TIGA T =04

Matahari pagi yang bersinar sudah mulai menghangatkan bumi..

keluarga besar Jaafar baru saja selesai sarapan bersama sama

" Buu " panggil Jessie

" Iya Nak ," Yasmin menoleh ke arah Jessie

" Ibu kedepan saja , biar Jessie selesaikan ini " mengambil alih piring kotor ditangan ibunya

" Tapi nak ," kata Yasmin

" Tak apa bu , biar Hana sekalian bantu " kata Hana yang tiba tiba sudah ada disamping Jessie

" Baiklah , terimakasih ya nak " kata Yasmin

Jessie dan Hana tersenyum kemudian pergi kedapur

" Kak bagaimana kak Hana mengurus dua anak dan masih harus pergi kerja ?" tanya Jessie

" Tidak begitu menyulitkan Jes, lagi pula rumah kita tidak besar dan tidak harus aku bersihkan setiap hari " kata Hana

" Oh begitu , bagaimana dengan anak anak ?" Jessie penasaran

" Mereka berdua sudah cukup besar Jes , aku tidak khawatir Daniel aka menjaga adiknya " ujar Hana

" Kakak tahu kan melelahkan sekali harus bekerja dan mengurus rumah " menekuk wajahnya

" Bukankah kamu punya asisten rumah tangga ?" tanya Hana menatap Jessie

" Tidak kak, dia hanya menjaga Dira saja begitu aku pulang dia juga pulang " cemberut

" Kenapa tidak sekalian dengan pekerjaan rumah Jes ?" tanpa melihat Jessie

" Tidak bisa kak, aku dan suamiku juga harus berhemat membuatnya membersihkan rumah sama saja menambah biaya pengeluaran kak " terang Jessie

" Hmm , sabarlah begitu Dira besar dia tidak akan lagi membutuhkan pengasuh " kata Han

" Hmm " kata Jessie

mereka berdua berbincang dengan kedua tangan mereka bekerja

sedangkan Yasmin mencari keberadaan cucu cucunya..

" Dira sini sama nenek " Yasmin membuka kedua tangannya lebar , Dira tersenyum dan turun dari pangkuan Nanda ayahnya dan merangkak perlahan kearah Yasmin

" Anak pintar " mencium berulang pipi Dira

Yasmin membawa Dira ke arah dimana Arin bermain dan ikut duduk dengan Arin yang sibuk bermain

" Adek " kata Arin

" Kakak Arin adeknya mau ikut main sayang " kata Yasmin

Arin tersenyum

" Sini dek " kata Arin

Yasmin mengusap lembut kepala Arin dan duduk disebelahnya..

Jaabier , Jonathan dan juga Nanda duduk diteras depan tengah berbincang karena mereka juga jarang bisa bertemu karena kesibukannya masing masing

kehidupan di kota sangat jauh berbeda jika dibandingkan di desa dikota orang orang akan sibuk dengan bekerja dan bekerja , semua orang akan sibuk dengan dunianya masing masing

jika di desa kita bisa tahu siapa pemilik rumah disamping kita namun lain hal nya jika berada dikota, belum tentu mengenal siapa pemilik rumah disamping kita karena sama sama sibuk dengan pekerjaan

Karena itulah setiap anak anak Jaafar dan Jasmin pulang ke desa mereka pasti akan sama sama melepas rindu bukan hanya kerinduan dengan orang tua namun juga dengan saudaranya..

Saat tengah asik berbincang Jaafar keluar dari dalam rumah dengan mengenakan topi

" Pak mau kemana ?" tanya Jaabier

" Mau melihat kebun nak ,ini Daniel katanya mau jalan jalan jadi bapak aja saja dia ke kebun " kata Jaafaf menepuk bahu Daniel

"Kenapa Om ? mau ikut ?" tanya Daniel menatap Jaabier

" Tidak , aku dulu sudah sering ke sana "kata Jaabier menyesap teh yang ada ditangannya

" Yasudah kalau tidak mau ,kek ayo kek " kata Daniel berjalan lebih dulu

Jaafar hanya tersenyum dan berjalan perlahan mengikuti Daniel..

Daniel yang tinggal dikota setiap mereka pulang kedesa pasti akan mengajak kakeknya berjalan jalan keliling kampung

" Kek kenapa semua orang mengenal kakek ?" tanya Daniel yang sedari tadi memperhatikan orang saling menyapa

Jaafar tersenyum

" Itulah salah satu hal yang menyenangkan jika kita tinggal di desa Nak , namun bukan berarti tinggal dikota tidak menyenangkan " ujar Jaafar

" Haha kakek mau merayu aku agar mau tinggal di sini kan ?" tanya Daniel

" Jika kamu mau kakek pasti akan merasa senang " tersenyum tulus

" Akh tidak kek , disini sinyal susah bisa mati aku kek kalau tinggal lama lama di desa " kata Daniel masih dengan berjalan

" Memangnya sinyal bisa dimakan Daniel ?" tanya Jaafar

" Akh kek bukan begitu maksudku " kata Daniel Jaafar hanya tersenyum

Begitu sampai di kebun Daniel mengikuti apa yang dilakukan Jaafar dari mencabut rumput penganggu tanaman dan memetik beberapa buah dan sayur

" Kek apa ini cukup ?" tanya Daniel menunjukan buah yang dia petik

" Lebih banyak lagi Nak , apa perlu kakek bantu ?" tanya Jaafar

" Tidak tidak , aku akan melakukannya " kata Daniel bersemangat

Jaafar tersenyum lalu melanjutkan pekerjaanya dan sesekali melihat ke arah Daniel

Matahari semakin tinggi panas mulai menyengat tubuh Daniel, Daniel perlahan berjalan kearah Jaafar

" Kek kita pulang kek panas " keringat Daniel sudah penuh di kedua pelipisnya

" Yasudah ayo ayo nak " menepuk bahu Daniel

" Mau ke warung dulu nak , beli minum ?" tanya Jaafar menatap Daniel

" Akh tidak kek , kita langsung pulang saja " kata Daniel

Jaafar dan Daniel berjalan perlahan dengan membawa buah dan sayur yang mereka petik dari kebun..

setelah 15 menit mereka sampai dirumah

Daniel meletakan karung yang dia bawa di depan pintu dan langsung masuk ke dalam rumah

" Nek minum " kata Daniel

" Duduklah Nak , nenek ambilkan " berjalan menuju kedapur

" Panas banget " gumam Daniel mengipas wajahnya dengan tangan

" Ini minumlah " kata Yasmin memberikan air ke Daniel

" Gimana enak dari kebun ?" goda Jabier

Jaafar hanya tersenyum mendengar Jaabier dan duduk Yasmin juga membawakan minum untuk Jaafar

"Minumlah pak " kata Yasmin Jaafar tersenyum dan mengangguk

" Diamlah om , " ucap Daniel kesal Jaabier hanya terkekeh

" Kek kenapa panas sekali , dulu gak sepanas ini " tanya Daniel

" Itu hanya perasaanmu saja Daniel , dari dulu kalau siang juga panas " kata Jaafar

" Benarkah ? sepertinya panasnya berbeda kek " masih dengan tangan mengipas

" Astaga Daniel , lihat keringat ini mandilah cepat " kata Hana yang baru keluar dari kamar

" Iya Ma " berdiri dari duduknya

" Jangan jangan mandi dulu Daniel, tunggu keringat itu kering " kata Yasmin

" Akh iya Nek " kata Daniel kembali duduk

" Nak Hana , di depan pintu ada buah dan sayuran " kata Jaafar

" Oh iya pak " kata Hana kemudian berjalan ke arah pintu

"Banyak sekali " gumam Hana kemudia masuk kembali memanggil suaminya yang menonton tv

" Sayang bantu aku " kata Hana

" Apa ?" tanya Jonathan

" Sudah ikut saja " kata Hana

Jonathan hanya berdehem dan mengikuti Hana

" Bawakan ini semua ke dapur " kata Hana

Jonathan kemudian membawa karung itu ke dapur dan Yasmin sudah ada disana

" Letakan saja disini Nak " kata Yasmin

Jonathan meletakan ditempat yang ibunya inginkan

" Ada lagi bu yang mau Nathan bantu ?"

" Tidak sudah nak" kata ibu

" Yasudah bu " berjalan keluar dari dapur

" Hana tolong bawa makanannya keluar, kita makan siang sama sama " menunjuk kearah makanan

" Iya bu " kata Hana kemudian membawa keluar makanan

setelah makanan siap dan Daniel serta Jaafar selesai mandi mereka semua berkumpul dan makan siang bersama sama..

* Kesenangan bermula dari kebersamaan bersama orang-orang terdekat, terutama keluarga *

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!