Menghadiri Pesta

Sebelum membaca, Please klik tombol Like Komen dan juga Vote nya ya. Tinggalkan jejak kalian❤️ Mohon dengan sangat untuk Like, Vote dan juga Komentarnya 🙏

☘️☘️☘️

Pagi hari Raina telah bersiap-siap untuk berangkat sekolah dengan menggunakan motor Scoopy matic, 5 hari yang lalu dibelikan oleh kedua orangtuanya. Ia bergegas untuk segera berangkat karena waktu sudah menunjukkan sekitar pukul 06.15 WIB. Sesampainya disekolah, Raina segera memasuki ruang kelas dan bertemu dengan sahabat karibnya Sandra dan Susan.

"Sandra maaf ya, gua kemarin ga bisa nemenin Lu." Ucap Raina meminta maaf.

"Santai aja kali Rain, elu kan harus bantuin ortu lu." Ucap Sandra dengan santai

"Makasih cantikkk." Raina pun menyenggol bahu Sandra dengan senyum manisnya.

"Rain, dibangku elu ada bunga lagi deh." Sahut Susan.

"Aah, ambil aja gua udah bosen sama bunga." Ujarnya karena Raina tau kalau Susan sangat senang sekali dengan jenis Bunga apapun.

"Lu buaik banget sih Rain, tiap hari ngasih bunga ke gua." Sahut Susan dengan antusias lalu menyambar Bunga dari bangku Raina

Mereka pun tertawa bersama melihat tingkah laku Susan yang gemar sekali meminta bunga dibangku Raina setiap hari.

Berbeda dengan tempat Raina, kini Dave telah duduk singgah sananya didalam gedung pencakar langit yang menjulang tinggi serta mengepakkan sayapnya dengan sangat gagah. Dave menjentikkan jarinya serta menunggu kedatangan Leo yang hingga kini belum juga menunjukkan batang hidungnya. Tak lama Leo pun mengetuk pintu ruangan Dave dengan perlahan. Tiba-tiba terdengar suara pintu diketuk.

"Masuklah." Sahut Dave dari dalam ruangan.

Leo kini masuk kedalam ruangan tersebut dan menundukkan kepalanya.

"Selamat pagi Tuan Dave, mohon maaf karena sudah lama menunggu kehadiran saya." Ucapnya dengan ramah.

"Baik tak apa Leo, apa yang kau dapat mengenai gadis tersebut." Ucap Dave yang sangat tidak sabar.

"Baik Tuan, gadis tersebut bernama Zachraina Alexandria Wijaya, dia adalah anak tunggal dari pemilik toko laundry Jaya Abadi, dia murid kelas 3 SMA disalah satu SMA Negeri 13, dia sangat terkenal pandai disekolahnya sehingga banyak pria yang mengidolakannya, tidak hanya disitu saja Tuan, Nona Raina adalah anak yang baik dengan mempunyai perangai yang baik pula, dia tidak seperti gadis remaja pada umumnya Tuan, dia lebih memilih untuk membantu kedua orangtuanya untuk mengelola toko Laundrynya tersebut karena merasa kasihan melihat kedua orangtuanya kuwalahan untuk mengurusi orderan pakaian yang masuk setiap harinya, kecuali hari weekend dia menyempatkan untuk keluar rumah yang hanya sekedar untuk berjalan-jalan di taman atau bermain kerumah sahabat dekatnya." Tutur Leo panjang lebar.

"Oh begitu, apakah dia mempunyai seorang kekasih." Tanya Dave dengan penasaran.

"Sepertinya tidak Tuan, karena nona Raina sangat fokus dengan tugas belajarnya, karena ingin memasuki perguruan tinggi Negeri yang ada dijakarta namun setiap hari ada saja penggemar nona Raina yang memberikan hadiah bahkan kejutan untuknya, dan berulang kali menyatakan cinta untuk Nona Raina." Tutur Leo lagi.

"Kalau begitu, culik dia nanti setelah pulang sekolah, aku ingin mengajaknya untuk mendatangi pernikahan anak Mr. Brayen." Pungkas Dave.

Leo pun dibuat kaget setengah mati dengan penuturan Dave yang tiba-tiba mengejutkannya.

"Apa saya tidak salah dengar Tuan, karena Nona Raina setiap pulang sekolah harus membantu kedua orangtuanya." Tanya Leo dengan hati-hati.

"Tidak Leo, aku melihat dia adalah gadis baik dan dengan informasi yang kau berikan sepertinya dia gadis yang baik, aku ingin mengenalnya lebih dalam." Tutur Dave.

"Apa Tuan Dave sedang jatuh cinta dengan Nona Raina." Tanya Leo dengan hati-hati.

"Aku tidak tau Leo, sepertinya aku merasa senang melihat wajahnya." Ujar Dave dengan tersenyum.

"Nanti kirim beberapa orang untuk menggantikan Raina ditoko Laundrynya, serta izinkan kedua orangtuanya dan jemput dia dari sekolahnya lalu antarkan ke salon setelah itu antarkan kembali kekantor, aku akan bersiap-siap dari kantor saja." Perintah Dave.

"Baik Tuan, kalau begitu saya permisi dulu dan menyelesaikan tugas yang belum saya selesaikan." Pamit Leo.

Waktu kini telah menunjukkan pukul 13.30 bel sekolah berbunyi menandakan waktu belajar telah usai. Raina kini telah berpisah dengan sahabatnya dan hendak berjalan menuju parkiran motor. Belum sempat Raina sampai ditempat parkiran, Leo pun menghampirinya.

"Maaf nona, anda harus ikut saya." Ajak Leo.

"Ada apa Tuan, bukannya anda kemarin yang datang ke toko saya." Tanya Raina

"Iya benar nona, Tuan Dave ingin bertemu dengan nona." Pungkasnya.

"Apakah hasil pakaiannya tidak memuaskan Tuan." Tanya Raina kembali.

"Kalau untuk itu, silahkan anda tanyakan langsung ketika sudah bertemu dengan Tuan Dave." Tutur Leo.

"Tapi saya harus membantu kedua orangtua saya Tuan." Tolak Raina dengan ramah.

"Kalau soal itu sudah ada yang membantu kedua orangtua Nona ditoko, Tuan Dave sudah mengirimkan beberapa tenaga untuk membantu kedua orangtua anda."

"Untuk motor saya bagaimana." Tanya Raina kembali.

"Nanti akan dibawakan pulang oleh bodyguard kami." Jelas Leo kembali.

Setelah Leo menjelaskan panjang lebar, Raina pun tampak berpikir, dia takut kalau Dave merasa tidak puas dengan hasil pakaian yang telah ia kirimkan kemarin serta mengingat sejumlah Tip yang diberikan Dave kepada orangtuanya. Tanpa berpikir lama lagi, Raina akhirnya mengiyakan permintaan Leo dan memasuki mobil Alphard putih yang sedang terparkir didepan gerbang sekolahnya. Kini mobil Alphard putih tersebut telah terparkir didepan salon dan Leo mengajak Raina untuk memasuki salon tersebut. setelah sampai didalam, Leo meminta para pelayan untuk membantu Raina merias diri dari segi penampilan dan makeup.

Raina pun bingung ketika dia digandeng dengan beberapa pelayan salon tersebut. Setelah memakan waktu 2 jam akhirnya Raina keluar dari ruangan dengan menggunakan dress berwarna nude yang panjangnya selutut dan memakai heels yang tidak terlalu tinggi. Ia pun tampak malu berdiri didepan Leo dan segera mengajukan beberapa pertanyaan.

"Sebenarnya ada apa ini Tuan Leo." Tanya Raina ragu.

"Nanti akan Tuan Dave jelaskan saat anda telah sampai nona, mari karena Tuan Dave telah menunggu anda dikantornya." Ajak Leo sembari mempersilahkan Raina masuk kembali kedalam mobil.

"Pantas saja Tuan Dave menyuruhku mencari informasi mengenai nona, tidak hanya perangainya yang baik, namun nona juga sangat cantik." Bathin Leo.

Setelah 1 jam perjalanan, kini mobil Alphard putih telah terparkir didepan pintu utama gedung pencakar langit. Leo pun mengajak Raina untuk turun dari mobil dan memasuki perusahaan tersebut. Setelah sampai didepan Lift yang khusus bertuliskan (PRESDIR LIFT) Leo segera mengajak Raina dan memencet angka 20 yang dimana ruangan Dave berada.

"Sebenarnya ada apa dengan Tuan Dave, apa ini Kantornya, sangat besar sekali indah dan tinggi sekali." Bathin Raina.

Setelah sampai dilantai 20, Leo segera berjalan bersama Raina menuju pintu ruangan Dave lalu mengetuknya. setelah mendapatkan sahutan dari arah dalam, Leo dan Raina segera memasuki ruangan tersebut.

"Selamat sore Tuan Dave, saya sudah datang bersama nona Raina." Ucap Leo sembari menundukkan kepalanya.

Dave melihat Leo dan Raina ia pun menganggukkan kepalanya serta Leo paham dengan situasi yang berada didepannya lalu pamit untuk meninggalkan mereka berdua.

"Silahkan duduk Nona Raina." Ucap Dave memecahkan keheningan diantara mereka berdua.

"Baik Tuan, ada kepentingan apa sehingga Tuan memanggil saya dan membawa saya ke sebuah salon, apakah pakaian yang saya kirimkan kemarin tidak memuaskan anda." Tanya Raina dengan hati-hati

"Aah tidak Nona Raina, saya sangat merasa puas dengan hasil kalian, saya memanggil anda kemarin untuk menemani saya mendatangi sebuah acara." Tutur Dave

Raina pun terkejut dengan penuturan Dave.

"Mungkin anda terkejut dengan kejadian ini semua nona, namun apakah anda bersedia menemani saya untuk datang disebuah acara, saya sudah mengizinkan nona kepada kedua orang anda." Jelas Dave panjang lebar.

"Begitu ya Tuan, awalnya saya sangat kaget ketika tuan tadi meminta saya untuk memenuhi panggilan anda, saya kira hasil pekerjaan kami yang kurang memuaskan." Ucap Raina dengan sopan.

"Aah tidak nona, saya merasa anda adalah wanita baik yang cocok untuk saya ajak datang ke sebuah acara."

"Kenapa anda tidak mengajak wanita lain Tuan." Tanya Raina kembali.

"Saya tidak pernah mengajak seorang wanita untuk mendatangi sebuah acara, namun entah saya melihat anda kemarin datang kerumah, saya yakin anda orang yang baik dan sopan santun untuk diajak datang ke sebuah acara penting." Pungkas Dave.

"Tidak Tuan, saya hanyalah orang biasa, anda saja yang tidak tau bagaimana kebobrokan saya." Ucap Raina sambil tersenyum.

"Apakah begitu, baiklah tak masalah, tunggu saya 15 menit saya akan bersiap terlebih dahulu." Ujar Dave.

Berdiri lalu menuju bilik tempat peristirahatannya yang berada di kanan meja kerjanya.

Raina kini melihat sekeliling ruangan Dave yang tertata rapi dan besar, dia tidak memusingkan dengan permintaan Dave yang mengajaknya untuk mendatangi sebuah acara penting, dari mana ia tahu sekolah Raina, sehingga menggantikan dirinya ditoko serta mengizinkannya kepada kedua orangtuanya, karena Raina mengerti betapa mudahnya bagi seseorang yang memiliki banyak uang.

Raina pikir kini hanyalah menerima permintaan Dave untuk menemaninya datang ke sebuah acara karena ia mengingat kebaikan Dave yang memberikan Tip begitu besar kepada kedua orangtuanya.

Tak lama Dave pun keluar dari ruangannya dengan menggunakan setelah Jas warna hitam dan dibalut dengan kemeja putih yang tampak elegan serta rambut acak-acakan lalu menuju ke arah laci yang berada didepan kursi duduknya untuk mengambil minyak rambut setelah itu mengoleskannya ke bagian rambutnya serta menyisirnya dengan rapi.

Raina pun membelalakkan kedua matanya, ia begitu takjub melihat ketampanan Dave yang kini sedang berada didepannya.

"Apakah anda sudah siap nona." Tanya Dave.

"Sudah Tuan," Ucapnya sembari tersenyum.

Kini Dave menarik tangan Raina dan menuntunnya untuk merangkul lengan Dave, sontak Raina terkejut namun ia berusaha untuk menetralkan kejadian yang ia alami barusan bersama Dave dan menyembunyikan pipi merah merona yang kini menghiasi wajahnya.

Setelah satu jam berlalu, kini mereka telah sampai disebuah gedung yang didalamnya digelar sebuah pernikahan.

Dave dan Raina melangkahkan kakinya untuk memasuki gedung tersebut dan tidak lupa Leo dan anak buahnya yang sudah biasa memantau Dave dari arah kejauhan serta berjaga-jaga apabila terjadi yang tidak ingin kepada Dave.

"Nona, ku mohon tetap rangkul tanganku dan jangan pergi kemana-mana demi keselamatan anda." Bisik Dave dengan lembut.

Raina pun menganggukkan kepalanya.

Dave dan Raina selalu bergandengan bersama tidak terpisah sama sekali, sesekali mereka mendengarkan percakapan para koleganya yang terkejut melihat Dave menggandeng seorang perempuan, karena selama ini mereka tidak pernah melihat Dave menggandeng wanita manapun.

Setelah memberikan ucapan selamat kepada anak dari Mr. Brayen, Dave segera pamit undur diri dari pesta tersebut kepada Mr. Brayen dan berlalu keluar dari gedung tersebut. Dave dan Raina telah berada didalam mobil, Dave pun melirik Raina yang tampak sedang kelelahan.

"Apa kau lelah sekali hari ini nona." Tanya Dave.

"Sepertinya begitu Tuan." Jawab Raina sekenanya.

"Beristirahatlah, akan aku antarkan kau pulang." Ucapnya.

Dave kini mengemudikan mobilnya dan hendak menuju ke arah rumah Raina, ia melirik kearah Raina sekilas dan mendapati Raina yang telah tertidur disebelahnya.

setelah ia melihat jam tangannya yang kini telah menampakkan pukul sebelas malam, Dave pun mengurungkan niatnya dan segera mengabari Leo jika Dave membawa Raina untuk pulang ke mansionnya dan meminta Leo untuk menghubungi kedua orangtua Raina karena Dave tidak enak hati mengantarkan anaknya pulang yang telah larut malam.

"Aah, ada-ada saja Dave Dave, tumben sekali kau bersikap kekanak-kanakan seperti ini dengan alasan sudah larut malam." Bathin Leo tertawa.

Dave kini merubah arah tujuannya menuju ke mansion pribadinya dengan kecepatan yang tinggi dan berharap segera sampai.

Setelah sampai dihalaman mansion. Dave membuka sabuk pengaman Raina lalu menggendongnya dan berjalan memasuki pintu utama. Beberapa pelayan telah berbaris didepan pintu utama untuk menunggu kepulangan Dave. Karena sudah menjadi permintaan Dave ketika ia pulang, ia disambut dengan baik.

Setelah memasuki rumah Dave bergegas menuju kamar tamu dan merebahkan tubuh Raina diatas kasur empuk tersebut serta menyelimuti tubuh Raina dengan selimut tebal agar Raina merasa hangat, Dave kini menatap wajah Raina yang tengah tertidur dengan raut wajah yang teduh nan menentramkan, lalu ia mengecup kening Raina dan beranjak pergi meninggalkan kamar tersebut.

Hai para Readers, jangan lupa tinggalkan jejak kalian ya, Dukung author terus agar bersemangat untuk selalu update episode selanjutnya!

Terpopuler

Comments

Iiq Rahmawaty

Iiq Rahmawaty

pedofil ni om dave😁 suka sma ank skolahan

2022-03-17

0

Yuni MamaRizky

Yuni MamaRizky

sweet ya dave suka sm. karakter dave yg bisa menjaga diri lpun kya yp tdk sombong td suka hura2

2021-11-11

0

Rahmawaty❣️

Rahmawaty❣️

aaaaaaaa dave langsug trtarik sma raina..lgsug di cium keningnya.. mau donk dicium juga😄😄

2021-04-11

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!