#05 Pertemuan Yang Tidak Terduga

Pertemuannya kembali dengan Flora membuat Alex sangat terkejut, apalagi mereka berdua mendaftar di akademi yang sama.

"Oi... Oi... Oi... Kenapa kamu mengikutiku sampai kesini?" tanya Alex sambil menunjuk wajah Flora oleh jari telunjuknya.

"Mana mungkin aku mengikutimu! Aku hanya ingin mendaftar di akademi sesuai dengan keinginanku. Lalu kenapa kamu jadi bisa berada disini?" jawab Flora dengan sangat kesal lalu balik bertanya pada Alex.

"Ohh... Aku datang kesini untuk mendaftar juga." jawab Alex dengan berpikir bahwa ada sesuatu yang belum dipahaminya.

Mereka berdua saling menatap dan memikirkan kembali ucapan yang keluar dari mulutnya masing-masing.

"Aaaahhhhhh... Jadi kamu juga mendaftar disini!" ucap Alex dan Flora sambil saling menunjuk.

Tidak lama kemudian datang kembaran Flora yang lainnya yang tidak sengaja sedang mencari tempat ruangan pendaftaran.

"Waahhh... Ternyata kamu ada disini Flora." ucap Emilia sambil berjalan menghampiri Flora.

Emilia Anggela adalah anak pertama dari saudari kembar lainnya termasuk Flora. Dia adalah seorang gadis yang sangat populer dikalangan para remaja, karena dengan hobinya yang suka bernyanyi di atas panggung membuat dirinya sangat terkenal.

"Ha... Ternyata kalian berdua ada disini! Aku sudah lelah mengelilingi semua bangunan ini." ucap Shintya sambil berjalan menghampiri kembaran lainnya.

Shintya Anggela adalah anak terakhir dari saudari kembar lainnya. Dia adalah seorang gadis yang sangat populer dikalangan para remaja, karena dengan hobinya yang suka berolahraga bahkan sering memenangkan pialan pada perlombaan yang di selenggarakan di setiap kota.

"Hah... Hah... Hah... Sangat menyebalkan ketika kita harus berpencar mencari tempat pendaftaran." ucap Aurela sambil bernafas terengah-engah.

Aurela Anggela adalah anak ke 4 dari saudari kembar lainnya. Dia adalah seorang gadis yang sangat suka bermain game, dan tidak terlalu suka untuk bergaul dengan orang lain kecuali saudari kembar lainnya.

"Apakah sudah ketemu tempat pendaftarannya? Ahh... Energiku terkuras sangat banyak sehingga membuat diriku lapar kembali." tanya Stela sambil mencari Roti yang ada di dalam tasnya.

Stela Anggela adalah anak ke 2 dari saudari kembar lainnya. Dia adalah seorang gadis dengan hobi memasak dan juga suka makan makanan yang belum pernah dia rasakan.

Alex sangat terkejut melihat semua wanita yang datang menghampirinya secara bersamaan. Dia belum mengetahui hubungan mereka semua dengan Flora yang sedang berdebat dengannya.

"Waahhh... Ternyata kamu sudah punya ketertarikan pada seorang laki-laki Flora." ucap Emilia sambil tersenyum melihat mereka berdua sudah saling mengenal satu sama lainnya.

"Hah? Mana mungkin aku tertarik pada orang tua pikun yang mengabaikan anaknya tadi pagi." ucap Flora dengan raut wajah yang kesal sambil menunjuk Alex tepat pada bagian hidungnya.

"Sudah berapa kali aku katakan bahwa itu bukan anakku, tadi kamu melihatnya sendiri bahwa ibunya menghampiri kita berdua." ucap Alex sambil menjelaskan dengan singkat agar semua yang ada di sekitarnya tidak salah faham.

"Heh... Ternyata kalian berdua sudah saling kenal satu sama lain." ucap Shintya dengan penuh bersemangat.

"Yah benar aku tidak menyangka bahwa Flora tertarik dengan laki-laki ini, apalagi kaliah sudah berduaan." lanjut Aurela sambil menatap mereka berdua.

Ucapan dari Shintya dan Aurela membuat Flora sangat kesal. Namun dia melampiaskan semua kekesalannya pada Alex yang sedang berdiri disampingnya.

"Sebaiknya kamu segera batalkan pendaftaranmu di akademi ini." ucap Flora sambil menatap wajah Alex dengan sangat kesal.

"Hah? Kenapa kamu seenaknya berbicara seperti itu? Bukankah kamu yang mengikutiku sampai kesini?" tanya Alex sambil menatap wajah Flora.

"Sudah jelas ini kesalahanmu yang membuat mereka semua salah faham, lebih baik kamu segera batalkan pendaftaranmu sekarang juga." jawab Flora sambil memerintah Alex untuk angkat kaki dalam lingkungan akademi tersebut.

"Kamu saja yang pergi dari sini! Apalagi aku duluan yang sudah sampai disini." ucap Alex sambil balik memerintah Flora.

Mereka berdua terus saling berdebat sampai salah satu dari mereka mengalah. Disisi lain semua kembaran yang lainnya melihat Flora dan Alex sangat cocok, apalagi pada saat mereka saling mempertahankan harga dirinya masing-masing.

"Ahh... Sepertinya ini akan lama untuk memisahkan mereka berdua." ucap emilia sambil sedikit tertawa karena melihat Flora sedikit berubah.

"Kakak! Tolong bantu aku untuk menyingkirkan orang tua pikun ini." panggil Flora sambil menatap Emilia yang berada disampingnya.

"Harus berapa ribu kali aku bilang padamu bahwa aku bukan orang tua anak itu. Ini lihat kartu pengenalku! Aku masih lajang!" teriak Alex sambil menyodorkan kartu tanda pengenalnya ke hadapan mereka semua.

Semua wanita yang ada dihadapannya langsung melihat kartu tanda pengenal yang diperlihatkan oleh Alex. Mereka semua akhirmya mengetahui nama yang mengincar hati Flora, lalu kemudian mereka semua memperkenalkan dirinya masing-masing.

Setelah saling berkenalan, Alex tidak percaya bahwa semua wanita yang ada dihadapannya adalah kembar 5.

"Tu-tunggu dulu. Apkah kalian benar-benar kembar 5? Tapi mengapa dengan kalian sangat berbeda dengan dia?" tanya Alex dengan sangat terkejut, sambil menunjuk Flora yang sangat berbeda dengan yang lainnya.

"Hah? Kenapa kamu bilang padaku seperti itu?" ucap Flora sambil balik bertanya pada Alex.

Alex hanya terdiam dan berpikir untuk melihat mereka lebih dekat lagi. Tanpa berpikir panjang dia langsung menghampiri mereka, dengan jarak yang sangat dekat sekitar 20cm seperi akan mencium semua bibir mereka.

"A-apa yang kamu lakukan?" tanya Emilia dengan wajah sedikit memerah.

Alex hanya terdiam dan terus melanjutkan penyelidikannya terhadap ucapan dari Flora yang mengatakan bahwa mereka adalah saudari kembarnya.

"E... Ehh..." ucap Stela dengan wajah sedikit memerah dan bingung dengan apa yang dilakukan oleh Alex.

•••

"Bu-bukannya i-ini terlalu dekat." ucap Aurela dengan wajah sedikit memerah karena tidak pernah ada laki-laki yang berani menatapnya sedekat ini.

•••

"Ja-jangan terlalu dekat denganku.!" pinta Shintya dengan wajah memerah karena dia berpikir bahwa Alex ingin menciumnya.

Kemudian Alex kembali menghampiri Flora dan menatapnya lebih dekat dibandingkan saudari kembar lainnya.

"Tu-tunggu, ja-jangan terlalu dekat denganku!" teriak Flora dengan wajah memerah sambil menampar wajah Alex sehingga memerah.

"Plaakkkk"

"Aaaaaawwwwwww" teriak Alex dengan sangat nyaring sampai burung-burung yang sedang beristirahat di cabang pepohonan langsung beterbangan.

•••

"Hoi... Kenapa kamu tiba-tiba memukulku?" tanya Alex dengan sedikit kesal, sambil memegang pipi kirinya yang berdenyut akibat tamparan yang dilakukan oleh Flora.

"Itu sangat pantas kamu dapatkan! Lagian bernainya kamu dekat-dekat dengan wajahku." ucap Flora sambil menatap Alex dengan raut wajah kesal.

"Wanita sialan! padahal diwaktu sebelumnya dia menarik bajuku dan mendekatkan wajahnya yang hampir berjarak beberapa cm meter dengan wajahku." ucap Alex di dalam hatinya sambil berpikir bahwa Flora sama sekali tidak mirip dengan kembaran lainnya.

Namun tiba-tiba ada suara pengumuman yang memanggil nomor antrian urutan ke 99.

"Oh tidak, itu nomor urutku untuk mendaftar." ucap Alex di dalam hatinya sambil tersenyum lebar pada Flora yang ada dihadapannya.

"Sangat jijik sekali melihatmu tersenyum seperti orang gila." ucap Flora sambil memalingkan wajahnya dari hadapan Alex.

"Hehehehe... Sebaiknya kamu yang membatalkan pendaftaranmu karena nomor antrianku sudah dipanggil." ucap Alex sambil tertawa dan tersenyum lebar pada Flora.

Kemudian Alex langsung berjalan sambil meloncat-loncat karena senang dia bisa mendahului Flora yang tidak ingin mengalah padanya.

"Toinkk... Toinkkk... Toinkkk..."

"Dasar orang gila!" ucap Flora sambil menatap Alex yang berjalan menjauh darinya.

Namun tanpa disengaja dia melihat sebuah kertas kecil yang ada di atas tempat duduk.

"Apa ini?" ucap Flora, namun dia sangat terkejut bahwa itu adalah kertas nomor antrian yang tidak sengaja ditinggalkan oleh Alex.

Kemudian Flora mengajak semua saudarinya untuk mengikutinya dan segera melakukan pendaftaran di ruangan yang akan dituju oleh Alex.

Beberapa saat kemudian...

Ketika Alex memasuki ruangan pendaftaran, seorang petugas tersebut meminta kertas nomor antrian kepadanya. Tanpa disedari, setelah Alex merogoh semua sakunya ternyata nomor antrian tersebut tidak ada.

"Maaf, bolehkah kamu segera memberikan nomor antrianmu." ucap seorang petugas tersebut.

Alex sudah merogoh semua sakunya, bahkan semua yang ada di dalam tasnya dikeluarkan. Namun tetap saja kertas nomor antrian tersebut tidak ditemukan olehnya.

"Ahh... Sepertinya aku menjatuhkannya, apakah saya boleh langsung saja mendaftar? Saya sangat yakin bahwa saya berada di urutan nomor 99." ucap Alex sambil tertawa kecil dan berharap bahwa dia bisa mendaftar tanpa adanya kertas antrian.

"Tidak bisa, ini adalah aturan yang berlaku di akademi. Sebaiknya kamu mengambil lagi nomor antrianmu di petugas yang ada luar." jawab petugas tersebut dengan tegas.

"Ta-tapi..." ucap Alex namun perkataannya terpotong oleh kedatangan Flora dan saudari lainnya yang menghampiri petugasa tersebut.

"Maaf kami terlambat. Ini adalah nomor antrian kami berlima." ucap Flora sambil menunjukan kertas nomor antriannya.

"Tu-tunggu dulu, i-itu adalah kertas antrian milikku bagaimana kamu memilikinya?" tanya Alex dengan gugup sambil menunjuk kertas nomor antrian yang berada di tangan Flora.

Namun pertanyaan Alex disela oleh saudari lainnya yang telah memberikan kertas nomor antrian tersebut pada mereka semua.

"Terimakasih Alex telah membantu kami semua." ucap Emilia sambil tersenyum.

"Ternyata kau baik hati juga." ucap Aurela sambil berjalan melewati Alex.

"Berkat dirimu kami bisa segera mendaftar." ucap Stela sambil tersenyum kepadanya.

"Aku tidak menyangka kamu dengan senang hati memberikan nomor antrianmu pada Flora. Pokoknya terimakasih atas kemurahan hatimu Alex." ucap Shintya sambil tersenyum dan melambaikan tangannya untuk mendaftar duluan.

"Hah???" ucap Alex sambil berpikir mengapa kertas nomor antriannya berada di tangan Flora.

Namun ketika melihat wajah Flora, dia terasa di ejek oleh expresi wajahnya sambil mengeluarkan lidahnya dan tersenyum lebar dengan menunjukan giginya.

"Lagi-lagi dia membuatku seperti ini, apalagi semua sifat kembarannya itu sama dengannya. Bagaimana aku bisa tenang jika adanya kalian di akademi ini?" ucap Alex di dalam hatinya sambil menundukan kepalanya dan pasrah akan kekalahannya dengan Flora.

...Bersambung......

...{Pemberitahuan Update}...

...(Untuk update masih tidak menentu. Maaf telah mengecewakan, namun author akan berusaha untuk tetap melanjutkan karya ini.😊)...

...(Maaf telat untuk up karena banyak urusan. untuk gambar akademi nanti akan menyusul🙏)...

...Jika berkenan dan bersedia jangan lupa untuk dukung author dengan Like, Komen, Vote, Rate novel ini serta saran dan bantuannya agar lebih semangat untuk crazy up. Pendapat anda sangat berharga bagi pemula seperti saya....

...Terimakasih 🙏...

Terpopuler

Comments

revilion

revilion

lanjut

2021-07-17

0

peo12

peo12

aku datang kak

2021-02-28

0

🌻Ruby Kejora

🌻Ruby Kejora

q datang mendukungmu thor. mari kita skg dukung. like blk karya ku ya

cinta rasa covid-19
the Thunder's love

2021-02-07

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!