"A..aku art baru Mr , Mr bisa pakai bajunya dulu , Saya tidak boleh melihat Mr dengan keadaan seperti itu ." ucap Ashalina gugup , tanpa membuka wajah dan matanya yang ditutupinya dengan tangan .
"Sorry ..! ." dengan santainya pria itu melenggang pergi , setelah memandang tubuhnya yang tak mengenakan apa apa .
" Hunny..! , Siapa..! ." Tanya wanita yang tidur disofa tanpa ada yang menutupi tubuhnya .
" Pembantu ." jawab pria itu . dan langsung diangkatnya tubuh polos wanitanya itu , membawanya masuk ke dalam kamarnya . mereka pun melanjutkan pergulatan mereka tadi malam , melakukan adegan panas penuh bara tanpa menutup rapat pintu kamarnya . Sehingga suara suara aneh yang belum pernah Ashalina dengar sampai terdengar jelas ditelinganya .
meskipun Ashalina masih polos , bukan berarti ia bodoh , tidak bisa menebak apa yang sudah dilakukan dua mahluk bejat beda jenis kelamin itu . Apa lagi tadi malam Ashalina sempat melihat adegan +21 mereka ,di atas sofa ruang tamu .
Bulu kuduk Ashalina meremang , ia merasa tubuhnya panas dingin . mendengar suara suara laknat yang keluar dari mulut kedua manusia yang tak beradap itu . membuat Ashalina memutar memorinya , membayangkan adegan percintaan yang dilakuakan dua mahluk itu .
" Astagfirullah..! , ya Tuhan ! , tempat apa yang sudah kudatangi ini ." batin Ashalina
Ashalina ketakutan , tubuhnya gemetar , cepat ia berlari dari dapur dan masuk kedalam kamarnya . menutup pintu itu rapat dan langsung menguncinya .
" Aku harus pergi dari tempat ini bagaimana pun caranya . Masa bodoh dengan gaji dua puluh juta . masalah bayar hutang nanti aja dipikirin ." Gumam Ashalina , buru buru ia memasukkan barang barangnya ke dalam tas .
Ashalina takut , takut akan menjadi korban penjahat kelamin , melihat majikannya terlihat seperti gila sek . Ashalina tidak mau itu sampai terjadi pada dirinya , jangan sampai kesuciannya direnggut laki laki bajingan yang tidak berprikewanitaan yang menganggap wanita hanya benda pemuas napsu .
Ashalina sangat menyesal menerima tawaran menjadi art di Negara yang berlambangkan singa itu . Gaji memang besar jika ditukar dengan rupiah , tapi resikonya lebih besar lagi . kalau tidak nyawa minimal kehormatan menjadi taruhannya atau masuk penjara .
Buru buru Ashalina keluar kamarnya , berjalan cepat kearah pintu keluar apartemen .
" Hei !! jangan kabur !!." Suara itu menghentikan tangan Ashalina yang hendak membuka pintu . Ashalina memutar tubuhnya dengan menundukkan kepalanya tidak berani menatap pria tinggi yang berjalan mendekat ke arahnya . Ashalina semakin ketakutan , wajahnya memucat , tubuhnya gemetar .
" Mana paspormu ? ." Pria itu menengadahkan tangannya ke arah Ashalina .
" Bi..biarkan aku pergi Mr ! , A..aku tidak membawa apa apa dari sini . " ucap Ashalina gugup . begitu sulit rasanya ia mengeluarkan suara dengan tenggorokanya yang terasa tercekat . dengan bersusah payah Ashalina menelan salivanya , ia semakin takut karna sudah berani membantah , Ashalina takut ia diperlakukan kasar .
" Paspormu ! ." ucap pria yang diduga majikannya itu lagi dengan santai . Ashalina menggeleng , mencoba mempertahankan paspornya .
" Oh ! , kau berani membantah ! , oke ! , sekarang juga saya hubungi polic , kau sudah bekerja ilegal disini ." ancam pria itu
" Ja..jangan Mr ! ." Ashalina menangis , ia sungguh sangat ketakutan .
" Berikan paspormu ! ."
Dengan terpasa Ashalina mengambil paspor dari dalam tas kecil yang ditersangkut dibahunya , dan memberikannya kepada majikannya .
" Good ! ." pria itu pun langsung membalik badannya berjalan kembali masuk kedalam kamarnya , setelah mengambil paspor dari tangan Ashalina .
" Ya Tuhan..! , takdir apa yang akan aku jalani disini ? , bantu aku keluar dari sini Tuhan..! ." mohon Ashalina berdoa dalam hati . Ashalina masih berdiri didekat pintu , selain pasrah ia tidak tau harus berbuat apa apa lagi . ia sudah terkurung ditempat yang menurutnya sangat menjijikkan . ingin menghubungi orang yang membawanya kesini , Ashalina sendiri lupa mengganti kartu phonselnya . ia pikir karna indonesia dekat dengan singapur bisa menggunakan simcart indonesia .
Ashalina menjatuhkan tubuhnya duduk dilantai . " Lindungi aku Tuhan..! " batin Ashalina dalam tangisnya .
" Hei ! , cepat kau bereskan semua ini..! , dan segera buatkan saya sarapan ." perintah pria majiakannya itu .
" Ba..baik Mr ! ." jawab Ashalina pasrah , Ashalinapun segera berdiri berjakan membawa tasnya masuk kedalam kamarnya dengan langkah gontai .
" Panggil saya Mr Ze ." ucap pria yang bertubuh kemar itu lagi .
" Baik Mr.. , Mr Ze ." balas Ashalina menunduk .
" Mr Ze ! , aku pergi dulu , Tanks ! " tiba tiba wanita yang tidak tau malu itu keluar dari kamar Mr Ze . membawa seikat uang Dollar dan memasukkanya kedalam tas miliknya . Dikecupnya bibir Mr Ze , lalu melenggang pergi kearah pintu , dan langsung keluar .
kini hanya Ashalina dan Mr Ze yang tinggal di dalam apartemen itu . setelah meletakkan tasnya kembali ke dalam kamar , Ashalina pun langsung keluar . Ia ingin memasak sarapan terlebih dahulu untuk majikannya . setelah itu ia baru melanjutkan pekerjaannya yang lain .
Lima belas menit kemudian , Ashalina sudah menyajikan nasi goreng buatannya di atas meja makan .
Tok tok tok !!!
Ashalina pun mengetuk pintu kamar majikannya ." Mr Ze ! ." panggil Ashalina meski merasa takut .
Karna tidak ada suara dari dalam , Ashalina mengetuk pintu kamar itu kembali ." Mr Ze ! , sarapannya sudah siap Mr ! ."
Pintu kamar itu pun akhirya di buka dari dalam , keluarlah Mr Ze dengan pakaian yang sudah rapi .
"Sarapannya sudah saya siapkan Mr ! ." ucap Ashalina lagi menunduk , kemudian mengikuti Mr Ze berjalan ke arah meja makan .
Mr Ze langsung duduk di kursi meja makan , dan langsung menyendokkan nasi goreng buatan Ashalina kemulutnya . mengunyahnya perlahan , menikmati rasa nasi goreng tersebut .
" Maaf Mr Ze ! , kalau makanannya tidak enak ." ucap Ashalina menunduk takut .
" Siapa namamu ? ."
" Sa..saya Ashalina Mr ." jawab Ashalina gugub . Mr Ze pun terdiam sebentar kemudian melanjutkan makannya , sampai nasi goreng yang di piringnya habis tak tersisa .
setelah selesai sarapan , Mr Ze langsung pergi meninggalkan Apartemennya , tanpa mengucapkan apapun kepada Ashalina .
" Huuuuuhhh...!!!." Ashalina benapas lega setelah Mr Ze menghilang di pintu , sampai pagi ini ia masih selamat .
Ashalina pun melanjutkan pekerjaannya , mulai dari membereskan yang berantakan , nyapu ,melap barang barang pajangan , ngepel dan membereskan sisa memasaknya , nyuci baju , nyetrika dan lain sebagainya .
Tak terasa hari sudah sore baru lah pekerjaan ashalina selesai . Ashalina masuk kedalam kamarnya untuk beriatirahat , karna ia sudah merasa capek .
Malam harinya , usai makan malam didapur . Ashalina langsung masuk kedalam kamarnya dan lansung menguncinya rapat rapat . sebisa mungkin Ashalina ingin menghindar agar tidak bertemu dengan majikannya itu .
Ashalina sudah membaringkan tubuhnya diatas tempat tidur , mencoba memejamkan matanya , tapi sulit . Ia terus berpikir bagaimana nasibnya dua puluh hari kedepan , apakah dia akan tetap baik baik saja ? , hanya Tuhanlah yang tau .
Sampai Ashalina mendengar suara suara aneh dari ruang tamu . Ashalina membuka matanya , kemudian bangun dari tempat tidur berjalan ke arah pintu , menempelkan telinganya ke daun pintu . ia semakin jelas mendengar suara suara laknat itu lagi . Ashalin mundur dan kembali ketempat tidurnya , ia berdoa semoga ia selamat dari pria penggila sek itu .
Tiga hari berlalu , Ashalina berhasil menghindar dari majikannya itu . Ashalina keluar kamar setelah majikannya itu berangkat kerja ,dan majikannya itu juga tidak pernah meminta dibuatkan sarapan lagi . Dan tidak pernah juga mengetuk pintu kamarnya . Dan selama tiga hari itu juga Mr Ze selalu pulang larut malam dan selalu membawa wanita bayarannya .
Tok tok tok !!!.
Ashalina kaget ada yang mengetuk pintu kamarnya . " Iya Mr Ze ..! ." Sahut Ashalina dari dalam kamarnya .
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 127 Episodes
Comments
Surarti Robingan
menarik kak
2021-11-19
1
Kenzi Kenzi
mampir gw
2021-08-13
1
Mia Takim
pernah kerja di batam juga thor..kontrak 4 thn
2021-06-08
2