Mobil Gadis sudah sampai didepan rumah nya. Lalu ia segera turun dari mobilnya dan meembuka pintu rumahnya, begitu juga dengan Galang yang langaung turun dari mobilnya dan berlari mengejar ibu Gadis.
"Bu,, tunggu bu gadis" ucap Galang
"Misha, masuk kedalam duluan ya nak" ucap Gadis kepada Misha
"Iya ma" jawab Misha yang langsung masuk kedalam rumah minimalis itu.
"Ada apa lagi sih!! apa kurang jelas ucapan saya tadi!!" ucap Gadis dengan galak
"Bu,, please bu,, bantuin saya,,, ini kesempatan terkahir saya di kampus ini bu. Apa ibu gak kasihan lihat saya di D.O bu?" ucap galang memelas
"Anda bisa cari dosen yang lain! lagian jadwal saya padat! saya gak bisa membimbing anda!" ucap Gadis yang semakin jengah dengan Galang
"Bu,, saya mohon sangatt bu,,, dosen-dosen lain tidak mau menjadi pembimbing saya. Masak ibu cantik gak kasihan sama saya bu?? dimana hati nurani ibu sebagai dosen??" ucap Galang semakin menjadi
"Lebih baik anda pulang! besok saya akan bicara dengan kepala prodi untuk mencaikan dosen pengganti untuk anda. PERMISI!!" ucap Gadis
Kemudian Gadis masuk kedalam rumahnya dan menutup pintunya. Gadis begitu kesal kepada galang yang terus memaksanya, mana tatapannya begitu nakal hingga membuat jantung Gadis bergemuruh hebat, Namun disatu sisi Gadis pun kasihan melihat galang yang hampir di D.O. Perang batin pun terjadi dihati Gadis saat itu.
Galang tak lantas pergi, ia pun duduk didepan teras rumah Gadis. Ntah kenapa dirinya merasa nyaman berada dirumah minimalis yang hanya type 45 itu. Halamannya begitu bersih, dan juga banyak tanaman bunga dihalaman kecilnya juga bergantungan di pinggiran rumah. Galang mengamati setiap sudut tempat itu, ia tidak ingin menyerah begitu saja.
***
Waktu menjelang sore, Galang baru saja pulang dari musholah yang tak jauh dari rumah Gadis, kemudian ia duduk kembali diteras rumah itu menunggu Gadis keluar dari rumahnya. Tak lama seorang tukang Es krim lewat di depan komplek rumah itu, pintu terbuka lalu keluarlah Misha dengan membawa selembar uang 5ribu rupiah. Akal cerdik Galang pun langsung bekerja dengan cepat.
Galang bangkit dan menghampiri Misha dan mamang eskrim yang berada didepan rumah
"Misha mau beli es krim yah??" tanya Galang kepada Misha
Misha pun melihat Galang dengan senyum manisnya
"Om yang tadi kan?? kenapa om belum pulang?" tanya Misha
"Emm,, om mau berteman dengan Misha boleh?? om bukan orang jahat sayang,,, jadi Misha jangan takut sama om yah" ucap Galang dengan ramah
Misha mengangguk, kemudian ia tersenyum membalas galang. Lalu Galang menyuruh Misha untuk memilih es krim apapun yang dia sukai. Misha pun begitu girang saat mendapat tawaran dari om-om ganteng itu. Setelah itu Galang dan Misha membawa sekantong eskrim dan duduk didepan teras.
"Om mau??" ucap Misha
"Untuk Misha aja" ucap Galang
"Ini buat Om,, ini buat Misha" ucap Misha memberikan eskrim cornetto kepada Galang, Galang pun menerimanya sebagai tanda pertemanan mereka sore ini. Lalu Misha dan galang pun menikmati eskrimnya sore itu.
"Papa Misha belum pulang kerja??" tanya Galang
"Papa micha gak ada dicini om" jawab Misha
"Kemana?? tanya Galang
"Dilumah cama mama dinda dan Danil" jawab Misha
"Jadi papa gak tinggal disini??" tanya Galang
Misha menggeleng sambil terus menikmati eskrimnya
"Berarti benar, jika ibu gadis itu janda?" batin Galang yang kemudian terukir senyum sabit di bibirnya
"Om kenapa teltawa??" tanya Misha
"Gak papa Misha, cepat habiskan eskrimmu" ucap Galang.
Sementara itu,, Gadis merasa gelisah karena Misha tak kunjung kembali ke dalam rumah. Tidak seperti biasa Misha begitu lama, lalu ia pun keluar dari rumah dan begitu kagetnya Gadis saat melihat Misha tengah duduk di depan teras bersama Galang dan tengah menikmati eskrim bersama.
"Misha, cepat masuk kedalam!" ucap Gadis
Misha beranjak kemudian ia akan masuk kedalam rumah,
"Maaf ma" ucap Misha dengan polos
Gadis mengangguk lalu mengusap kepala Misha
"Jangan begitu percaya dengan orang yang baru kita kenal. Sekarang Misha masuk dan cuci tangan" ucap Gadis dengan lembut.
Misha pun menurut lalu ia masuk kedalam rumah, Galang berdiri menatap Gadis sedikit kaget saat mendengar ucapan Gadis kepada Misha yang begitu lembut. Lalu Gadis pun akan masuk kedalam namun Galang menahan lengannya
"Bu Gadis,,, tunggu bu" ucap Galang
Gadis terhenti langkahnya dan menatap Galang
"LEPASKAN TANGAN ANDA!!" Ucap Gadis yang kemudian mengibaskan tangannya untuk melepaskan dari cengkraman Galang, namun percuma karena Galang mencengkramnya begitu kuat
"Saya gak akan melepaskan tangan Ibu kalau Ibu gak mau bicara dengan saya" ucap Galang
"Saya rasa sudah cukup jelas tuan Galang! saya tidak mau menjadi dosen pembimbing anda! Lebih baik jangan buang waktu anda untuk membujuk saya!" ucap Gadis
"Bu gadis,,, tolong bu,,, saya mohonnn sekali,, ibu bersedia menjadi pembimbing saya. Saya akan melakukan apapun yang ibu minta, asalkan ibu mau menjadi pembimbing saya" ucap Galang
"Lepaskan lengan saya! anda sangat tidak sopan!!" ucap Gadis dengan kesal
Lalu Galang melepaskan tangannya sekejam mata
"Maaf bu" ucap Galang
"Lebih baik anda pulang sekarang!" ucap Gadis yang kemudian masuk kedalam rumah dan menutup pintunya.
Jantung Gadis bergemuruh begitu cepat, baru kali ini ia merasakan hal aneh didalam dirinya selama 24 tahun ini. Gadis menarik nafas lalu menghembuskan nya kasar, diulanginya beberpaa kali guna menenangkan jantungnya. Sementara itu galang memutuskan untuk pulang kerumah. Namun didalam hati galang, ia tidak akan pernah menyerah untuk menjadikan Gadis sebagai dosen pembimbingnya.
"Besok, aku akan menemui ibu Gadis lagi" ucap Galang yang kemudian menjalankan mobilnya meninggalkan rumah Gadis.
.
.
.
.
Semangatt galang!!!!!☺👍
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 78 Episodes
Comments
Dwi apri
semangat galaang ....jangan menyerah
demi skripsi dan cintamu
juga demi ga di coret dr kartu keluarga 🤣🤣🤣🤣
2023-10-15
0
Zeplin Radison
taklukan Galang 🤭
2023-03-16
0
simbok
tua mahasiswa nya daripada dosen nya,,suka bgt ,,bakal seru kayaknya nih
2022-09-27
0