TIGA T =03

Keceriaan masih ada dirumah Jaafar dan Jasmin berkat anak dan cucunya ..

Suara ramai anak anak bermain di depan rumah dan obrolan disana sini..

" Mainnya hati hati Arin , Daniel jangan gangguin adeknya " kata Jasmin melihat Daniel yang sedari tadi menganggu Arin

" Iya nek " saut Daniel namun tidak berhenti masih saja menganggu

"Bu sudah sore , Dira mau saya mandikan dulu " kata Hana

" Akh iya Han , ini " memberikan Dira yang sedari tadi dia gendong

Begitu Dira bersama Hana , Yasmin menuju ke lemari dan mengambil baju untuk Dira , Arin dan juga Daniel

Setelah menyerahkan baju Yasmin berjalan kedapur

Dan memasak makanan untuk makan malam..

" Ibu " Jessie mencari Yasmin

" Iya Nak , ibu didapur " saut Yasmin

Berjalan menuju kedapur

" Ibu sudah mulai masak ?, sini biar Jessie bantu "

" Sudah biar ibu saja Nak, Arin sudah mandi belum nak ?" Tanya Yasmin

" Belum bu , masih mau main katanya " kata Jessie mulai menyentuh alat dapur

Tersenyum dan menatap Jessie

" Sudah sore Jessie , ajaklah dia mandi "

Meletakan kembali

" Baiklah bu " kembali berjalan keluar dari dapur

Yasmin melanjutkan memasak beberapa menu kesukaan anak anaknya..

Dengan sangat senang Yasmin memasak senyum di wajahnya bahkan tidak pudar..

" Buu " Jaafar mendekati Yasmin

" Iya pak " menoleh ke arah Jaafar

" Dari tadi kamu tidak istirahat , apa kamu tidak lelah?" Tanya Jaafar berdiri di samping Yasmin

" Tidak pak , justru aku sangat senang sekarang ini , anak anak dan cucu kita berkumpul " kata Yasmin menatap Jaafar dengan senyum terukir di wajah tua Yasmin

" Yasudah bu, kalau kamu lelah istirahat jangan dipaksakan " menyentuh pundak Yasmin

" Iya pak ,jangan khawatir " tetap dengan senyum tulusnya

Jaafar keluar dari dapur dan duduk di ruang tengah

Ada Daniel yang tengah duduk dan menatap layar ponselnya

" Daniel jangan dekat dekat menatap ponsel " kata Jaafar lalu duduk disamping Daniel

Daniel menatap kakeknya

" Iya kek " jawab Daniel menutup ponselnya

" Bagaimana dengan sekolahmu nak ? Lancar kan " tanya Jaafar sambil menyentuh bahu Daniel

" Hmm tentu saja kek , aku ini anak pintar " jawab Daniel

"Syukurlah , rajin rajin lah belajar kelak menjadi orang yang sukses" menepuk nepuk pelan bahu Daniel

"Hmm iya kek , kek Daniel kebelakang dulu mau mandi " Ujar Daniel sopan

" Oh iya iya Daniel " kata Jaafar mengusap punggung Daniel

Setelah Daniel berlalu Jaabier keluar dari kamarnya

" bapak ? " kata Jabier dan duduk disamping Jaafar

" Iya nak , " tersenyum

" Apa bapak masih ke kebun ?" Tanya Jabier

Belum sempat menjawab Jonathan keluar dari kamar dan duduk bergabung

" Iya nak ," jawab Jaafar

" Jangan bekerja terlalu keras pak , bapak sudah tua harus banyak istirahat " kata Jabier

" Iya nak ,kalau sekarang hanya diam badan bapak malah sakit semua " menatap Jabier

" Benar kata Jaabier pak , banyak istirahat saja " ujar Jonatha

"Iya nak " kata Jaafar dengan senyum

Senang rasanya mendapat perhatian kecil dari anak anaknya..

" Pak kita tidak bisa lama lama di desa, aku hanya libur sebentar " kata Jonathan

" Oh benarkah ?, bagaimana denganmu Jaabier ?" Beralih menatap Jabier

"Sepertinya aku juga akan kembali bersama sama kakak saja pak, " kata Jaabier

" Yasudah tidak apa apa, " kata Jaafar tersenyum

Hari semakin gelap makan malam yang yang dimasak sendiri oleh Yasmin untuk seluruh keluarga besarnya..

Mereka kini duduk beralaskan tikar dan mulai melahap makanannnya

"Masakan ibu memang terbaik " kata Jaabier disela sela makannya..

" Aku masak juga enak , benar kan sayang ?" Tanya Jessie pada suaminya

"Iya sayang " jawab Nanda tersenyum

" Tentu saja masakan istri itu yang terbaik nak ," kata Jaafar

" Sebagai wanita setelah kalian menikah yang akan sangat senang merasakan masakan kalian adalah suami kalian, dan setelah memilik anak maka anak kalian adalah pelanggan ke kalian setelah suami" kata Jaafar

" Sama seperti ku ,kalian tahu setelah bapak menikahi ibu kalian , bapak tidak lagi selera makan jika bukan masakan ibu kalian " kata Jaafar melirik Yasmin sedangkan Yasmin hanya tersenyum menanggapi Jaafar

" Akhh bapak masih saja romantis " kata Jessie

" Aku iri dengan kalian " Hana menimpali

" Aku juga bisa romantis kok " saut Jonathan

Kemudian semua tertawa Suasana menjadi ramai dan penuh gelak tawa disela sela makan mereka..

Setelah mereka selesai makan , mereka masuk kedalam kamar untuk beristirahat

Begitu pula dengan Yasmin dan Jaafar sepasang suami istri yang sudah tidak lagi muda itu menuju kedalam kamarnya..

Mereka merebahkan badan diatas ranjang..

" Senang sekali pak rasanya bisa berkumpul" kata Yasmin menatap Jaafar

" Benar bu , rumah terasa lebih hangat saat mereka kembali " Jaafar menimpali

" Akh pak , apa Jihan tidak menelfon ?" Tanya Yasmin

" Tidak , kita berbeda waktu jika disana malam kita siang mungkin dia masih sibuk bu " terang Jaafar

" Ya tidak apa apa pak, yang penting dia sehat saja ibu sudah senang " tersenyum tulus

"Benar , kasihan benar nasip anak itu dulu bu ,beruntung dia bisa selamat " menatap langit langit kamarnya

Mengingat kembali saat mereka membawa Jihan kedalam keluarganya.

Malam itu Jihan bersama dengan ibu dan bapaknya tengah menaiki sepeda motor namun saat perjalan sebuah truk menabrak motor yang di kendarai oleh mereka..

Ibu dan Bapak Jihan meninggal dilokasi kejadian sedangkan Jihan selamat dari kecelakaan maut tersebut

Rumah Jaafar dan Yasmin bertetangga dengan Jihan , Jihan sama sekali tidak mempunyai keluarga..

Sedangkan orang orang di kampung tersebut enggan untuk merawat Jihan, karena ekonomi mereka yang terbilang susah

Dan akhirnya Yasmin meminta ijin ke Jaafar untuk merawat Jihan , meski mereka berdua juga bukan orang yang kaya , namun Yasmin tidak sampai hati melihat Jihan hidup sendiria di usianya yang masih kecil

" Iya pak, sudah sudah jangan ingat ingat lagi masa lalu " kata Yasmin

" Iya bu " kata Jaafar

" Sudah pak,lebih baik kita istirahat "kata Yasmin

" Iya bu , selamat malam mimpilah indah panjanglah umur dan senantiasa diberi kesehatan "membelai kepala istrinya kemudian menciumnya singkat

" Aku juga selalu berdoa hal yang sama untukmu sayang " tersenyum

Mereka berdua berpegang tangan dan mulai terpejam dan masuk ke dalam mimpi mereka..

* Liburan terbaik bukanlah soal kemewahan, tetapi soal kebersamaan di tengah keluarga tercinta *

Terpopuler

Comments

Genisitas

Genisitas

woy lah

2021-05-11

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!