"Galang!! apa-apan ini, hah?! kamu mau bikin papa dan mama malu kalau kamu sampai di D.O!? Apa susahnya sih tinggal selesaiin skripsi kamu dan kamu sudah terbebas dari kuliah kamu!!" sarkas papa Galang saat membanting surat peringatan D.O yang di temukannya di kamar Galang
"Kamu bener-bener keterlaluan Lang!" sahut mama
Galang tak menjawab, ia pun beranjak dan meninggalkan sarapannya pagi itu.
"GALANG!! PAPA BELUM SELESAI BICARA!! BERHENTI KAMU!!" Hardik papa
Galang berhenti dan berbalik badan melihat kedua orang tuanya
"Galang muak dengan semua ini pa!" ucap Galang
"Terserah kamu mau muak atau apa!! Ingat ucapan papa, KALAU KAMU TIDAK LULUS KULIAH, PAPA AKAN CORET KAMU DARI DAFTAR WARIS PAPA! DAN SEMUA RESORT DAN HOTEL YANG KAMU KELOLA AKAN PAPA TARIK!!!" Ancam papa Galang
"Pa! jangan gitu dong pa! Galang sudah bertahun-tahun mengelola perusahaan itu dengan sepenuh hati, bagaimana bisa papa melakukan itu kepada Galang?" ucap Galang
"Papa gak peduli!! Yang papa inginkan kamu segera urus skripsimu dan kamu segera lulus, titik!!!" sarkas papa
Galang tidak berkutik, ia pun pergi meninggalkan papa dan mamanya menuju kampusnya. Sepanjang perjalanan ke kampus, Galang terus kepikiran dengan ucapan ancaman papanya.
***
Begitu sampai di kampus Galang memarkirkan mobilnya kemudian ia mengambil tas ransel dan turun dari mobilnya. Kemudian ia berjalan menuju ruangan dosen. Seperti biasa, Galang mendapat sapaan dari gadis gadis kampus yang begitu mengidolakan Galang karena tampangnya yang tampan dan juga kebule-bulean belum lagi kendaraan yang di bawa Galang cukup menarik perhatian para kaum hawa. Bisa mendapatkan galang sama artinya memperbaiki kehidupan dan juga keturunan. Galang masuk kedalam ruang dosen dan menemui ketua Prodi.
"Assalamualaikum" ucap Galang
"Wa'alaikumsalam,, masuk lang" ucap pak Dodi
"Terima kasih pak,," Ucap Galang yang kemudian ia duduk di depan pak Dodi
"Ada perlu apa lagi?" tanya pak Dodi
"Pak,, saya minta tolong untuk mencarikan saya dosen pembimbing lagi pak, saya mau menyelesaikan skripsi saya pak" Ucap Galang
"Saya sudah capek mengoper oper kamu gonta ganti pembimbing lang! sudah 4 kali kamu gonta ganti dan kamu bilang mau menyelesaikan skripsi kamu, mana buktinya?? sampai saya keluarkan surat peringatan D.O ke kamu karena kamu sudah sangat lama gak selesai-selesai kuliahnya! kamu tau, batas kuliah maks itu 6 tahun disini!" ucap pak Dodi
"Iya pak, saya tau,,, tapi beri saya 1x lagi kesempatan pak, saya mau menyelesaikan skripsi saya. Beneran pak" Ucap Galang
Pak Dodi diam sejenak, ia melihat Galang dengan tatapan serius. Lalu ia berfikir dosen mana yang bisa membantu Galang menyelesaikan skripsinya. Kemudian pak Dodi teringat kepada Gadis.
"Baiklah! saya beri kamu 1 kesempatan terakhir! Saya akan pilihkan dosen pembimbing yang akan membimbing kamu menyelesaikan skripsi kamu! Namanya ibu Gadis Gayatri, dia dosen di kelas Regular dan kamu bisa menemuinya nanti siang saat setelah jadwal dia mengajar!" ucap pak Dodi
"Baik pak,, terima kasih atas kesempatanya, Tapi ibu gadis itu yang mana ya pak?? kok saya tidak tau?" Ucap Galang
"Kamu kan kelas Bisnis, jarang kekampus lagi! Ibu Gadis itu mengajar kelas Regular makul Management Bussnies. Sudah 1 tahun ini dia mengajar disini, dan dia juga lulusan Luar Negeri. Saya Rasa dia mampu membimbing kamu hingga skripsi kamu selesai" ucap pak Dodi. Galang hanya mengangguk-angguk setuju, meski dirinya tidak tau siapa ibu Gadis, tapi dirinya akan cari tau nanti. Mudah saja bagi Galang untuk mengetahui siapa Ibu gadis itu, cukup ia bertanya kepada adik-adik tingkatnya yang pasti mereka tau orangnya.
Kemudian pak Dodi membuatkan surat penugasan resmi untuk ibu Gadis menjadi dosen pembimbing untuk Galang. Setelah mendapatkan surat itu, galang pun keluar dari ruangan ketua prodi, lalu ia menemui salah satu mahasiswi yang tengah duduk di bangku depan kelas
"Hey" ucap Galang
"Iya kak ada apa??"
"Kamu tau ibu Gadis gak?" Tanya Galang
"Ohh ibu Gadis yang Killer itu yah?? taulah kak,,, Tadi saya lihat sekilas naik kelantai atas, tadi kalau gak salah ibu Gadis pake gamis maron jilbabnya hitam, terus bawa anaknya Misha"
"Okey, makasih infonya" Lalu Galang pergi menuju parkiran. Galang masuk kedalam mobil dan menunggu Ibu Gadis dari dalam mobilnya sembari mengecek email yang masuk di Ipad nya. Hari ini Galang hanya akan berada di kampus karena tidak ada pertemuan dengan klien atau pun pekerjaan di kantornya yang Urgent.
2 Jam berlalu.......
Ibu Gadis berjalan santai bersama dengan putrinya Misha menuju ruangan dosen setelah selesai mengajar. Tampak para mahasiswa dan mahasiswi yang tengah duduk di bangku pun menyapa ramah dirinya. Namun hanya Misha saja yang tersenyum ketika kakak kakak menyapa, sementara Gadis masih terlihat dengan wajah dinginnya tanpa expressi dan hanya menjawab singkat sapaan dari mahasiswanya.
"Siang bu" ucap salah satu mahasiswa
"Siang" jawab ibu Gadis datar.
Kemudian Gadis dan Misha masuk kedalam ruangan dosen.
"Nah kayaknya itu deh ibunya!" ucap Galang saat melihat seorang wanita memakai gamis berwarna maroon dengan jilbab hitam dan bersama seorang anak kecil. Galang pun segera turun dari mobilnya dan berjalan menuju ruang dosen untuk menemui ibu gadis.
Galang masuk kedalam ruangan dosen lalu mencari keberadaan ibu Gadis. Dilihatnya seorang wanita yang tengah memeriksa lembaran kertas didepannya dan disebelahnya seorang anak kecil yang tengah menikmati rotinya. Galang berjalan mendekati ibu dosen itu.
"Selamat siang bu Gadis" ucap Galang sopan
Gadis menghentikan kegiatannya dan melihat kedepan. Dilihatnya seorang pria dewasa yang menghadapnya, gadis mengira jika pria itu mungkin wali dari salah satu mahasiswanya.
"Iyah pak, ada apa? silahkan duduk" ucap Gadis datar, kemudian Galang duduk didepan meja Gadis.
Galang terdiam sesaat saat menatap ibu Gadis, jantungnya tiba-tiba bergemuruh saat melihat wajah ayu namun dingin dari wanita di hadapannya. Galang masih terpaku dengan cantiknya ibu Gadis saat itu, hingga beberapa kali Gadis memanggilnya, Galang tidak menjawab malah diam saja.
"JIKA ANDA HANYA DIAM, LEBIH BAIK SILAHKAN KELUAR DARI SINI!!" Suara Gadis sedikit meninggi saat ia merasa kesal kepada pria yang terus menatapnya tanpa henti.
"Eh,, maaf bu,, saya begitu terpana melihat kecantikan ibu Gadis" ucap Galang sedikit menggombali Ibu Gadis. Dikira Gadis akan tersenyum tapi Galang salah, Malahan Gadis mengusirnya
"Silahkan anda keluar!!" sarkas Gadis
Deg!
"Bu,, jangan usir saya bu, saya ada perlu sama ibu" ucap Galang
"APA!" Ucap Gadis dengan cepat
Galang hampir jantungan saat berbicara dengan ibu gadis yang sepertinya terlihat begitu ramah namun ternyata sangat dingin dan jutek. Benar kata mahasiswa lainnya ibu Gadis memang terlihat killer namun membuat Galang semakin penasaran.
"Emm ini ada surat dari ketua prodi bu,, " Ucap Galang yang kemudian memberikan amplop kepada ibu Gadis.
Gadis pun menatap Galang sekilas dengan penuh selidik, lalu ia membuka amplop itu dan membacanya dengan seksama. Sementara Galang masih terus mengamati wajah cantik dari dosen killer dihadapannya.
"Saya tidak bisa! lebih baik anda mencari dosen yang lain!" Sarkas Gadis
Gadis sangat muak melihat tingkah Galang yang terlihat seperti pria hidung belang. Matanya jelalatan, dan berani-benarinya menatapnya terus-terusan.
"Buu,, saya mohon bu,, saya sudah berganti dosen pembimbing 4x bu, Saya harus wisuda tahun ini bu. Reputasi saya sebagai anak dipertaruhkan setelah ini bu, bisa-bisa saya di usir dari keluarga saya kalau saya tidak wisuda tahun ini. Pleaseeee bu Gadis cantik,, tolong bantu saya" ucap Galang memohon dengan mata berkaca-kaca
"Itu bukan urusan saya! kalau saya bilang tidak mau ya tidak mau! jangan paksa saya! Biar nanti saya bicara dengan kepala Prodi, kalau saya menolak!" ucap Gadis
"Bu,,,, pleaseee bu,, hanya ibu yang bisa bantuin saya" ucap Galang yang dengan tidak sopan memegang tangan Gadis
Gadis kaget bukan main, lalu ia menarik tangannya dengan cepat.
"Saya tidak mau!!" sarkas Gadis
Kemudian Gadis membereskan kertas didepannya lalu mengambil tas dan mengajak Misha yang tengah asyik memakan rotinya.
"Ayo nak kita pulang!" ucap Gadis setengah terburu-buru karena merasa gemetaran saat Galang memegang tangannya tadi, rasanya seperti terkena sengatan listrik.
Galang pun membuntuti Gadis dan Misha keluar dari ruangan dosen. Gadis dengan cepat menyuruh Misha untuk masuk kedalam mobilnya. Lalu Gadis segera masuk kedalam mobil kecilnya dan meninggalkan kampus. Galang tidak berhenti disitu, ia pun segera masuk kedalam mobilnya dan mengikuti jalannnya mobil ibu Gadis.
"Aku gak boleh nyerah!" ucap Galang dengan penuh semangat.
.
.
.
Kejar terus Galang!!!🤣
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 78 Episodes
Comments
Zeplin Radison
kejar cinta mu Galang 🤭
2023-03-16
0
Ingka
Kyknya seru nih....biasanya yg arogan, dingin, cuek itu laki-laki banyak yg ngejarnya perempuan. Sekarang terbalik malah, yg dingin perempuannya...menarik. Lanjut baca ah...
2023-01-23
0
Rara Aska
mulai baca..suka..
2022-12-15
0