Nada yang masih terdiam di ruang tamu, tak beranjak sedikitpun dari duduk nya. ia mengamati sudut demi sudut rumah Elvin sambil mengenang masa lalu bersama kedua orang tuanya. drrtt drrtt. . . dering ponsel Nada pun berbunyi, ia segera merogoh tas nya dan mengambil ponsel yang masih berdering. ya, ternyata yang menelfon Nada adalah Lena yang tak lain adalah bibi nya.
Lena menanyakan keberadaan Nada, karena hari mulai gelap Nada belum kunjung pulang juga, ia menanyakan Nada bukan semata-mata karena khawatir melainkan tidak ada stok bahan makanan yang tersisa untuk makan malam dan menyuruh Nada untuk segera pulang dan belanja ke supermarket. Ketika Nada sedang mengobrol di telfon dengan tak sengaja Cassie yang berada di belakang Nada mendengar sebagian percakapan Nada dengan bibi nya.
"apa kamu akan segera pulang?" tanya Cassie yang menghampiri Nada.
"iya Bu, bibi aku barusan telfon dia sangat mencemaskan ku karena hampir malam belum juga pulang" jawab Nada.
"ahh.. baiklah, sebenarnya masih ada banyak hal yang mau aku ceritain sama kamu, tapi ya sudahlah besok kita bertemu lagi" ucap Cassie yang memasang ekspresi memelas.
"bu Cassie lucu ya, menggemaskan betapa beruntung nya pak Elvin memiliki istri seperti ibu, udah cantik, baik, ramah, murah senyum lagi" ucap Nada memuji Cassie.
"kamu ini, terlalu banyak memuji tau gak" saut Cassie.
"yaudah kalau gitu aku pamit dulu bu" ucap Nada yang berdiri dari duduk nya dan berpamitan pada Cassie.
"tunggu.. siapa mengizinkan kamu pulang sendiri?" ucap Cassie yang menahan langkah Nada.
"maksud ibu?"
"aku akan menyuruh Elvin buat nganterin kamu, tunggulah sebentar" ucap Cassie yang kemudian pergi menemui Elvin yang masih berada dalam kamarnya.
Seketika ucapan Cassie membuat Nada bingung dan semakin tak mengerti dengan ada yang ada di pikiran Cassie. ya, bagaimana tidak, seorang istri menyuruh suami nya mengantarkan wanita lain, cukup aneh bukan? karena tidak .aku merepotkan Elvin, Nada memutuskan untuk pergi dari rumah itu sebelum Cassie dan Elvin datang, ia berjalan menuju sebuah halte bus dengan jarak yang lumayan jauh dari rumah itu.
Sementara itu di dalam rumah, setelah Cassie membujuk Elvin dengan berbagai cara untuk mengantarkan Nada akhirnya Elvin menyetujui permintaan istrinya itu. mereka berjalan menuju ruang tamu secara bersamaan, namun tak ada seorang pun di ruang tamu, ya, Nada telah melarikan diri menuju halte. Cassie segera menyuruh suami nya untuk mengejar Nada yang kemungkinan belum jauh dari rumah nya, dan dengan paksaan Elvin pun segera mengambil kunci mobil nya dan segera pergi menyusul Nada untuk mengantarnya pulang.
"ck, apa yang ada di pikiran nya? kenapa dia terus memaksa aku untuk mengantar wanita lain pulang? apa dia sudah tidak waras?" gumam Elvin sembari menyalakan mobil nya.
Cassie yang mengantarkan Elvin ke depan rumah, tersenyum senang dan melambaikan tangannya ketika Elvin telah berada di dalam mobil nya dan hendak melesat pergi. Elvin menelusuri sepanjang jalan, sambil melihat kiri kanan jalanan untuk mencari Nada hingga akhirnya ia sampai di sebuah halte bus dan melihat Nada yang sedang terduduk sendiri menunggu bus datang. Elvin segera memarkirkan mobilnya tepat di depan Nada dan menurunkan kaca mobil nya.
Nada pun melihat ke arah mobil itu dan tercengang ketika melihat Elvin yang berada di dalam mobil tersebut. "gawat, kok pak Elvin bisa sampai disini sih" ucap Nada dalam batin nya.
"masuklah" ucap Elvin.
"gak usah pak, makasih bus nya sebentar lagi datang" saut Nada yang masih duduk.
karena tak mau menunggu lebih lama, akhirnya Elvin membuka pintu mobil nya dan turun menghampiri Nada, tanpa basa basi Elvin menarik tangan Nada dan mengantarnya masuk kedalam mobil. Nada hanya terdiam tanpa memberontak karena ia tak ingin ada kesalahpahaman orang-orang yang melintas dan melihat mereka. ia pun masuk mobil dan duduk di sebelah Elvin.
Tak ada percakapan selama perjalanan, suasana yang hening menyelimuti dingin nya malam, hanya terdengar suara gemuruh kendaraan yang berlalu lalang, hingga setengah perjalan telah berlalu, Nada pun menyuruh Elvin untuk menghentikan mobilnya tepat di sebuah supermarket. Elvin hanya menuruti apa yang di katakan Nada, ia memarkirkan mobilnya di depan sebuah supermarket. Nada bergegas keluar dari mobil Elvin dan segera masuk.
"aku tunggu disini" ucap Elvin yang tiba-tiba menghentikan langkah kaki Nada.
"pak Elvin pulang aja, gak papa aku bisa naik bus" saut Nada sambil membalikkan badannya.
"istriku menyuruh mengantarkan mu sampai rumah, bukan sampai sini" ucap Elvin.
"aish. ."
Nada pun bergegas masuk kedalam supermarket tersebut dan mengambil beberapa bahan makanan untuk stok beberapa hari kedepan. Setelah selesai membayar belanjaan Nada bergegas keluar dan benar saja mobil Elvin masih terparkir menunggu Nada. "kenapa Bu Cassie menyuruh nya mengantarkan aku sih, kan jadi gak enak sama pak Elvin" gerutu Nada yang berjalan menuju mobil Elvin dengan menenteng beberapa kantong belanjaan.
"untuk apa kamu belanja sebanyak itu?" tanya Elvin.
"untuk stok beberapa hari kedepan" jawab Nada.
Cukup puas dengan jawaban Nada, Elvin kembali menyalakan mobil nya dan melanjutkan perjalanan menuju rumah Nada.
"dimana rumah mu?"
"untuk apa bapak bertanya?"
"kalau aku gak menanyakan alamat rumah mu, gimana caranya aku aku mengantarkan kamu?"
"ahh iya .. haha. . . alamat nya di jln.xx no 12" jawab Nada sambil tertawa kecil.
"kenapa aku terlihat bodoh seperti ini" ucap Nada dalam batinnya sambil mengerutkan kedua alisnya.
Tak lama kemudian akhirnya mereka pun sampai di depan rumah Lena, Nada bergegas turun dan berterimakasih pada Elvin yang telah mengantarkan nya pulang. saat Elvin akan memutar balikkan mobil nya ia mendengar teriakkan dari dalam rumah Lena yang sedang membentak Nada. Elvin terdiam sejenak, ia berfikir untuk turun dan masuk kedalam rumah tersebut, saat Elvin melangkahkan kaki nya dan sampai di sebuah gerbang ia melihat Nada yang sedang di marahi oleh bibi dan anak nya, yang tak lain adalah Lena dan Pricilla.
Melihat kejadian itu, Elvin langsung masuk dan menghampiri mereka, betapa kaget nya Lena dan Cilla ketika melihat Elvin datang ke rumah nya.
"ada apa ini?" tanya Elvin yang berdiri di belakang Nada.
"pak Elvin? kenapa bapak belum pulang?" tanya Nada yang seolah-olah semua nya baik-baik saja.
"apa mereka bukan keluarga kamu, sampai mereka memperlakukan kamu seperti itu?" tanya balik Elvin pada Nada.
Belum sempat Nada menjawab, Lena terlebih dulu menjawab pertanyaan yang di lontarkan Elvin. "maaf tuan, mungkin anda hanya salah faham, kita gak bermaksud memarahi Nada, tapi kita cuma khawatir karena gak biasanya dia pulang malam" ucap Lena dengan sebuah alasan.
"saya gak ingin melihat karyawan saya di perlakukan semena-mena, sekalipun itu dengan keluarganya sendiri" ucap Elvin yang kemudian pergi meninggalkan rumah itu.
***
Bersambung. . .
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 84 Episodes
Comments
Asri Perwati
nada tulang punggung dan kerja sebagai OG gajinya pasti ga kan gede ko bs nguliahin adiknya terus belanja az ke supermarket kan aga sedikit ganjil...
2021-08-12
0
Joice Malara
dasar benalu
2021-08-02
0
Sͨυͪɦͣυᷡ ǪḺǝͷḡ✨𝒜⃟ᴺᴮE𝆯⃟🚀HIAT
buang ajah tu bibiknya nada Ama anknya ke laut Thor yg dalam gak balik balik haha gumush deh
2021-07-26
0