Mereka bertiga melakukan perjalanan yang cukup jauh, perjalanan yang mereka tempuh sekitar 4 jam. Paman dan bibi Mo, sepertinya ingin mengirim Jean ke panti asuhan yang berada di desa yang jauh dari pusat kota.
Setelah menempuh perjalanan yang cukup jauh, akhirnya mereka sampai di salah satu panti asuhan.
Mereka turun dari mobil. Sesampai mereka di depan gerbang, salah satu pengurus dari panti asuhan itu menyambut mereka.
" Selamat datang Tuan dan Nyonya, " kata pengurus panti asuhan, sambil bersalaman dengan paman dan bibi Mo.
" Iya, " jawab paman Mo, sambil menerima salaman dari pengasuh panti asuhan itu.
" Mari silahkan masuk, " pengurus panti asuhan itu mengajak paman, bibi Mo dan Jean masuk ke dalam.
Mereka semua masuk kedalam panti asuhan, tetapi Jean duduk di ruang tamu sendirian, karena paman dan bibi Mo serta pengasuh panti asuhan pergi ke sebuah ruangan yang lain.
Saat duduk sendirian di ruang tamu, Jean tanpa sengaja melihat salah satu anak yang tinggal di panti asuhan itu.
" Hallo, " Jean menyapa anak itu, sambil tersenyum manis.
Anak yang disapa oleh Jean lari ketakutan, seakan-akan dia merasa Jean adalah orang jahat yang akan menyakitinya.
" Ada apa dengan anak itu? apa aku menakutinya?, " Jean merasa bingung dengan sikap anak yang tadi ia sapa.
#Pov Paman dan Bibi Mo
Paman dan bibi Mo serta pengasuh panti asuhan mereka sedang berbicara tentang Jean yang akan tinggal di panti asuhan tersebut.
" Aku akan meninggalkan anak itu di panti asuhan ini, " ucap Paman Mo.
" Baik Tuan, " jawab pengasuh panti asuhan.
" Kamu boleh melakukan apapun terhadap anak itu, " kata Bibi Mo.
" Saya mengerti Nyonya, Nyonya tenang saja, saya pasti akan melakukan seperti yang Nyonya katakan, " jawab pengasuh panti asuhan tersebut kepada Bibi Mo, dengan seringai jahat di wajahnya.
" Bagus, " jawab Paman dan Bibi Mo serempak.
Paman dan Bibi Mo merasa sangat senang, karena mereka akan meninggalkan Jean di panti asuhan itu, mereka tidak perlu lagi mengurus Jean anak pembawa s*al itu. Sedangkan pengasuh panti asuhan yang bernama Nona Lin itu merasa senang, karena dia dapat menambah penghasilannya dengan memaksa Jean dan para anak panti asuhan yang lainnya bekerja untuknya. Akhirnya pembicaraan mereka telah selesai, mereka keluar dari ruangan itu dan menemui Jean diruang tamu.
" Jean, ada yang ingin paman dan bibimu sampaikan, " kata paman Mo.
" Ada apa paman?, " tanya Jean.
" Begini Jean, paman dan bibimu akan berangkat ke luar negeri, paman ingin menitipkan Jean bersama Nona Lin pengasuh panti ini, karena kalau paman dan bibi pergi, tidak ada yang menjaga Jean dirumah, jadi paman dan bibimu memutuskan untuk menitipkan Jean pada Nona Lin, sampai paman dan bibi pulang dari luar negeri, paman dan bibimu juga melakukan ini agar ada yang menjaga Jean, Jean setuju kan?, " jelas paman Mo panjang lebar, memberi alasan yang masuk akal untuk Jean.
Biar bagaimanapun Jean adalah anak yang cukup cerdas, dia akan merasa ada kejanggalan jika alasan yang diberikan tidak tepat.
" Baik paman, Jean setuju, " jawab Jean, Jean merasa paman dan bibinya khawatir terhadapnya, sehingga menitipkannya kepada pengasuh panti asuhan yang bernama Nona Lin.
Setelah selesai berbincang dan menemui kesepakatan, Paman dan Bibi Mo pamit pulang.
" Tolong jaga Jean ya Nona Lin, " kata Bibi Mo.
" Tentu Nyonya, saya akan menjaga Nona Jean dengan baik, " jawab Nona Lin
" Jean jadi anak yang baik ya, Jean harus patuh pada Nona Lin, " ucap Bibi Mo kepada Jean.
" Iya bi, Jean akan jadi anak yang baik, " jawab Jean.
" Baiklah, kalau begitu kami pulang dulu ya, " pamit Paman dan Bibi Mo. Paman dan Bibi Mo, sudah masuk ke dalam mobil, dan akan segera meninggalkan panti asuhan itu.
" Iya bi, hati-hati paman, hati-hati bibi, sampai jumpa lagi, " Jean terus melambaikan tangannya kearah mobil Paman dan Bibi Mo.
" Sudah cukup perpisahannya, ayo masuk, " ucap Nona Lin, ketus.
" Baik, " jawab Jean.
Jean bersama Nona Lin masuk ke dalam panti asuhan.
" Sekarang kau akan tinggal disini, disini memiliki beberapa peraturan, dan kau harus mematuhinya, " kata Nona Lin kepada Jean.
" Baik, " jawab Jean
" Mulai sekarang, kau harus memanggilku Nyonya, kau juga harus bekerja seperti anak lainnya yang tinggal di panti asuhan ini, kalau kau tidak menuruti perintahku, akan kupastikan kau tidak akan mendapat jatah makan, apa kau mengerti?, " kata Nona Lin
" Mengerti Nyonya, " jawab Jean
" Bagus, kamarmu ada di sebelah kanan, bersama dengan anak panti yang lain, bawalah barang-barangmu kesana, " kata Nona Lin.
" Baik Nyonya, saya permisi, " jawab Jean, sopan.
Jean pergi menuju ke kamarnya yang akan ia tempati, Jean berjalan sambil melamun.
' Mengapa Nona Lin, pengasuh panti asuhan ini sangat ketus padaku? Padahal tadi dia sangat baik padaku saat datang bersama paman dan bibiku, apa aku melakukan kesalahan? tapi, sepertinya aku tidak melakukan kesalahan, aku kan baru sampai ' batin Jean.
Sebenarnya Jean tidak mengerti akan perubahan sikap Nona Lin, yang tadinya baik sekarang menjadi ketus kepadanya.
Sesampainya Jean di depan kamar yang akan ia tempati, Jean membuka pintu kamar itu dan betapa terkejutnya Jean saat melihat kondisi kamar itu.
' Apa-apaan kamar ini? ini seperti kandang, oh Tuhan, bagaimana aku bisa tinggal disini?, " pekik Jean di dalam hatinya.
Siapapun pasti tidak ingin tinggal dikamar seperti itu, kamar yang akan ditempati oleh Jean, terlihat seperti kandang, terdapat empat buah kasur yang sangat tipis dan sudah terobek, banyak kotoran di kamar itu, selimut yang digunakan juga tipis dan sangat kotor, seperti tidak di cuci selama bertahun-tahun, pakaian yang dikenakan oleh para anak-anak panti asuhan itu compang-camping seperti seorang pengemis, mereka seperti tak terurus dengan baik.
' Astaga, apa Nona Lin tidak mengurus mereka dengan baik, kenapa mereka seperti itu penampilannya?, " batin Jean.
Jean sibuk dengan pikirannya, sedangkan anak-anak yang berada di kamar itu menatapnya dengan wajah ketakutan. Jean tidak memperhatikan sikap dan raut wajah anak-anak itu dan akhirnya memutuskan untuk menyapa mereka.
" Hallo semuanya, namaku Jean, umurku 8 tahun, aku akan tinggal disini mulai sekarang, semoga kita berteman baik, " Jean memperkenalkan dirinya, dengan maksud agar mereka dapat berteman. Tapi apa yang terjadi? mereka semua malah semakin ketakutan.
Jean pun merasa bingung dan juga canggung karena tidak ada yang menanggapinya.
' Apa aku melakukan kesalahan? aku kan tidak menakut-nakuti mereka, apa yang salah sebenarnya? ' Jean benar-benar kebingungan.
** Hallo readers👋
semoga kalian suka ya novelnya😊
jangan lupa vote dan likenya👍 ya readers😊
biar author tetap semangat nulis novelnya😊
Terima kasih🙏😊**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 61 Episodes
Comments
wardiana(warr) 😎😎
yap mk jd lah pemberota dan pembangkang yg membanggakan😁😁
2022-12-18
0
xxken
disini w tau kalo misalny terlalu polos itu tidak baik😼
2021-02-26
4