Sore ini Ziva berangkat menuju restaurant mewah yang tidak jauh dari tempat tinggalnya hanya membutuhkan waktu lima belas menit sudah sampai di sana.
"Makasih ya pak" Memberi ongkos sesuai yang tertera pada argo di taksi itu.
Masuk ke dalam restaurant yang tidak terlalu rame jika sudah menjelang sore dan akan kembali rame malam menjelang.
Di jam seperti itu para karyawan sama di beri waktu istirahat.
"Pada capek ya?" Sapa Ziva pada karyawan di sana yang lagi duduk bersantai di ruangan istirahat yang sudah di sediakan.
"Iya capek banget siang tadi lebih rame dari siang biasanya" Salah satu di antara mereka yang menjawab.
"Udah lanjut istirahat Iva mau ke depan dulu" meninggalkan mereka semua, di depan hanya beberapa orang saja yang ada di sana.
Sebelum itu Ziva masuk ke dalam sebuah ruangan yang hanya orang tertentu yang boleh masuk kesana.
Setelah selesai Ziva keluar dan duduk di salah satu kursi sambil memainkan hp dan memantau Zio dari jauh.
Tidak lama setelah itu hp Ziva berdering di lihatnya orang yang tadi di fikirkan menelpon.
Hallo, kamu apa kabar?.
Suara Ziva terdengar senang saat sambungan telpon itu terhubung dengan orang di seberang sana.
Aku baik baik saja, kamu apa kabar Va?.
Suara itu terdengar tercekat jika sudah mulai bicara sama Ziva, entah menyapa jika sudah mendengar suara Ziva ingin rasanya dia pulang saat itu juga.
Iva baik baik saja, kamu kapan pulang? Iva sangat rindu kamu.
Sejak pertama kali dia meninggalkan negara ini sampai sekarang belum pernah kembali, cuma Ziva yang sesekali suka datang kesana.
Dalam waktu dekat ini aku akan pulang, ngak sabar ya mau bertemu aku?.
Goda dia dengan percaya dirinya.
Iya udah ngak sabar bertemu kamu ingin memukul mu juga.
Bagaimana bisa dia bicara tenang sekarang padahal tadi bunyi suara dia masih sedikit tegang.
Kalau begitu aku ngak mau pulang.
Maka dengan berat hati Iva harus katakan kebenarannya.
Ziva memutuskan sambungan telpon itu secara sepihak.
Ingin mengasih pelajaran sama dia yang sampai sekarang selalu memberi harapan palsu.
Janji akan pulang dalam waktu dekat tapi sampai sekarang tidak tau waktu itu kapan
"Menyebalkan sekali dia, kalau ngak sayang bakal Iva bikin dia ngak bisa pulang sekalian.
Kamu tau aku sangat merindukan mu tapi kenapa kamu masih enggan buat balik lagi.
Kamu tau dia aku bisa saja membawa kembali dengan mudah tapi aku ngak mau memaksa" Ziva melihat sebuah foto di galeri hpnya bersama seseorang tersenyum bahagia.
Foto lama penuh kenangan itu masih tersimpan rapi dalam pinsel serta ingatan Ziva.
Sampai kapan pun Ziva tidak akan pernah bisa marah atau benci sama orang itu.
"Mba" Seseorang yang baru masuk ke dalam restaurant itu memanggil pelayan tapi karena semua lagi istirahat maka Ziva yang menghampiri.
"Iya masnya mau pesan apa?" Ziva datang membawa buku menu lalu menyerahan pada orang itu.
"Saya mau ini, ini dan ini tapi di bungkus ya" Pinta orang itu setelah menunjuk pesanan dia yang minta di bungkus.
"Iya tunggu sebentar mas ya" Meninggalkan meja itu menuju dapur mengasih tau pada koki buat memasakkan pesanan tadi.
Tidak perlu waktu lama pesanan itu sudah siap dan di antar Ziva lagi pada yang pesan.
"Ini mas pesanannya dan semoga sesuai selera masnya" Sopan Ziva meletakan pesanan itu di atas meja orang tersebut.
"Mba karyawan baru ya? maaf bukan lancang tapi saya baru sekali melihat mba di sini" Penasaran sama Ziva yang melayani dia karena dia pelanggan sana jadi sudah tau wajah wajah pelayan sana.
"Iya saya baru di sini mas, kalau gitu saya permisi dulu" Pergi dari sana tidak mau lebih lama lagi bicara pada pelanggan takut salah atau tidak nyaman.
"Kalau pelayan kok baju nya beda ya atau karena masih baru mungkin makanya belum dapat seragam" Membayar makanan itu lalu masuk mobil melajukan ke rumahnya.
"Tapi dia cukup cantik juga ya tapi kenapa mau jadi pelayan restaurant ya? kan bisa cari pekerjaan yang lebih bagus lagi.
Sudah lah buat apa memikirkan orang yang tidak penting" Orang itu adalah Zefan yang sempat bertemu sama Zio tadi siang tapi dia tidak tau kalau Zio siang tadi juga bersama Ziva.
"Dia lagi apa sekarang ya? coba aku telpon dulu" Menghubungi orang yang berbeda negara sama dia yang sudah jarang pulang lagi setelah putua asa mencari seseorang yang sampai sekarang belum tau kabarnya.
Hallo kapan lo pulang? sampai kapan akan terus seperti ini.
Mungkin dia sudah tidak ada lagi di dunia ini jadi stop berhenti menyiksa diri seperti ini.
Cerca Zefan saat sambungan itu terhubung tanpa memberi kesempatan orang itu berucap satu kata walau hanya sekedar kata halo.
Kalau menghubungi ku hanya untuk membahas itu lagi maka jawaban itu masih sama.
Gue akan berhenti mencarinya sampai berita dia gue dengar sendiri, kalau meninggal jelas dimana kuburannya, kalau sakit tau dimana dia di rawat dan kalau pindah tau dimana alamatnya.
Bukan tanpa alasan dia melakukan semua itu, rasa bersalah dalam dirinya sampai sekarang masih terasa.
Rasa bersalah yang sampai sekarang terus menghantui setiap langkah kaki dan hembusan nafas.
Tapi sampai kapan hah? sampai kapan ini akan terus berlanjut? hidup bukan terus jalan di tempat atau memikirkan satu hal saja.
Mungkin dia sudah melupakan mu dan dapat pengganti dan ingat dia pergi karena mu jadi kecil kemungkinan mendapatkan maaf dia.
Jadi pulang lah nanti sama sama kita cari lagi dia.
Mematikan sepihak saat usaha dia membujuk kembali abang belum membuahkan hasil lagi.
Entah dengan cara apa lagi supaya abangnya mau di suruh pulang.
Belum lagi perselisihan di antara abangnya dengan sang mama belum selesai juga hingga banyak alasan buat dia terus bertahan di sana.
"Siapa perempuan itu yang bisa membuat abang terpuruk begitu dalam seperti ini.
Begitu kuatkah persona dia? atau ada ke istimewaan lain yang di miliki.
Tapi kemana harus di cari lagi ini bukan baru lagi sudah lebih tiga tahun tapi belum ada hasil juga" Sudah lama Zefan ikut membantu abangnya mencari seseorang yang sulit buat di temukan.
Belum lagi masalah dengan sang mama yang terus menjodohkan mereka dengan anak temannya yang menurut dia cocok di jadikan calon menantu idaman.
"Apa yang harus aku lakukan sekarang? hah nasib kita sama bang selalu di jodohkan dengan orang yang sama sekali tidak kita kenal"
"Dia lagi apa ya sekarang? besok aku harus kesana lagi siapa tau bertemu lagi"***
\=\=\=\=\=
Tbc.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 146 Episodes
Comments