PELAKU

Sudah seminggu sejak kejadian di depan kelas IPA 1 kemarin, hampir setiap malam Salwa mengalami insomnia karena terlalu berpikir keras.

Salwa merasa ia pernah bertemu dengan cowok jangkung itu, tapi dimana dan kapan?

**

Hari ini seperti biasa, dia berangkat sekolah dengan berjalan kaki.

Setelah sampai di sekolah segera saja Salwa melangkah menuju kelasnya, dia tidak sabar ingin berkutat dengan soal soal dari buku bertuliskan "MATERI UTBK-SBMPTN" yang ia pinjam dari perpustakaan umum dekat coffe shop tempatnya bekerja.

Harapan terakhir Salwa jikalau memang nanti tidak lolos SNMPTN adalah mengikuti SBMPTN tentunya, dia sudah mempersiapkan jauh jauh hari, selalu berusaha belajar dan memahami semua soal yang ada di buku referensi itu, berharap tes nya kelak berjalan dengan mulus tanpa adanya kesulita menjawab soal soal nya.

Sering kali terlintas dalam otak kecil nya, bagaimana nasibnya jika nanti ia tak lolos dari kedua tes itu, sudah di pastikan ia harus menunggu tahun berikutnya. Karena memang Jalur beasiswa yang ingin ia ambil hanya bisa di incar melalui SNM/SBM saja, untuk jalur MANDIRI sepertinya bukan pilihan yang tepat

Salwa berjalan di sepanjang koridor, bibirnya komat kamit menghafal rumus rumus yang dia ingat. Akan tetapi tiba tiba Salwa terkejut, langkah nya otomatis terhenti.

Dari kejauhan dia melihat seorang cowok bersandar di dinding tepat di samping pintu masuk kelas nya, kedua tanganya di masukan kedalam saku celananya, kepalanya sedikit mendongak keatas, matanya terlihat terpejam erat.

Sepertinya Salwa tidak asing dengan cowok itu. Dia siapa ya?

"COWOK IPA 1😲?" Salwa menebak dengan pupil mata melebar.

Iya, cowok yang seminggu lalu menatap Salwa di depan kelasnya, kenapa pagi pagi begini malah tidur sambil berdiri di dekat pintu kelasnya? Salwa tidak habis fikir.

Tanpa berfikir panjang, Salwa berbalik arah meninggal kan koridor yang masih sangat sepi itu. Dia hanya takut jika harus bertemu dengan cowok itu lagi.

Biarlah! sepertinya rencanan untuk berkencan dengan materi dan soal soal UTBK pagi ini harus Salwa tunda, itu lebih baik daripada harus masuk kelas dan mati kutu akibat gugup harus berhadapan dengan cowok itu.

Sangat berhati hati, kakinya mengendap endap beberapa meter, setelah Salwa rasa sudah jauh dari koridor dia berjalan biasa dan pergi dengan aman.

Salwa putuskan untuk menuju lapangan utama saja, berniat menunggu Vina disana.

**

"Heh ngapain?" Hardik Vina ketika melihat temanya berjongkok di pinggir lapangan, menulis sesuatu di tanah dengan batu kerikil, siapa lagi kalo bukan Salwa!

"Nungguin kamu Vin" Salwa nyengir tak berdosa

"Tumben banget, kesambet apaan lo" selidiknya sambil menunjuk wajah sahabatnya penuh sangsi

"Tadi aku berangkat nya terlalu pagi Vin, koridor masih sepi" Jelasnya terlihat serius

"Mulut lo.. biasanya juga berangkat subuh" Jawab Vina enteng

"Subuh apanya" Sahutnya berkilah "Yaudah kalo ga percaya" Tambahnya seraya menbuang muka dan berdiri

"Yaaahhh ngambek lagi, tau nggak sal? lo kaya anak kucing tersesat" Jawabnya menatap Salwa jengah

"Yaudah ayo ke kelas! Habis ini lo harus traktir gue karena gue udah mungut lo" tukasnya sambil mendorong pundak Salwa supaya berjalan mendahuluinya.

Salwa hanya menurut pasrah dengan perlakuan sahabatnya.

Merek berjalan beriringan, wajah Salwa masih terlihat takut dan cemas. Memikirkan cowok tadi

Bagaimana kalau cowok jangkung tadi masih ada di tempat nya dan belum pergi? bagaimana kalau dia tidak terima karena Salwa kamarin menatapnya lalu lari begitu saja?

Sepanjang perjalanan banyak sekali pertanyaan yang berputar di otaknya, sedikit lega ketika mengetahui di depan kelasnya sudah kosong melompong.

Cowok tadi? entahlah Salwa tidak mau memikirkanya lagi, Ia merasa bersyukur karena cowok tadi sudah tidak ada

"Sal, lo masuk kelas duluan gih. gue mau ke toilet bentar" suara vina memecah keheningan koridor kelasnya

Salwa hanya mengangguk, tak ada yang ia takutkan. Lagipula sudah tidak ada alasan Salwa harus menghindar.

Seharusnya dia tak perlu membuang waktunya menunggu Vina di lapangan, kalo bukan karena Cowok tadi mungkin salwa sudah menyelesaikan beberapa soal UTBK nya dengan mulus😴

Salwa lagi lagi hanya pasrah, hidupnya sangat sulit. Sebenarnya dia juga suka dengan rasa gugup nya yang berlebihan ini, apalagi harus merasa takut dengan hal hal yang belum tentu akan terjadi

**

Hari ini semua mata pelajaran adalah kesukaan Salwa "Matematika dan Fisika", tidak tahu mengapa dua mata pelajaran itu selalu membuatnya bersemangat, baginya memecahkan soal soal dengan banyak rumus adalah suatu tantangan tersendiri untuknya

Waktu berlalu begitu cepat, tak terasa bel pulang sekolah sudah berbunyi.

Tepat pukul 3 sore semua siswa di SMA Garuda berhambur keluar sekolah, ada yang menuju parkiran untuk mengambil kendaraan, ada juga yang duduk berjejer menunggu bus di halte depan sekolahnya.

Seperti biasa sepulang sekolah salwa akan bekerja, untuk jarak sekolah ke coffe shop kurang lebih sekitat 1km saja.

Salwa tidak pernah mengeluh karena harus jalan kaki, Ia tetap berjalan santai menggendong tas ranselnya sambil sesekali membenarkan letak kaca mata nya.

setelah sampai di tempat nya bekerja, segera saja Salwa mengganti seragamnya dengan seragam kerja, lalu memasang appron dan bergegas naik ke lantai dua, disitu pasti sudah ada mbak Erin yang sudah menunggu batang hidungnya muncul.

Salwa sampai si lantai dua, membuka pintu yang terhubung ke cafe dan mendapati mbak Erin sedang berdiri memperhatikan para pelanggan yang sedang duduk dan menikmati kopinya.

"Sal akhirnya kamu datang juga" Ucapnya menyadari kehadiran Salwa

Salwa hanya nyengir.

"Udah capek banget ini mah seharian kerja, untung kamu udah dateng" Jelasnya lalu melepas appron nya

"Yaudah aku turun dulu" Lanjutnya, berjalan menuju tangga.

Salwa sedikit mengernyit ketika mbak Erin tidak jadi turun dan malah berbalik berjalan kearahnya.

Salwa hanya diam dan berdiri menunggu nya, sepertinya ada yang ingin disampaikan oleh mbak Erin.

"Oh iya Sal" Katanya setelah mendekat

"Ada pelanggan Meja no 14, dia udah hampir sejam duduk disitu, tadi aku tanya pesan apa jawabnya bentar, kayaknya lagi nunggu in seseorang deh, kamu nanti coba tanya lagi ya, barangkali ada yang di pesan sama dia" Jelas nya panjang lebar, lalu arah matanya menyapu meja paling ujung sebelah kanan

Salwa langsung mengikuti pandangan mbk Erin, tak terlalu fokus kepada orangnya, karena yang paling penting tempatnya sudah jelas. Meja no 14!

"Oke mbak, nanti aku tanya lagi ke orangnya" Jawab Salwa, sambil manggut manggut tanda sudah mengerti apa yang mbak Erin sampaikan kepada nya.

"Sip, yaudah aku beneran turun kalo gitu" Titahnya menepuk pundak salwa, kali ini mbak Erin benar benar berlalu menuju tangga untuk turun

Salwa lalu pergi menuju meja no 14, berjalan santai dan memasang raut wajah ramah melewati para pelanggan.

Sampai di sampin meja no 14, dia lalu bertanya pada lelaki yang duduk sambil menunduk dengan topi casual yang menutupi wajahnya.

Sepertinya lelaki ini sedang berkutat dengan ponselnya, terlihat dua tanganya yang bergerak sedang mengetikkan sesuatu di benda canggih itu.

"Permisi?" Sapanya dengan sopan sambil tersenyum ramah.

Cowok itu mendongak dan menatap arah sumber suara, Salwa sedikit terkejut. Cowok ini..

Salwa mengerjap beberapa kali. Ia berharap ini adalah mimpi untuknya

'bukankah dia Cowok IPA 1? mengapa dia ada disini?' batinya.

Seketika pikiran berlebihan Salwa muncul lagi,

'Hei, ayolah bukankah sudah jelas kalau dia disini untuk memesan kopi, untuk apalagi kalau tidak memesan kopi. Ya mungkin memang hanya untuk memesan kopi'

Lagi lagi Salwa berusaha menenangkan dirinya sendiri, mencoba menormalkan raut wajahnya dan kembali tersenyum kepada cowok di depanya.

Belum sempat rasa gugupnya hilang tubuhnya sudah kembali membeku.

"Lo! cewek IPA 3 kan?"

happy reading, jangan lupa vomentya yaw🤩

Sabtu, 16 Januari 2021

My house📍

Terpopuler

Comments

Nida Asfia

Nida Asfia

kenapa aku yg jd gugup😅

2021-03-21

1

ᴅᴇͥᴅͣᴇͫ Rᴀ͢n//TUTUP AKUN

ᴅᴇͥᴅͣᴇͫ Rᴀ͢n//TUTUP AKUN

ceritanya panjang semangatt

2021-03-21

1

Reo Hiatus

Reo Hiatus

lanjut thor💘

2021-03-19

1

lihat semua
Episodes
1 HARIKU
2 TERINTIMIDASI
3 PELAKU
4 TERNYATA
5 TEMAN
6 RESMI
7 SPEECHLESS
8 SATU JOK BERDUA
9 SEBUAH PILIHAN
10 JALAN TIKUS
11 DENDAM TERSEMBUNYI
12 GARA GARA KURSI RODA
13 DUGAAN
14 DASAR BODOH
15 TEMAN BARU
16 SEBUAH ALASAN
17 HATI DAN PERASAAN
18 MENUNGGU
19 SEMAKIN JELAS
20 ANCAMAN
21 DUA ORANG MISTERIUS
22 TUGAS BARU
23 CEMAS DAN KHAWATIR
24 SEBUAH TEKAD
25 SIAPAKAH DIA?
26 SI LISA
27 SERAGAM SEKOLAH
28 MENCARI TAU
29 MULAI TERUNGKAP
30 Rekaman CCTV
31 BUNGKAM
32 SNMPTN
33 SI RAMBUT PIRANG
34 OJEK ONLINE
35 MASA LALU
36 KATA SI MARKETING
37 MEMULAI HAL BARU
38 TAS RANSEL
39 RUTINITAS
40 NOMOR TIDAK DIKENAL
41 TAMU TAK DI UNDANG
42 KEMBALI LAGI
43 MENIKAH MISALNYA?
44 SENIOR
45 KERJASAMA
46 TULIP DAN ABHIAN
47 BUBUR
48 GADIS PEROKOK
49 ABHIAN BERULAH
50 INDAHNYA HIDUP SEHAT
51 OMELETTE
52 PAPERBAG MISTERIUS
53 SEPERTINYA BENAR
54 CUACA PANAS
55 TOSERBA
56 DOSEN KAMPUS
57 TUGAS ABHIAN
58 PASAR MALAM
59 ICE CREAM DAN RUMAH HANTU
60 KEMBALINYA BIANCA
61 SEBUAH SYARAT
62 FIRASAT ABHIAN
63 PAPERBAG KEDUA
64 GARA-GARA CCTV
65 TERNYATA BENAR
66 EBM
67 TAWANAN BARU
68 BASCAMP
69 SALWA SI KUTU BUKU
70 DASAR SALWA
71 ALUN-ALUN KOTA
72 TAWANAN
73 SEORANG TAMU
74 INSIDEN TENGAH MALAM
75 ANGKUTAN UMUM
76 Abhian kenapa?
77 Makan Siang
78 klakson mobil
Episodes

Updated 78 Episodes

1
HARIKU
2
TERINTIMIDASI
3
PELAKU
4
TERNYATA
5
TEMAN
6
RESMI
7
SPEECHLESS
8
SATU JOK BERDUA
9
SEBUAH PILIHAN
10
JALAN TIKUS
11
DENDAM TERSEMBUNYI
12
GARA GARA KURSI RODA
13
DUGAAN
14
DASAR BODOH
15
TEMAN BARU
16
SEBUAH ALASAN
17
HATI DAN PERASAAN
18
MENUNGGU
19
SEMAKIN JELAS
20
ANCAMAN
21
DUA ORANG MISTERIUS
22
TUGAS BARU
23
CEMAS DAN KHAWATIR
24
SEBUAH TEKAD
25
SIAPAKAH DIA?
26
SI LISA
27
SERAGAM SEKOLAH
28
MENCARI TAU
29
MULAI TERUNGKAP
30
Rekaman CCTV
31
BUNGKAM
32
SNMPTN
33
SI RAMBUT PIRANG
34
OJEK ONLINE
35
MASA LALU
36
KATA SI MARKETING
37
MEMULAI HAL BARU
38
TAS RANSEL
39
RUTINITAS
40
NOMOR TIDAK DIKENAL
41
TAMU TAK DI UNDANG
42
KEMBALI LAGI
43
MENIKAH MISALNYA?
44
SENIOR
45
KERJASAMA
46
TULIP DAN ABHIAN
47
BUBUR
48
GADIS PEROKOK
49
ABHIAN BERULAH
50
INDAHNYA HIDUP SEHAT
51
OMELETTE
52
PAPERBAG MISTERIUS
53
SEPERTINYA BENAR
54
CUACA PANAS
55
TOSERBA
56
DOSEN KAMPUS
57
TUGAS ABHIAN
58
PASAR MALAM
59
ICE CREAM DAN RUMAH HANTU
60
KEMBALINYA BIANCA
61
SEBUAH SYARAT
62
FIRASAT ABHIAN
63
PAPERBAG KEDUA
64
GARA-GARA CCTV
65
TERNYATA BENAR
66
EBM
67
TAWANAN BARU
68
BASCAMP
69
SALWA SI KUTU BUKU
70
DASAR SALWA
71
ALUN-ALUN KOTA
72
TAWANAN
73
SEORANG TAMU
74
INSIDEN TENGAH MALAM
75
ANGKUTAN UMUM
76
Abhian kenapa?
77
Makan Siang
78
klakson mobil

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!