Sore ini Dewi, Maya dan Eca sedang berada di Butik Dea's Collection. Butik milik Ibunya Maya dan Eca yang berada di jalan yang terkenal di kota Y, sebuah kawasan yang cukup ramai karena menjadi destinasi wisata.
Dewi memang berencana bekerja di butik tersebut. selain membantu Tante nya, dikarenakan butik milik Dea itu memang membutuhkan tenaga baru, dikarenakan sekarang sedang ramai dan banyak pelanggan yang meminta pesanan baju baju yang berkualitas.
Karena butik Dea termasuk butik yang menjual pakaian bagus dan berkualitas tinggi di kota itu. Dibutik itu ada 4 karyawan, Maya dan Eca memang sering ke butik itu untuk membantu.
Saat ini mereka berada di lantai dua, disitu ada dua ruangan dan sebuah sofa untuk mereka beristirahat.
"Guys, aku laper nie" ucap Maya
"Iya, Aku juga. Beli makanan yuk" jawab Eca yang diangguki oleh Dewi.
Ahirnya mereka memutuskan untuk membeli makanan direstoran sebrang jalan. Karena lokasi yang tidak jauh juga makanan yang enak dan tentunya murah.
"Kamu mau pesen apa Wi?" tanya Maya kepada Dewi setelah mereka berada didalam restoran itu.
"Samain kalian aja deh, aku gak pilih-pilih kok soal makanan" jawab Dewi yang mengikuti pesanan Maya dan Eca.
Akhirnya setelah memesan makanan, Dewi minta izin untuk pergi ketoilet.
Dia memang udah nahan dari tadi. Setelah menyelesaikan tuganya ditoliet, ahirnya Dewi keluar dari dalam toilet itu. Dan pada waktu itu tiba tiba...
Bruukkk, klotekk....
"Aduh, maaf saya tidak sengaja" ucap Dewi merasa tidak enak karena menubruk seseorang sampai Handphone milik orang itu terjatuh.
Dewi pun berjongkok mengambil Handphone milik seseorang lelaki tersebut. Tetapi pada saat bersamaan lelaki itu juga mau mengambil hp miliknya. Alhasil tangan mereka pun bersentuhan.
"Eh maaf" ucap lelaki itu karena tidak sengaja menyentuh tangan Dewi.
"Eh,, enggak apa-apa, seharusnya aku yang meminta maaf karena udah nabrak kamu sampai Handphone kamu jatuh, tapi Handphone nya gak apa-apa kan? kalau ada yang rusak aku mau tanggung jawab kok." Jawab Dewi panjang lebar karena merasa tidak enak pada lelaki itu.
Lelaki tersebut tersenyum sambil terus memandang wajah khawatir Dewi karena merasa bersalah. Padahal Handphone nya tidak ada yang rusak.
Cantik banget gadis ini..... Batinnya
"Ehemmm, kalau gitu aku mau kamu tanggung jawab" ucap lelaki itu sambil terus memandang Dewi.
Sebaiknya gue manfaatin situasi ini, gue harus bisa dapetin nomer gadis itu.
"Baiklah, aku akan mengganti Handphone kamu itu, atau aku kasih kamu uang aja gimana?" tawar Dewi kepada lelaki tersebut.
"Emmm boleh aku pinjam Handphone kamu?" ucap lelaki itu sambil tersenyum.
"Owh iya silahkan" jawab Dewi sambil mengambil Handphone di saku celananya dan menyerahkan nya.
"Minta sidik jarinya donk " ucap lelaki itu.
Aduh dia mau apain Hp ku sih, pake pinjam segala.
Gerutu Dewi dalam hati sambil menekan jarinya untuk membuka sandi di Hpnya itu.
Setelah Hpnya terbuka, dengan cekatan lelaki itu mendial nomer nya di Hp milik Dewi, seketika Handphone milik nya berdering.
"Nih Hp nya ku balikin, kamu tanggung jawab nya dengan nomer kamu aja udah cukup kok, nama gue Riki, nama loe siapa?" Tanya lelaki itu yang ternyata Riki Ariansyah sahabat dari Arie sambil menyerahkan Hp Dewi kembali.
"Owh...i iya, namaku Dewi" Jawab Dewi sedikit bingung karena Riki cuma minta nomernya untuk tanggung jawab.
"Save nomerku ya, nanti aku call" ucap Riki sambil berlalu dari hadapan Dewi dengan tersenyum senang.
Setelan urusan selesai, Dewi kembali ke meja dimana Maya dan Eca sedang menunggu pesanan makan.
"Kak Dewi lama banget sih, tadi kamu bicara sama siapa?" Tanya Eca yang melihat kejadian yang tidak jauh dari meja mereka.
"Ow itu, aku tadi gak sengaja nabrak seseorang sampai Handphone nya jatuh, terus dia minta nomerku sebagai ganti tanggung jawab, aneh kan?" jawab Dewi sambil duduk dikursinya.
"Bukan kah itu tadi Riki ya, cowok yang terkenal playboy itu, dia anak dari pemilik restoran ini" kata Maya yang ternyata mengenal Riki.
Sebelum Dewi menjawab tiba tiba pesanan mereka datang. Akhirnya mereka segera makan karena sudah menahan lapar dari tadi.
Disisi lain Riki masih melihat kearah Dewi, Entah apa yang dipikirkan lelaki tersebut. dia tiba tiba tertarik dengan gadis cantik yang bernama Dewi itu.
............
"Aduh kenyang banget, makanan disini memang terkenal enak dan murah." Ucap Eca yang telah selesai menghabiskan makanan nya. Dewi dan Maya pun telah selesai makan.
"Eeh tadi aku belum selesai ngomong, soal riki itu." ucap Maya sambil meminum es buah yang dipesan nya tadi.
"Memang kenapa dengan Riki may?" tanya Dewi yang mulai penasaran.
"Riki itu tampan dan terkenal banyak cewek nya, aku rasa dia mau jadiin kamu target selanjutnya deh Wi" jawab Maya.
Target apaan sih.. Gerutu Dewi.
"Apa kak Riki suka sama kak Dewi, secara kak Dewi kan cantik." Ucap Eca yang sudah menghabiskan es buah nya.
"Kalian ini bicara apa sih, ketemu juga barusan masa udah suka begitu " jawab Dewi yang merasa aneh dengan ucapan Eca dan Maya.
"Ya mungkin saja Riki mau menjadikan Dewi pacar selanjutnya, kalau menurutku sih gak apa-apa Wi, kalau ternyata dia tertarik sama kamu. Diakan termasuk cowok terkenal dan juga kaya." ucap Maya sambil tertawa.
"Kalian berdua ngomong aneh deh. Udah mendingan kita bayar makanan nya, terus pulang yuk, aku capek pengen iatirahat. Lagian aku mulai kerja dibutik kalian kan besok." Jawab Dewi sambil berjalan ke arah kasir untuk membayar makanan nya.
"Eh Dewi, biar aku yang bayar." Kata Maya mengejar Dewi ke kasir.
Setelah tiba di kasir ternyata makanan yg mereka pesan sudah di bayar sama seseorang. Kata pegawai kasir ada orang yang telah membayarkan mereka. Tapi petugas kasir itu tidak mau mengatakan siapa yang telah membayarnya.
Alhasil mereka pun pulang dengan berbagi pertanyaan di kepala mereka. Setelah sampai di depan butik, Maya langsung mengambil mobil nya di parkiran. Setelah itu mereka bertiga pulang menuju rumahnya.
"Mungkin saja yang membayar makanan kita tadi Riki deh, kayak nya beneran suka sama kamu Wi." ucap Maya yang telah tiba diruang tamu sambil duduk di sofa.
"Entahlah, aku juga gak tau, aneh aja kan baru pertama lihat masa langsung suka." Jawab Dewi sambil ikut duduk disebelah Maya.
Drrrrrtttt, ddrrrttt...
Tibaa-tiba Hp Dewi berbunyi, ada nomer tidak dikenal menelpon.
"Halo" Ucap Dewi setelah mengankat telepon nya.
"Hai, ini aku Riki, kamu sudah sampai rumah. jangan lupa save nomer aku ya." Jawab seorang di seberang telepon yang ternyata itu adalah Riki.
"Oh hai Riki, iya aku udah dirumah. Baiklah nanti aku save nomer kamu." Jawab dewi
"Savenya sekarang, jangan nanti donk." Ucap Riki.
"Ehmm baiklah, ya udah aku istirahat dulu ya, dadaahh... " Jawab Dewi mematikan telepon nya sepihak.
"Tuh kan, si Riki emang mengincar kamu Wi, aku dukung deh, jangan lupa pajak jadian nya nanti" ucap Maya sambil belari meninggalkan Dewi diruang sofa menuju kelantai atas. Sedangkan Eca sudah masuk kamar dari tadi.
Siapa juga yang mau jadi pacarnya Riki, uh dasar Maya sok-sok nyomblangin. Padahal gak tau juga si Riki beneran suka apa gak.
Ucap Dewi dalam hati. Diaun langsung masuk ke kamar nya untuk mandi. Karena cuaca kota Y yang lumayan panas dan hari pun sudah beranjak petang.
............
Disisi Riki....
"Wah Wah, lancang banget berani matiin telepon nya, dasar gadis aneh, untung dia cantik pake banget." Ucap Riki ngedumel karena tidak terima telepon nya di matikan sepihak oleh Dewi. Seulas senyuman tercetak dibibirnya.
"Lo ngapain sih bro, ngedumel gak jelas kaya gitu." ucap Arie yang berada di sofa kamar tidur Riki.
Arie memang datang kerumah nya setelah tadi siang ada drama hebat antara Selly, Tiya dan dirinya. Selly yang tiba tiba datang kerumah Arie karena tidak sabar menunggu nya ahirnya bertengkar dengan Tiya.
Mereka memang selalu begitu. Arie yang tidak mau ambil pusing ahirnya meninggalkan mereka berdua di halaman rumah nya. Dan langsung saja dia meluncur ke rumah Riki.
"Tadi direstoran gue ketemu cewek cantik bro, kayak nya gue tertarik sama dia, tapi dia sok jual mahal gitu, udah gue telepon tapi dia kayaknya gak suka gue telepon deh, langsung dimatiin padahal kan gue belum menjawabnya tadi" ucap Riki panjang lebar menceritakan tentang percakapan nya tadi sama Dewi.
"Rekor baru donk berarti ada cewek yang nolak loe " jawab Arie tertawa sambil berlalu pergi ke luar kamar menuju dapur mengambil minuman nya.
L**ihat saja, gue pasti bisa dapetin tuh cewek.
Ucap Riki dalam hati sambil tersenyum. Dia merasa tertantang karena selama ini tidak ada yang bisa menolak pesona seorang Riki Ariansyah.
Riki Ariansyah
Bersambung.....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 38 Episodes
Comments
zien
Semangat 💪💪
2021-05-18
0
Dinda Natalisa
Hai author aku mampir nih kasih like jangan lupa mampir di novel ku "menyimpan perasaan" mari saling mendukung.
2021-03-13
0
YonhiarCY (Hiatus)
menarik ihh~
salam manis dari My Destiny is Mr Zhao♥
2021-03-07
0