Setelah mendapatkan kabar dari sekretarisnya. Reno bergegas pulang karena merasa bersalah pada princessnya dan aku harus segera menyelesaikan urusanku dengan Martha.
Balkon kamar. (01.00 dini hari )
"Nyonya, Tuan Reno sudah kembali dan menyampaikan pesan untuk anda menemuinya di ruang kerjanya," ujar salah satu asisten rumah tangga keluarga Allura.
"Bi, apa Eva dan Rafto sudah tidur?" tanya Martha.
"Sudah Nyonya" jawab Bibi.
"Aku akan menemuinya, pergilah dan terimakasih" kata Martha.
(setiap langkah dia menuju ruang kerja yang dimana ada suaminya, hatinya semakin aneh. Takut, kecewa, marah dan yang paling penting Putrinya akan mengetahuinya)
Martha melangkah memasuki ruang kerja suaminya, ia melihat suaminya sedang duduk dengan sangat serius seraya melihat berkas pekerjaannya.
Reno yang melihat kehadiran istirnya, tanpa basa basi langsung menunjukkan surat perceraian pada Martha, untuk segera di tanda tangani.
"Kamu tak mengkhawatirkan Eva?" tanya Martha tegas sambil melihat surat perceraian dengan perasaan yang sangat aneh.
Dia juga Putriku, tapi Eva bakal mengerti dan dia akan marah sebentar lalu akan menerima semuanya. Putriku sudah dewasa Martha."
"Besok kamu harus memberitahu Eva tentang perceraian ini dan benar kata mu Eva sudah dewasa dan dia harus mengetahuinya jangan kamu tutup lagi semuanya Reno."
"Baiklah, besok aku akan memberitahunya." sahut Reno.
"Baik, selamat malam. setelah menandatangani berkas perceraian Martha pergi kekamarnya."
Martha menangis, ya dia tau hubungan sah mereka tidak dilandasi dengan cinta. Reno hanya menganggap dirinya sahabat itu yang sudah berulang kali dia katakan. Tapi kenapa hati ini masih sangat sakit, padahal dia tau semua nya.
Tanpa mereka sadari Rafto mendengar semua yang dikatakan Reno dan Martha diruang kerja yang membuat Rafto marah dan kecewa tapi dia tidak bisa buat apapun karena itu keputusan mereka, yang dia khawatirkan adalah Eva.
Rafto melihat Omnya masiu berada di dalam ruang kerjanya, ia melangkah mendekati sang Om yang sedang sangat serius melihat berkas yang Rafto tidak tau isinya.
"Om,"panggil Rafto dengan langkah menuju meja kerja Om Reno.
"Oh Rafto, kemarilah Om merindukan mu," ucap Reno dengan tangan mengisyaratkan untuk lebih mendekat.
"Kamu ingin berpisah dengan Aunty?" tanya Rafto to the point. Yang membuat Reno menghentikan kegiatan dengan berkasnya.
"Kamu sudah mendengar rupanya," jawab Reno sambil melihat Rafto dengan serius.
"Kau akan menghancurkan hati Eva Om, jika dia tau tentang masalah perceraian kalian." sahut Rafto tegas.
"Kamu tau Rafto kami sudah menikah bertahun-tahun tapi kenapa berakhir perpisahan, karena kami tidak saling mencintai Rafto. Walupun pernikahan ini karena perjodohan bisnis, tapi Om menerima dengan mulai menganggapnya sahabat, karena Om percaya mungkin suatu saat kami akan saling mencintai, tapi tidak Rafto." Curhat Reno.
"Jika kalian tidak saling mencintai kenapa memiliki seorang anak Om." kata Rafto dingin.
"Entahlah, tapi itu anugerah yang sangat Om syukuri dengan kedatangan Eva. Dan Rafto bukan Om tidak mencoba mencintai Martha tapi tidak ada waktu karena kita saling sibuk, karena itu cinta tak tumbuh di antara kami."
"Kapan Om akan memberitahunya?"tanya Rafto
"Ini urusan kami berdua. Kembalilah kekamarmu Rafto, Om juga sudah lelah." kata Reno.
"Baiklah, selamat malam Om." ucap Rafto sambil berlalu menuju kamarnya.
Didalam kamar, salah satu pembantu Allura membangunkan sang ratu malas yaitu Eva Amelia.
"Non, bangun dong udah siang nih, nanti Bibi di omelin Nyonya," sambil mengguncangkan tubuh Eva, Yang malesnya pada tingkat sangat menjengkelkan.
"Ih Bibi berisik masih pagi tau, jangan ganggu princess tidur deh," Tanpa membuka mata sedikit pun dan membungkus kembali selimut ketubuhnya.
"Ini udah siang Non, semua orang menunggu dan Nona emang ga mau ketemu Tuan Reno."
Eva langsung membuka mata setelah mendengar nama Papahnya disebutkan. "Papah udah comeback Bi?" tanya Eva antusias.
"Ya Nona, Tuan sedang diruang kerjanya" balas Bibi.
"Kenapa ga bilang dari tadi si Bi," ucap Eva langsung pergi menemui Papahnya.
Eva memasuki ruang kerja milik Papahnya. Ia sudah mencari-cari Papahnya tapi ga muncul muncul diruang kerjanya, Mungkin aku dikerjai Bibi. Wah ruang Papah penuh dengan
fotoku ya dengan serius melihat fotonya dengan Papahnya di meja kerja. Dan matanya melihat suatu berkas dan langsung membukanya. Deg jantungku bagaikan berhenti.
Don't forget like, komen, raet5, vote point, dan favouritekan. Dukungan kalian akan membuat author semangat upnya.
Bersambung...
Terimakasih & Sampai Jumpa ❤
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 99 Episodes
Comments
Li Na
ketinggalan jauh sisanya aku boomlike ya
2020-06-29
0
Sasa (fb. Sasa Sungkar)
hi thor..
cerita nya baguuus..
aq mampir bawa boomlike, komen dan rate5..
feedback cerita ku yaa..
When Kama Meet Sutra..
ditunggu kunjungan nya readers.. 🤗
2020-06-06
0
Miss R⃟ ed qizz 💋
like
2020-04-10
0