Part 3 Kenyataan

Atha berjalan ditemani dengan Arsy di belakangnya. Selama setahun pernikahan dengan Jeremy, lelaki itu bahkan tak pernah mau datang ke mansion keluarganya. Atha selalu memutar kepalanya untuk mencari alasan apa yang akan dikatakan agar suaminya tidak dicap jelek di mata keluarganya.

“Malam,” sapanya memasuki ruang makan, di sana seluruh keluarganya telah berkumpul.

“Dimana cucu menantuku?” Arabella Dominic menyela, menatap dengan tatapan merendahkan kepada Atha.

“Jeremy sedang ada rapat yang tidak bisa ditunda, Oma.”

Arabella mencibir, wanita tua itu menatap sinis. “Katakan saja jika kau sudah ditinggalkan suamimu, iya ‘kan?”

Atha menghela napas pelan sebelum menjawab, “Itu tidak benar, Oma.”

Atha segera mengambil tempat duduknya di samping Serin, kakaknya. “Hai Serin, lama tidak melihatmu.”

“Kau saja yang tidak pernah datang kemari, mana mungkin kau melihatku,” jawab Serin dengan sinis.

Bukan hanya oma dan kakaknya saja yang berlaku seperti itu, namun juga papa dan mamanya. Entah kesalahan apa yang pernah dilakukan hingga membuat seluruh keluarga Dominic tidak menyukainya.

“Bagaimana kabar mama dan papa?”

Ben menatap putri keduanya dengan datar, kemudian memilih memalingkan wajahnya.

“Kau lihat sendiri, kami baik-baik saja," jawab Mamanya, Hana Dominic tak menutupi rasa tidak sukanya pada Atha. Bahkan di depan Axton yang sudah jelas sangat menyayangi Atha.

Atha memilih menunduk lagi, kehadirannya benar-benar tak pernah diharapkan di sini. Jika bukan karena lelaki tua yang sangat menyayanginya, Atha tidak akan menginjakkan kakinya lagi di rumah ini.

Sakit sekali, keluarga yang harusnya merangkul mu, ini malah mengabaikan dan seolah menjadi pembenci.

“Jika hanya ingin berdebat, lebih baik tinggalkan meja makan!” Suara Axton melerai cibiran-cibiran yang terlontar untuk cucunya.

Walaupun usinya sudah tak muda lagi, namun Axton masih tetap terlihat tegas dan berwibawa. Lelaki tua itu tetaplah menjadi pemimpin keluarga ini.

Mendengar suara Axton yang dingin, semua orang terdiam, menutup kembali mulutnya yang belum sempat berucap.

Atha hanya tersenyum tipis pada Axton. “Terima kasih, Opa,” ucapnya pelan.

*

Di taman belakang. Ben, Hana, Arabella dan Atha duduk di bangku taman. Malam ini New York tengah bersinar terang, bintang dan bulan seolah tengah berbahagia hingga membuat malam ini begitu indah.

“Ma, Pa, ” ucap lirih Atha memanggil kedua orangtuanya, walaupun ia tahu ucapannya tak akan digubris oleh kedua orangtuanya. “Kesalahan apa yang pernah aku lakukan hingga mama dan papa tak menyukaiku? Aku tidak mengatakan kalian membenciku, namun kenapa sikap kalian berbeda kepadaku dan Serin?”

Tatapan ketiga orang tersebut menatapnya tajam, seolah ingin mengulitinya hidup-hidup.

“Kau hanyalah anak pembawa sial, Alatha!” Arabella dengan ucapannya yang tajam selalu membuat ulu hatinya nyeri.

“Apa salahku, Oma?” jawabnya kepada Arabella.

“Tutup mulutmu atau aku akan membuatmu tak bisa bicara lagi, Bella.” Suara berat nan penuh peringatan dari Axton membuat semua orang menoleh. Lelaki tua itu berdiri dengan tatapan tajam, menatap istri, anak dan menantunya penuh peringatan.

“Opa,” panggil Atha lirih.

“Tidak apa, pulanglah. Ini sudah larut, suamimu pasti menunggu.”

“Tapi---” Belum sempat Atha menjawab, Axton sudah memotong ucapan cucunya. “Pulang, Ala!”

"Baik."

Atha memilih menuruti perintah Axton. Ia tak ingin melihat perdebatan di depan matanya.

Kejujuran dan pengakuan yang terlontar dari mereka sudah pasti akan melukai hatinya.

“Aku permisi.”

*

“Jangan melukai hati Alatha lagi, sudah cukup kalian melukai batinnya selama ini,” ucap Axton Dominic dengan menatap ketiga orang di sana dengan tajam.

“Kenapa papa selalu membela Alatha? Dia itu hanya anak pembawa petaka.” Ben menjawab dengan wajah merah padam.

“Kalian sudah berjanji akan menganggapnya anak kalian sendiri, tapi buktinya mana? Kalian berbuat tidak adil dengannya,” bentaknya tak kalah keras. Bahkan suaranya membuat malam yang hening terlihat mencekam.

“Karena Atha bukan anakku! Anakku hanya Serin,” jawab Ben dengan berteriak.

Pyar!

Suara benda jatuh membuat semua orang menoleh.

Di sana Atha berdiri dengan badan bergetar dan tatapan mata yang sendu. Menatap datar semua orang yang ada di sana dengan tatapan kesakitan.

Niat hati ia ingin kembali ke taman untuk mengambil ponselnya yang tertinggal, namun apa daya ia harus mendengar pertengkaran opa dan papanya.

“A-apa maksud ucapan papa?” tanya Atha dengan nada terbata.

“Kau bukan anakku! Kau hanyalah anak dari seorang jalang yang menjebak kakakku! Kau dengar? Kau hanyalah anak dari seorang wanita jalang,” teriak Ben dengan lantang.

Plak!

Axton Dominic menampar sang anak dengan sangat keras.

“Pa-pa menamparku hanya demi anak jalang ini?” Ben menatap Axton dengan tidak percaya. Lelaki tua ini menamparnya demi seorang anak jalang.

“Ya! Yang kau katakan anak jalaang adalah cucuku. Mengalir darah Dominic di sana.”

“Jadi ini alasan kenapa papa dan mama tidak menyayangiku? Karena aku bukan anak kalian?” terang Atha masih tidak puas dengan penjelasan yang terdengar.

Atha memejamkan matanya, siap mendengar kenyataan yang akan terlontar ini.

“Ya! Kau bukan anakku!”

Bagaikan dijatuhkan dari ketinggian menuju jurang yang terdalam, dadanya terasa sesak, lehernya seolah tercekik dengan sangat erat. Keluarga yang sangat disayangi tak ubahnya hanyalah sekumpulan orang-orang naif yang bersembunyi dalam sebuah hubungan.

“Jika aku bukan anak kalian, lalu kemana kedua orang tuaku?” tanya Atha lirih, namun masih terdengar jelas.

Arabella menatap Axton sejenak, kemudian menatap Atha dengan tatapan tajam.

“Ibumu hanyalah wanita jalang yang menjebak anak pertamaku. Dan karena kehadiranmu, anakku harus mati karena kecelakaan. Kau dan ibumu membawa petaka di keluarga ini. Kehadiranmu adalah kesalahan.”

Atha menguatkan hatinya, wanita itu sudah tegar. Ia sudah siap menerima apapun kenyataannya. Sekuat tenaga ia mencoba untuk tak menangis dan terlihat lemah, namun kenyataannya tak bisa.

“Baik, sekarang aku mengerti.” Hanya itu yang saat ini dapat ia masukkan ke dalam kepalanya. Bahwasanya ia bukan anak mereka.

“Kau hanyalah anak yang tidak diinginkan, kehadiranmu membuat aku harus kehilangan anakku, darah kotor yang mengalir dari ibumu yang seorang jalang adalah kutukan.”

Arabella Dominic terus menghina Atha dengan kata-kata yang jelas melukai.

“Sudah cukup, Oma. Kau bisa menghinaku sesuka hatimu, tapi tidak dengan ibuku. Aku memang tidak tahu bagaimana sosoknya, namun dia tetaplah ibuku yang melahirkan aku. Dia sudah tiada, jangan ungkit lagi keburukannya di masa lalu.”

Atha mendekati semua orang, namun matanya terbelalak lebar ketika dari pintu lain, ia melihat laki-laki yang menjadi suaminya.

Jeremy berjalan bersama dengan Serin dengan sangat mesra.

Tidak, kenyataan apa lagi ini?

“Jeremy!”

Atha terkejut, bahkan harus ia akui bahwa ia tak pernah sedekat itu dengan Jeremy.

“Halo adikku, kenalkan dia adalah suamiku.”

“Su-ami?” tanyanya terbata dengan tubuh yang semakin gemetar. Sungguh ia tidak sanggup jika harus menerima kenyataan yang menyakitkan lagi.

“Ya, suamiku. Aku sudah menikah dengannya dua tahun yang lalu, lalu satu tahun kemudian, aku menyuruhnya untuk menikahimu,” jawab Serin dengan bangga.

Kenyataan apalagi ini, Atha sampai tak kuat menopang berat tubuhnya. Ucapan Serin bagaikan hantaman keras yang menekan dadanya hingga ia kesulitan hanya sekadar untuk bernapas.

“Apa maksud semua ini, Serin?” tanya Atha dengan bibir bergetar.

“Kau bertanya maksudku?” Tawa Serin terdengar mengejek, “Faiz Jeremy Renner adalah suamiku. Dia adalah kekasihku, lelaki yang mencintaiku hingga rela mengorbankan apapun untukku, termasuk dengan menikahimu. Membuat hidupmu menderita, membuat masa depanmu hancur sehingga kau memilih mati daripada harus hidup.”

Atha menatap lelaki yang satu tahun ini menjadi suaminya. Jadi ini alasan kenapa Jeremy sering kali menyiksanya. Atha bahkan tak percaya ini.

Mata jernih Atha menatap manik Jeremy, hanya beberapa detik sebelum ia memalingkan wajahnya ke arah saudara perempuannya.

“Kenapa kau lakukan ini?” Wajah Atha sudah pucat pasi mendengar kenyataan demi kenyataan yang ada di hadapannya.

“Karena aku membencimu, kau selalu menjadi nomor satu sejak dulu, semua yang aku sukai malah menyukaimu. Opa lebih menyayangimu daripada aku, aku selalu menjadi bayang-bayangmu, Atha. Dan aku tidak suka itu,” pekiknya dengan wajah yang tak bersahabat.

Atha menahan diri, sebisa mungkin ia tak boleh mengeluarkan air matanya.

“Jadi, kalian semua sudah mengetahui tentang ini?”

“Ya!” jawab semua orang kecuali Axton.

“Opa tidak tahu apapun, Ala.” Axton menjawab, ia memang tidak mengetahui apapun yang terjadi.

“Kalian mempermainkan hidupku?”

“Semua pertanyaan mu, jawabannya adalah YA!” ucap Arabella dengan sinis.

Axton bahkan tak menyangka ternyata istrinya ikut terlibat dalam skandal ini.

“Kenapa kalian tega melakukan ini pada cucuku? Kenapa?” Axton berteriak, lelaki tua itu tidak tahan atas penghinaan dan kecurangan yang dilakukan keluarganya sendiri.

“Karena kami tidak menyukainya, bahkan kami berharap, kenapa dia tidak mati saja bersama dengan ibunya.”

Lagi lagi Arabella yang menjawab, wanita tua itu bahkan tak takut sama sekali dengan tatapan mata Axton yang sudah berkilat penuh api.

“Astaga. Kalian tega sekali. Kita keluarga. Kenapa kalian lakukan ini,” desis Axton dengan gemelatuk gigi yang saling bergesekan.

“Ya, Papa. Sekarang papa sudah tahu semuanya, jadi masih mau membela anak jalang ini?” Ben menyeringai menatap Axton dengan tatapan remeh.

Dengan langkah yang pasti, Axton mendatangi Atha, menggenggam tangan cucunya, mengalirkan kekuatan bahwa masih ada dirinya di sisinya.

“Jadi pilihan papa seperti itu?” ucap Ben dengan suara berat.

Axton tak menjawab, lelaki itu merangkul bahu Atha. “Ya!”

Atha diam, namun hatinya terluka, luka yang tak kasat mata membangkitkan sisi lain dari dirinya.

“Jadi Serin adalah istri pertama Jeremy?” tanyanya mencoba untuk tetap kuat berdiri dengan kedua kakinya sendiri.

“Ya,” sahut Serin.

“Dan aku istri keduanya?” tanyanya lagi dengan suara lemah.

“Tidak, kau hanyalah boneka bagi Jeremy. Kau hanyalah wanita bodoh yang hanya menjadi pemuas nafsu seorang Faiz Jeremy Renner.”

Luka yang diterima Atha bahkan masih terbuka lebar, setelah mengetahui fakta-fakta yang terjadi selama ini ia bagaikan hidup di tengah-tengah seseorang yang memainkan hidupnya.

“Baiklah, aku mengerti,” ucap Atha pelan.

Hanya itu yang mampu Atha ucapkan, pikirannya masih mencerna satu demi satu kejadian malam ini. Ia berbalik dan memilih meninggalkan mansion mewah ini.

Kesakitan, penghinaan, penghianatan menyatu menjadi satu di dalam hatinya hingga menjadikan hatinya dipenuhi dengan kobaran api.

Saat ketulusan kau hinakan, saat pengorbanan kau sepelekan, maka mungkin kebaikan tak akan lagi kau dapatkan.

🍁

Bersambung...

Terpopuler

Comments

fifid dwi ariani

fifid dwi ariani

trus ceria

2023-04-13

1

Fahmi Fahmi

Fahmi Fahmi

ceritanya bagus nguras emosi

2023-01-04

0

Ulufi Dewi

Ulufi Dewi

nyesek bacany 😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭

2022-05-15

1

lihat semua
Episodes
1 Awal
2 Part 1 Sudah biasa
3 Part 2 Bertemu Opa
4 Part 3 Kenyataan
5 Part 4 POV Jeremy & Serin
6 Part 5 Pilihan
7 Part 6 Luka teramat
8 Part 7 Tak sadarkan diri
9 Part 8 Kesadaran
10 Part 9 Tentang Alatha
11 Part 10 Bertemu
12 Part 11 Suasana mendebarkan
13 Part 12 Sikap Jeremy
14 Part 13 Memulai
15 Part 14 Kecelakaan
16 Part 15 Sebenarnya
17 Part 16 Kemarahan
18 Part 17 Ulah Serin
19 Part 18 Asal usul
20 Part 19 Kabar
21 Part 20 Bersiap
22 Part 21 Kembali
23 Part 22 Rencana licik
24 Part 23 Berubah total
25 Part 24 Undangan makan malam
26 Bukan update!
27 Part 25 Ala bukan Atha
28 Part 26 Permainan baru dimulai
29 Part 27 Permainan baru dimulai (2)
30 Part 28 Berita mengejutkan
31 Part 29 Misi rahasia
32 Part 30 Amarah tak terbendung
33 Part 31 Keheranan semua orang
34 Part 32 Panggil aku Ala, bukan Atha
35 Part 33 Sedang ingin bermain-main
36 Part 34 Alan Vs Ala
37 Part 35 Kecurigaan
38 Part 36 Pernyataan Atha
39 Part 37 Duduk bersama
40 Part 38 Hak Milik
41 Part 39 Wanita itu
42 Part 40 Alandar Sky
43 Part 41 Bukan racun mematikan
44 Bukan update Visual pemeran
45 Part 42 Kemampuan Atha
46 Part 43 Sudah terbiasa
47 Part 44 Kedatangan pasangan maut
48 Part 45 Duel dua wanita
49 Part 46 Duel dua wanita (2)
50 Part 47 Kebencian yang membara
51 Part 48 Pembicaraan serius
52 Part 49 Kecelakaan
53 Part 50 Dalangnya
54 Part 51 Serangan balasan
55 Part 52 Mencari pelakunya
56 Part 53 Kedatangan keluarga
57 Part 54 Racun memabukkan
58 Part 55 Keadaan yang berpihak
59 Part 56 Kesadaran
60 Part 57 Oh ... Oh ... Ketahuan
61 Part 58 Kembalinya raja neraka
62 Part 59 Ulah Atha
63 Part 60 Misterius
64 Part 61 Terkejut
65 Part 62 Pasangan gila
66 Part 63 Perasaan menggebu
67 Part 64 Rahasia Arabella
68 Bukan update
69 Part 65 Ungkapan kejujuran
70 Part 66 Perang kehidupan
71 Part 67 Siapa mereka?
72 Part 68 Meledak
73 Part 69 Meledak
74 Part 70 Terbakar bersama amarah
75 Part 71 Bayang-bayang
76 Part 72 Jarak pemisah
77 Part 73 Karma Arabella
78 Part 74 Semua orang
79 Part 75 Bertemu
80 Part 76 Want you
81 Part 77 Panas-panas
82 Part 78 Konferensi Pers
83 Part 79 Konferensi Pers
84 Part 80 Terbongkar
85 Part 81 Satu persatu
86 Part 82 Kehancuran menanti
87 Part 83 Gembel Waiting
88 Part 84 Rumah baru Jeremy
89 Part 85 Akhir kisah Jeremy
90 Part 86 I love you
91 Part 87 Gagal lagi
92 Part 88 Sekilas ( Kim & Ed )
93 Part 89 Menolak menikah
94 Part 90 Gembel elite
95 Part 91 Kejutan
96 Part 92 Flashback
97 Part 93 Suasana haru
98 Part 94 Kejutan
99 Part 95 Lelaki idaman
100 Part 96 Keluarga walau tak sedarah
101 Part 97 Tidak bisa menahan
102 Part 98 Sah!
103 Part 99 Panas membara
104 Part 100 Pengantin baru
105 Part 101 Kenikmatan yang tak bisa ditolak
106 Part 102 Selamat datang di gerbang neraka
107 Part 103 Masa lalu
108 Part 104 Siapa dia?
109 Part 105 Pertemuan
110 Part 106 Dua wanita berbahaya
111 Part 107 Tubuhmu canduku
112 Part 108 Resepsi
113 Part 109 Insiden
114 Part 110 Kabar
115 Part 111 Kejutan!
116 Part 112 Hukuman
117 Part 113 Sebab akibat
118 Part 114 Tidak ada judul
119 Part 115 Sebuah hukuman
120 Part 116 Sebuah hukuman
121 Part 117 Bumil selalu benar
122 Part 118 Tingkah bumil
123 Part 119 Keputusan
124 Part 120 Kesempatan terakhir
125 Part 121 Kematian
126 Part 122 Lembaran baru
127 Part 123 Twins
128 Part 124 Dunia baru, ancaman baru
129 Part 125 Nyonya Alan
130 Part 126 Rendah diri
131 Part 127 Jangan bermain-main, Alan!
132 Part 128 Api vs Es
133 Part 129 Dukungan yang sama
134 Part 130 Mencari tahu
135 Part 131 Hubungan baik
136 Part 132 Wanita pengganggu
137 Part 133 Kedatangan tamu
138 Part 134 Azlan Franky Kalandra
139 Part 135 Sepotong kerinduan
140 Part 136 Penyatuan kerinduan
141 Part 137 Kelahiran
142 Part 138 Baby twins
143 Part 139 Masalah baru
144 Part 140 Ketenangan yang terusik
145 Part 141 Diserang
146 Part 142 Peluru beracun
147 Part 143 Terungkap
148 Part 144 Satu masalah terselesaikan
149 Part 145 Perisai untukmu
150 Part 146 Saling melindungi
151 Part 147 Rencana
152 Part 148 Malam terakhir
153 Part 149 Diserang lagi
154 Part 150 Teka-teki
155 Part 151 Rencana yang diketahui
156 Part 152 - Sifat asli
157 Part 153 - Benang merah
158 Part 154 - Siapa mereka
159 Part 155 - Lelaki itu adalah
160 Part 156 - Saling terkait
161 Part 157 - Masih misteri
162 Part 158 - Konspirasi
163 Part 159 - Hubungan spesial
164 Part 160 - Aksi Ryu
165 Part 161 - Kesepakatan
166 Part 162 - Jangan dibaca
167 Part 163 - Pencerahan
168 Part 164 - Pencerahan
169 Part 165 - Kekacauan
170 Part 166 - Maju mundur cantik
171 Part 167 - Hari tenang
172 Part 168 - Tidak ada adegan
173 Part 169 - Diserang
174 Part 170 - Jangan dibaca, bikin mumet
175 Part 171 - Muncul ke permukaan
176 Part 172 - Khusus 21+
177 Part 173 - Tidak ada judul
178 Part 174 - Amarah Alan
179 Part 175 - Raja setan
180 Part 176 - Awal dimulai
181 Part 177 - Kebebasan Ryu
182 Part 178 - Perseteruan
183 Part 179 - Hamil?
184 Part 180 - Reaksi Ryu
185 Part 181 - Barter
186 Part 182 - Mengejutkan
187 Part 183 - Hutan Omori
188 Part 184 - Death
189 Paty 185 - Good bye, Mitsuki
190 Part 186 - Tidak ada judul
191 Part 187 - Apa ini
192 Part 188 - Good bye Sasuke
193 Part 189 - Siapa?
194 Part 190 - Terbakar
195 Part 191 - ???
196 Part 192 - Efek racun
197 Part 193 - End
Episodes

Updated 197 Episodes

1
Awal
2
Part 1 Sudah biasa
3
Part 2 Bertemu Opa
4
Part 3 Kenyataan
5
Part 4 POV Jeremy & Serin
6
Part 5 Pilihan
7
Part 6 Luka teramat
8
Part 7 Tak sadarkan diri
9
Part 8 Kesadaran
10
Part 9 Tentang Alatha
11
Part 10 Bertemu
12
Part 11 Suasana mendebarkan
13
Part 12 Sikap Jeremy
14
Part 13 Memulai
15
Part 14 Kecelakaan
16
Part 15 Sebenarnya
17
Part 16 Kemarahan
18
Part 17 Ulah Serin
19
Part 18 Asal usul
20
Part 19 Kabar
21
Part 20 Bersiap
22
Part 21 Kembali
23
Part 22 Rencana licik
24
Part 23 Berubah total
25
Part 24 Undangan makan malam
26
Bukan update!
27
Part 25 Ala bukan Atha
28
Part 26 Permainan baru dimulai
29
Part 27 Permainan baru dimulai (2)
30
Part 28 Berita mengejutkan
31
Part 29 Misi rahasia
32
Part 30 Amarah tak terbendung
33
Part 31 Keheranan semua orang
34
Part 32 Panggil aku Ala, bukan Atha
35
Part 33 Sedang ingin bermain-main
36
Part 34 Alan Vs Ala
37
Part 35 Kecurigaan
38
Part 36 Pernyataan Atha
39
Part 37 Duduk bersama
40
Part 38 Hak Milik
41
Part 39 Wanita itu
42
Part 40 Alandar Sky
43
Part 41 Bukan racun mematikan
44
Bukan update Visual pemeran
45
Part 42 Kemampuan Atha
46
Part 43 Sudah terbiasa
47
Part 44 Kedatangan pasangan maut
48
Part 45 Duel dua wanita
49
Part 46 Duel dua wanita (2)
50
Part 47 Kebencian yang membara
51
Part 48 Pembicaraan serius
52
Part 49 Kecelakaan
53
Part 50 Dalangnya
54
Part 51 Serangan balasan
55
Part 52 Mencari pelakunya
56
Part 53 Kedatangan keluarga
57
Part 54 Racun memabukkan
58
Part 55 Keadaan yang berpihak
59
Part 56 Kesadaran
60
Part 57 Oh ... Oh ... Ketahuan
61
Part 58 Kembalinya raja neraka
62
Part 59 Ulah Atha
63
Part 60 Misterius
64
Part 61 Terkejut
65
Part 62 Pasangan gila
66
Part 63 Perasaan menggebu
67
Part 64 Rahasia Arabella
68
Bukan update
69
Part 65 Ungkapan kejujuran
70
Part 66 Perang kehidupan
71
Part 67 Siapa mereka?
72
Part 68 Meledak
73
Part 69 Meledak
74
Part 70 Terbakar bersama amarah
75
Part 71 Bayang-bayang
76
Part 72 Jarak pemisah
77
Part 73 Karma Arabella
78
Part 74 Semua orang
79
Part 75 Bertemu
80
Part 76 Want you
81
Part 77 Panas-panas
82
Part 78 Konferensi Pers
83
Part 79 Konferensi Pers
84
Part 80 Terbongkar
85
Part 81 Satu persatu
86
Part 82 Kehancuran menanti
87
Part 83 Gembel Waiting
88
Part 84 Rumah baru Jeremy
89
Part 85 Akhir kisah Jeremy
90
Part 86 I love you
91
Part 87 Gagal lagi
92
Part 88 Sekilas ( Kim & Ed )
93
Part 89 Menolak menikah
94
Part 90 Gembel elite
95
Part 91 Kejutan
96
Part 92 Flashback
97
Part 93 Suasana haru
98
Part 94 Kejutan
99
Part 95 Lelaki idaman
100
Part 96 Keluarga walau tak sedarah
101
Part 97 Tidak bisa menahan
102
Part 98 Sah!
103
Part 99 Panas membara
104
Part 100 Pengantin baru
105
Part 101 Kenikmatan yang tak bisa ditolak
106
Part 102 Selamat datang di gerbang neraka
107
Part 103 Masa lalu
108
Part 104 Siapa dia?
109
Part 105 Pertemuan
110
Part 106 Dua wanita berbahaya
111
Part 107 Tubuhmu canduku
112
Part 108 Resepsi
113
Part 109 Insiden
114
Part 110 Kabar
115
Part 111 Kejutan!
116
Part 112 Hukuman
117
Part 113 Sebab akibat
118
Part 114 Tidak ada judul
119
Part 115 Sebuah hukuman
120
Part 116 Sebuah hukuman
121
Part 117 Bumil selalu benar
122
Part 118 Tingkah bumil
123
Part 119 Keputusan
124
Part 120 Kesempatan terakhir
125
Part 121 Kematian
126
Part 122 Lembaran baru
127
Part 123 Twins
128
Part 124 Dunia baru, ancaman baru
129
Part 125 Nyonya Alan
130
Part 126 Rendah diri
131
Part 127 Jangan bermain-main, Alan!
132
Part 128 Api vs Es
133
Part 129 Dukungan yang sama
134
Part 130 Mencari tahu
135
Part 131 Hubungan baik
136
Part 132 Wanita pengganggu
137
Part 133 Kedatangan tamu
138
Part 134 Azlan Franky Kalandra
139
Part 135 Sepotong kerinduan
140
Part 136 Penyatuan kerinduan
141
Part 137 Kelahiran
142
Part 138 Baby twins
143
Part 139 Masalah baru
144
Part 140 Ketenangan yang terusik
145
Part 141 Diserang
146
Part 142 Peluru beracun
147
Part 143 Terungkap
148
Part 144 Satu masalah terselesaikan
149
Part 145 Perisai untukmu
150
Part 146 Saling melindungi
151
Part 147 Rencana
152
Part 148 Malam terakhir
153
Part 149 Diserang lagi
154
Part 150 Teka-teki
155
Part 151 Rencana yang diketahui
156
Part 152 - Sifat asli
157
Part 153 - Benang merah
158
Part 154 - Siapa mereka
159
Part 155 - Lelaki itu adalah
160
Part 156 - Saling terkait
161
Part 157 - Masih misteri
162
Part 158 - Konspirasi
163
Part 159 - Hubungan spesial
164
Part 160 - Aksi Ryu
165
Part 161 - Kesepakatan
166
Part 162 - Jangan dibaca
167
Part 163 - Pencerahan
168
Part 164 - Pencerahan
169
Part 165 - Kekacauan
170
Part 166 - Maju mundur cantik
171
Part 167 - Hari tenang
172
Part 168 - Tidak ada adegan
173
Part 169 - Diserang
174
Part 170 - Jangan dibaca, bikin mumet
175
Part 171 - Muncul ke permukaan
176
Part 172 - Khusus 21+
177
Part 173 - Tidak ada judul
178
Part 174 - Amarah Alan
179
Part 175 - Raja setan
180
Part 176 - Awal dimulai
181
Part 177 - Kebebasan Ryu
182
Part 178 - Perseteruan
183
Part 179 - Hamil?
184
Part 180 - Reaksi Ryu
185
Part 181 - Barter
186
Part 182 - Mengejutkan
187
Part 183 - Hutan Omori
188
Part 184 - Death
189
Paty 185 - Good bye, Mitsuki
190
Part 186 - Tidak ada judul
191
Part 187 - Apa ini
192
Part 188 - Good bye Sasuke
193
Part 189 - Siapa?
194
Part 190 - Terbakar
195
Part 191 - ???
196
Part 192 - Efek racun
197
Part 193 - End

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!