Sebelum membaca, Please klik tombol Like Komen dan juga Vote nya ya. Tinggalkan jejak kalian❤️ Mohon dengan sangat untuk Like, Vote dan juga Komentarnya 🙏
☘️☘️☘️
Matahari pagi menerobos masuk melalui celah jendela kamar tamu. Raina kini menggeliat dan mengulingkan tubuhnya diatas kasur empuk yang ia tempati serta mulai mengerjapkan kedua matanya, setelah kesadarannya telah penuh ia sangat terkejut mendapati dirinya tidak berada didalam kamar tidurnya lalu mengingat kejadian yang menimpanya semalam, tiba-tiba terdengar suara gagang pintu terbuka dan mendapati seorang pria yang sedang membawakan nampan sarapan pagi.
"Hai, selamat pagi nona." Sapa Dave.
"Aah, Tuan Dave." Sahut Raina kikuk.
Dave berjalan menghampiri Raina dan menundukkan dirinya disamping kasur.
"Maaf nona, semalam kau telah tertidur di mobilku, aku rasa hari telah malam sehingga aku memutuskan untuk mengajakmu kembali ke mansionku karena aku merasa sangat tidak enak hati dengan kedua orangtuamu." Ujarnya.
"Sial, kenapa aku bisa tertidur didalam mobilnya." Gerutu Raina pelan.
"Mungkin kau sangat lelah nona, tapi aku sudah mengizinkannya kepada orangtuamu sehingga mereka tidak mencemaskan dirimu." Dave menyahuti suara pelan Raina
"Terimakasih tuan, maaf atas kecerobohan ku." Ucap Raina menunduk.
"Tak masalah, sekarang makanlah setelah itu bersiaplah dan ikut aku ke kantor hari ini." Ajak Dave.
"Aku tidak mau, aku harus ke sekolah tuan dan kenapa aku harus ikut anda pergi kekantor." Bantah Raina
"Hahaha ternyata kau bukan gadis lugu ya." Sahut Dave tertawa.
"Kan aku sudah bilang kalau aku ini bobrok, hanya wajahku saja yang terlihat anggun." Sahut Raina bangga.
"Kau kemarin terlihat sangat kalem dan anggun, ternyata begini tingkah mu." Dave berkata sedikit sinis.
"Tuan Dave Grissham yang terhormat, memang begini sifat ku, aku orang biasa tapi kedua orangtuaku selalu mengajarkan untuk menghargai orang lain dengan sopan santun dan mengapa aku mau menerima ajakanmu untuk datang ke pesta pernikahan tadi malam karena kau telah memberikan Tip yang besar kepada tokoku, maka dari itu aku menerimanya tanpa banyak bertanya kepadamu." Pungkas Raina panjang lebar.
"Bersiaplah, setelah ini ada pelayan yang mengantarkan pakaian untukmu dan kau harus ikut aku ke kantor hari ini." Ucap Dave berlalu.
"Dasar tuan kutub Es." Raina berteriak memaki-maki Dave.
Dave kini tertawa terbahak-bahak setelah melihat ucapan yang dilontarkan Raina, dia sangat tidak menyangka bahwa Raina ternyata berani menolak perintahnya.
Dave mengira bahwa Raina seperti gadis lain pada umumnya yang hanya bersikap lemah lembut serta sopan-santun ketika berhadapan dengan Dave Grissham ternyata dibalik sikap sopan-santunnya Raina adalah gadis pemberani, dari awal Dave melihat Raina adalah gadis yang berbeda serta sopan santun yang dimilikinya.
Para pelayan yang melihat tingkah laku tuannya sedari tadi pagi sangat terheran-heran, tidak seperti biasanya Dave menyiapkan makanan hanya untuk seorang wanita asing bahkan kini telah keluar dari kamar tersebut dengan tertawa lepas yang dimana para pelayan sama sekali tidak pernah melihat Dave tersenyum bahkan tertawa seperti saat ini.
Kepala pelayan kini memasuki kamar tamu dan memberikan dress yang akan dikenakan Raina serta membantunya untuk mengenakan pakaian tersebut serta memoleskan sedikit make-up diwajahnya, Raina ingin memecahkan keheningan yang terjadi diantara dirinya dengan kepala pelayan karena suasana merasa sangat tidak nyaman
"Apakah Tuan Dave selalu meminta pelayannya untuk membantu wanita-wanitanya." Ucap Raina.
"Tidak Nona, karena wanita yang baru dibawa Tuan muda kesini hanyalah anda." Tutur kepala pelayan.
"Benarkah, aku tidak percaya karena dia begitu tampan, apakah tidak ada wanita yang mendekatinya." Raina mengajukan beberapa pertanyaan.
"Tidak ada, karena aku tidak tertarik dengan siapapun." Sahut Dave di ambang pintu yang sedari tadi mendengarkan percakapan mereka.
Raina pun tersontak kaget dengan kehadiran Dave yang tiba-tiba berada di ambang pintu kamar tamu.
"Ayooo cepatlah, sampai kapan kau terus disitu." Sahut Dave berlalu pergi
Raina pun segera berdiri dan menghentak-hentakkan kakinya serta berjalan mengekor dibelakang Dave dan Dave sendiri kini menahan tawanya karena melihat tingkah Raina.
Setelah berada didalam mobil hanya keheningan yang terjadi diantara mereka, tidak ada percakapan sama sekali serta sunyi dan tidak terasa kini mobil tersebut telah berada didepan pintu utama gedung pencakar langit tersebut. Dave keluar dari dalam mobil dan membenarkan Jas yang ia pakai lalu berjalan serta Raina yang mengekor dibelakang Dave hanya tersenyum kikuk dengan tatapan dari para karyawan yang seperti tidak senang dengan kehadirannya.
Dave dan Raina memasuki lift Presdir dan setelah lift terbuka Dave menuju kedalam ruangannya dan meminta Raina untuk duduk disofa yang dekat dengan meja Presdir.
"Untuk apa aku disuruh ikut kekantor hanya untuk duduk-duduk disofa saja Tuan." Geturu Raina.
"Aku ingin kau menemaniku disini biar pekerjaanku cepat selesai." Sahut Dave ringan
Tak lama Leo kini masuk kedalam ruangan Dave dan terkejut melihat kehadiran Raina yang tengah duduk disofa dengan wajah yang ditekuk masam.
"Leo sudah kau izinkan Raina tidak masuk hari ini." Tanya Dave.
"Belum Tuan." Sahut Leo.
"Cepat izinkan sekarang." Pinta Dave.
"Baiklah Tuan dan jadwal anda hari ini menandatangani surat permohonan kerjasama dari perusahaan yang ada diwilayah Timur." Leo menyodorkan beberapa map ke meja Dave.
"Baiklah, kau boleh keluar sekarang." Pinta Dave
Raina yang sangat merasa bosan dengan hanya duduk-duduk saja serta rebahan diatas sofa ruangan Dave kini tertidur pulas.
Dave yang meliriknya sekilas hanya tertawa cekikikan melihat tingkah Raina dan berinisiatif untuk memindahkannya kedalam kamar peristirahatan yang tersembunyi diruangan Dave, setelah merebahkan tubuh mungil Raina dan menyelimutinya ia pun mengecup lembut kening Raina dan meninggalkannya untuk melanjutkan pekerjaan yang sempat tertunda.
Leo kini memasuki ruangan Dave untuk memberikan beberapa laporan perusahaan, ia menatap dan memerhatikan ruangan tersebut serta mendapati ada yang janggal dengan ruangan tersebut lalu memutuskan untuk bertanya.
"Kemana nona Raina Tuan." Tanya Leo.
"Aah, dia sedang tidur didalam kamar." Sahut Dave sembari memeriksa laporan tersebut.
"Anda tidak berbuat apapun dengan nona bukan." Tanya Leo menyelidiki.
"Kau pikir aku lelaki apa, tentu saja tidak, aku hanya memindahkannya saja agar lebih nyaman beristirahat." Sanggah Dave.
Leo tersenyum simpul dan pamit undur diri keluar dari ruangan tersebut dia sangat yakin bahwa Dave sedang menaruh hati pada gadis tersebut karena tidak seperti biasanya Dave bersikap seperti itu, dia selalu menolak wanita yang ingin mendekatinya dan kali ini berbeda karena tuannya sendiri yang antusias untuk mendekati gadis tersebut.
Hari telah menunjukkan pukul 16.00 Wib, pekerjaan Dave telah usai dan waktu pulang telah tiba, Ia memasuki kamar peristirahatannya, dilihatnya Raina yang masih meringkuk dibawah selimut dengan ekspresi wajah yang sangat menggemaskan, Dave menghampirinya dan menghimpit tubuh Raina, Dave yang menggesek-gesekkan hidungnya ke hidung Raina membuat Raina geli lalu menggeliat dan membuka kedua matanya, terlihat wajah tampan Dave yang sedang memandanginya dengan jarak yang sangat dekat, perlahan Dave mendekatkan bibirnya dengan bibir Raina tidak terlepas dari tatapan dari keduanya kini bibir mereka telah menyatu dan Dave menggigit bibir bawah Marsha agar bibir tersebut terbuka lalu Dave memasukinya dan mengabsen sesuatu didalam rongga mulut Raina serta me**matnya dengan lembut.
Raina yang menyadari perlakuan Dave segera memukul-mukul dada bidang Dave agar segera melepaskan ciumannya, namun Dave sangat tidak menghiraukannya dan tetap saja menikmati lu**tan ciumannya.
Tubuh Dave kini memanas dan seperti tersengat aliran listrik panas dan bergairah karena ciuman itu semakin lama semakin dalam dan menuntut, tak lama Dave melepaskan ciuman yang berada dibibir Raina lalu mengarah kearah leher jenjang milik Raina, mengecupnya, menggigit serta memberikan tanda kepemilikan disana.
Raina yang terlepas dari ciuman Dave kini bernafas tersengal dan tubuhnya kini seperti tersengat aliran listrik panas dan bergairah, Raina menikmati setiap kecupan, gigitan yang diberikan Dave dilehernya serta mendesah karena ulah Dave.
Tangan Dave tidak hanya tinggal diam, dia mulai menggerayangi 2 tonjolan didada Raina dan mencoba membuka kancing Dress yang digunakan Raina. Raina tersentak terkejut dengan ulah Dave lakukan, lalu mendorong tubuh Dave menjauh dari tubuhnya dan menutupi dadanya menggunakan kedua tangannya.
"Tolong tuan jangan lakukan itu." Ucap Raina menundukkan kepalanya.
"Bukannya kamu tadi menikmatinya juga." Sahut Dave sinis.
"Maaf tuan, aku terbawa suasana, maafkan aku dan anda harus tau kalau aku bukan wanita seperti itu." Raina beranjak dari ranjangnya dan mengambil sepatu yang berada dibawa ranjang lalu berlari kearah keluar.
"Kau mau kemana." Teriak Dave.
"Aku mau pulang tuan." Sahut Raina tak menghiraukan ucapan Dave dan terus saja berjalan.
"Aku akan mengantarkan mu." Pinta Dave yang kini mengejar Raina dan menarik tangannya.
"Tidak usah tuan, aku bisa pulang sendiri." Tolak Raina lalu menghempaskan tangan Dave.
"Aku tetap mengantarkan mu pulang." Dave menarik kembali tangan Raina dan menggenggam erat lalu berjalan menarik Raina masuk kedalam lift Presdir.
Pada saat mereka telah berada dilantai bawah Dave segera memasukkan Raina kedalam mobilnya dan mengendari dengan kecepatan tinggi.
Dave tak menghiraukan Raina yang ada disampingnya kini sedang ketakutan dan berteriak-teriak histeris, Dave merasa kesal dengan ulah Raina yang ingin pulang sendiri dan ia sungguh kesal karena tidak bisa menahan dirinya ketika berada disamping Raina.
"Tuan tolong turunkan aku disini." Teriak Raina
Dave tetap saja tidak menghiraukan ucapan Raina dan tetap mengemudi dengan kecepatan tinggi.
"Tuan kalau tidak menurunkan aku, aku akan loncat dari mobil ini." Teriak Raina kembali.
Spontan Dave meminggirkan mobilnya ditepi jalan dan menatap tajam kearah Raina yang terlihat terisak-isak duduk disamping kemudi.
"Maafkan aku, maafkan aku karena aku kesal denganmu yang meminta pulang sendiri." Ucap Dave.
"Apa kau seperti itu kepada semua wanita yang tidak kau kenal maupun kau kenal." Ucap Raina terbata-bata dan masih terisak.
"Aku tidak pernah melakukan seperti itu kepada wanita siapapun." Bentak Dave.
"Lalu mengapa kau melakukan hal itu kepadaku, aku adalah gadis asing yang baru kau kenal Tuan." Bentak Raina yang tak kalah keras.
"Aku, aku tidak tau mengapa aku di dekatmu tidak bisa mengendalikan diriku sendiri." Sahut Dave dengan menatap sendu Raina.
"Aku mau pulang, aku tidak mau bertemu dirimu kembali." Ucap Raina memalingkan wajahnya.
Dave terkejut dan menghembuskan nafasnya dengan kasar.
"Baiklah, maafkan aku, aku tidak akan menampakkan wajahku kembali dihadapan mu." Ucap Dave sembari melajukan kembali mobilnya.
Hanya ada keheningan diantara mereka, tidak ada percakapan sama sekali, hanya ada alunan musik yang mengiringi perjalanan mereka dan tak lama mobil Dave telah berada didepan pekarangan rumah Raina dengan cepat Raina membuka pintu mobil dan berjalan masuk kedalam rumah. Dave hanya bisa memandanginya dari dalam kaca mobilnya dan berlalu pergi.
To Be Continue. . .
Hai para Readers, jangan lupa tinggalkan jejak kalian ya, Dukung author terus agar bersemangat untuk selalu update episode selanjutnya. Jangan lupa Like dan Vote!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 39 Episodes
Comments
Arai Cadella
Yaiyalah Dave akupun kalo jadi Raina pasti ketakutan. Wajarlah orang baru aja kenal kok udh ngehimpit2 nyium2......
Dave.... sabar dikit napaaaaa
2021-10-05
0
Rahmawaty❣️
dave sabar ga bolh gtu.. raina msih ABG😄
2021-04-11
0
Asih Widayanti
klu SM ak mau ga Dev🤔🤔🤔
2021-02-28
0