Reynal berlari keatas dan menelpon Dokter Sekolah, ternyata Dokter sudah tau karena Aldo lebih dulu menelponnya, takut akan terjadi hal yang tidak ia inginkan. Di UKS Reynal melihat Dela dari jauh, yang ditemani sahabat-sahabatnya.
Dokter tak lama datang dan segera memeriksa, dan memberikan suntikan kepada Dela. Huntunglah Dokter segera datang, kalau tidak Dela akan dirawat dan itu yang ditakuti oleh Dela.
Felia tersenyum lebar, atas kejadian yang menimpa Dela, karena gadis itu tengah sakit, hingga Dokter yang turun tangan.
Selesai dokter memeriksa, dan memberikan obat ke Dela, Dokter menyarankan agar Dela untuk beristirahat, dulu hingga waktu belajar berakhir.
Dokter pamit pulang, dan ke empat temannya kembali ke kelas untuk, mengikuti pelajaran selanjutnya, karena Bel masuk sudah berbunyi, tanda istirahat telah berakhir.
Dela meringkuk di brankar, masih merasakan bersin, dan sedikit gatal pada mata serta tangan dan kakinya.
Krreek,
Terdengar pintu Uks terbuka, seorang melangkah menuju brankar tempat Dela tiduran, dan ambil kursi dekat rak obat, menarik kursi kesebelah Dela, memandangi Dela yang kesakitan.
// Maafin gue, karena ceroboh La_Reynal//
Reynal mengusap kepala Dela lalu berlalu pergi, Dela hanya diam saja atas perlakuan lembut Reynal, ia coba pejamkan mata dengan menyumpal tisu, yang sudah ia berikan freshcare, agar enakan dan ternyata benar Dela tertidur lelap.
Pukul sudah menunjukan pulang sekolah tinggal tunggu bel berbunyi, ke empat sahabat Dela tidak sabar untuk melihat Dela di ruang Uks, usai bel berbunyi mereka bereskan bukunya dan bersiap pergi liat Dela.
Di Uks, Terlihat Dela sudah bangun, mereka lalu memeluk Dela. kevuali Aldo dan samir yang hanya melihat adegan drama ketiganya.
" Del- lo sudah baikan? " tanya Mira.
" Sudah kok " kata Dela dengan sematkan senyumnya.
" Oh iya, mobil lo kok gak ada diparkiran " tanya Rani.
" Ban mobil gue bocor, nah itu yang buat gue telat tiga menit " ucapnya lirih dengan mengkerucutkan bibirnya.
" Lo pulang bareng gue aja Del " Kata Aldo, Dela mengangguk setuju.
" Lo kuat jalan? " tanya Rani.
" Tenang , Kuat kok ayo pulang " Ajak Dela.
Mereka pulang fengan kendaraan masing-masing, sementara Dela dan Aldo pulang bareng , Dela masuk kemobil Aldo, yang kebetulan membawa mobilnya, Dela tersenyum cutenya yang buat Aldo gemes.
Aldo kemudian melajukan mobilnya, meninggalkan parkiran sekolah, diperjalanan Dela coba bertanya, soal pulang sekolah kemarin.
" Do-, gue kira lo yang kemarin gendong gue, ternyata gue salah " kata Dela sambil majukan bibirnya.
" Iya-, kemarin memang gue balik lagi berniat gendong lo, tapi junjungan lo udah disana dan gendong lo " jelas Aldo
" Terus, lo biarin gue gitu bareng dia " ucap Dela protes. " Ya terus-, gue harus duel dulu ogah, yang penting kan lo gak apa-apa" kata Aldo.
Tidak terasa, mobil mereka sampai di depan rumah Dela, Dela turun dari mobil Aldo.
" Gue masuk dulu " kata Dela berpamitan ke Aldo. " Iya, istirahat lo " kata Aldo dan dianggukin oleh Dela.
Dela langsung turun dari mobil Aldo, dan Aldo langsung pulang setelah membunyikan klaksonnya.
Assalamualakum
Waalaikumsalam Non, jawab Bi Marni
" Siang Bi? " sapa Dela.
" Siang, sudah pulang Non " kata Bibi Marni.
" Iya bi, Mama mana Bi ?" tanya Dela yang tak melihat Mamanya.
" Ibu tadi keluar, katanya mau arisan Non " kata Bibi Marni. " Ohya udah kalo gitu, Dela masuk kamar dulu ya Bi " kata Dela sopan.
" Iya Non " ucap Bibi.
Dela pergi meninggalkan Bibi Marni, dan menuju kamarnya, sampai dikamar Dela tiduran, karena masih pusing sedari tadi bersin-bersin aja.
" Kenapa sih harus satu sekolah dengannya, dan kenapa harus dia ketua osis, kiler, galak, posesif, nyebelin, tidak ada apa ketua osisnya diganti aja gitu, Contohnya David atau Reno, mukin yang tidak segalak dia, yang bisanya hanya marah-marah aja, ngegas aja bawaanya, jarang senyum, dingin " kata Dela dengan ngedumelannya.
Memaki ketua osis sekaligus seniornya, siapa lagi kalau bukan Reynal Fito Darma, yang selalu mengajaknya berantem.
🐇🐇🐇🐇🐇🐇🐇🐇🐇🐇🐇🐇🐇🐇🐇
Sementara, Reynal lagi rapat osis, untuk membahas bazar, yang telah disetujui oleh Sekolah.
Walaupun tadi sempat tidak fokus karena Dela, tapi Reynal berusaha untuk tidak mencampurkan, urusan pribadi dan kerjaannya, sebagai ketua osis.
Baginya kalau sudah masuk gerbang Sekolah, semua urusan dirumah ia tinggalkan, mau teman, sahabat atau pun Dela sendiri.
Dua jam cukup untuknya, membahas bazar yang telah disetujui oleh Sekolah, beberapa anggota osis berpamit untuk undur diri, karena rapat telah selesai.
" Gue dengar, cewek yang suka bermasalah dengan lo sakit Rey ? " tanya Kevin dan Reynal hanya mendehem.
" Gimana keadaannya ya- ?" tanya David.
" Yang gue dengar sih, tadi ada Dokter datang periksa dia, gitu yang gue dengar " ucap Reynal yang menyembunyikan persoalan yang sebenarnya.
" Lo sih Rey keterlaluan" kata David.
" Gue gak sengaja" ucapnya.
" Iya bawa Dokter segala, caper amat si tu anak " kata Felia dengan nada kesalnya.
" Sudah ceritanya, gue mau pulang kalian masih mau tetap disini? " kata Reynal dengan nada datarnya. " Pulang " ucap mereka bareng.
Mereka mengikuti Reynal yang sudah bejalan, terlebih dahulu meninggalkan ruangan osisnya.
Reynal sudah berada diparkiran dan bersiap untuk pulang, dengan menggunakan motor sportnya.
" Gue langsung pulang, ingat besok pagi jangan telat, jangan malu-maluin osis " ucap Reynal, dengan tatapan tajam pada ke empat temannya, termasuk Felia.
" Siap bos " kata mereka yang melajukan kendaraan masing-masing, meninggalkan sekolah satu persatu.
Reynal langsung pulang kerumahnya, dirumah sepi hanya ada Bibi dan Bundanya, karena Ayahnya sedang diluar kota untuk kepentingan pekerjaannya.
" Assalamualsikum Bun ?" kata Reynal, mengucapkan salam dan menghampiri Bundanya. " Waalaikumsalam Rey , Sore bener pulangnya?" tanya Bunda. " Biasa, Rey ada rapat osis Bun " kata Reynal.
" Yah sudah, kamu masuk kamar dan bersih-bersih, jangan lupa sholat ya sayang, masih terkejar kok " kata Bunda.
" Iya Bun, Rey kekamar dulu" pamit Reynal kepada Bundanya.
Reynal masuk kamarnya, dan segera mengambil air wudhu lalu sholat , dan setelah menyelesaikan interaksi kepada sang pencipta, Reynal melipat sajadahnya, Reynal kepikiran dengan Dela.
// Dia sudah membaik apa belum, kalau belum betapa bodohnya gue, sampai melupakan hal itu, bahkan cerobohnya menghukum Dela, sampai seperti saat ini_Reynal //
^ Sial-, kenapa aku bisa seceroboh ini sih, bodoh...bodoh ^ memukul-mukul kepalanya sendiri.
^ Sudah jelas-jelas Lala alergi debu akunt, masih juga gue menghukumnya, dengan membersihkan gudang, Lihat sekarang atas perbuatan lo Rey, Lala sakit itu gara-gara lo, Lo laki-laki berengsek, lo laki-laki pengecut Rey, maafin Tata...maafin Tata La ^ ucapnya yang masih menyesali dirinya sendiri.
" Sudah ngomel-ngomelnya, makanya kalau sayang, kalau cinta jangan gengsi donk " kata seseorang mengejutkan Reynal.
" Siapa lo kok ada dikamar gue" masih terkejut dengan adanya suara dibalik selimut.
" He..lo berisik, gue lagi tidur lo ganggu gue tau tidak " kata laki- laki itu yang membuka selimutnya .
" Kak Rayhan-" ucapnya lalu menoleh ke sumber suaranya. " Iye ne gue " kata Rayhan
" Ngapain kakak dikamar gue, terus kapan kakak sampai sini ?" kata Rey kaku, yang kangen tapi masih gengsi untuk ungkapinnya.
" Dari tadi, nungguin lo gak pulang-pulang, lo gak kangen sama Kakak?" tanya Rayhan siap untuk memeluk.
" Malas gue " ucap Reynal.
" Yakin..? " kata Ray meyakinkan.
" Yakin banget, gue kangen lo kak " ucapnya memeluk Sang kakak.
" Hahaha...., adik gue emang besar gengsi tapi rindu " kata Rayhan masih dengan tawanya.
Mereka berpelukan sedikit lama untuk melepas kangennya.
" Kak lu pulang untuk gue atau- ?" kata Reynal menghenyikan kalimatnya. " Untuk lo, tapi yang utama untuk gadis kecil gue" ucap Rayhan terkikik.
" Dia punya gue kak" kata Rayhan.
" Gengsi tapi rindu lo, Mungkin bisa jadi cerita itu pas buat lo " kata Rayhan terkikik. yang mengerti keadaannya. " Resek lo " dengan nada kesalnya.
Sudah satu semester tidak bertemu, lalu mereka bercengkerama, di bawah ruang santai dimana terdapat TV, layar datar di ruangan itu.
" Coba, kak Rien pulang seru nih " ucap Reynal.
" Tenang, kak Rien akan pulang secepatnya " kata Rayhan.
" Yang bener lo kak ?" tanya Reynal
" Iya " kata Rayhan
Mereka ngobrol berdua tak terasa sudah waktu magrib, dan mereka mematikan TV lalu sholat bersama dengan kusuk.
Sebenarnya Reynal mempunyai dua kakak satu cowok dan cewek, tapi keduanya tidak tinggal bersamanya.
Kalau Rayhan dia masih kuliyah di luar kota karena mendapatkan beasiswa dan termasuk siswa berprestasi, sementara Rien kakak perempuannya sudah bekerja sebagai Dokter, disebuah rumah sakit tempat tinggal Eyang dari Mama Tari, itu maunya untuk ada dikota itu bersama Eyang.
🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃
.
.
.
Bersambung
.
.
Jangan lupa like, komentar ya, tinggalkan jejak kalian salam hangat dari Lala dan Tata.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 135 Episodes
Comments
Senajudifa
salken dr kutukan cinta dn mr.playboy mampirlh jika berkenan
2022-07-22
1
🍾⃝ ͩSᷞɪͧᴠᷡɪ ͣ
Rey gitu gitu taat beribadah. salut sih😊
2021-08-21
2
ARSY ALFAZZA
like + favorit ❤️
2021-07-25
1