Rendy membaringkan Keyra di atas ranjang kamar hotel yang dia pesankan, sepertinya gadis polos itu benar-benar mabuk walaupun baru menenggak segelas saja.
"Kasihan, kau menjadi korban keusilan Anhar. Tidurlah." Rendy segera keluar dari kamar itu tanpa mengunci pintu, karena dia tak mungkin menguncinya dari luar.
Beberapa saat kemudian di luar kamar yang ditempati Keyra, Jessica dengan susah payah memapah Ken yang mabuk berat menuju kamar hotel yang dia pesan. Apesnya, Ken tiba-tiba muntah dan mengenai baju Jessica, gadis itu sontak berteriak jijik sembari melepaskan Ken sehingga bocah sombong itu tersungkur ke lantai.
"Iiiihh ... kau jorok sekali!" Jessica segera berlari ke kamar mandi dan meninggalkan Ken begitu saja.
Ken yang sudah setengah sadar berusaha berdiri dengan berpegangan pada handle pintu kamar yang di tempati oleh Keyra, karena ditarik oleh Ken, pintu yang tidak terkunci itupun terbuka.
Ken masuk begitu saja ke dalam kamar itu. Karena merasa kegerahan, dia melepaskan bajunya dan segera merebahkan tubuhnya di ranjang yang sama dengan Keyra. Dia bahkan berbalik dan tanpa sadar memeluk Keyra yang sudah lebih dulu terlelap, dia menganggap gadis itu guling.
Tiba-tiba seseorang datang dan melihat adegan itu dengan sedikit terkejut, tapi akhirnya dia memutuskan untuk pergi serta menutup pintu setelah mengambil beberapa foto Ken dan Keyra yang sedang tertidur seranjang.
***
Keesokan paginya, kesadaran Keyra mulai terkumpul, sepertinya mabuk gadis itu sudah hilang karena dia memang tidak minum banyak, hanya dia saja yang tidak terbiasa.
Perlahan-lahan Keyra membuka matanya, dia merasakan ada sesuatu yang berat melingkar di atas perutnya. Keyra menoleh ke kanan, alangkah terkejutnya dia saat mendapati seseorang yang sangat dia kenal sedang tertidur sambil memeluknya.
"Aaaarrgghh ..." Keyra berteriak, sambil mendorong Ken dengan kuat. Bocah sombong itu sampai terjatuh dari atas ranjang.
Ken sontak terbangun dan duduk sambil memandang Keyra. Setali tiga uang dengan Keyra, bocah itupun terkejut setengah mati melihat gadis di hadapannya.
"Kau ...? Apa yang kau lakukan? Kau melecehkan ku ya?" Ken menuduh Keyra seenaknya.
"Hey ... seharusnya aku yang bertanya seperti itu!" Keyra membentak Ken. "Kenapa kau ada kau disini?" Keyra bertanya dengan emosi.
"Jangan berpura-pura! Kau pasti sengaja menjebak ku, makanya aku bisa ada disini, iya kan?"
"Jangan asal menuduh! Untuk apa aku menjebak mu?" Keyra membantah tak terima.
"Iya, tentu saja untuk mendapatkan uang. Setelah ini kau pasti akan memeras ku atau mungkin meminta pertanggung jawabanku agar aku mau menikahi mu. Itu cara murahan yang dilakukan wanita sepertimu." Ken semakin menjadi, menuduh Keyra seenak jidatnya.
"Jaga bicaramu! Aku tidak serendah itu! Walaupun aku orang susah, aku tidak akan melakukan hal memalukan itu! Jadi jangan terlalu pede, biarpun tinggal kau seorang di dunia ini, aku tidak akan sudi menikah denganmu! Apalagi sampai menjebak mu!" Keyra mulai naik darah.
"Wah ... berani sekali kau berkata seperti itu? Aku lebih baik jadi lajang tua, daripada menikah dengan gadis sepertimu! Jadi jangan harap kau bisa mendapatkan apapun dariku." Ken tak mau kalah.
"Kalau begitu cepat keluar dari kamar ini!" Keyra melemparkan bantal kearah Ken.
"Dengan senang hati! Aku harap tak melihatmu lagi setelah ini, karena aku pasti sial jika bertemu denganmu." Ken memungut bajunya dan segera memakainya.
"Aku juga!" Keyra membalas ucapan Ken sambil memalingkan wajahnya.
Ken keluar dari kamar itu dan membanting pintu dengan keras. Sebenarnya bocah itu masih sangat pusing, bahkan jalannya saja masih sempoyongan tapi dia tetap memaksakan diri untuk pulang ke rumah.
Sepeninggalan Ken, Keyra menangis sejadi-jadinya. Dia merasa sakit hati dengan tuduhan Ken dan juga takut jika ada yang tahu kejadian ini, apalagi jika sampai kepada ibunya. Dia tak ingin dituduh melakukan hal memalukan itu. Ibunya pasti sedih.
***
Suasana kediaman Hendrawan sedang memanas, Very sedang mengamuk kepada putra kebanggaan keluarga mereka, siapa lagi kalau bukan Ken Ryu Hendrawan.
Pasalnya foto-foto Ken dan Keyra saat di kamar hotel tersebar di sosial media dan menjadi pergunjingan dikalangan pebisnis yang beberapa adalah orang tua dari teman-teman Ken, bahkan foto-foto itu telah sampai kepada Very. Entah siapa yang melakukan semua ini?
Plaaak ...
Satu tamparan mendarat keras di pipi Ken, bocah itu hanya meringis menahan sakit.
"Kau benar-benar mencoreng nama baik keluarga! Begini kelakuanmu di luar sana? Mabuk-mabukan dan tidur dengan seorang gadis." Bentakan Very menggema di seluruh penjuru rumah. Dia tahu Ken mabuk karena masih mencium bau alkohol dari mulut putranya itu.
"Pa, aku minta maaf karena mabuk. Tapi aku tidak melakukan apa-apa dengan gadis itu! Aku hanya dijebak!" Ken membela diri.
"Papa dengar itu kan? Anak kita di jebak, dia tidak mungkin melakukan hal menjijikan itu." Widya ikut-ikutan membela Ken.
"Sudahlah, Ma ... jangan selalu membelanya!" Very pun membentak istrinya itu.
"Pa, aku Mamanya! Aku tahu bagaimana sifat anakku, dia tak mungkin melakukan itu!" Widya memeluk Ken yang tertunduk di sampingnya.
"Sudahlah, tidak ada gunanya aku berdebat dengan kalian berdua. Berita ini sudah tersebar, mau tidak mau kita harus menikahkan mereka. Aku nggak mau rekan bisnisku mengecap keluarga kita tak bertanggung jawab." Very meremas kuat rambutnya, masalah ini benar-benar membuat kepalanya pusing.
"Apaaa ...? Tidak, Pa! Aku tidak mau menikah dengannya! Aku tidak bersalah!" Ken tak terima dengan keputusan Papanya.
"Papa tak bisa seperti ini dong! Ken masih delapan belas tahun, dia masih punya cita-cita yang belum tercapai, masa harus menikah muda?" Widya sudah mencak-mencak tidak karuan, dia tahu Ken bercita-cita ingin kuliah di Amerika dan meneruskan bisnis Papanya.
"Papa tidak mau tahu, kau tetap harus bertanggung jawab! Menikah atau keluar dari rumah ini dan semua fasilitas kamu distop. Silahkan pilih!" Very memberi pilihan yang membuat Ken frustasi.
"Pa ...!" Ken memelas.
"Cepat pilih!"
Ken terdiam berusaha memantapkan hatinya, keputusan apa yang harus dia ambil?
Kalau dia menolak menikah, otomatis hidupnya akan menderita karena jatuh miskin. Tak ada pilihan lain lagi.
"Baiklah, aku akan menikah dengannya." Ken menghela nafas pasrah, mungkin lebih baik dia menikah dari pada hidup miskin.
"Apa ...? Kau serius?" Widya memandang tak percaya kepada putra kesayangannya itu.
Ken hanya mengangguk pelan.
"Keterlaluan!" Widya merajuk, dia berjalan meninggalkan suami dan anaknya dengan kaki yang di hentak-hentakkan.
"Baiklah, nanti siang kita akan melamar gadis itu!"
"Apaaa ...? Kenapa terburu-buru sekali, Pa?" Ken tersentak kaget.
"Jadi kau mau menunggu sampai berita ini semakin melebar kemana-mana, lalu nama baik keluarga kita semakin tercoreng. Begitu ...?" Very menatap tajam kearah Ken. Bocah itu hanya tertunduk geram.
"Puas kau sekarang gadis murahan? Aku akan membuatmu menyesal melakukan ini kepadaku." geram Ken dalam hati.
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 88 Episodes
Comments
Riska Wulandari
namanya Key & Ken sama kaya nama kedua anakku..😁
2021-12-28
1
Sitti Wahyuni
loh rendy kemana??yg ngantarkn rendy....
2021-03-16
2
Nia Bae
apa mungkin nanti endingnya kennya menyesal karna key nya meninggal
2021-01-21
1