TEMAN

Weekend seperti ini biasanya Salwa lebih memilih berada di dalam kontrakanya. Berkutat dengan soal soal, mempelajari semua materi yang di berikan dan menghafalkan banyak rumus.

Tapi weekend kali ini rutinitasnya sedikit berbeda, dia bahkan sudah bersiap siap untuk pergi meninggalkan kontrakan kecilnya.

Hari ini Salwa berniat untuk pergi ke perpustakaan umum dan akan berada disana selama seharian penuh.

Denngan bekal beberapa bungkus roti yang ia siapkan kemarin malam, dsn sebotol susu yang masih hangat di genggaman nya.

Salwa mulai menilik satu per satu perlengkapan yang ingin dia masukan tas nya.

"Pensil, bolpoint, penghapus, penggaris semua udah" Ucapnya Tinggal masukin ini" Monolognya sambil meraih bungkusan roti di depanya

Rencananya Salwa mau menuntaskan semua soal soal SBMPTN tahun lalu di perpustakaan umum itu karena pasti ada banyak buku referensi untuknya disana.

Menurut Salwa itu rencana yang oke, tempatnya yang dekat dengan coffe shop membuatnya semakin yakin kalo rencananya belajar di perpustakaan itu adalah hal yang tepat, Salwa tak perlu pulang ke kontrakanya lagi ataupun berjalan jauh untuk berangkat bekerja karena jarak perpustakaan itu memang hanya beberapa meter saja dari coffe shop mbak Erin.

"Udah siap semua, saatnya berangkat" Sorot matanya terlihat bersemangat.

Salwa segera mematikan lampu, mengecek kompor gas lalu menuju kamar mandi untuk mengecek saluran air.

Semua yang berhubungan dengan listrik sudah aman, dia bisa langsung bergegas pergi.

Salwa bergegas menuju pintu, membukanya dan berjalan keluar. Tak lupa dia juga mengunci pintunya dari luar.

Sampai pada jalan raya, Salwa berjalan riang dengan sesekali menghirup udara Jakarta pagi ini, udaranya masih sama. Udaranya sudah di cemari polusi karena padatnya kendaraan yang berlalu

Salwa tetap berjalan santai, tak lupa ia sumpal telinganya dengan earphone mendengarkan materi pelajaran yang sempat ia rekam tempo hari.

💫💫

Perpustakaan Umum📍

Salwa sampai di tujuanya kurang lebih 30 menit, dia memang sengaja berjalan sesantai mungkin, Salwa tak ingin menguras banyak tenaganya karena ini adalah Weekend

Di dalam ruangan minimalis ini suasana nya hening dan tenang tentunya, ukuran tempat ini sekitar 15x12 m² dengan alas keramik berwarna coklat muda.

Di sebelah pintu masuk ada meja tempat penjaga perpustakaan berukuran kurang lebih 2x1 m saja, sebelahnya lagi tertata beberapa meja dan banyak kursi yang sangat rapi, tak lupa di samping meja paling kanan ada sebuah kotak kayu berukuran besar bergambar koin serta buku dengan desain abstrak yang menghiasi kotak itu, para pengunjung biasanya membayar biaya masuk kesini seikhlasnya di kotak itu sebagai bentuk kepedulian bersama.

Saat ini Salwa melangkah semakin masuk ke dalam perpustakaan, memilih meja kanan paling pojok, karena letaknya memang jauh dari meja lainya.

Salwa sengaja memilih tempat ini karena selain jauh dari meja lain suasananya juga sangat tenang dan pencahayaan pun terlihat begitu pas.

Bukanya pemilih atau apa, Salwa hanya berharap hari ini bisa belajar dengan tenang di tempat umum begini, alasnya sudah pasti karena dia punya kepribadian yang sangat pemalu dan tak betah jika harus berinteraksi dengan banyak orang.

Itulah sebabnya Salwa memilih meja paling pojok dengan dua kursi ini.

Tempatnya yang sedikit jauh dari deretan rak buku membuat Salwa yakin tidak akan ada yang berminat ingin duduk di tempat ini.

Berjarak kurang lebih 4 meter dari meja pilihanya, banyak rentetan rak yang berjejer, semua buku sudah di tata sesuai isi materi buku tersebut, Jadi gaperlu bingung kalo mau cari buku yang akan dipinjam.

Terlihat juga ada papan kayu yang bertuliskan sebuah himbauan

...PERHATIAN⚠️...

...Untuk semua pengunjung harap tidak membawa pulang buku dengan alasan apapun, boleh membaca dengan syarat tetap berada di dalam perpustakaan...

Begitulah kira kira isi dari tulisan papan itu.

Tanpa berpikir lama, dia letakkan tas ransel di atas meja lalu melepas blazer hitamnya meninggalkan kaos lengan panjang warna moca yang dipakainya, sengaja menyampirkan blazer nya di kursi, tujuanya sudah jelas bukan untuk memberitahu kepada pengunjung yang menginginkan tempat pilihanya, bahwa tempat ini sudah bertuan.

Dia lalu mengedarkan pandangannya sejenak melihat sekeliling ruangan, sebelum akhirnya berjalan ke bilik rak perpustakaan paling ujung untuk menghampiri jejeran buku buku yang selalu membuat moodnya membaik.

Kurang kebih ada 6 rak penuh dengan buku buku tebal, Salwa berjalan ke rak buku paling kiri, karena rak itulah yang menyimpan buku buku yang sedang menjadi incaranya

Banyak jejeran buku dengan macam sampul yang berbeda beda, matanya langsung berbinar.

Ia menyapu pandanganya sambil mencari buku buku yang di butuhkan, setelah menemukanya segera saja mengambil buku buku itu dan berbalik menuju mejanya.

Berjalan sambil mengedarkan manik matanya, mengamati ruangan yang sekarang menjadi tempat favoritnya itu, langkah kaki nya terhenti ketika tak sengaja melihat seorang cowok yang duduk di kursi berhadapan persis dengan kursinya, posisinya yang berhadapan dengan kursi kosongnya, membuat Salwa tak bisa melihat wajah dari cowok itu.

Dengan sedikit mengernyit, Salwa langsung mengedarkan pandanganya ke semua meja perpustakaan.

'Apa apa an ini, kenapa dia harus duduk di kursi yang satu meja denganku?' Batinya menggebu

Memang benar, suasana di dalam terlihat lenggang bahkan banyak meja dan kursi yang masih kosong tak berpenghuni.

Lantas? untuk apa cowok itu duduk di tempat yang menurut Salwa sempit itu, kenapa tidak memilih meja lain saja.

Menyebalkan!

Salwa menimang nimang keputusan, jika dia memaksa untuk tetap duduk disitu pasti tak akan nyaman untuknya sekalipun orang itu tidak memperhatikannya, tetapi akan sangat tidak sopan kalau Salwa kesana hanya untuk mengambil tas dan blazernya lalu pergi dan duduk di meja lain?

Akhirnya dengan berat hati ia putuskan lebih baik kembali saja, mungkin nanti dia akan duduk sebentar lalu pergi ke meja lain.

Kalau memang cowok di depanya bertanya kepadanya mengapa pindah, Salwa akan beralasan kalau tempatnya terlalu jauh dengan rak buku yang ingin ia baca.

Ide yang tidak terlalu buruk!

'duduk sebentar saja mungkin tak akan terjadi apa apa' pikirnya

Ia lalu bergegas kembali ke meja pilihanya yang terletak di pojok itu.

Setelah sampai di tempat, Salwa menarik kursi berusaha duduk tanpa menimbulkan suara. Tapi sialnya derit kursi yang sedikit tua ini menggagalkan usahanya.

Cowok itu menurunkan buku yang menutupi wajahnya lalu menatapnya dan tersenyum hangat

"Eh.. Hai" Sapanya tersenyum manis.

Salwa hampir terlonjak, dia kaget bukan main melihat siapa cowok yang nekat duduk di tempat pilihanya ini.

Bukanya ini cowok yang kemarin? Wahh..

Salwa tetap diam, lalu menghembuskan nafasnya, memilih bungkam saja daripada bingung mau bersikap bagaimana.

"Gak nyangka bakal ketemu lagi" Ucapnya, terlihat basa basi.

Ketemu lagi bagaimana maksudnya? Kemarin saja saat di cafe Salwa sengaja tidak mau menemuinya lagi, dia sudah terlalu gugup hingga meminta bantuan mbak Erin saat kebetulan datang mengambil barangnya yang tertinggal untuk mengantarkan pesanan cowok itu.

Ya cowok yang duduk di depan Salwa sekarang adalah Abhian.

Sebenarnya banyak sekali pertanyaan yang ingin Salwa katakan tetapi rasanya sangat susah membuka mulutnya berbicara.

Mau bagaimana lagi, mau tak mau Salwa hanya bisa tersenyum kaku lalu pura pura membuka halaman buku yang sudah ia buka sebelumnya.

"Btw, thanks" Suara itu lagi lagi membuat Salwa semakin tak paham.

Apa maksudnya?

"Emm, thanks udah bantu gue nemuin dompet gue" Ucapnya memperjelas, mengulang lagi kata kata nya.

Salwa semakin tak paham maksud dari perkataan Cowok ini, dia lalu mengernyit seolah berkata kepada cowok di depanya ini

'Sepertinya kamu salah orang deh!'

"Kamu kan yang nemuin dompet gue terus minta pemilik cafe itu buat ngasih ke gue?" pertanyaan nya semakin menuntut untuk segera dijawab oleh sang lawan bicara

Salwa sedikit berpikir, mengingat apa benae dia pernah menemukan sebuah dompet? Sedikit lama akhirnya ia manggut manggut dan ingat sesuatu.

Sebulan yang lalu memang benar Salwa menemukan dompet yang tergeletak di meja kosong cafe, tapi dia tak tahu siapa pemilik barang itu dan langsung memberinya pada mbak Erin.

'Aku nemuin ini mbak, nitip ya, kayaknya ini ketinggalan deh" Ucap nya pada mbak Erin menyodorkan dompet hitak itu

Menurut Salwa itu hal yang wajar bukan memang sudah semestinya kalau ada barang pelanggan yang tertinggal dia pasti memberikanya pada mbak Erin selaku pemilik coffe shop.

'oh jadi ini alasan dia bilang terimakasih' Batinya bermonolog

"Iya sama sama" hanya itu yang Salwa katakan padahal sungguh ingin menyangkal bentuk kewajaran itu dan juga ingin bertanya banyak hal. Tetapi lagi lagi tak pernah bisa dia lakukan.

Memang benar benar Salwa adalah gadis yang payah dalam hal berbicara dengan lawan jenis.

Cowok itu menyunggingkan senyum, menatap Salwa intens

"Lo? jadi temen gue mau nggak?" Ucapnya kemudian

Ekspresi Salwa? sudah jelas ia kaget setengah mati, otaknya masih belum bisa mencerna kata kata yang barusan dia dengar.

Telinganya tidak salah dengar bukan? cowok ini tadi mengajaknya berteman kan! dilihat dari bicaranya, cowok ini terlihat santai bahkan dia sudah kembali membuka bukunya menghiraukan Salwa, beda dengan Salwa yang sudah dilanda gugup dan beberapa kali sempat mengerjakan matanya, bingung harus bersikap bagaimana.

Bagi Salwa berteman dengan Vina saja sudah membuatnya bersyukur, dan sekarang dia diajak berteman dengan seorang cowok?

Aaa yang benar saja😭

🌈🌈

...Jangan lupa tinggalkan jejak kalian, happy reading ya guys😊...

^^^Minggu, 17 Januari 2021^^^

^^^*My house**📍*^^^

Terpopuler

Comments

©heezyyy ®ich

©heezyyy ®ich

/CoolGuy/

2023-10-24

0

Reo Hiatus

Reo Hiatus

💐💐💐🌷🌷🌷

2021-03-20

1

HLdaa

HLdaa

smpe sni dlu ya😁

2021-01-30

1

lihat semua
Episodes
1 HARIKU
2 TERINTIMIDASI
3 PELAKU
4 TERNYATA
5 TEMAN
6 RESMI
7 SPEECHLESS
8 SATU JOK BERDUA
9 SEBUAH PILIHAN
10 JALAN TIKUS
11 DENDAM TERSEMBUNYI
12 GARA GARA KURSI RODA
13 DUGAAN
14 DASAR BODOH
15 TEMAN BARU
16 SEBUAH ALASAN
17 HATI DAN PERASAAN
18 MENUNGGU
19 SEMAKIN JELAS
20 ANCAMAN
21 DUA ORANG MISTERIUS
22 TUGAS BARU
23 CEMAS DAN KHAWATIR
24 SEBUAH TEKAD
25 SIAPAKAH DIA?
26 SI LISA
27 SERAGAM SEKOLAH
28 MENCARI TAU
29 MULAI TERUNGKAP
30 Rekaman CCTV
31 BUNGKAM
32 SNMPTN
33 SI RAMBUT PIRANG
34 OJEK ONLINE
35 MASA LALU
36 KATA SI MARKETING
37 MEMULAI HAL BARU
38 TAS RANSEL
39 RUTINITAS
40 NOMOR TIDAK DIKENAL
41 TAMU TAK DI UNDANG
42 KEMBALI LAGI
43 MENIKAH MISALNYA?
44 SENIOR
45 KERJASAMA
46 TULIP DAN ABHIAN
47 BUBUR
48 GADIS PEROKOK
49 ABHIAN BERULAH
50 INDAHNYA HIDUP SEHAT
51 OMELETTE
52 PAPERBAG MISTERIUS
53 SEPERTINYA BENAR
54 CUACA PANAS
55 TOSERBA
56 DOSEN KAMPUS
57 TUGAS ABHIAN
58 PASAR MALAM
59 ICE CREAM DAN RUMAH HANTU
60 KEMBALINYA BIANCA
61 SEBUAH SYARAT
62 FIRASAT ABHIAN
63 PAPERBAG KEDUA
64 GARA-GARA CCTV
65 TERNYATA BENAR
66 EBM
67 TAWANAN BARU
68 BASCAMP
69 SALWA SI KUTU BUKU
70 DASAR SALWA
71 ALUN-ALUN KOTA
72 TAWANAN
73 SEORANG TAMU
74 INSIDEN TENGAH MALAM
75 ANGKUTAN UMUM
76 Abhian kenapa?
77 Makan Siang
78 klakson mobil
Episodes

Updated 78 Episodes

1
HARIKU
2
TERINTIMIDASI
3
PELAKU
4
TERNYATA
5
TEMAN
6
RESMI
7
SPEECHLESS
8
SATU JOK BERDUA
9
SEBUAH PILIHAN
10
JALAN TIKUS
11
DENDAM TERSEMBUNYI
12
GARA GARA KURSI RODA
13
DUGAAN
14
DASAR BODOH
15
TEMAN BARU
16
SEBUAH ALASAN
17
HATI DAN PERASAAN
18
MENUNGGU
19
SEMAKIN JELAS
20
ANCAMAN
21
DUA ORANG MISTERIUS
22
TUGAS BARU
23
CEMAS DAN KHAWATIR
24
SEBUAH TEKAD
25
SIAPAKAH DIA?
26
SI LISA
27
SERAGAM SEKOLAH
28
MENCARI TAU
29
MULAI TERUNGKAP
30
Rekaman CCTV
31
BUNGKAM
32
SNMPTN
33
SI RAMBUT PIRANG
34
OJEK ONLINE
35
MASA LALU
36
KATA SI MARKETING
37
MEMULAI HAL BARU
38
TAS RANSEL
39
RUTINITAS
40
NOMOR TIDAK DIKENAL
41
TAMU TAK DI UNDANG
42
KEMBALI LAGI
43
MENIKAH MISALNYA?
44
SENIOR
45
KERJASAMA
46
TULIP DAN ABHIAN
47
BUBUR
48
GADIS PEROKOK
49
ABHIAN BERULAH
50
INDAHNYA HIDUP SEHAT
51
OMELETTE
52
PAPERBAG MISTERIUS
53
SEPERTINYA BENAR
54
CUACA PANAS
55
TOSERBA
56
DOSEN KAMPUS
57
TUGAS ABHIAN
58
PASAR MALAM
59
ICE CREAM DAN RUMAH HANTU
60
KEMBALINYA BIANCA
61
SEBUAH SYARAT
62
FIRASAT ABHIAN
63
PAPERBAG KEDUA
64
GARA-GARA CCTV
65
TERNYATA BENAR
66
EBM
67
TAWANAN BARU
68
BASCAMP
69
SALWA SI KUTU BUKU
70
DASAR SALWA
71
ALUN-ALUN KOTA
72
TAWANAN
73
SEORANG TAMU
74
INSIDEN TENGAH MALAM
75
ANGKUTAN UMUM
76
Abhian kenapa?
77
Makan Siang
78
klakson mobil

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!