setelah tidur nyenyak tampaklah matahari yang sudah terlihat dan cahaya yang masuk dari jendela kamarnya tiwi dia langsung pergi kekamar mandi untuk mengawali harinya karna dia akan ke sekolah.
saat sesudah mandi dia langsung memakai seragam sekolah karna dia hari ini masih sekolah, sudah memakai pakaiannya dia kedepan meja rias untuk mengoleskan sedikit bedak dan lipt.
setelah urusannya selesai dia langsung mengambil tas dan handphone nya dan segera turun kelantai bawah dirumahnya.
asisten rumahnya tiwi sudah mempersiapkan sarapan untuk majikan nya, dan dia melihat anak majikan nya itu turun dari kamarnya segera dia memanggil anak yang barusan turun dari tangga
"non sarapan dulu, sudah bibi siapkan" ucap bibi kepada tiwi
"iya bi" timbal tiwi
setelah sarapan tiwi langsung masuk kedalam mobilnya yang sudah ditunggu oleh supirnya dan langsung berjalan menuju ke sekolahnya.
setelah sampai disekolah tiwi turun dari mobilnya, saat dijalan tiwi memeriksa tasnya untuk melihat apakah ada yang kurang dan tiba-tiba dia menabrak seorang laki-laki yang tidak lain adalah dion.
"eh maaf maaf" ucap tiwi sambil mengambil barangnya terjatuh. dan tidak ada respon terhadap dion.
"hai aku tiwi" ucap tiwi kepada dion mengulurkan tangannya kepada laki-laki dihapannya itu
dan tidak ada respon dari dion dia segera pergi dari hadapan gadis itu, melihat dion yang berlalu dari hadapan tiwi dia mengkrutkan alisnya sambil tersenyum.
tiwi yang masuk kekelasnya mendapati ada sahabatnya, setelah mengikuti pelajaran dikelas mereka telah tiba waktu istirahat.
melihat dion yang berlalu kearah kantin dan akhirnya dia berdiri hendak mengejarnya kekantin, tapi sahabatnya memanggil tiwi yang merasa heran tidak mengajak mereka ke kantin.
"eh tiw mau kemana??" ucap kedua sahabatnya.
"mau menyusul pangeranku kekantin , daaa" ucap tiwi sambil melambaikan tangan nya kepada sahabatnya
sarti & sella melihat tiwi seperti itu merasa heran
"kenapa dia" ucap sarti kepada sella yang melihat tiwi berlari menuju kantin.
sella hanya mengangkat bahu nya tertanda dia tidak tau apa yang dilakukan oleh sahabatnya.
dikantin.
"dion" panggil tiwi terhadap laki-laki tampan didepannya
"mau apa" tanya dion dingin kepada tiwi yang tadi memanggilnya dan mengerutkan dahinya
"eh jangan mengerutkan dahimu nanti cepat tuir lu, hidup ini harus bahagia walaupun ada banyak masalah" ucap tiwi menasehati
"sok tau lu" balas dion
"yaelah bener dah percaya sama gue"
"oh iya ini nomor telpon gua itu plus nomor wa ya ntar chat gue ya" ucap tiwi memberikan kartu nomor telponnya kepada dion dan segera pergi.
melihat kelakuan wanita yang barusan dihadapannya dion hanya heran kepada wanita itu, dion melihat kartu namanya hanya mengerutkan dahinya dan memasukkan nomor telpon yang diberi wanita didalam sakunya.
setelah pulang sekolah tiwi mengganti pakaian dan segera melihat handphone berharap dion yang menelpon atau ada notif wa nya.
dan tidak ada harapannya terkabulkan dengan perasaan sedihnya sehingga dia tertidur pulas.
....
setelah beberapa hari tiwi melakukan aktivitasnya sebagai pelajar dan tidak ada perubahan terhadap sikap dion dia masih bersikap dingin dan pemarah.
setelah seminggu dia melakukan aktivitas nya dan hari ini adalah hari minggu, tiwi sedang menunggu mama sama papa nya pulang dari luar kota, dia menunggu didepan televisi.
saat beberapa waktu hingga akhirnya mama sama papanya pulang kerumah mereka, melihat kedua orang tuanya pulang dari kota tiwi tampak senang dan berlari ke arah mama sama papanya.
"mamaa... papaaa" teriak tiwi sambil berlari melihat orang tua nya pulang dan memeluk kedua orang tuanya.
"hallo sayang." ucap mama diana & papa shan bersamaan yang artinya dia kedua orang tua dari tiwi. dan mencium anaknya karna sudah merindukan anak tercinta nya.
"papa sama mama apa kabar??" tanya tiwi dan berjalan menuju ruang keluarga sambil memeluk kedua orang tuanya.
"baik dong sayang" ucap kedua orang tuanya bersamaan
"mana oleh-oleh buat aku ma, pa" tanya tiwi dan mengulurkan tangan nya ke mama sama papanya.
"iya ada sayang nanti ya, mama bersihkan badan dulu kan bau hehe" ucap mama diana dan tiwi hanya menggangguk kan kepalanya.
setelah mama dan papanya membereskan barang-barang mereka dan kini mereka berkumpul di depan telepisi duduk di sofa mereka .
tiwi yang turun hendak makan malam, melihat kedua orang tuanya bersamaan tiwi langsung berlari ke kedua orang tuanya.
"eh jangan berduaan aja dong disini kan ada princess" ucap tiwi kepada orang tuanya dan duduk di tengah kedua orang tuanya "kita makan yuk" ajak tiwi ke mama sama papanya dan mereka pun makan malam bersama
tiwi sangat senang ketika mereka berkumpul lagi makan bertiga lagi dan sebelumnya dia hanya makan bersama asisten rumah mereka.
setelah makan tiwi melihat mamanya duduk di ruang televisi sendirian dan segera menghampiri mamanya didepan televisi dan duduk disamping mamanya.
"mama kenapa sendiri? papa kemana?" tanya tiwi ke mama nya
"sekarang kan gak sendiri ada anak mama, papa kamu diruang kerjanya sibuk kayaknya" jelas mama diana
"ooh... ma aku mau cerita nih" ucap tiwi kepada mamanya.
"sini kalau mau cerita sayang" ucap mama diana dan menyuruh anaknya duduk disampingnya, seketika tangan mamanya kewajahnya tiwi dan bersenderan ke bahu mamanya.
"ma.. sekarang aku itu cinta sama seorang laki-laki di sekolah tapi dia kayak gak suka sama aku maa.. dia bersikap dingin dan pemarah sama aku gimana ni ma??" ucap tiwi sambil bertanya.
"ya jalanin aja dulu sayang, seberapa kamu kuat menjalani kisah mu itu kalau kamu tidak tahan dan udah nyerah, yaudah kamu pergi aja dari kehidupan laki-laki itu , apapun keputusan kamu mama hanya bisa mendukung kamu sayang" jelaskan mama diana kepada anaknya yang tampak melow.
"makasih ma udah dukung tiwi sejauh ini" ucap tiwi berterima kasih kepada mamanya
"ingat ya sayang, kamu turutin aja apa kata hati mu mama selalu mendukung kok semisal kamu disakiti oleh siapa pun itu mama orang pertama yang akan memeluk kamu dan menyemangati kamu kembali sayang, kejarlah cita-cita mu , kejarlah keinginanmu, terbang lah setinggi mungkin dan apa bila kamu terjatuh mama sama papa akan menangkapmu dari bawah sayang" ucap mama diana kepada tiwi dan memeluk anaknya.
"mama sama papa emang yang terbaik" ucap tiwi dalam pelukan mamanya dan menangis karna terharu kepada orang tuanya.
melihat kedua anak dan mamanya sedang berpelukan dan bersedih sedihan papanya berdehem memecahkan keheningan kepada istri dan anaknya.
"ada apa nih kok pada melow sih" ucap papa shan dan mendekat ke istri dan anaknya
"gak ada apa-apa kok pa, papa sama mama kan mau berduaan, tiwi naik dulu ya mau bobo cantik besok kan mau sekolah" ucap tiwi kepada kedua orang tuanya dan berlari ke atas masuk kedalam kamarnya.
melihat anak mereka yang tampak berlalu kekamarnya, mereka memutuskan untuk tidur karna mereka harus bekerja esoknya.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
lanjut part berikutnya....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 35 Episodes
Comments