2. Cowok Tampan super bawel

"Kalau kau berbohong, kamu akan ku kutuk jadi ember An ! "

kata Ayla kecil. Gadis itu baru berumur 7 tahun.

" Kenapa ember...?? " tanya anak lelaki berusia 9 tahun disampingnya seraya mengaduk - aduk tanah.

"Biar ngerasain bawa kotor - kotor...! " sahut Ayla judes.

Ayla hanya bisa menjawab itu karena iya ingat bak sampah dari ember dirumahnya.

" Ga jelas sih Ay...! Kamu ngambek ngini pasti mau minta sesuatu...! appaaa itu??? "

"Minta kamu nggak pergi sama papa mama mu...!! Ayla makin judes.

Anak cowok disampingnya menghentikan kegiatan mengaduk tanah yang tadi disuruh Ayla. Gadis kecil ini memang sangat judes akhir - akhir ini.

" Ay.....kalau besar nanti, aku akan kembali lagi. Aku akan jadi kaya, aku akan jadi pacar kamu, dan kamu akan aku nikahi...! " bujuk anak cowok itu sok dewasa.

"Apa itu maksudnya ??? "

" Maksudnya... kamu hanya boleh pacaran dan nikah sama aku...! "

"Ga mau....!!! Ayla ngeloyor pergi masuk ke dalam rumah.

Ngambek parah ke temen mainnya itu.

Nathan tersenyum mengingat sahabat kecilnya yang telah mampu membuatnya jomblo hingga sekarang. Ia penasaran, melirik gadis disebelahnya yang tampak memejamkan mata seraya memegangi perut. Wajahnya benar - benar mirip Ayla. Nathan kemudian beranjak, menggambil tentengan plastik yang diberikan Satiyo, sang assisten sekaligus sahabat Nathan. Kali ini ia menyentuh lengan Nayla dengan tangannya. Nayla membuka mata.

" Aku punya kue,makanlah....! Kamu akan kena maag kalau tidak makan...! "

Aku memang merasa maag ku mulai kambuh, sungut Nayla.

Ia berusaha tak mau peduli dengan cowok yang sok akrab dan sok kenal di sampingnya.

Karena Nayla masih terdiam, Nathan membuka kotak kuenya dan memakannya. Nayla menelan ludah, pasalnya itu kue bole pisang Bandung .

" Aku menawarimu sebagai teman duduk "

Nayla masih tak menyahut.

" Tidak perlu sungkan...! " Nathan kembali menyodorkan kotak kue itu. " Buktinya aku tidak mati kan ? "

Nayla menatap cowok di sampingnya sesaat.

Namun ia kemudian mengambil kue dan memakannya perlahan. Tak lama, Nathan menyodorkan botol minum. Nayla menerimanya. Ia masih diam tak mau bicara sepatah pun. Cowok tampan disampingnya ini benar - benar tahu kalau dia sedang kelaparan.

"Terima kasih...! " akhirnya Nayla buka suara.

"Sama - sama ! Kemana daerah tujuanmu...? " mulut Nathan benar - benar bawel.

"Ke kabupaten W....! " sahut Nayla.

Nayla berfikir mungkin cowok disisinya butuh teman bicara.

"Kok sama...! Desanya mana?? "

Nayla menyebutkan nama desanya. Nathan melongo. Pasalnya yng disebut Nayla adalah desa aki nya.

" Kau serius...??? "

Nayla mengangguk mengiyakan.

"Kamu sering datang ke kampung ? "

" Baru sekali ini...! "

Nathan menaikan alisnya, berpikir sejenak.

" Siapa nama pamanmu...???"

Nayla menatap Nathan sejenak.

Cowok tampan disebelahnya ini bener - bener bawel sekali. Aku aja yang engga kenal dibaweli... apalagi ceweknya, batin Nayla.

" Tujuanku dan tujuanmu sama ! " Nathan mengeluarkan tiket dan menunjukkan pada Nayla.

Nayla membacanya sekilas.

" Aku tinggal di kampung itu saat SMA " Nathan seolah berusaha menyakinkan Nayla.

" Waslan sama bi Darti ! "

Nathan mengangguk.

"Ok... jangan jauh - jauh dari ku...!! "

Nayla menoleh ke arah Nathan sejenak.

" Aku mengenal mereka " Nathan seolah tahu apa yang di pikirkan Nayla.

Nayla hanya terdiam tanpa menjawab. Sebenarnya ada perasaan hangat di hatinya. Apalagi cowok di sampingnya ini benar - benar ganteng.

***

Bis berhenti untuk istirahat. Nathan keluar disusul Nayla di belakangnya.

" Inget - inget bis nya, jangan salah masuk ...!! " peringat Nathan sebelum mereka beranjak.

Mang aku siapa dia diatur - atut mulu, issh Nayla mendadak kesal namun seolah merasa dekat dengan cowok itu.

Penumpang yang lain juga ikut turun, masing - masing dengan tujuannya sendiri. Ada yang cari makan, ada yang merokok ,ada yang ke kamar mandi. Dan ada juga yang sekedar mencari angin segar. Nayla langsung menuju rumah makan. Tanpa di sadari, Nathan mengikuti dibelakangnya.

" Bungkus aja mbak, 2 ya...! "kata Nathan mengagetkan Nayla.

"Iya mas...! Romantis amat sih mas sama mbak nya....!! " kata si mbak penjual makanannya.

Pasalnya Nathan berada persis dibelakang Nayla seolah mereka menempel.

" Saya nggak kenal sama orang ini kok mbak...!!" Nayla mendelik sebal seraya menjauhi Nathan.

Nathan tertawa tertahan,

" Maka nya kenalan dong...!! " goda Nathan.

"Issh...!! Nayla kabur ke dalam bis meninggalkan Nathan yang tertawa melihat tingkahnya. Lupa dengan pesanan nasinya.

***

Entahlah, Nathan sangat senang sekali mengoda teman duduknya kali ini. Padahal selama ini Nathan bisa di bilang cuek dengan cewek. Berkali - kali Satiyo, Pandu, Dito berusaha mencarikan pacar untuk Nathan. Tapi selalu gagal karena cueknya Nathan. Usia Nathan memang masih muda, 23 tahun. Tapi dia sudah cukup sukses dalam meniti kariernya. Usaha Design interiornya mengalami perkembangan cukup pesat. Hal itu juga tidak lepas dari bantuan sahabat - sahabatnya. Satiyo, sang assisten, Pandu si jago gambar, Dito sang ahli diplomasi. Mereka berempat benar - benar mumpuni dalam pekerjaan mereka.

Satiyo, Pandu dan Dito masing - masing memiliki pacar. Berbeda dengan Nathan, ia masih menutup diri untuk yang namanya cewek. Ia hanya berharap bisa segera bertemu dengan Ayla, gadis kecil yang menyita hatinya hingga saat ini.

***

Nayla benar - benar tidak tahan dengan rasa laparnya. Ia beranjak dari kursinya. Namun belum sempat melangkah, Nathan muncul di pintu bis, menenteng beberapa kantong.

" Kamu mau kemana?? " Nathan menatap Nayla yang telah berdiri.

"Aku lapar...!! "

Nathan hanya tersenyum.

"Ini nasimu...! Kamu beli kenapa ga dibawa, ga dibayar juga...!! " gerutu Nathan.

Nayla hanya meringis, kembali ke tempatnya. Nathan memberikan bungkusan nasi dan menyuruh Nayla makan.

"Minum ini dulu...! " Nathan menyerahkan obat maag ke Nayla.

Nayla terlihat bingung.

" Ga usah ngelihatin aku begitu...! Gelagatmu itu nunjukin kamu jomblo yang males ngurus diri sendiri...!! "

Nayla mendelik.

" Untung loe ganteng dan baik, cuma sayang...!!super baweel dan nylekit...!! celetuk Nayla.

Nathan mendengarnya jelas hanya tersenyum. Entahlah, dia merasa ingin bersikap peduli dengan gadis disampingnya.

" Asal tahu aja. Loe gadis pertama yang gue perhatiin. Meski itu nggak gue kenal " sahut Nathan.

Nayla meminum obat maag yang diberikan Nathan. Kemudian makan dengan lahap. Nathan sesekali melirik dengan senyumnya seraya menghabiskan makanannya sendiri. Ternyata Nathan tak hanya beli nasi, tapi juga beberapa cemilan. Entah kenapa pula, cemilan yang dibeli Nathan merupakan kesukaan Nayla. Mereka menikmati makanan dalam dia karena bis perlahan melaju kembali.

" Makan saja, tak usah mikir ganti uang. Aku sanksi kalau kamu bawa uang...!! " celetuk Nathan tiba - tiba.

" Loe pikir gw se kere itu ya...! Tabungan gw banyak...!! sombong Nayla.

"Siapa namamu ?? " Nathan balik tanya.

" Loe ngajak kenalan ??? ? Modus banget ! Booong kalau loe baru pertama merhatiin cewek "

" Nggak... aku mau nelpon orang tuamu kalau kamu aku culik, terus minta tebusan uang tabunganmu yang banyak itu...! sahut Nathan santai seraya menggeser tanda hijau di ponselnya yang tiba - tiba bergetar.

" Kenapa Dit...?? "

"Dimana loe...?? "

"Gue di jalan, lagi di rest area nih?? "

"Oke... nikmatin aja cuti loe...! Jangan lupa, cari cewek di sana ! Ntar loe jadi jomblo tua...!! "

"Mana ada yang mau sama kuli kayak gue..!!"

" Iyee... boss kuli...!! Seragam baru mau gue pesen,, tinggal loe teken aja..!"

"Siaap...!! "

"Satu lagi...!!! "

"Apaa...??? "

"Bonuus dong boss...!! "

"Ga adaaa.....!!! "

"Cailaah....!!! "

"Ga usaah ngrayu... gue ga mau pacaran sama loe...!!!

" Heeeeh...!! "

"Bey Dito..!! " Nathan langsung menutup teleponnya.

" Asal loe tahuu, gue nggak moduss ! " ucap Nathan menimpali ucapan Nayla yang terpotong karena telepon. " Cuma loe cewek dalem bis ini, loe nggak liat yang lain nggak ada yang bening "

Nayla hanya mencibir tanpa sahutan.

***

Malam semakin larut. Bus tetap melaju, sementara para penumpangnya telah lelap tertidur. Begitu pula dengan Nathan dan Nayla. Tanpa sengaja, Nayla tidur bersender pada bahu Nathan. Nathan yang merasakannya hanya terdiam membiarkan Nayla.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!