Episode 3 " Kebenaran "

Jean memutuskan untuk bergabung dengan anak-anak lain dari panti asuhan itu, walaupun Jean merasa tak nyaman, dia tidak terlalu memikirkannya, karena menurut Jean, ia hanya sementara tinggal di panti asuhan itu.

Hari sudah petang, langit terlihat semakin gelap, matahari mulai beranjak menuju kearah barat digantikan bulan yang akan menerangi bumi. Jean yang berada di dalam kamarnya, mulai membersihkan kasurnya yang usang dan sudah sobek, ia juga membersihkan lemarinya, selanjutnya Jean membereskan pakaiannya, memasukannya ke dalam lemari yang terlihat seperti tak layak dipakai. Setelah Jean selesai menyelesaikan pekerjaannya, Jean merasa badannya sudah sangat lengket, karena membersihkan kamarnya yang sangat kotor, Jean masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan diri ( mandi ). Setelah Jean selesai mandi dan berganti pakaian, Jean berjalan menuju ke ruang makan di panti asuhan itu, tapi Jean tidak melihat seorang pun disana, makanan yang di atas meja makan pun hanya bisa dimakan untuk satu orang saja (1 porsi ), Jean ingin duduk dan makan di meja itu, tiba-tiba munculah seseorang dari arah dapur.

" Siapa yang menyuruhmu duduk disitu?," kata Nona Lin. Ternyata orang yang datang dari arah dapur itu adalah Nona Lin, ia menatap tajam kearah Jean, yang berani duduk di meja makan.

" Ti..tidak ada Nyonya, " jawab Jean dengan terbata, karena ketakutan di tatap oleh Nona Lin.

" Bangun dari situ, " Nona Lin menyuruh Jean untuk bangun dari tempat duduknya.

" Tapi saya ingin makan Nyonya, Saya belum makan apapun sejak tadi, " jawab Jean. Itu benar, Jean belum memakan apapun sejak pagi tadi, karena paman dan bibinya mengajaknya keluar dari pagi, sehingga Jean tak sempat sarapan.

" Lalu? apa menurutmu aku peduli?, " kata Nona Lin.

Jean tidak menjawab, ia tak tau apa yang harus ia katakan, Jean sangat lapar, tapi ia juga takut kepada Nona Lin yang menatapnya dengan tajam.

" Kenapa kau diam? pergi dari sini, dan masuk ke kamarmu. Kau tak perlu khawatir dengan perutmu itu, akan ada yang mengantar makanan ke kamarmu bersama anak-anak yang lain, " kata Nona Lin.

" Baik Nyonya, " Jawab Jean. Jean kembali ke kamarnya, Jean merasa lega karena ia masih bisa makan, walau tadi ia sempat ketakutan karena di tatap Nona Lin. Jean berpikir Nona Lin tetap baik walaupun terlihat kejam.

Orang suruhan Nona Lin masuk ke kamar anak-anak panti asuhan, untuk membagi makanan mereka. Sampailah mereka dikamar yang di tempati Jean dan anak panti lainnya, Jean merasa senang karena akhirnya ia bisa makan.

" Terima ini, makan yang banyak, karena besok kalian harus kembali bekerja, " kata orang suruhan Nona Lin kepada Jean dan anak panti yang lain.

Mereka semua mengambil makanan yang dibagi oleh orang suruhannya Nona Lin termasuk Jean, ia juga mengambil makanan itu. Saat orang suruhan Nona Lin pergi dari kamar itu, mereka semua membuka bungkusan makanan, anak panti yang lain memakannya dengan lahap, seperti orang yang sangat kelaparan dan tidak makan selama berhari-hari. Jean yang membuka makanan itu, sama sekali tidak ada nafsu untuk memakannya, bagaimana tidak? makanan yang mereka berikan, sama seperti makanan an**ng yang ia berikan kepada anjing peliharaannya semasa kedua orangtuanya masih hidup.

' Bagaimana bisa mereka memakannya dengan lahap? makanan ini sama seperti makanan rudolf ' pekik Jean di dalam hatinya.

Tapi biar bagaimanapun Jean tetap memakannya, kalau ia tidak memakannya, ia akan mati kelaparan. Jean memakannya dengan perlahan, ia enggan untuk memakannya, tetapi ia tak memiliki pilihan lain, ia sudah sangat lapar. Jean makan dengan perlahan sampai habis.

' Paling tidak aku tidak kelaparan, aku tidak tau pekerjaan apa yang akan di berikan Nyonya besok ' batin Jean.

Setelah selesai makan malam, mereka semua akhirnya tertidur, awalnya Jean merasa tak nyaman, karena kasur yang ia tempati sangat usang dan juga sudah sobek, tapi Jean tak banyak mengeluh, karena ia merasa bahwa ia hanya sementara tinggal di panti asuhan itu. Jean percaya paman dan bibinya akan kembali untuk menjemputnya, akhirnya Jean pun tertidur.

Hari sudah pagi, bulan yang indah telah berganti dengan matahari yang cerah bersinar terang. Semua anak-anak panti asuhan termasuk Jean, disuruh berbaris di halaman belakang panti asuhan. Orang suruhan Nona Lin mulai membagikan pakaian yang sudah usang, ada sobek dimana-mana, seperti pakaian para pengemis, ada juga yang diberikan tongkat dan harus berjalan dengan kaki pincang, ada yang diberikan pakaian yang cukup bagus dengan topi. Mereka semua masing-masing dibagi menjadi dua kelompok, semua anak yang berada didalam panti asuhan berjumlah 20 orang ditambah dengan Jean.

" Sekarang, gantilah pakaian kalian, setelah selesai kembali berkumpul disini, waktu kalian 10 menit dari sekarang, " kata Nona Lin.

Semua anak-anak panti asuhan, mengganti pakaian dengan cepat, termasuk Jean, walaupun ia tak mengerti apa yang sebenarnya terjadi, tetapi ia mengikuti anak panti yang lain dan mengganti pakaiannya dengan pakaian yang terlihat seperti pengemis. Semua anak-anak kembali berkumpul di halaman belakang panti asuhan.

" Bagus, kalian semua tepat waktu, kelompok pengemis disebelah kanan dan kelompok pencuri disebelah kiri, " kata Nona Lin memberi arahan.

' Apa maksudnya semua ini? ' batin Jean.

" Maaf Nyonya, apa maksud dari semua ini?, " tanya Jean, walau ia merasa gugup.

" Tentu saja menyuruh kalian semua untuk bekerja, apa kau pikir tinggal disini itu gratis?, " jawab Nona Lin.

" Tapi, aku kan cuma sementara disini, paman dan bibiku akan menjemputku, setelah mereka pulang dari luar negeri, " kata Jean.

" ha..ha..ha..ha..ha, " Nona Lin tertawa dengan keras, sebelum melanjutkan perkataannya.

" Apa kau bodoh? apa menurutmu paman dan bibimu benar-benar ke luar negeri dan menitipkanmu disini agar aku bisa menjagamu? kau terlalu naif nak, paman dan bibimu tidak sebaik itu. Biar ku katakan padamu yang sesungguhnya, kau itu di buang oleh paman dan bibimu setelah mendapatkan warisanmu yang telah kau tandatangani, " kata Nona Lin.

Bagai disambar petir, hati Jean merasa sangat sakit, ia tidak bisa mempercayai ucapan Nona Lin. Paman dan bibinya, selama ini begitu baik padanya dan tidak menyakitinya, bagaimana mungkin mereka membuangnya? Jean merasa Nona Lin hanya membohonginya. Jean tetap pada keyakinannya.

" Tidak mungkin, paman dan bibiku sangat baik padaku, mereka tidak mungkin membuangku, kau pasti membohongiku, " ucap Jean. Tapi di dalam hatinya ia merasa sakit yang menusuk.

" Kau terlalu naif nak, tidak ada untungnya jika aku membohongimu. Baiklah, terserah padamu jika kau tidak mempercayainya, kau tunggu saja sampai mereka menjemputmu, apakah ucapanku ini benar ataukah keyakinanmu yang benar, " ucap Nona Lin. Dia tidak peduli dengan pemikiran Jean, dia hanya ingin mereka semua bekerja sesuai perintahnya.

" Baiklah, seperti biasanya, kalian semua harus mengemis dan mencuri. Kalian tau kan kalau penghasilan kalian tidak mencapai target, kalian tidak akan mendapat jatah makan. Kalian semua akan kembali ke panti pada jam 5 sore, jadi kalian harus mengumpulkan uang sebanyak-banyaknya, apa kalian mengerti?, " Kata Lie orang suruhan Nona Lin.

" Mengerti, " jawab mereka serempak.

Mereka semua pergi melakukan pekerjaan mereka masing-masing, seperti biasanya.

** Hallo readers👋

semoga kalian nggak bosan ya sama ceritanya author😊

terus dukung author ya😊

jangan lupa vote dan like👍 ya readers😊

author juga terima kritik dan saran kalian, tapi menggunakan bahasa yang baik ya readers😊 jadi silahkan berkomentar😊**

Terpopuler

Comments

anggita

anggita

nona Lin.. Jean.

2022-12-05

0

lihat semua
Episodes
1 Episode 1 " Kisah Jean "
2 Episode 2 " Di tinggalkan di panti asuhan "
3 Episode 3 " Kebenaran "
4 Episode 4 " Siksaan "
5 Episode 5 " Akhir Penderitaan "
6 Episode 6 " Merasa Cemas "
7 Episode 7 " Apa yang kau inginkan dariku ? "
8 Episode 8 " Anak Angkat "
9 Episode 9 " Memulai Pelatihan "
10 Episode 10 " Balas Dendam "
11 Episode 11 " Penerus dan Calon Pewaris"
12 Episode 12 " Perpisahan "
13 Episode 13 " Dimensi Lain "
14 Episode 14 " Mencari Tahu "
15 Episode 15 " Sembuh "
16 Episode 16 " Membantu "
17 Episode 17 " Membentuk Dantian "
18 Episode 18 " Sebuah Penjelasan "
19 Episode 19 " Pohon Kehidupan "
20 Episode 20 " Air Surgawi ( Air Kehidupan )
21 Episode 21 " Mulai berkultivasi "
22 Episode 22 " Selesai berkultivasi tertutup "
23 Episode 23 " Bertengkar "
24 Episode 24 " Sudah Waktunya "
25 Episode 25 " Permintaan "
26 Episode 26 " Kebenaran "
27 Episode 27 " Meninggalkan Kediaman Jendral Li "
28 Episode 28 " Perjalanan "
29 Episode 29 " Desa Siji "
30 Episode 30 " Lamashtu "
31 Episode 31 " Perayaan "
32 Episode 32 " Melanjutkan perjalanan "
33 Episode 33 " Mencari Masalah "
34 Episode 34 " Tantangan "
35 Episode 35 " Hari Pertarungan "
36 Episode 36 " Hari Pertarungan II "
37 Episode 37 " Kemenangan Long Qiang "
38 Episode 38 " Plakat "
39 Episode 39 " Kerajaan Wang "
40 Episode 40 " Kekacauan "
41 Episode 41 "Pasar Budak "
42 Episode 42 " Kultivasi Tertutup "
43 Episode 43 " Pertemuan antar Pendekar "
44 Episode 44 " Pertemuan antar Pendekar II "
45 Episode 45 " Pertemuan antar Pendekar III "
46 Episode 46 " Aura Membunuh "
47 Episode 47 " Pemimpin Pendekar "
48 Episode 48 " Kedatangan Pendekar Golongan Hitam "
49 Episode 49 " Membantu Jendral Bai "
50 Episode 50 " Kisah Masa Lalu "
51 Episode 51 " Pedang Cahaya Bulan "
52 Episode 52 " Pedang Cahaya Bulan II "
53 Episode 53 " Mencari Pedang Cahaya Bulan "
54 Episode 54 " Bergabung "
55 Episode 55 " Berpisah "
56 Episode 56 " Festival Bulan "
57 Episode 57 " Festival Bulan II "
58 Episode 58 " Kehancuran "
59 Episode 59 " Kehancuran II "
60 Episode 60 " Semuanya Telah Selesai "
61 " Karya Baru "
Episodes

Updated 61 Episodes

1
Episode 1 " Kisah Jean "
2
Episode 2 " Di tinggalkan di panti asuhan "
3
Episode 3 " Kebenaran "
4
Episode 4 " Siksaan "
5
Episode 5 " Akhir Penderitaan "
6
Episode 6 " Merasa Cemas "
7
Episode 7 " Apa yang kau inginkan dariku ? "
8
Episode 8 " Anak Angkat "
9
Episode 9 " Memulai Pelatihan "
10
Episode 10 " Balas Dendam "
11
Episode 11 " Penerus dan Calon Pewaris"
12
Episode 12 " Perpisahan "
13
Episode 13 " Dimensi Lain "
14
Episode 14 " Mencari Tahu "
15
Episode 15 " Sembuh "
16
Episode 16 " Membantu "
17
Episode 17 " Membentuk Dantian "
18
Episode 18 " Sebuah Penjelasan "
19
Episode 19 " Pohon Kehidupan "
20
Episode 20 " Air Surgawi ( Air Kehidupan )
21
Episode 21 " Mulai berkultivasi "
22
Episode 22 " Selesai berkultivasi tertutup "
23
Episode 23 " Bertengkar "
24
Episode 24 " Sudah Waktunya "
25
Episode 25 " Permintaan "
26
Episode 26 " Kebenaran "
27
Episode 27 " Meninggalkan Kediaman Jendral Li "
28
Episode 28 " Perjalanan "
29
Episode 29 " Desa Siji "
30
Episode 30 " Lamashtu "
31
Episode 31 " Perayaan "
32
Episode 32 " Melanjutkan perjalanan "
33
Episode 33 " Mencari Masalah "
34
Episode 34 " Tantangan "
35
Episode 35 " Hari Pertarungan "
36
Episode 36 " Hari Pertarungan II "
37
Episode 37 " Kemenangan Long Qiang "
38
Episode 38 " Plakat "
39
Episode 39 " Kerajaan Wang "
40
Episode 40 " Kekacauan "
41
Episode 41 "Pasar Budak "
42
Episode 42 " Kultivasi Tertutup "
43
Episode 43 " Pertemuan antar Pendekar "
44
Episode 44 " Pertemuan antar Pendekar II "
45
Episode 45 " Pertemuan antar Pendekar III "
46
Episode 46 " Aura Membunuh "
47
Episode 47 " Pemimpin Pendekar "
48
Episode 48 " Kedatangan Pendekar Golongan Hitam "
49
Episode 49 " Membantu Jendral Bai "
50
Episode 50 " Kisah Masa Lalu "
51
Episode 51 " Pedang Cahaya Bulan "
52
Episode 52 " Pedang Cahaya Bulan II "
53
Episode 53 " Mencari Pedang Cahaya Bulan "
54
Episode 54 " Bergabung "
55
Episode 55 " Berpisah "
56
Episode 56 " Festival Bulan "
57
Episode 57 " Festival Bulan II "
58
Episode 58 " Kehancuran "
59
Episode 59 " Kehancuran II "
60
Episode 60 " Semuanya Telah Selesai "
61
" Karya Baru "

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!