"Uncle siapa tampan? ingat jangan bicara sama sembarangan orang kalau tidak kenal dan juga jangan tatap mata orang itu saat bicara." Mozi Zio tidak ingin anak tampannya itu asal bicara sama orang asing, di zaman sekarang tidak semua orang tampak baik di luar akan baik juga dari dalam.
"No mozi uncle itu baik dan dia bilang Zio tampan, kan emang udah jelas Zio tampan sejak lahir untung uncle itu matanya masih normal." Heh ada ada saja Zio ini, mana ada juga seperti itu.
Pastinya setiap orang yang melihat Zio akan langsung bilang tampan sebab pada kenyataannya memang sangat tampan dan jika dewasa nanti maka bersiaplah buat jadi rebutan para gadis gadis.
"Iya Zionya mozi memang tampan dan mozi beruntung mempunyai Zio dalam hidup mozi." Mengusap pelan rambut Zio, nah kalau mozinya yang memegang kepala pasti Zio akan diam saja.
Dalam setiap usapan tangan mozi menyalurkan rasa kasih sayang.
Mozi yang di maksud Zio adalah Zivala yaitu mama muda yang masih berusia 23 tahun, jika untuk ukuran perempuan masih di kategorika muda jika harus memiliki anak.
Tapi bagi Ziva itu tidak masalah sama sekali, bukannya anak adalah suatu anugrah dari Tuhan yang harus di terima.
"Karena makannya sudah habis sekarang kita pilih, Zio harus istirahat baru boleh main sama teman teman." Dirumah Ziva juga menyiapkan berbagai macam arena bermain buat Zio dan temannya.
Maka jarang atau hampir tidak pernah Zio keluar pagar utama kalah tanpa Ziva.
Semua keburukan Zio sudah Ziva penuhi maka tidak pernah sekali pun Zio mengeluh bosan dan juga Ziva membebaskan siapa saja baut bermain bersama di rumahnya asal jangan membawa Zio keluar area rumah.
"Iya mozi Zio juga udah ngantuk." Sambil menguap menutup mulut, inilah kebiasaan Zio jika sudah makan banyak apa lagi makanan kesukaan maka dia akan mudah cepat ngantuk dan akan tertidur sebelum sampai rumah.
"Ya udah sini mozi gendong aja ya." Jika sudah ngantuk berat Zio tidak menolak buat di gendong.
Belum juga masuk mobil Zio sudah tertidur dalam dekapan Ziva.
"Kasihan kamu Zio dari lahir sampai sekarang harus tinggal sama mozi saja." Melajukan mobil menuju rumah mewah dengan pengawalan ketat di setiap sudut.
Ziva menempatkan penjagaan di rumahnya dua puluh empat jam tidak ada hentinya yang memiliki jam kerja tertentu secara bergantian serta off dua kali dalam satu bulan secara bergantian juga.
Hampir semua orang yang bekerja sama Ziva selalu bertahan lama dan betah.
Kalau ada pun yang meminta keluar dari sana sudah punya alasan kuat karena bagi mereka akan sulit mendapatkan majikan seperti Ziva.
"Tidur yang nyenyak tampan." Sampai rumah Ziva mengangkat Zio masuk ke dalam kamarnya yang terletak di sebelah kamar Ziva sendiri.
Sejak tahun terakhir ini Zio sudah meminta pisah kamar walah masih kecil tapi Ziva mengizinkan dan memilihkan kamar yang terletak di sebelah supaya bisa memantau Zio kapan saja.
\=\=
Di sebuah gedung pencakar langit, laki laki tampan itu baru sampai di kantornya setelah membeli makanan tadi.
Pekerjaan dia hari ini sungguh menguras tenaga dan sedikit terobati saat bertemu Zio.
"Siapa anak kecil tadi, kenapa wajahnya tidak asing sama sekali. Apa cuma perasaan ku saja, sudah lah lebih baik aku selesaikan dulu pekerjaan ini baru selesai ini cari tau lagi." Laki laki itu adalah Zefan yang tadi bertemu Zio di kedai kakek kaca mata.
Ah kadang Zio suka sekali memberi nama asal yang penting dia mudah ingat.
Pernah saat pertama kali satpam rumah Ziva baru mulai kerja karena malas mengingat nama satpam itu lalu memberi nama pak kumis karena memiliki kumis yang tebal.
"Zio Zio Zio, nama yang bagus dan cocok buat wajah tampannya dan anehnya tidak mau di bilang tampan padahal memang tampan." Sedang bekerja saja fikiran Zefan tertuju pada Zio kecil yang menggemaskan itu.
Ingin rasanya Zefan bertemu lagi sama Zio dan bicara lebih lama lagi.
"Aku juga penasaran sama kedua orang tuanya kenapa bisa sampai memiliki anak setampan Zio.
Pasti orang tuanya tidak kalah tampan dan cantik juga."Kini fokus Zefan terbagi sudah antara Zio dan pekerjaan.
Sebegitu kuatkah pesona yang di miliki Zio hingga mampu memecah konstrasi Zefan.
Jika begini rasanya Zefan tidak ingin menunggu lebih lama lagi buat mencari tau siapa sebenarnya Zio.
" Hallo tolong cari tau tentang anak bernama Zio yang aku temui di tempat membeli makanan tadi."Zefan menyuruh orang andalannya mencari tau tentang Zio.
"Sebentar lagi aku akan tau tentang Zio, tunggu Zio kita akan bertemu lagi." Menyeringai tercetak di wajah tampan Zefan.
Laki laki berusia 29 tahun ini sampai sekarang belum memiliki istri, bagi seorang pria umur segitu sudah bisa di bilang dalam kategori mapan dan juga sudah pas buat membina rumah tangga.
Entah apa alasannya sampai sekarang dia masih memilih buat melajang saja atau memang belum menemukan yang pas saja.
Mencari mendamping hidup di masa kini sangat sulit apa lagi yang tulus tanpa pandang harta atau kedudukan.
"Apa apaan ini kenapa orang ku tidak bisa mendapatkan informasi detail mengenai Zio, siapa sebenarnya anak ini sampai info dia saja sangat tertutup. Menarik." Ada rasa sedikit marah saat apa yang di inginkan tidak terpenuhi seluruhnya.
"Zio anak manis suatu hari nanti kita akan bertemu lagi." Tidak akan menyerah buat mendapatkan informasi Zio, sekali saja sudah terusik maka selamanya Zefan punya cara buat mendekati.
\=\=
Satu jam lebih lamanya Zio tidur akhirnya anak tampan itu bangun juga dari tidur siangnya.
Sudah jadi ke biasaan Zio setelah bangun tidur orang pertama yang di cari yaitu Ziva karena jika tidak melihat Ziva dalam waktu lima menit saat bangun tidur maka semua orang akan di buat susah.
"Mozi mana bi?." Langsung ke dapur menanyakan dimana mozinya itu.
Baginya setiap membuka mata maka yang harus di lihat adalah mozi.
"Mozi Zio lagi taman belakang!." Gemas melihat anak kecil itu dan jangan lupa selalu bisa menghargai orang yang lebih besar.
"Makasih bi."Langsung berlari ke taman belakang setelah tau dimana mozinya berada.
Segitu sayang nya atau takut terjadi sesuatu sama mozinya.
Sungguh anak yang manis maka wajar bagi setiap orang yang melihat akan tertarik tapi sayang dia sulit tertarik pada orang baru.
" Hey tampan nya mozi sudah bangun hhmm? mandi dulu sana baru main, tuh liat temannya sudah pada datang!."Ziva lagi menanam bunga di taman belakang sambil menunggu Zio bangun tidur.
Tadinya Ziva mau pergi tapi karena Zio lagi tidur makanya di undur dulu sebab tanpa Ziva ketika Zio bangun maka semua orang akan kena imbas, di salahkan Zio kenapa membiarkan mozinya pergi.
"Yess mozi." Berlari masuk ke dalam kamar buat mandi.
Ziva geleng geleng kepala melihat tingkah Zio yang menggemaskan itu, bagaimana Ziva tidak memberikan apa yang Zio mau setiap apa yang di lakukan Zio selalu membuat Ziva bangga.
"Anak itu seperti anak kecil saja! eh aku ngomong apa sih kan memang masih kecil." Terkekeh sendiri sama ucapan yang di lontarkan.
Ziva memilih masuk ke dalam juga ingin membersihkan diri, keinginan buat pergi tadi baru sekarang bisa terlaksana.
Selesai mandi dan beberes Ziva menghampiri Zio yang lagi asik main.
"Zio mozi pergi dulu ya hati hati di rumah ok tampan! janji mozi hanya sebentar." Mengusap sayang kepala Zio kecil.
"Mozi hati hati jangan sampai terluka kalau tidak mozi ngak boleh keluar lagi." Lah masih kecil saja sudah bisa menasehati orang besar pake acara mengancam lagi.
"Mozi janji tampan." menyodorkan jari kelingking sebagai bentuk tanda janji mereka berdua.
"Bye tampan." Berjalan keluar Germany utama kali ini Ziva menggunakan taksi buat bepergian hanya sama Zio akan menggunakan mobil.
Ziva pergi ke sebuah tempat dimana tidak banyak orang yang akan mengetahui itu.
Tapi tempat itu bukan tempat sepi juga hanya sebuah restaurant mewah yang masuknya hanya para orang penting saja.
"Sampai kapan akan terus seperti ini, kapan dia akan kembali? kenapa betah sekali di sana?." Sejak hari itu Ziva hanya berdua saja sama Zio.
"Aku kangen kamu!." Lirih Ziva yang masih berada dalam taksi itu yang akan membawa Ziva ke tempat tujuan. ***
\=\=\=\=\=
Tbc.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 146 Episodes
Comments
wookie1510
bahasanya susah di mengertiii,, 😥😥,,,,
2021-07-12
0
Wiek Soen
sedikit tahu
2021-02-24
0
Arjun Rafa
jangan2 zio anak KK-nya zefan
2021-02-03
0