saat mendengar bunyi bel berdering kedua sahabatnya tiwi merasa kesal karna pertanyaan mereka belum sempat dijelaskan kepada mereka dengan sangat terpaksa mereka harus menunggu saat pulang
setelah mendengarkan bunyi bel terdengar dari kantor guru mereka langsung masuk kedalam kelas mengikuti pelajaran disekolah mereka.
setelah lama menunggu akhirnya mereka pulang dengan menenteng tas milik masing-masing mereka keluar dari kelas mereka untuk pulang di perjalanan..
"eh kalian kerumah aku dulu aja mau gak?? ucap tiwi "dirumahku banyak makanan lohh" tawarkan tiwi kepada kedua sahabatnya agar mereka ikut kerumahnya tiwi.
"iya mauu" ucap sella dan sarti secara bersamaan.
"ntar ceritain ya tentang yang tadi" ucap sarti kepada tiwi sambil mengedipkan matanya.
"iya iya deh" ucap tiwi
"okee" timbal sarti mendengar tiwi mengatakan iya
setelah beberapa waktu mereka melihat supir milik tiwi yang siap mengantar mereka pulang kerumahnya.
saat mereka sudah memasuki mobil mereka melanjutkan perjalanan mereka, dengan perasaan senang tergambar di wajah mereka bertiga
sesampainya mereka kerumahnya tiwi mereka yang melihat supir menghentikan mobil di dalam gerbang rumah tiwi mereka segera turun dan masuk kerumahnya tiwi menaiki tangga tiwi, sarti dan sella segera masuk kekamar tiwi setelah disuruh oleh tiwi sendiri
merebahkan tubuh mereka tiwi yang berdiri untuk mengganti pakaiannya ke pakaian seperti biasanya
"eh tiw kemana mama papa mu?, gue nggak liat mereka dari tadi" ucap sella langsung duduk dikasur milik tiwi yang sebelumnya dia tiduri merebahkan badannya, dia merasa tidak melihat kedua orang tua sahabatnya yang satu itu.
"papa sama mama aku ke luar kota untuk beberapa minggu ini untuk mengurusi pekerjaan mereka" jelaskan tiwi kepada sahabatnya.
"kamu kenapa gak ikut mama sama papamu tiw?" tanya sarti merasa kepo kepada tiwi
"kamu gimana sih kan kita sekolah gimana bisa ikut, apa lagi kita udah mau ujian akhir, kayaknya lo ketularan pikun gue deh wkwk" ucap tiwi kepada sarti sambil tertawa dan sella pun ikut menertawakan sarti.
"iya yah" ucap sarti sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
"oh iya tiwi gimana cowok yang tadi" tanya kan sella kepada tiwi
"ooh yang tadi, aku ketemu dia kemarin dia sih gak lihat aku, aku aja yang liat dia setelah aku ketemu dia kemarin aku mencari informasi lewat social media, terus aku lihat dia juga sekolah tempat kita juga" jelaskan tiwi panjang kali lebar kepada sahabatny.
"terus nama dia siapa?" tanya sarti
"kalau gak salah sih namanya, dion!" ucap kan tiwi kepada mereka
dion adalah seseorang laki-laki pemarah, tapi didalam sosok pemarahnya dia memiliki sifat yang perhatian yang tidak ingin orang lain tahu.
"hmm.. kayaknya aku jatuh cinta deh sama dion.. pangeran dion ku" ucap tiwi sambil seperti orang yang lagi menghayal dan meletakan kedua tangannya dibawah dagunya.
"lu gila ya tiw, bagaimana lu bisa jatuh cinta sama orang yang kayak gitu, pemarah banget gue aja gak pengen tuh kenal sama dia" ucap sarti dia heran kepada sahabatnya tiwi dia hanya bisa menggelengkan kepalanya saat tahu tiwi sahabatnya jatuh cinta kepada orang yang seperti doin.
"bener-bener ya lu tiw, semalam lu mimpi apaan dah sampai-sampai jatuh cinta sama seorang dion," ucap sella yang membenarkan ucapan sarti
"tapi dion itu ganteng juga sih" ucap sella kembali
"iya bener" ucap sarti
tiwi yang melihat sahabatnya yang hanya bertengkar dipikiran masing-masing hanya bisa tertawa.
"tuh kan apa gue bilang kalian aja sampai-sampai bilang dion itu ganteng loh wkwk" ucap tiwi sambil mengeluarkan lidahnya mengejek sahabatnya.
sella dan sarti hanya bisa menggaruk kepala mereka yang tidak gatal.
"kita makan dulu yuk, pasti sudah ada makanan di dapur" ucap tiwi
"ayok, gue udah kangen masakan bibi tiw, ayo!!" ucap sarti dengan penuh semangat.
menuruni tangga, dan benarnya asisten rumah tiwi sudah menyiapkan untuk makan mereka, pergi kemeja makan yang sudah dipenuhi makanan, membuat mereka nambah semakin lapar.
"ayo non makan dulu" ujar asistennya
"iya bi, ayo kita makan!" ucap tiwi diangguki oleh sahabatnya.
"bibi makan sama kita aja" ujar tiwi pada bibi
"nggak non kalian makan saja, nanti bibi makan" ujar bibi
"makasih ya bi udah masakin makanan lezat kayak gini!" ucap sarti sambil mengunyah
"iya sama-sama, kalau begitu bibi kembali kebelakang ya" ujarnya hanya dibalas dengan anggukan.
setelah banyak yang mereka lakukan bercanda bersama sehingga matahari sudah hampir tidak terlihat dan menandakan bahwa hari sudah sore
setelah beberapa lama mereka bercanda sella dan sarti memutuskan untuk pulang kerumah masing-masing karna orang tua mereka sudah mencari kedua sahabatnya
"eh gue pulang dulu ya" ucap sella bepamitan
"gue juga mau pulang nih tiw tadi mami aku udah nyariin aku soalnya dia gak mau anak kesayangannya ini kenapa-kenapa" ucap sarti sambil mengedipkan matanya
"yaelah lu sar, yaudah hati-hati ya kalian" ucap tiwi kepada sahabatnya "oh iya tunggu dulu.. satu lagi, ntar kalo kalian jatuh bangun sendiri ya wkwk" ucap tiwi sambil tertawa terbahak bahak
setelah sahabatnya pulang tiwi masuk kedalam kamarnya untuk membersihkan dirinya kekamar mandi. selesai membersihkan badannya iya segera memakai pakaian tidurnya dan segera turun untuk kedapur hendak malam malam
"eh non udah turun," ucap bibi "mari non makan dulu bibi udah siapkan makan malam untuk non" ucap bibi mempersilahkan anak majikan nya untuk makan.
"iya bi," ucap tiwi kepada asisten dirumahnya
"eh bi temanin makan dong sini sini" ucap tiwi sambil menawarkan tempat duduk didepannya.
"gak usah non bibi makan dibelakang aja" ucap bibi menolak
"sini aja bi kan makan sendiri gak enak bii , mama papa kan lagi gak ada dirumah" ucap tiwi memohon kepada bibi
"iya non terimakasih" ucap bibi sambil duduk
setelah membujuk asisten rumahnya untuk makan bersama mereka memulai untuk makan setiba tiwi membukakan mulutnya untuk memasukkan makannan.
"kenapa non?" ucap bibi melihat tiwi seperti sedang menutup mata nya menikmati makanannya
"masakan bibi the best deh, bibi mendapatkan julukan chaf dirumah keluarga shan,"ucap tiwi "ini hadiah buat bibi dari princess deh" ucap tiwi sambil memberikan ayam di piring asisten rumahnya
bibi asisten rumah tangganya tiwi merasa senang melihat seluruh majikannya tampak baik dan selalu ceria apalagi kepada anak yang ada didepanya sebagai anak dari majikannya
dia berharap semua keluarga shan selalu bahagia dia sudah mengganggap keluarga itu seperti keluarganya sendiri terutama kepada tiwi dia sudah mengganggapnya seperti anaknya sendiri.
setelah mereka menyelesaikan makannya tiwi pergi kekamarnya untuk beristirahat sehingga dirinya tertidur dikamarnya....
.
.
.
.
.
.
.
.
.
lanjut kepart selanjutnya..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 35 Episodes
Comments