keluarga besar Jaafar baru saja selesai makan malam , Jaafar sudah menyiapkan kayu bakar dan membuat api unggun di depan rumahnya..
sedangkan Jasmin menyiapkan jagung yang akan mereka bakar ..
dulu sewaktu mereka semua masih kecil Jaafar dan Jasmin sering melakukan kegiatan ini bersama dengan semua anak anaknya..
dan kali ini atas permintaan Jessie Jaafar dan Jasmin menyiapkan semuanya..
wajah Jasmin dan Jaafar terlihat begitu senang , melihat anak,menantu dan cucu cucunya sudah berkumpul di depan rumahnya..
Jaabier dan Daniel dibantu Nanda membakar jagung Hana keluar membawa minuman untuk mereka semua..
" Hana duduk lah, nanti biar ibu saja yang meneruskan " kata Jasmin
" Tidak apa apa bu " kata Hana
" Duduklah Nak " dengan senyum di wajah Jasmin
" Baiklah bu " Hana kemudian duduk disamping Suaminya..
sedangkan Jessie duduk dengan Dira yang ada di pangkuannya..
" Sayang, kita akan melakukan apa ?" tanya Hana
" Tidak ada , kita hanya duduk dan berbincang saja sayang" jawab Jonathan
Hana menatap Suaminya dengan penuh pertanyaan
" Sudahlah sayang, lihat saja "kata Jonathan seakan tahu apa isi hati Hana
" Baiklah sayang " kata Hana
" Pak apa bapak juga masing sering melakukan ini dengan ibu ?" tanya Jessie
" Tidak lagi nak , terakhir sebelum Jaabier masuk kuliah " jawab Jaafar
" Akh sudah lama sekali pak , " kata Jessie
" Karena itu aku ingin kita lakukan ini kak "kata Jaabier
" Hmm apa Jihan tidak pulang pak ?" tanya Jessie
" Bagaimana kalau kita telfon saja sekarang ?" usul Jonathan
" Jangan Nak , " kata Jasmin
" Kenapa Bu " tanya Jonathan
" Kita tidak tahu dia sedang apa , sibuk atau tidak jangan menganggunya " terang Jasmin
" Oe baiklah " kata Jonathan
" Sudah lama juga dia tidak pulang ya " kata Jessie
" Hmm dia diluar negeri membutuhkan uang banyak jika sering pulang " kata jaabier
" Akh iya juga " Jessie menganggukan kepalanya
" Yes , selesai " kata Daniel dengan semua jagung jagungnya kemudian Daniel, Jaabier dan Nanda bergabung
" Ayo kita makan sama sama" Ujar Jaabier
mereka mengangguk dan mulai memakan jagung bakar
" Enak kan sayang ?" kata Jasmin pada Arin
" Enak Nek , di sini menyenangkan Nek " kata Arin
" Benarkah ?? apa kamu suka tinggal di sini sayang ?" tanya Jasmin
" Suka Nek, sangat suka " kata Arin
" Arin tinggal disini saja sama kakek dan Nenek " kata Jaabier
" Arin mau , sama Ayah bunda juga kan ?" tanya Arin
" Ayahkan harus kerja Arin, bunda juga masih harus kerja " kata Jonathan
Arin menunduk Jasmin mengusap usap lembut kepala Arin
" Jangan sedih sayang, nanti kapan kapan nenek dan kekek mengunjungi Arin ya " ucap Jasmin menghibur Arin
" Benarkah nek ?" tanya Arin antusias
" Tentu sayang,sekaraang lanjutkan makannya " kata Jasmin Arin mengangguk
" Ibu , bapak Jessie kekamar dulu ya , sepertinya Dira sudah mengantuk " kata Jessie
" Iya nak , "
Jessie kemudian beranjak masuk kedalam rumah..
mereka kini melanjutkan berbincang mengingat kembali masa kecil sampai larut malam hanya tersisa Jaafar dan Jonathan sedangkan yang lain sudah masuk kedalam rumah
Jonathan merebahkan badan dan menatap langit yang di penuhi dengan bintang
" Suasana di desa memang sangat damai ya pak " kata Jonathan
" Benar nak , apa kamu tidak berencana menetap disini ?" tanya Jaafar
" Aku sudah beli rumah pak di kota " kata Jonathan
" Hmm benar juga , lalu bagaimana dengan Jessie dan Jaabier?" tanya Jaafar
" Nanda juga sudah punya rumah pak meski belum lunas, sedangkan Jaabier dia akan bekerja di kantor yang ada dikota pak , aku rasa dia akan tinggal di kota juga " terang Jonathan
" Lalu bagaimana dengan ibu dan bapak Nak ?" tanya Jaafar menatap Jonathan
" Bagaimana kenapa pak ? apa maksudnya ?"tanya Jonathan menatap Jaafar
"Kkami sudah tua nak, mungkin saja kami akan menjual tanah kebun nanti " kata Jaafar
" Benarkah kapan pak ?" tanya Jonathan semangat
" Entahlah bapak belum tahu, sudah semakin dingin ayo masuk " kata Jaafar
" Akh iya pak mari " kata Jonathan
mereka berdua masuk kedalam rumah Jonathan bergegas masuk kedalam kamar begitu juga dengan Jaafar
" Buu , kenapa belum tidur ?" tanya Jaafar yang melihat Jasmin masih duduk di ranjang
" Pak , ibu tidak bisa tidur sepertinya aneh tidur sendirian " kata Jasmin
Jaafar berjalan perlahan menuju ke ranjang lalu naik dan berbaring
" Buu bapak mau bertanya ?" nada suara Jaafar Ragu
" Apa pak ?" menatap Jaafar
" Apa anak anak menyayangi kita bu ?" menatap Jasmin
" Apa maksud bapak ?" menyatukan kedua alisnya
" Maksudku apa anak anak sungguh sayang dengan kita bu ??" membuang nafas pelan
" Tentu saja pak , kita sudah merawat mereka dari kecil dengan penuh cinta aku yakin mereka menyayangi kita pak " kata Jasmin semangat
" Aku sungguh berharap hal yang sama bu " menarik nafas panjang dan membuangnya
" Kenapa pak ? kenapa tiba tiba bertanya seperti itu ?" Jasmin nampak cemas
" Tidak ada apa apa bu ,aku hanya asal bertanya saja ?" tersenyum ke arah Jasmin a
" Bapak yakin ?" tanya Jasmin
" Hmm tentu saja bu ," masih tersenyum menatap Jasmin
" Bagaimana kesehatanmu pak ?, apa ada sesuatu yang kamu rasakan ?" tanya Jasmin
" Tidak ada bu, aku merasa baik baik saja " dengan lembut
" Hmm jangan bekerja terlalu berat pak, ingat tubuh bapak tidak seperti orang umumnya " kata Jasmin
" Iya bu, lebih baik kita tidur bu" kata Jaafar
" Iya pak, tidurlah nyenyak mimpi lah indah panjanglah umur dan senantiasa di berikan kesehatan " kata Jasmin Jaafar mendekat dan mencium kening Jasmin
" Terimaksih sayang, doa yang sama untukmu "
Jasmin tersenyum dan kini mereka kembali berbaring, saling menggengam dan mulai tertidur masuk ke dalam mimpi mereka sendiri
begitu malam yang damai terlewat matahari sudah mulai bersinar dan sore ini pula anak anak Jaafar dan Jasmin akan kembali ke kota karena sudah hampir satu minggu mereka berada di desa..
Jasmin sudah sibuk di dapur membuat beberapa makanan kering yang akan dia bawakan untuk anak anaknya sebagai oleh oleh dari desa
meski sebenarnya tubuh tua Jasmin dan Jaafar lelah namun mereka senang melakukanya itu semua karena untuk anak anaknya..
selesai sarapan Jasmin kembali melanjutkan pekerjaannya di dapur sedangkan anak anaknya tengah bersiap dari melipat pakaian yang ada didalam lemari memindahkannya ke dalam koper yang akan mereka bawa kembali kekota
semua sudah mulai sibuk dengan kesibukanya masing masing hanya tersisa tiga anak kecil yang bermain ..
Jaafar memutuskan pergi ke kebun dan memetik beberapa buah dan sayur untuk anak anaknya..
sayur yang dipetik Jaafar langsung dia bungkus dengan daun pisang berharap agar sayur tidak cepat layu
setelah selesai Jaafar berjalan kembali menuju kerumahnya..
* Zaman memang sudah berubah tapi manusia tetap sama. Kita tetap butuh cinta, kebahagiaan, dan kehangatan sebuah keluarga. *
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments
Santi Paoki
M
2021-05-11
0
Ulvia Jhon Alvaro
mengingatkan aq pada orang tuaku...yg sekali2 ku kunjungi...😢😢😢
2021-05-11
0
im_ha
aku hadir Thor. mampir juga di karyaku DOAKU BERBEDA DENGAN DOAMU 💪
2021-05-06
0