Mencintai CEO Tampan
Sebelum membaca, Please klik tombol Like Komen dan juga Vote nya ya. Tinggalkan jejak kalian❤️ Mohon dengan sangat untuk Like, Vote dan juga Komentarnya 🙏
☘️☘️☘️
Zachraina Alexandria Wijaya adalah anak tunggal dari pasangan suami-istri Indra Kusuma dan Nur Indah, keluarga Indra Kusuma terbilang keluarga yang sederhana dan hanya mempunyai toko laundry kecil yang berupa bangunan sederhana dan minimalis ditengah kota metropolitan ibukota Jakarta.
Dari segi bangunan toko laundry milik ayah Raina terbilang sederhana dan seperti toko laundry pada umumnya, namun toko laundry kecil ini sangatlah ramai para pengunjung, mulai dari pengusaha, publik figur bahkan para pejabat menitipkan pakaian mahalnya kepada jasa toko laundry mereka, toko mereka sangatlah terkenal mengenai kebersihan, kerapihan dan juga sangat harum sehingga para pelanggan selalu merasa puas dan kembali terus menerus untuk menitipkan pakaiannya.
Raina selalu mendengarkan keluhan, saran dan juga komentar para pelanggan sehingga mereka selalu memberikan jasa yang terbaik serta sikap ramah mereka kepada pelanggan yang membuat toko tersebut sangat ramai dan pelanggan pun berbondong-bondong untuk menitipkan pakaiannya.
Raina kini sedang menyetrika satu-persatu pakaian para pelanggan, ia kerap sekali membantu kedua orangtuanya yang sangat kuwalahan dengan orderan pakaian yang masuk, mengingat kedua orangtuanya tidak memiliki karyawan, dia berinisiatif untuk membantunya setiap hari seusai pulang dari sekolah.
Raina ialah salah satu siswi kelas 3 yang cukup terkenal pandai di SMA Negeri daerah ibukota Jakarta, Raina memiliki banyak teman dan juga penggemar dengan terkenalnya kepandaian yang ia miliki, namun ia tak seperti remaja pada umumnya yang sangat gemar meluangkan waktunya untuk sekedar berjalan-jalan, menonton bioskop bahkan shoping di Mall. Baginya mencari uang sangatlah susah sekali seperti halnya yang ia lakukan sekarang, ia harus menyelesaikan pekerjaannya terlebih dahulu baru mendapatkan hasil dari kerja kerasnya.
"Rain?" Panggil seseorang yang sedang menghampirinya.
"Iya ibu, apa ada yang bisa Raina bantu?"
"Aah tidak, apa kau tidak ingin keluar dan sekedar berjalan-jalan dengan temanmu?"
"Tidak ibu, Raina lebih baik membantu ibu!" Pungkasnya.
"Kalau kau ingin sekedar berjalan-jalan maka keluarlah, ibu tidak keberatan." Bujuk ibunya kembali.
"Tidak ibu, Raina lebih senang membantu ibu dan berjalan-jalan diwaktu weekend saja." Tolaknya dengan halus.
"Baiklah kalau begitu, ibu kebelakang dulu hendak menjemur pakaian yang belum ibu jemur." Ibunya pun berlalu dari samping Raina.
Kini Raina melanjutkan pekerjaannya, dan sesekali mengecek satu persatu pakaian yang telah ia setrika barangkali terdapat pakaian terselempit yang belum ia setrika atau dilipat dengan rapi. Ia pun kini beranjak berdiri dari tempat duduknya dan berjalan kearah tempat pakaian yang belum diselesaikan, barangkali ada pakaian yang belum dicuci atau dijemur, namun hasilnya nihil semua pakaian telah beres dikerjakan oleh ibu dan juga ayahnya.
Raina berjalan kearah dalam rumah dan melihat kedua orangtuanya yang sedang duduk santai didepan televisi sembari bersendau gurau, senyum pun menghiasi bibir manisnya dan ia beranjak pergi kembali ke toko dan duduk ditempat kasir serta berjaga-jaga barangkali ada pelanggan datang untuk menyetorkan pakaian atau mengambil pakaiannya.
Raina sedang memainkan ponselnya dan melihat satu-persatu pesan masuk, baik dari personal chat ataupun chat dari dalam grup sekolahnya. Tiba-tiba terdapat suara ponsel berdering dan panggilan masuk dari seseorang yang tak lain Sandra sahabat karibnya, ia pun segera mengangkatnya.
"Hallo, ada apa?" Tanya Raina
"Rain, hari ini elu nganggur ngga?"
"Kerjaan gua udah kelar sih, emangnya ada apaan?"
"Bisa temenin gua ngga beli baju sekarang?" Ajak Sandra dari sebrang Telpon.
"Kalo sekarang gabisa gua, masih jaga toko ini." Tolak Raina dengan lembut.
"Ortu elu kemana Rain?"
"Mereka lagi istirahat, gua ga tega kalau pamit keluar." Terang Raina
Saat Raina sedang asyik mengobrol lewat telepon, seorang pria dengan pakaian setelan jas hitam dan kaca mata hitam yang sedang turun dari dalam mobil Alphard warna putih yang terparkir didepan tokonya lalu menghampiri kearah Raina.
"San, nanti gua telpon balik, sekarang ada pelanggan nih. See you bye." Raina pun mematikan sambungan telepon tersebut.
"Ada yang bisa saya bantu pak?" Ucap Raina dengan ramah.
"Apa kau bisa mengirim pakaian atas nama Tuan Dave Grissham ke alamat ini?" Ucap pria tersebut sembari memberikan kertas putih yang bertuliskan alamat sebuah kediaman.
"Bisa pak, diantar sekitar jam berapa ya?" Ucapnya kembali.
"Jam 5 saja, kebetulan Tuan Dave sudah berada didalam mansion nya."
"Baik pak, untuk pembayaran seperti biasanya atau bagaimana?"
"Seperti biasanya saja dan jangan lupa antarkan sekitar jam 5 sore tepat ya." Ucap pria itu dan berlalu pergi.
"Baik pak." Raina pun bergegas berdiri dan mencari satu-persatu pakaian atas nama Tuan Dave Grissham dan memasukkannya kedalam bungkusan kantong pakaian serta menatanya dengan rapi.
(Pembayaran seperti biasanya yakni pembayaran melalui Via Transfer yang dimana kebanyakan pelanggan mereka dari kalangan atas sehingga sudah pasti pembayaran melalui via Transfer).
Raina kini sedang memasukkan satu-persatu kantong pakaian Tuan Dave Grissham kedalam mobil sedan tua warna hitam, mobil satu-satunya peninggalan dari kakek dari ayahnya Raina yang tidak pernah digunakan kalau tidak untuk kepentingan yang sangat mendesak. Berbeda dengan dulu, dulu kebanyakan pelanggan toko mereka dari kalangan tengah yang tidak perlu repot-repot harus mengantarkan pesanan menggunakan mobil, mereka cukup mengantarkan pesanan pelanggan menggunakan motor matic yang sangat mudah untuk mempercepat proses pengiriman dan waktu, berbeda halnya dengan sekarang kebanyakan pelanggan mereka dari kalangan atas yang mau tidak mau harus mengantarkannya menggunakan mobil karena takut terjadi kerusakan ataupun hal-hal yang tidak diinginkan ditengah jalan.
Tidak hanya sekali dua kali mereka kerap mendapat sebuah Tip dari pelanggan mereka, karena hasil yang mereka berikan sangatlah puas sehingga pelanggan selalu kembali menitipkan pakaian kepada jasa Laundry Jaya Abadi.
Dari segi bangunan memanglah sangat sederhana dan minimalis, akan tetapi dari segi kualitas sangatlah memuaskan sehingga tak jarang dari para pelanggan mereka selalu merekomendasikan kepada keluarga maupun rekan kerja serta rekan bisnis, sehingga Laundry tersebut membludak dan cukup kuwalahan dengan orderan pakaian yang masuk setiap harinya.
Orangtua Raina sangat senang sekali mempunyai anak sebaik Raina yang mau membantu kedua orangtuanya untuk menyelesaikan orderan pakaian yang masuk setiap harinya tanpa mengeluh.
Raina pun masuk kedalam mobil dan mendudukkan dirinya pada tempat mengemudi, awalnya ia tidak bisa sama sekali mengendarai mobil tua tersebut, namun dengan sangat giat ia belajar serta dibantu oleh ayahnya kini dia berhasil membawa mobil itu kemanapun untuk mengantarkan pakaian pelanggan mereka.
Raina mulai menyalakan deru mesin mobilnya serta memanaskan mesin mobil tersebut beberapa menit agar mobil itu tidak mengalami kendala yang tidak diinginkan ditengah jalan, mengingat mobil itu sudah tua dan umurnya telah puluhan tahun, lalu ia keluar dari pekarangan rumah dan mulai menjalankan mobil tersebut ke jalan raya dan menuju ke alamat yang sesuai tertera didalam kertas putih itu.
Hai Readers! Dukung Author selalu ya biar semangat untuk update episode-episode selanjutnya dan jangan lewatkan episode-episode yang seru dan gokil!!! Salam membaca🥳.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 39 Episodes
Comments
Iiq Rahmawaty
mampirrr lagii kitaa
2022-03-17
0
Yuni MamaRizky
lanjut bacaa
2021-11-11
0
Clara
Semangat Thor!! Jangan lupa mampir di novelku [ Duda•RM]±Bom Like
Makasih
2021-05-08
1