kewajiban seorang muslimah

"Hemm aku.." Ucap Elvira bimbang

Apa aku harus cerita pada Tantry, tapi dialah sahabatku satu satunya, orang bisa ku percaya tak ada salahnya cerita pada nya..

"Aku butuh uang Tan.. Ibuku terlilit hutang dan harus segera di lunasi" Suaraku lemas

"Aku bantu ya, berapa hutang ibu mu? Insha Allah aku ada kok"

"Tidak usah Tan, kamu sudah terlalu sering membantu ku, aku tidak ingin menjadi beban untukmu"

"Beban? Apa yang kamu maksud beban? Kamu bukan beban untukku, kamu sahabat ku sudah seharusnya kita saling membantu bukan?"

"Maaf Tan, tapi kali ini aku tidak bisa menerima bantuan mu.. "

"Hemm ya sudah El.. Nanti aku bantu carikan kerjaan yang pas untuk mu.."

"Terima kasih Tan, kamulah sahabat terbaik ku hehe"

Aku pun memeluknya dengan hangat

****

Selesai jam pelajaran dan waktunya untuk pulang..

"El.. Ayo bareng"

"Tidak usah Tan.. Aku selalu merepotkan mu"

"Tidak apa apa El.. Ayolah"

"Ah kau senang sekali memaksaku hihi" ucapku dengan nada bercanda..

"Oh ya El aku lupa, kita ke rumah ku dulu ya.. "

"Hem, ya terserah kamu hehe"

"Tidak apakan kalo kamu pulang telat, ada yang aku ingin berikan pada mu hehe, tadi pagi aku lupa membawa ke sekolah"

"Apa tuh?" Jawabku dengan nada penasaran..

"Ada deh.. Ayo"

Sesampainya di rumah Tantry

"Assalamu'alaikum.."

"Waalaikumsalam baru pulang kamu Tan, eh Elvira udah lama gak main" Suara yang agak berat itu, ah kak Omar

"Hehe iya kak.." Ucapku gugup

Kak Omar, ya lelaki itu sangat menawan dengan kumis dan jambang tipisnya, wajahnya yang ke arab arab an membuat jantung ku seakan berhenti berdetak jika dekat dengannya..

"El.. Kamu mau disini apa ke kamarku?" Ucap Tantry

"Disini aja deh" Ucapku pelan

"Hemm ok.. Bentar yaa"

Tantry pun pergi menuju kamarnya

Hanya aku dan kak Omar yang berada diruang tamu..

Kak Omar pun sedang sibuk memainkan handphone nya..

"Kak Omar kenapa dia selalu menawan" Batinku..

"Elvira.." Ucap kak Omar padaku membuat jantungku seakan berhenti..

"Ya kak, hehe kenapa?"

"Kamu kenapa? Canggung banget, udah lama kali ya gak main kesini hehe, gimana kabar ibu?"

Ya keluarga Tantry memang sangat dekat dengan keluargaku..

"Baik kak.. Alhamdulillah, kakak lagi free hehehe" Ucapku sambil cengengesan

"Kakak lagi cuti, lagi pusing sama kerjaan di kantor.."

"Abah sama Umma kemana kak? kok sepi sepi aja?"

"Abah sama Umma lagi umroh "

"Oh, hehe hemm kak.."

Belum selesai aku berbicara Tantry sudah datang..

"Ayo, ini buat kamu" Ucap Tantry sambil memberi sebuah kotak..

"Apa ini Tan.."

"Nanti pas di rumah kamu buka yaaa"

"Kak, aku antar Elvira dulu ya "

"Apa mau kakak anterin"

"Aak usah kak, biar aku aja sendiri.." Ucap Tantry

****

setelah sampai ke rumah ku buka kotak dari Tantry..

"hah.. jilbab, Tantry memberiku jilbab" gumam ku..

kirim pesan pada Tantry dulu deh..

"Tan.. thanks jilbabnya hehe tapi kan aku belum berniat berhijab hehe"

setelah 5 menit pesanku baru dibalas oleh Tantry..

"Hehe iya El.. aku mau kamu berhijab, kewajiban seorang muslimah itu berhijab El.."

"Hmmm iya Tan.. tapi aku masih belum siap, aku.. masih begini, apalagi status ibuku , aku tidak mau dibilang munafik Tan"

"El, belajarlah maka kamu akan siap, seorang wanita sudah seharusnya menutup aurat"

"Ibu ku seorang pendosa Tan, aku pun makan dari uang haram ibu ku, uang dari hasil kerja menjual diri" aku menulis pesan sambil menangis..

"Sesungguhnya Allah mengampuni dosa dosa semuanya (Q.S Az Zumar :53), jangan perduli kan omongan orang El.. lakukan lah jika itu hal yang baik"

"Aku belum mendapatkan hidayah untuk berhijab Tan .."

"El dengar aku, jika kamu belum mendapatkan hidayah, jemput lah hidayah itu El, maaf bukan maksud ku untuk memaksa mu berhijab, hanya aku ingin mengingatkan kewajiban seorang muslimah itu menutup aurat nya.. "

"Aku mengerti Tan, terimakasih untuk hijabnya, insha allah aku akan memakainya"

"Sama sama El.. maaf sekali lagi"

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***