3. Awas! Ada Nyamuk Betina

Inikah yang dimaksud Putri Tumbal? Mengapa ... mengapa Raja tega menumbalkan putri angkatnya? Seingat Aster dia baru dua hari diangkat menjadi Putri Kerajaan. Kenapa secepat ini Raja membuangnya?

Pangeran Ketujuh menjilat bawah telinga Aster. "Akh!" Aster merasakan sensasi dingin.

"Ssst ... ini takkan sakit kalau kau tak banyak gerak," ingatnya yang diangguki oleh Aster.

Pangeran Ketujuh menancapkan taring ke leher perempuan dalam dekapnya, tepat di bawah telinga. Cairan manis mengalir dari mulut membasahi kerongkongan. Sangat segar dan manis, semanis madu. Tidak salah ia membawa perwakilan jiwa aster.

Selang satu menit, Pangeran Ketujuh menjauhkan wajahnya. Ia tersenyum sambil mengusap jejak merah di sudut bibir. "Apakah sakit?"

Aster menggeleng heran. Tangannya pun meraba leher. Sedikit perih, bisa ia bayangkan lubang bekas gigitan terpampang mengerikan.

"Jangan disentuh. Itu bisa menyebabkan infeksi luka. Sebaiknya pakai ini ke mana pun kau pergi." Pangeran Ketujuh melepas syal hitam miliknya, lalu mengalungkannya di leher Aster agar bekas gigitan tertutup sempurna.

"Terima kasih. Boleh saya minta sesuatu?" tanya Aster dengan logat sopan santun. Kalimatnya masih saja kaku. Ia tidak biasa bicara formal, bahkan dengan guru sekali pun.

"Tidak!"

"Bagaimanapun saya adalah seorang putri bangsawan! Setidaknya kabulkan permintaan saya kali ini sebagai bentuk penghargaan."

"Baru kali ini aku mendengar seseorang dengan bangganya menjadi bangsawan. Baiklah, sebutkan permintaanmu." Raut muka pangeran tidak senang. Aster berpikir dalam kegemingan. Menjadi bangsawan bisa mempunyai banyak hal. Istana megah, makanan mewah, lantas apa yang dipermasalahkan?

"Saya ingin Sari dikirim ke sini."

"Ada banyak 'sari' dari tempatmu berasal. Katakan sari mana yang kau inginkan?"

"Ada banyak? Bukannya Sari adalah nama pelayan yang menemani saya selama ini?" Astaga, jadi sari adalah sebutan pelayan di tempatnya tinggal.

"Kita baru bertemu dua jam yang lalu dan kau datang sendirian di pertemuan antar bangsawan tadi pagi."

"Saya ... saya tidak tahu tentang pertemuan."

"Baiklah, nanti malam pelayan pribadimu akan datang ke sini."

Aster mendongak. "Benarkah? Terima kasih, Pangeran!" Aster reflek memeluk lengan Pangeran Ketujuh, meski sekilas. Karena setelahnya, perempuan bermata bulat tersebut memakan menu dengan sangat lahap. Tiba-tiba merasa lapar, tentu saja. Darahnya habis dihisap.

Matahari berganti bulan. Sesuai perkataan Pangeran Ketujuh, Sari datang menghampiri Aster yang tengah berdiri memandang langit.

"Salam, Tuan Putri!" Sari mengangkat gaun lusuh dan agak menunduk.

Aster berlari memeluknya. "Akhirnya kau datang! Aku butuh penjelasan, kemari." Di luar angin berembus sangat dingin, jadi Aster membawanya masuk ke kamar.

"Penjelasan apa, Tuan Putri?" tanya Sari bingung.

"Jelaskan, kenapa aku bisa ada di sini?"

"Itu ... saat pemilihan Putri Tumbal, semua kakak dan adik Anda menolak. Lalu, saat tiba giliran nama Tuan Putri disebutkan ... Anda diam saja, sehingga Pangeran Ketujuh setuju membawa Anda kemari."

"Aku tidak mungkin diam saja! Tidak mungkin aku mengajukan diri bukan?"

"Ah! Saat itu Tuan Putri tertidur sambil mendengkur halus, menurut Sari ... Anda tidak punya kesempatan untuk menolak. Pangeran langsung membopong Tuan Putri karena takut mengganggu tidur Anda yang sangat nyenyak."

"Berani-beraninya dia membawaku saat tidur! Ini namanya penculikan terang-terangan. Kalau aku bangun dari awal, sudah pasti akan kutolak panggilan itu."

"Apa yang akan Anda lakukan sekarang, Tuan Putri?"

"Tidak ada. Aku hanya penasaran kenapa Pangeran Ketujuh menghisap darahku. Apakah dia vampir?"

Sari menautkan kedua alis. "Tuan Putri, saya tidak mengerti apa yang Anda katakan. Pangeran Ketujuh adalah perwakilan dari Aedes Aygepti."

Mata Aster melebar. "Nyamuk demam berdarah? Maksudmu ... aku akan terkena penyakit mematikan itu?" tanya Aster sambil menguncang bahu Sari.

Pemilik sanggulan rambut meringis kesakitan. "Tuan Putri, mohon lepaskan saya."

Aster menghentikan aksinya, beralih menggigit ujung kuku. Matilah ia kali ini karena membiarkan makhluk penghisap darah menyesap lehernya.

"Anda tenang saja, Tuan Putri. Perwakilan kali ini mengangkat seorang laki-laki."

Aster menoleh. "Memangnya kenapa kalau laki-laki? Tetap saja dia itu serangga penyebar virus! Aku bisa mati kalau di sini terus-menerus. Aku harus pergi."

Sari mencekal tangan Aster, membuat langkah gadis bermata bulat terhenti. "Jangan menyentuhku!"

Sari menunduk dan melepas tangannya. "Maaf, Tuan Putri. Mohon Anda jangan gegabah. Ini sudah menjadi takdir Kerajaan Plantae, yaitu menyediakan makanan bagi Kerajaan Animalia meskipun harus dengan menumbalkan semua perwakilan jiwa," jelasnya panjang lebar.

"Dari awal kau selalu mengatakan perwakilan jiwa, perwakilan jiwa. Kau pikir aku paham apa yang kau bicarakan? Tidak!" Aster meninggikan suara.

Pintu kamar berderit memunculkan kepala cantik berusaha mengintip apa yang terjadi. "Siapa di sana?" tanya Aster akibat cahaya lilin yang temaram.

Langkah sepatu menggema di ruangan yang lumayan besar ini. Sari melihat sosok wanita berambut hitam sebahu mendekat, ia segera mengambil jalan di depan Aster.

"Kenapa kau menghalangi pandanganku?" Itu benar. Sari lebih tinggi dari tubuhnya.

"Tuan Putri, ini adalah orang yang harus Anda hindari. Saya akan melindungi Anda." Sari merentangkan tangan, Aster yang berada di belakang punggungnya hanya dapat merasa bingung.

"Hehe, Putri Tumbal ini pecundang," ujar perempuan itu sambil menutup mulutnya dengan ketiga jari ramping. Dia bersandar pada tembok dekat pintu yang kini menutup.

Dada Aster naik turun mendengar dirinya disebut pecundang. Aster paling benci akan kata itu. Bahkan ia tak sudi untuk mengucapnya dalam hati. Ia pun menunjukkan batang hidung menghadapi perempuan sok angkuh tersebut. Sekarang jarak mereka tak lebih dari setengah meter. Dengan tinggi tak seberapa, membuat Aster mendongak tak lupa mengeluarkan tatapan tajam.

Kedua tangan memegang pinggang. "Apa lo bilang! Lo itu cewek yang kagak tau sopan santun! Maksud lo apa main nyelonong ke kamar gue tanpa ketuk?"

"Hehe, ternyata Putri Tumbal ini memang unik seperti yang Pangeran Aedes katakan." Ia menggenggam ujung jari Aster yang tadi menusuk-nusuk dadanya. "Dengar, aku adalah Putri Ketujuh dari Istana Apung. Siapa yang butuh izin dari siapa."

Putri Aedes atau Putri Ketujuh menyeringai lebar. Mata Aster terbelalak. Perempuan ini mempunyai taring yang sama dengan Pangeran Ketujuh. Semakin terlihat runcing tatkala memberikan senyum miring. "Kau ...?"

"Aku ingin makan malam." Putri Ketujuh menjulurkan lidah, ingin menjilat punggung tangan Aster. Namun, hal itu dicegah oleh Sari dengan menubrukkan tubuhnya ke tubuh Aster dari samping.

Pinggul Aster membentur sisi ranjang, membuatnya terkapar di lantai, meringis ngilu sambil meremat perut kiri bagian bawah. "Sssh, Kenapa gue yang dirojokkin? Bambank banget sih, lo!" protesnya kesal. Aster susah payah bangkit.

Rautnya menjadi khawatir. Sari berada di kurungan kedua lengan Putri Ketujuh. "Ternyata pelayan rendahan yang sangat berani." Sari menunduk takut merasakan jari berkuku tajam mengelus dagunya. "Hehe, tetapi sama pecundangnya dengan si Tuan Putri."

Bibir Aster mengerucut, menatap tak suka ke arah punggung Putri Ketujuh. "Terima kasih atas pujianmu, Putri Aedes. Bisa lepaskan dia sekarang? Status Anda terlalu tinggi untuk bermain-main bersama pelayan bukan?"

Putri Ketujuh menoleh sebatas menampakkan pipi dan lirikan maut melalui ekor matanya. "Hehe, aku lebih suka bermain-main dengan Putri Tumbal. Berani sekali kau menyebut namaku secara langsung!" Matanya berubah merah.

Aster melipat tangan di depan dada seolah tak gentar, tapi bertahan singkat. Tak lama, perempuan bermata sipit berjalan santai ke arahnya disertai tatapan mirip predator, membuat nyali mangsanya menciut.

Sari di belakang Putri Ketujuh juga tak bisa berbuat apa-apa. Ia hanya bisa memandang tuan putrinya dengan mimik muka cemas, bahkan pelipisnya berkeringat.

"Tuan Putri, tolong hati-hati! Gigitan Putri Ketujuh membawa virus yang baru saja Anda katakan."

Demam berdarah yang itu, pasti DBD!

Terpopuler

Comments

Waduh DBD😦

2023-06-23

0

lihat semua
Episodes
1 1. Menjadi Nona Mimpi
2 2. Jangan Gigit Saya, Pangeran
3 3. Awas! Ada Nyamuk Betina
4 4. Kesedihan Putri Aedes
5 5. Ada Kris Juga?
6 6. Didatangi Tiga Ekor Nyamuk
7 7. Matanya Aster Mau Dicongkel
8 8. Aroma yang Menggoda
9 9. Aster Galau Belum Makan
10 10. Tertangkap Pangeran Bermuka Dua
11 11. Akhirnya Jadi Putri Tumbal
12 12. Aster Bertemu dengan Ibunya
13 13. Pangeran Ketiga Semakin Glow Up
14 14. Dipanggil Pak Steven (Kelinci Percobaan)
15 15. Peringatan dan Kesepakatan
16 16. Kucingnya Minta Dicukur
17 17. Sebuah Nama, Hadiah Perpisahan
18 18. Kasihan Neneknya
19 19. Akhirnya Kris Muncul
20 20. Kakak Kelima yang Baik
21 21. Kalung Ajaib
22 22. Rupanya Pangeran Kelima Berusia ...
23 23. Aster Tidak Bisa Melihat
24 24. Cycy Imut, Tapi Kakaknya Posesif Akut
25 25. Menerima Misi dari Pak Steven
26 26. Pelatihan Tingkat Awal
27 27. Masih Pelatihan
28 28. Bunga Pertama
29 29. Tamu Tak Diundang (Pangeran Pertama)
30 30. Jangan Makan dengan Mulutmu
31 31. Nyamuk di Kamar Mandi
32 32. Ingatan Roh Aster
33 33. Pelayan Kesayangan Menghilang
34 34. Satu Gigitan Pertama untuk Pangeran
35 35. Aster Mau Pergi
36 36. Buka Mulut, A ...!
37 37. Kegabutan Pangeran Pertama
38 38. Salah Kamar
39 39. Ditusuk Beneran
40 40. Anda Bisa Menyentuh Kaki Saya
41 41. Diam-Diam Perhatian
42 42. Kembali ke Dunia Nyata?
43 43. Digigit (Lagi)
44 44. Vanessa Setia Kawan
45 45. Akhirnya ....
46 46. Kasihan Dilupakan _T
47 47. Istana Apung
48 48. Bersin Terus Sampai Mesir
49 49. Serangan Pertama
50 50. Tekanan Roh Jahat
51 51. Adik Kembar Muncul
52 52. Jangan Meniru Adikku
53 53. Poor, Aster!
54 54. Tidak Semudah itu, Ferguso :v
55 55. Kekuatan Baru Aster
56 56. Kita Saudara Kembar
57 57. Aneh Kalau Terlalu Mudah
58 58. Stupid Is Stupid, It's Fine!
59 59. Kematian Kris
60 60. Bait Syair Keempat
61 61. Dijemput Yey!
62 62. Kegagalan Adalah Keberhasilan
63 63. Gubuk Warga
64 64. Malaria Bukan DBD
65 65. Pangeranmu Lapar!
66 66. Sekilas Mimpi Nyata
67 67. Mission Uncompleted
Episodes

Updated 67 Episodes

1
1. Menjadi Nona Mimpi
2
2. Jangan Gigit Saya, Pangeran
3
3. Awas! Ada Nyamuk Betina
4
4. Kesedihan Putri Aedes
5
5. Ada Kris Juga?
6
6. Didatangi Tiga Ekor Nyamuk
7
7. Matanya Aster Mau Dicongkel
8
8. Aroma yang Menggoda
9
9. Aster Galau Belum Makan
10
10. Tertangkap Pangeran Bermuka Dua
11
11. Akhirnya Jadi Putri Tumbal
12
12. Aster Bertemu dengan Ibunya
13
13. Pangeran Ketiga Semakin Glow Up
14
14. Dipanggil Pak Steven (Kelinci Percobaan)
15
15. Peringatan dan Kesepakatan
16
16. Kucingnya Minta Dicukur
17
17. Sebuah Nama, Hadiah Perpisahan
18
18. Kasihan Neneknya
19
19. Akhirnya Kris Muncul
20
20. Kakak Kelima yang Baik
21
21. Kalung Ajaib
22
22. Rupanya Pangeran Kelima Berusia ...
23
23. Aster Tidak Bisa Melihat
24
24. Cycy Imut, Tapi Kakaknya Posesif Akut
25
25. Menerima Misi dari Pak Steven
26
26. Pelatihan Tingkat Awal
27
27. Masih Pelatihan
28
28. Bunga Pertama
29
29. Tamu Tak Diundang (Pangeran Pertama)
30
30. Jangan Makan dengan Mulutmu
31
31. Nyamuk di Kamar Mandi
32
32. Ingatan Roh Aster
33
33. Pelayan Kesayangan Menghilang
34
34. Satu Gigitan Pertama untuk Pangeran
35
35. Aster Mau Pergi
36
36. Buka Mulut, A ...!
37
37. Kegabutan Pangeran Pertama
38
38. Salah Kamar
39
39. Ditusuk Beneran
40
40. Anda Bisa Menyentuh Kaki Saya
41
41. Diam-Diam Perhatian
42
42. Kembali ke Dunia Nyata?
43
43. Digigit (Lagi)
44
44. Vanessa Setia Kawan
45
45. Akhirnya ....
46
46. Kasihan Dilupakan _T
47
47. Istana Apung
48
48. Bersin Terus Sampai Mesir
49
49. Serangan Pertama
50
50. Tekanan Roh Jahat
51
51. Adik Kembar Muncul
52
52. Jangan Meniru Adikku
53
53. Poor, Aster!
54
54. Tidak Semudah itu, Ferguso :v
55
55. Kekuatan Baru Aster
56
56. Kita Saudara Kembar
57
57. Aneh Kalau Terlalu Mudah
58
58. Stupid Is Stupid, It's Fine!
59
59. Kematian Kris
60
60. Bait Syair Keempat
61
61. Dijemput Yey!
62
62. Kegagalan Adalah Keberhasilan
63
63. Gubuk Warga
64
64. Malaria Bukan DBD
65
65. Pangeranmu Lapar!
66
66. Sekilas Mimpi Nyata
67
67. Mission Uncompleted

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!