan kelas..

"Waaaaw ini kah Elviraaa? hahaha mulai pakai hijab rupanya, lupakah kamu siapa ibumu wahai Elviraaa" ejek Savitri..

"Memangnya kenapa kalau Elvira berhijab, ada yang salah kah Vit?" Bela Tantry..

"Tidak ada yang salah, hanya saja dia harus tau, siapa ibunya, bukankah tidak pantas anak dari seorang pelac*r memakai hijab"

"Memakai hijab itu kewajiban seorang muslimah, tidak perduli seperti apa pekerjaannya, siapa orangnya"

"Tantry.. kamu terlalu membela Elvira, kamu lupa bahwa kamu itu anak dari seorang ustad ternama, kakak mu bekerja di perusahaan besar dan cukup berpengaruh, apa kamu tidak malu berteman dengan dia? wanita yang hanya punya satu kaki dan terlebih lagi ibunya seorang pelac*r"

"Kenapa aku harus malu berteman dengan Elvira, dia orang yang baik.. dia tidak suka menghina orang lain, jadi aku tidak punya alasan untuk tidak berteman dengan Elvira, aku pun tidak perduli seperti apa dia, seperti apa ibunya, dia sahabat ku dia pun sudah ku anggap sebagai saudaraku"

Aku hanya menangis mendengar ucapan Tantry yang begitu tulus berteman denganku..

"Tantry.. harusnya kamu malu, harusnya kamu tidak berteman dengannya!! untuk apa berteman dengan orang seperti dia, dia itu hanya menyusahkan kau dan keluargamu!! nama baik kau dan keluarga mu akan tercoreng karena berteman dengannya !!"

"Nama baik? aku tidak perduli dengan nama baik, aku tidak perduli dengan pandangan orang lain kepadaku dan kepada keluargaku"

"Tantry kamu akan menyesal!!"

Savitri dan Vera pun pergi meninggalkan kami..

"Sudahlah El, tidak usah menangis" ucap Tantry sembari mengelus punggung ku..

"Savitri benar, kamu seharusnya tidak berteman denganku Tan, aku bukan orang yang baik untuk mu"

"Jangan di dengarkan omongan Savitri El.. kamu sudah tau bukan dia seperti apa"

Tantry berusaha meyakinkanku..

"El sudahlah.."

"Ibuku seorang pendosa Tan.. Aku makan dari uang haram, aku pun termasuk seorang pendosa tan, tidak pantas aku untuk berteman dengan wanita baik seperti mu"

"El.. Aku malu saat dianggap baik padahal aku adalah pendosa yang hebat, hanya saja Allah sedang menutup aibku"

"Tan.." aku terus menangis mendengar ucapan Tantry..

"Sudahlah El.. aku pun sama seperti mu, aku pun manusia yang tidak luput dari dosa"

"Tapi kamu tidak seperti ku Tan"

"Kita sama El, kita sama, sudahlah kita sudah berteman sejak lama, tidak seharusnya kamu berbicara seperti ini padaku"

"Tapi Tan.."

"El ayolah.. aku tidak mau mendengar kau berbicara seperti ini, keluarga mu dan keluargaku sudah sangat dekat, keluarga ku pun tidak keberatan aku berteman dengan mu, jadi kenapa aku harus malu berteman denganmu"

"Tan... Terima kasih telah menerimaku dan ibuku dalam keluargamu"

Aku terus menangis..

Terpopuler

Comments

Fita AFita Afitashifa

Fita AFita Afitashifa

semangat terus ya

2021-04-18

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!