Dasar sontoloyo

Hari-hari berlalu dengan cepat, terhitung sudah satu minggu Darren berada di Villa milik Danu. Tidak ada yang berubah, semua masih sama, Darren bahkan semakin menutup dirinya dari dunia luar. Darren selalu menolak siapapun yang datang untuk melihat kondisinya. Diana pun sampai kewalahan menghadapi sikap Darren yang keras dan selalu marah setiap Diana ingin membantunya.

Pagi ini cuaca di luar mendung, mungkin sebentar lagi akan turun hujan yang sangat deras. bisa di lihat dari awan hitam yang begitu pekat bergerak dari utara. Menutupi sinar mentari yang baru saja terbit dari timur. Darren menatap keluar jendela, hari-hari yang setiap hari Darren lakukan tanpa bisa berbuat banyak. Hidupnya serasa kelabu, tidak ada warna di dalamnya. Tidak seperti Darren yang dulu. jika mendung tiba Darren akan langsung berlari keluar menyambut hujan yag akan turun. Darren dan Daffa memang sangat suka dengan hujan. Tapi saat ini pria yang sedang duduk lemah di atas kursi roda itu membenci semuanya termasuk hujan.

"Tok, tok, tok"

Suara pintu yang setiap pagi Darren dengar, membuat Darren muak. Wanita bernama Diana itu sungguh membuat Darren selalu kesal.

"Permisi den, saya mengantar sarapan untuk anda." suara Diana yang selalu terdengar setiap hari.

Diana meletakan sarapan Darren di atas meja yang terdapat dia kamar itu.Setiap harinya Devita akan membawakan sarapan pagi untuk Darren. membersihkan kamarnya dan mengambil pakaian kotor Darren untuk di cuci. Diana tidak pernah mengganggu Darren, dia bekerja sewajarnya sebagai yang di perintahkan oleh Bik Minah. Tapi tatapan Darren terhadap Diana selalu sama, tajam dan menakutkan.

"Den, apa anda ingin keluar, saya bisa_

"KELUAR." bentak Darren.

"Tapi den, tugas saya disini untuk membantu anda dalam setiap hal, dan sa_

"AKU BILANG, KELUAR!!."

triakan Darren lebih keras hingga membuat Diana menghela nafas panjang.Lama-lama Diana juga kesal dengan sikap Darren yang terus terusan seperti itu.

"Anda itu kenapa sih, gak capek apa marah-marah terus. saya itu di gaji ibu anda untuk melayani anda. Gak ada maksud apapun selain itu.lagian apa susahnya sih bersosialisasi sedikit, itu juga gak akan membuat anda miskin. saya tahu kondisi anda, saya juga tahu kenapa anda bisa seperti ini. tapi takdir Tuhan tidak akan bisa berubah mau anda jungkir balik sampai nyungsep juga. " ucap Diana kesal.

Darren menatap Diana dengan mata melotot tajam, tidak menyangka jika Diana akan bicara seperti itu. Rahang Darren mengeras, Diana yang melihat itu sinyal langsung menutup mulutnya yang tidak bisa di rem.

"Kau!! apa hakmu bicara padaku seperti itu Hahhhh. Tau apa kau tentang hidupku!! kau mau uang bukan. Berapa? berapa uang yang kau inginkan agar kau menjauh dari hidupku. Dasar kau gadis kampung, gadis murahan. Aku akan membayarmu berapapun yang kau inginkan!! asal menjauh dari hidupku sialan!!! ."

Tangan Diana terkepal kuat, ingin sekali dia memaki Darren lagi. tapi Diana tau ucapannya tadi juga keterlaluan. lagipula Ia sudah berjanji akan membuat Darren berubah.

Diana Menarik nafas panjang lalu berbalik menghadap Darren, ia menampakan senyum termanisnya. Pertanda jika dia sama sekali tidak terpengaruh oleh ucapan Darren.

"Terserah anda Tuan Darren yang terhormat. tapi maaf Tuan, saya tidak bisa pergi karna saya membutuhkan uang untuk hidup saya dan kedua adik saya.Mau anda membayar saya berapapun itu tidak ada apa-apa nya dari gaji yang saya dapat setiap bulannya. Jadi nikmati saja hari-hari anda yang harus selalu melihat wajah saya meski anda tidak suka melihatnya."

Diana berbalik ingin pergi, tapi langkah kakinya terhenti lalu berbalik kembali menatap Darren yang masih menatapnya dengan tajam.

" Ohh ya Tuan, asal Tuan tau saja. bukan berarti jika saya memerlukan uang saya menjadi wanita murahan. Saya hanya menjalankan amanah dari Ibu tuan untuk menjaga dan memenuhi kebutuhan Anda selama disini dengan bayaran yang pantas. Dan menurut saya itu adalah pekerjaan yang baik.dan lagi, anda harusnya lebih bersyukur dengan hidup anda, meskipun kondisi anda sedang dalam keadaan tidak baik-baik saja, tapi anda memiliki keluarga yang baik, orang tua yang sangat menyayangi anda dan saudara yang selalu ada untuk anda. Anda juga tidak kekurangan apapun dalam hidup anda. Cobalah untuk melihat orang yang ada di sekitar anda, mereka yang bahkan mempunyai kondisi yang lebih buruk dari anda masih bisa tersenyum dan bersyukur, tapi anda."

Diana mengentikan ucapannya, dia merasa sudah cukup puas mengatakan semua keluhannya. Diana keluar tanpa menghiraukan Darren yang meraung di tempatnya. Tidak perduli dengan apapun yang akan pria itu lakukan, tapi Diana tidak bisa terus-terusan mengalah. Karna jika pria seperti Darren tidak di beri pencerahan, maka dia akan selamanya terpuruk seperti saat ini.

___$_

Selepas Devita pergi, Darren melempar semua barang yang ada di dalam kamarnya. Melampiaskan kekesalannya pada apapun yang dia lihat, termasuk sarapan yang di bawa oleh Diana.

"Dasar wanita sialan, beraninya kau mengatakan itu padaku. Aku akan membuatmu menyesal karna sudah berani menantangku." triak Darren dengan membabibuta.

Diana yang masih berada di luar kamar Darren terlihat gemetar, dia baru sadar jika ucapannya membuat Darren semakin marah padanya.

"Diana, apa yang kamu lakukan di depan kamar Darren?" tanya Daffa saat melihat Diana seperti gemetar.

Diana gelalapan saat Daffa tiba- tiba datang dan mengagetkannya." I_tu den, mmm, den Darren mengamuk." ucap Diana dengan wajah pias. Diana yakin jika dirinya akan di pecat sekarang juga saat Darren mengadu pada Daffa atas apa yang dia ucapkan tadi.

"Mengamuk." Daffa yang datang bersama Adrian segera masuk ke dalam kamar Darren saat mendengar ucapan Diana.

Daffa dan Adrian mematung di tempatnya saat melihat kondisi kamar Darren yang begitu berantakan. Tempat tidur yang sudah tidak beraturan, piring pecah dan makanan berserakan dimana-mana.

"Darren, Kenapa kau seperti ini?" tanya Daffa mendekat.

Darren mendongak, menatap manik mata coklat milik saudaranya itu. Tatapan sendu Daffa membuat Darren semakin muak, dia tidak suka di kasihani. Darren benci setaip orang yang menatapnya dengan tatapan kasihan.

"Kenapa kau kesini, pergi, dan jangan jangan ganggu aku." ucap Darren sarkas.

"Aku kesini untuk melihat keadaanmu, aku juga membawa Adrian untuk memeriksa kondisimu."

Darren mengalihkan pandangannya pada Adrian, sahabatnya. Darren melihat Adrian tersenyum, tidak ada tatapan kasihan yang di tunjukan Adrian. Mungkin karna dia seorang dokter, jadi Adrian mengerti bagaimana menangani sikap Darren saat ini.

Adrian ikut mendekat, duduk di kursi yang ada di depan Darren dengan kaki satu bertumpu dengan kaki lainnya. Wajahnya sangat santai, seolah sedang tidak terjadi apa-apa didepannya.

"Wajahmu terlihat sangat buruk, apa tidurmu tidak cukup nyenyak Darren. Bukankah Mommy mu sangat mengerti kebutuhanmu, dia bahkan menyiapkan perawat yang sangat cantik untukmu. Tapi ada apa Darren?? apa jiwamu dulu sudah musnah." ucap Adrian santai. Dia masih tetap sama, sangat suka membuat kesal Darren.

"Berhenti membual dokter sialan, apa yang kau inginkan. Kalian membuat aku semakin muak." ucap Darren dengan tatapan tajam.

"Wowww, slow men. Aku kesini karna ajakan saudara kembarmu, jika bukan karenanya, aku juga tidak mau kesini menemui manusia keras sepertimu. Aku bahkan mengabaikan semua pasienku karenamu."

"Cihhh, kau kan bisa menolak. Lagipula aku tidak apa-apa, jadi jangan mengasihaniku."

Daffa menghela nafas melihat dua orang di depannya terus saja adu mulut. Kebiasaan yang selalu mereka perlihatkan, tapi Daffa cukup senang, karna Darren kembali menunjukan sisi lamanya.

"Darren, apa yang kau lakukan pada Diana?? kenapa dia sampai gemetar di depan pintu seperti itu?" tanya Daffa serius.

Darren menatap Daffa dengan tatapan tidak suka, moodnya kembali hancur saat mendengar nama gadis itu disebut oleh adiknya." Jangan menyebut nama gadis murahan itu di depanku, aku muak mendengar namanya di sebut.".

Adrian tertawa mendengar ucapan Darren, sementara Daffa mengernyit heran mendengar kata wanita murahan yang keluar dari mulut Darren.

"Kenapa kau bicara begitu, apa dia berbuat sesuatu yang salah hingga kau menyebutnya tidak pantas seperti itu. Aku yakin Dianaa itu gadis yang baik, dia juga sangat sopan." ucap Daffa sedikit tidak terima dengan ucapan Darren.

"Kenapa? kau menyukai gadis murahan itu? kau bilang apa tadi! dia baik, dia bahkan bicara tidak sopan padaku tadi.!!" bentak Darren.

"Jangan Fitnah, tidak mungkin Diana seperti itu.Lagi pula Aku membelanya bukan karna Aku menyukainya. aku hanya tidak ingin kau menilai seorang gadis dari luarnya saja. Lagipula kau tidak mempunyai alasan yang jelas untuk tidak suka dengannya. Diana itu hanya bertugas untuk menyiapkan kebutuhanmu, dan gaji yang Mommy berikan cukup pantas karna dia mengurus pria dewasa, bukan balita." ucap Daffa

"Daffa benar, kau itu terlalu berlebihan jika sampai menilai gadis itu hingga mengatainya tidak pantas. Jika Bibi Rania menjodohkan gadis itu denganmu, nah itu baru kau berhak marah ." timpal Adrian.

"Kalian tahu apa, bisa saja dia mendekati Mommy karna ada maksud tertentu kan. gadis Desa sepertinya biasanya mengincar para lelaki kaya. apalagi Mommy sangat baik dan mudah di pengaruhi. "

"Sudah-sudah, aku kesini ingin melihat kondisimu, bukan malah curhat masalah percintaan mu. "ledek Adrian.

Daffa terkekeh mendengar ucapan Adrian sementara itu Darren mendengus kesal mendengar ucapan kedua pria di depannya itu.

Di Luar kamar, Diana yang menguping ucapan ketiga pria itu sungguh merasa sangat murahan mendengar ucapan Darren yang begitu tidak menyukainya.

"Jadi karna itu dia tidak menyukaiku.Dasar pria sontoloyo ,bahkan jika di tawari pun aku tidak akan mau menjadi istrinya."

.

.

Ingat ya, untuk selalu meninggalkan jejak kalian, karena itu gratis😉

Terpopuler

Comments

Sky Queen

Sky Queen

keren thor

2021-01-18

1

Putu Mariani

Putu Mariani

lanjut thorr

2021-01-15

1

Nova Yuliati

Nova Yuliati

lanjut makin seru

2021-01-15

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!