3. Tembus Pandang

Hampir jam 06: 00, Nathan dan Nayla baru sampai di terminal kota W. Nathan turun dengan santai diikuti Nayla.

"Bang... tunggu, koper pacarnya masih di bagasi...!! " cegah kernet bis pada Nathan seraya membuka bagasi.

"Pacaaar ?? " Nathan mengenyitkan dahi.

"Iya, ini...!! " kernet bis menunjuk Nayla.

"Dia bukan pacar saya bang...!! "Nayla berkilah.

" Tapi kalian mesra banget...!! " si kernet ngeyel seraya menyerahkan koper pada Nayla.

"Terserah abang aja deh...! " Nayla kesel.

Ia menyeret kopernya. Sementara tas selempangnya setia di pundak. Tiba - tiba Nathan mengambil alih koper Nayla hingga membuatnya kaget.

"Ehh... mau di bawa kemana ?? " Nayla mengekor Nathan.

"Ikut aja...! Dijamin kamu sampai tujuan...!! "

Nathan mempercepat langkah karena melihat mobil tuyul alias angkot warna hijau sudah mau jalan. Nayla terpaksa berlari kecil mengikuti Nathan.

Mereka awalnya duduk berjauhan, tapi dengan isyarat mata Nathan berhasil memindahkan Nayla untuk duduk di sampingnya. Nathan tersenyum puas, sementara wajah Nayla ditekuk tak jelas.

"Jangan pasang muka seperti itu.Orang - orang akan curiga...!!"

"Curiga kenapa ?? "

"Curiga kalau semalem ga dapet servis oli...!!"goda Nathan.

"Apaa sih...??? Ga jelas....!!"

Nathan terkekeh.

Mobil tuyul itu pun melaju seraya sesekali menaikan penumpang di jalan. Nayla diam dalam lamunannya. Bisa - bisanya dia ketemu cowok yang ga jelas terus sok akrab kayak gitu. Herannya Nayla merasa nyaman ada di dekat cowok ini. Beneran halu jadi pingin punya cowok.

" Ayo turun... udah sampai....!! Nathan menyenggol Nayla yang masih asyik memandangi kiri kanan jalan. Norak abis pokoknya.

Nayla tersadar, namun mengikuti Nathan turun. Selesai membayar angkutan, Nathan langsung menyeret koper Nayla dan berjalan kaki. Nayla memperhatikan sekeliling. Khas suasana desa, sejuk, batin Nayla.

" Kata loe udah sampai...?? " Nayla berjalan disamping Nathan.

"Sebentar lagi neng...!! sahut Nathan terus berjalan.

Cowok ini ganteng, wangi. Penampilannya juga trendi, kayaknya ga mungkin kalau dia kuli. Dia baik dan perhatian, beruntung sekali pacarnya. Nayla membatin seraya sesekali melirik Nathan yang terus menyeret kopernya.

" Ini rumah paman Waslan...!! " Nathan membuyarkan lamunan Nayla.

Tak sadar, mereka sudah berada di depan pintu seseorang.

" Biasanya bibi masih ada dirumah. Kalau paman pasti ke pasar mengantar Aki ! " kata Nathan seraya mengetuk pintu.

Tak lama muncul wanita paruh baya yang langsung mengenali Nathan.

" Den Nathan...??? "

Oh, namanya Nathan, Nayla mengangguk - angguk.

"Iya bi...!! " sahut Nathan tersenyum seraya mencium tangan wanita itu.

Meskipun bi Darti adalah karyawan Aki nya, tapi Nathan tetap menaruh hormat pada yang lebih tua. Bi Darti menoleh pada gadis disamping Nathan.

"Siapa Den ?? Pacarnya, atau calon istrinya?? "

Nayla membulatkan mata. Nathan terkekeh geli.

"Ini Nayla bi...!! Anaknya Heru sama Dinah...!! "

Oh, namanya Nayla, batin Nathan.

" Heey... Nayla...!! Anak mbak Dinah ?? Ya ampunn... kamu sudah besar...!! Cantik pula...!! Cocok jadi istri Den Nathan...!! " Bi Darti heboh, tapi ujungnya ngeselin.

Nayla mengangguk meski sedikit tak nyaman dengan perkataan Bibinya. Bi Darti langsung memeluknya erat dan mengajak Nayla masuk sampai lupa sama cucu jurangannya.

Meninggalkan Nathan yang mematung bak diguyur es karena hebohnya bi Darti yang menyebut Nayla calon istrinya. Bi Darti memang tak punya saringan kalau bicara, dan Nathan sudah terbiasa. Tapi kali ini, ucapan istri orang kepercayaan aki nya ini mengena di hatinya. Mengingat Ayla masih menjadi nomor satu dihatinya.Merasa dicuekin Nathan pergi begitu saja tanpa pamit. Cukup 5 menit dia sampai rumah Nini nya. Benar saja, nini nya juga heboh menyambut cucu kesayangannya itu.

***

Nathan tidur hingga menjelang makan siang. Aki Rustam sudah pulang sejak tadi jam sembilanan tadi dari pasar bersama paman Waslan.Ia sempat ngobrol dengan Nathan sebentar sebelum pergi ke kebun. Aki Rustam memang jurangan sayur yang sukses di kampung itu. Selain kebunnya yang luas, aki Rustam juga mau membeli hasil panen warga. Tak heran, ia disegani dan jadi panutan. Orangnya sangat baik dan dermawan. Tak segan membantu yang susah.

Nathan sedari tadi sibuk dengan hp nya. Beberapa pesan Satiyo muncul berkonsultasi dengannya berkaitan dengan pekerjaan mereka. Memang, selama Nathan pergi ke Jogja, Satiyo yang banyak menghandle pekerjaan Nathan. Tentu di bantu oleh Pandu dan Dito. Nathan merasa bosan. Nini Wasni tadi juga pamit menyusul aki Rustam ke kebun melihat hasil panen.

Nathan keluar rumah, terlihat beberapa emak - emak bekerja mensortir hasil kebun di teras rumah aki Rustam yang sangat luas. Sengaja dibikin sangat luas. Mereka bekerja paruh waktu membantu suami mereka mencari nafkah. Nathan berjalan keluar sebari basa basi dengan para emak - emak itu. Sudah bisa diduga, para emak heboh melihat Nathan yang makin tampan.

"Aduuuh... mas Nathan. Tambah ganteng aja...!! "

" Iya nih mas....! Mau dong jadi camernya...!! "

"Saya juga mau mas...! Anak saya, Cyntia udah lulus SMA lho...!! "

"Anak saya kuliah perawat lho mas...!!"

"Anak saya di pondok lho mas...!! "

Nathan hanya tersenyum rikuh.

" Maaf ibu - ibu cantik...!! Saya sudah punya calon..!! "elak Nathan sopan.

" Waduuh... sayang banget mas. Siapa gadis yang beruntung itu...??? Anaknya pak lurah ya?? Si Putri Ratu itu..??? "celetuk salah satu emak - emak itu.

Kecewa berat.

Nathan hanya tersenyum meninggalkan emak - emak yang mulai ribut bergibah ria. Sebari meraih sepeda, Nathan masih mendengar mereka membicarakan si Putri Ratu anaknya pak lurah itu.

" Emang dasar CCTV paling canggih sedunia...! "gerutu Nathan sebari melirik para emak - emak itu sebelum akhirnya menaiki sepeda dan berkeliling santai.

***

Nayla duduk di batu yang cukup besar sambil mengoyang - goyangkan kakinya di air sungai yang mengalir. Gemericik air membuatnya nyaman. Sudah setengah jam Nayla menikmati suasana itu. Sesekali ia mengabadikan sekeliling dengan kamera ponselnya.Ia mulai bosan. Perlahan Nayla beranjak dan ingin pulang ke rumah bibinya. Namun tiba - tiba kakinya terpeleset batu licin yang diinjaknya. Nayla tak mampu menjaga keseimbangannya. Ia pun tercebur ke dalam air sungai.

"Aduuuuh....!! Toloooong....!! " teriak Nayla.

Kriciiik... kricikkk..., hanya air sungai yang terdengar.

Nayla frustasi menyadari memang hanya dia sendiri disana.

"Ya ampuuun.... seseorang toloong....!! " Nayla masih belum bisa beranjak dari posisi ia jatuh.

"Kamu minta tolong siapa?? Kepiting?? " tiba - tiba seseorang mengulurkan tangan pada Nayla.

Nathan....

"Ayo... jangan bengong...!! Nanti bengkelmu diobrak abrik kepiting...!! "

"Haaah...!! " Nayla kesal sekali dengan cowok ini.

Tapi mau tidak mau Nayla meraih tangan Nathan yang menjulur sejak tadi. Nathan membantu Nayla dengan hati - hati. Baju Nayla basah semua.

"Hp ku masih di sana...!! " tunjuk Nayla dengan suara manja.

"Kau ini...!! Kenapa pergi pakai baju seperti itu... !! Aku seperti melihatmu tidak pakai apa - apa...!! Tembus pandang...!" sewot Nathan seraya turun ke air setelah menggulung celananya.

Nayla kaget. Kedua tangannya langsung menutupi dadanya. Wajahnya memanas. Apalagi ia hanya berdua dengan cowok itu. Ia memang hanya memakai baju terusan dibawah lutut yang cukup tipis.

"Hp mu ini bersih, kenapa kamu cuci juga...!! " Nathan telah berhasil menemukan hp Nayla. Nayla masih menutupi dadanya sampai Nathan mendekat.

" Jangan dekat - dekat. Gue malu...!! Lagian itu kan kecebur, bukan gw cuci. Mana ada hp dicuci..!! " elak Nayla seraya menunduk.

"Hahaha... aku udah liat. Nggak usah ditutupin...!! "

" Otak cabuul...!! "

Nayla makin sebal, tapi juga malu setengah mati. Ia terus menunduk tanpa memindahkan tangan dari dadanya.

Nathan hanya tertawa.

" Ayo ikutt...! "Nathan melewati Nayla begitu saja. Sekali melirik, otaknya tentu saja traveling. Susah payah Nathan menelan air ludah.

" Kemana ?? " Nayla memberanikan diri bertanya.

"Kamu ga bisa pulang seperti itu...! Tembus pandang begitu...!! " ulang Nathan.

Nayla dongkol campur malu tak berunjung. Tapi harapannya hanya pada Nathan. Ia memang tak mungkin pulang dengan keadaan seperti itu.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!