#04 Bertemu Kembali Di Dalam Akademi

Pertemuannya dengan seorang gadis yang belum diketahui oleh Alex, membuat dirinya semakin kesal dengan begitu banyaknya masalah, sehingga dia tidak bisa cepat-cepat untuk pergi mendaftar di akademi elit.

Kemudian Flora menghentikan langkahnya dan berdiri dihadapan Alex sambil bertolak pinggang, karena dia sangat kesal dengan kejadian tersebut.

"Apakah kau punya mata hah? Bisakah kau mengurus anakmu dengan benar?" tanya Flora dengan expresi wajah yang sangat kesal.

"Hah? Anak?" ucap Alex dengan sangat terkejut, karena Flora menyangka bahwa anak kecil yang diselamatkannya adalah anaknya sendiri.

Tanpa di duga, Flora langsung menarik baju Alex dan mendekatkan wajahnya dengan jarak beberapa cm.

"Kreeppp"

Sepintas, Alex memikirkan hal yang belum pernah dia lakukan. Apalagi jarak antara kedua bibir mereka sangat dekat.

"Baru kali ini aku menatap seorang gadis sedekat ini, apalagi aroma parfummya sangat menusuk hidung. Hal ini membuatku sangat mual dan ingin muntah." ucap Alex dalam hatinya sambil beraut wajah seperti orang yang mabuk perjalan.

Hal ini membuat Genan, Trian dan juga semua orang yang melihat mereka berdua berprasangka bahwa dia akan dicium oleh gadis cantik tersebut.

"Cium... Cium... Cium..." ucap Genan dan Trian sambil bertepuk tangan seperti orang gila.

Mendengar ucapan dari mereka berdua disertai dengan tepuk tangan, urat-urat yang ada diwajahnya muncul.

"Kalian berdua! Ini bukan saatnya untuk bercanda. Setelah urusan ini selesai akan aku pastikan kalian mendapatkan hukuman yang setimpal." ucap Alex sambil beraut wajah seperti seekor naga yang ingin menghembuskan apinya.

Mendengar perkataan Alex seperti itu, bulu kuduk mereka langsung berdiri. Kemudian Genan dan Trian saling berbisik-bisik dihadapan Alex yang sedang memperhatikannya.

"Hoii... Apa yang kalian rencanakan? Cepat bantu aku menyelesaikan masalah ini." tanya Alex dengan nada tinggi, sambil meminta pada mereka berdua untuk menjelaskan semuanya pada wanita yang sedang menarik bajunya.

Kemudian Genan dan Trian mengambil kresek yang sudah diberikan oleh Alex. Tanpa berpikir panjang mereka langsung membalikkan badan dan lari dengan cepat.

"Whoooosssshhhh"

"Kami harus mengantarkan semua makanan dan minuman ini sebelum basi." teriak Trian sambil berlari.

"Nikmati kesenanganmu Boss, kami tidak akan mengganggu." lanjut Genan sambil berteriak dan mengikuti kakaknya berlari.

"Hoooiiii... Mana mungkin makanan dan minuman kemasan itu cepat basi hanya dalam beberapa menit! Cepat kembali, hoooiiii..." teriak Alex sambil meminta mereka untuk kembali kehadapannya.

Namun mereka berdua tidak mendengar apa yang dikatakan oleh Alex, karena mereka sudah pergi menjauh.

"Sialan, kenapa aku harus mengalami kesialan ini. Huhuhu..." ucap Alex dalam hatinya sambil menangis.

"Hey, kenapa kamu mengalihkan pandanganmu hah?" tanya Flora dengan wajah yang begitu kesal, karena belum pernah ada pria yang mengabaikan dirinya.

Seketika bulu kuduk Alex berdiri, karena dia terlupa kalau Flora masih memegang bajunya. Alex langsung menoleh kembali dengan leher yang kaku seperti habis patah tulang.

"Jangan salah paham dengan hal ini. Mana mungkin aku memciummu setelah apa yang sudah kamu lakukan terhadap anakmu sendiri! Seharusnya sebagai orang tua, kamu harus memperhatikan anakmu sendiri!" ucap Flora dengan mengerutkan dahinya sambil menatap Alex dengan sangat kesal.

"Mana mungkin aku sudah mempunyai seorang anak! Usiaku baru saja 18 tahun, Punya pacar juga belum, apalagi menikah." teriak Alex dengan nada tinggi, karena dia ingin cepat segera menyelesaikan kesalahpahaman ini.

"Aku masih tidak percaya dengan semua perkataanmu, mana mungkin wajah dan rambutnya sangat mirip denganmu!" ucap Flora dengan beraut wajah serius karena tidak ingin kalah dengan laki-laki dalam urusan apapun.

Kemudian Alex menoleh anak kecil tersebut yang masih berada di sampingnya. Dengan sangat terkejut, dia tidak menyangka bahwa wajah maupun anak kecil tersebut mirip dengannya.

"Eee... Ti-tidak mungkin, apakah ini suatu kebetulan? apa mataku tidak salah lihat? Kenapa aku harus mengalami masalah yang serumit ini." ucap Alex sambil terkejut setengah mati dan hampir pingsan dihadapan Flora.

Tiba-tiba ibu dari anak kecil tersebut datang menghampiri mereka berdua yang sedang berdebat. Ibu dari anak tersebut mengucapkan banyak terimakasih pada mereka berdua karena telah menjaga anaknya.

Pada akhirnya anak kecil tersebut pulang bersama ibunya, akan tetapi dia menghentikan langkahnya lalu membalikkan badanya.

"Kakak, terimakasih telah menyelamatkanku! Aku harap kakak bisa berbaikan kembali bersama dengan pacar kakak yang sangat cantik." teriak anak kecil tersebut dari kejauhan.

"Hah? Mana mungkin aku berpacaran dengannya, apalagi dia orang yang belum aku kenal." ucap Alex dan Flora secara bersamaan sambil saling menunjuk.

"Kakak bohong! Kalian berdua sangat serasi sekali." teriak anak kecil tersebut sambil melambaikan tangannya, lalu kembali mengukuti ibunya.

Kesalahpahaman dari anak kecil tersebut membuat suasana semakin memanas, terlebih lagi dengan Flora yang tidak menginkan hal itu terwujud.

"Mana mungkin aku sudi dengan orang sepertimu! Ini semua adalah kesalahanmu, jika saja kamu menjelaskannya dari awal bahwa anak kecil tersebut bukan anakmu, mungkin hal ini tidak akan terjadi." ucap Flora dengan sangat kesal sambil menunjuk Alex sebagai pusat dari permasalahan ini.

"Wanita sialan! Padahal aku sudah menjelaskan semua padanya sejak awal. Hah... Meskipun berwajah cantik namun pikirannya masih bodoh dalam menyerap perkataan dari orang lain." ucap Alex dalam hatinya dengan pasrah untuk disalahkan, karena dia ingin cepat menyelesaikan masalah ini.

"Aku harap kau tidak menunjukan lagi wajahmu dihadapanku!" ucap Flora sambil membalikkan badannya dan berjalan menuju mobilnya.

"Siapa juga yang berharap untuk bertemu lagi denganmu!" jawab Alex dengan raut wajah yang sangat kesal sambil melanjutkan kembali untuk mendaftar di akademi elit.

Beberapa saat kemudian.

Akhirnya Alex tiba digerbang akademi. Untung saja pendaftarannya masih dibuka dan berlaku sampai jam 3 sore. Biaya pendaftaran di akademi elit sangat mahal di kalangan orang biasa, mereka semua harus menghabiskan uang sekitar 100 juta rupiah untuk bisa menjadi murid akademi. Akan tetapi Pendaftaran sebesar 100 juta, hanyalah uang kecil dimata Alex.

Kemudian Alex berjalan memasuki gerbang, dan melihat kesana kemari untuk mengetahui letak pendaftaran tersebut.

"Sialan, aku tidak mengetahui ruangan mana yang dijadikan untuk tempat mendaftar." ucap Alex dalam hatinya sambil melihat-lihat semua ruangan yang berada di dalam area akademi.

Tidak lama kemudian, Alex menemukan ruangan yang dijadikan untuk tempat pendaftaran. Tanpa berpikir panjang dia langsung berlari menuju ruangan tersebut yang tidak jauh dari depan gerbang akademi.

"Tap... Tap... Tap..."

Akan tetapi setelah Alex menemukan ruangan tersebut, semua murid yang ingin mendaftar harus berbaris dan mengantri sesuai nomor urutan yang diberikan oleh petugas akademi.

"Hah... Sialan urutanku berada di nomor 99. Kenapa harus antri seperti ini?" ucap Alex sambil memegang kedua kepalanya seperti orang yang sedang sakit.

Sambil menunggu nomor antriannya, Alex berjalan-jalan untuk mengelilingi akademi elit tersebut. Fasilitas di akademi elit sangatlah lengkap, dimulai dari lapangan olahraga, ruangan musik, ruangan kesehetan, dan juga yang lainnya.

Karena sangat kelelahan setelah berjalan-jalan hampir memakan waktu 1 jam, Alex kemudian beristirahat tempat duduk yang berada dihalaman utama akademi elit yang tidak berada jauh dari tempat pendaftaran.

"Hah... Masih juga belum dipanggil nomor antrianku." ucap Alex sambil memikirkan pembelajaran apa yang akan dia dapatkan setelah menjadi murid akademi.

Tiba-tiba ada seseorang yang menghampiri Alex dan bertanya kepadanya.

"Permisi, apakah kamu tahu dimana ruangan untuk mendaftar?" tanya salah seorang tersebut sambil berdiri dibelakang Alex.

Alex berpikir bahwa suara tersebut sudah tidak asing lagi baginya. Namun karena Alex tidak ingin mengabaikan orang yang bertanya kedanya, dia langsung menjawab pertanyaan dari orang tersebut.

"Tempat pendaftarannya ada di..." jawab Alex namun perkataanya tidak diteruskan karena orang tersebut adalah Flora yang baru saja ia temui tadi pagi.

Flora juga sangat terkejut dengan orang yang ada dihadapannya adalah Alex. Kejadian ini sangat tidak terduga oleh keduanya.

Walaupun tadi pagi mereka berharap untuk tidak bertemu kembali, akan tetapi pada akhirnya mereka dipertemukan, terlebih lagi sama-sama mendaftar di akademi elit.

"Kenapa aku harus bertemu kembali dengan gadis bodoh yang sangat merepotkan!!!" teriak Alex dalam hatinya sambil memegang kepalanya oleh kedua tangannya, karena tidak menyangka akan bertemu kembali dengan Flora.

...Bersambung......

...{Pemberitahuan Update}...

...(Setiap Hari up eps terbaru pada pukul 21.00 bila keadaan author sedang normal)...

...(Maaf telat untuk up karena banyak urusan. untuk gambar akademi nanti akan menyusul🙏)...

...Jika berkenan dan bersedia jangan lupa untuk dukung author dengan Like, Komen, Vote, Rate novel ini serta saran dan bantuannya agar lebih semangat untuk crazy up. Pendapat anda sangat berharga bagi pemula seperti saya....

...Terimakasih 🙏...

Terpopuler

Comments

revilion

revilion

semangat dah bagus kok

2021-07-17

0

lumpur

lumpur

semangat

2021-01-27

3

Ara🌙🌻

Ara🌙🌻

next kk

2021-01-23

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!