Bab 4

Setelah selesai dengan beberapa perawatan dan sebuah riasan make up di wajahnya, Nada berjalan menghampiri Cassie yang tengah duduk santai di ruang tunggu dengan sebuah majalah di kedua tangan nya. tak tak tak . . .suara hentakan langkah kaki membuat Cassie menoleh ke arah tersebut dan di lihat nya Nada yang telah rapi dengan rambut yang terurai dan polesan make up yang tak terlalu tebal membuat Nada memancarkan aura keanggunannya.

"waw, apa kamu beneran Nada? yang tadi bersamaku?" tanya Cassie menggoda Nada.

"aish . . apa aku terlihat jelek?" tanya Nada kembali pada Cassie karena melihat tingkah anehnya.

"ehh enggak, bukan gitu maksud aku justru kamu terlihat pangling sampai aku aja gak percaya itu kamu" jelas Cassie.

"ibu terlalu memuji, tapi makasih juga sih atas pujian nya hehe" saut Nada sambil cengengesan.

Setelah selesai dari salon, Cassie dan Nada pun segera kembali ke perusahaan Elvin dengan menggunakan sebuah taksi. Hanya memerlukan waktu beberapa menit mereka pun sampai di sebuah perusahaan. Dengan tanpa rasa malu Cassie menggandeng Nada masuk ke dalam perusahaan itu dan kembali menuju ke ruangan Elvin. Selama berjalan menuju ruangan Elvin, Nada dan Cassie menjadi pusat perhatian semua karyawan yang ada disana, bagaimana tidak Cassie yang merupakan seorang model terkenal, berjalan bersamaan dengan seorang office girl tanpa rasa malu layaknya seorang sahabat.

"Nada. . . ini benaran kamu?" panggil seseorang yang tak lain adalah Raka.

Nada pun menoleh ke arah sumber suara, dan nampaklah Raka yang berdiri tepat di belakang Nada. Raka bergegas mengambil langkah nya menghampiri mereka berdua.

"kamu? wahh kenapa bisa sangat cantik seperti ini?" tanya Raka yang terpesona dengan penampilan baru Nada.

"aku yang merubah dia, kenapa?" saut Cassie.

"gak papa Bu, Nada terlihat pangling, dan terimakasih telah merubah Nada"ucap Raka.

" kenapa jadi kamu yang berterimakasih?"

"karena impian aku untuk melihat Nada seperti ini tercapai berkat ibu hehe" saut Raka sambil cengengesan.

"hiss, pak Raka apaan sih malu tau" ucap Nada.

"kenapa malu? kamu cantik Nad, semoga kamu tetap seperti ini"

"udah pasti karena mulai sekarang dia asisten pribadi saya" saut Cassie menyauti ucapan Raka.

Cassie pun mengajak Nada untuk segera pergi meninggalkan Raka dan masuk ke dalam ruangan Elvin.

"semudah itukah kamu mendapatkan jabatan baru Nad, tapi gak papa sih bagus juga kamu jadi asisten nya Bu Cassie" gumam Raka yang masih menatap punggung Nada sampai akhirnya tak terlihat karena telah masuk kedalam ruangan Elvin. Setelah memasuki ruangan, Elvin yang sedang duduk membelakangi pintu segera memutarkan kursinya untuk melihat siapa yang datang.

Dan setelah Elvin berbalik ia melihat sesosok wanita yang selalu di cintai dan si sayangi nya yang tak lain adalah Cassie. "kamu darimana? kenapa pergi gak bilang?" tanya Elvin pada Cassie.

"aku hanya pergi sebentar, lagian gimana mau bilang kamu kan lagi meeting" jawab Cassie.

"oh iya aku butuh penilaian dari kamu" sambung Cassie.

"penilaian apa?" tanya Elvin yang penasaran dengan apa yang kali ini di lakukan istrinya.

Cassie menepuk kedua tangannya dengan dua kali tepukan memberikan kode pada Nada untuk segera menemuinya dan juga Elvin. Nada pun melangkah dengan secara perlahan dan penuh dengan keanggunan keluar dari balik lemari buku yang sedikit menutup meja Elvin.

"taraaa. . gimana, bagus kan?" tanya Cassie melebarkan kedua tangan nya.

"hm. . lumayan" jawab Elvin dengan singkat.

"kok lumayan sih? aku menyuruh kamu untuk menilainya" ucap Cassie.

"9 dari 10, udah gak usah tanya lagi"

"baiklah kalau gitu, Nada sebelum pulang kamu ikut ke rumah oke?" ucap Cassie.

"baik Bu, kalau gitu saya permisi dulu" ucap Nada sambil membungkukkan badannya.

Sebelum Nada berhasil melangkahkan kakinya, Cassie kembali menarik tangan Nada dan menyuruhnya untuk tetap tinggal di samping nya. "diamlah disini, aku gak mengizinkan kamu pergi selangkah pun dari samping aku" ucap Cassie yang kali ini terlihat serius. Nada yang hanya sebagai asisten nya hanya menurut dengan apa yang di katakan Cassie.

Sementara dengan Elvin hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah aneh istrinya yang bersikap tak biasanya. Beberapa pertanyaan muncul di pikiran Elvin namun tak bisa ia tanyakan karena takut membuat istrinya tersinggung. Tak lama kemudian mereka pulang menuju rumah Elvin, entah apa yang di rencanakan Cassie sampai harus mengajak Nada untuk ikut ke rumah nya.

skip. . .

Mereka pun sampai di sebuah rumah mewah berwarna putih dengan nuansa alam beberapa pohon dan taman kecil di halaman rumah nya. "waw. . Aku seperti kembali ke masa lalu" gumam Nada ketika turun dari mobil Elvin dan melihat pemandangan rumah tersebut. Elvin dan Cassie berjalan bergandengan dengan penuh keromantisan, sementara itu Nada masih terdiam melongo mengingat masalalu nya. Merasa tidak terdengar suara langkah kaki yang mengikutinya Cassie pun menoleh ke belakang dan melihat Nada yang masih diam mematung di halaman rumah.

"kamu masuk aja duluan" ucap Cassie pada Calvin dan melepaskan gandengannya.

Cassie kembali menghampiri Nada yang masih berada diluar rumah. "Nada, kenapa masih bengong disini? ayo masuk" ucap Cassie menarik tangan Nada dan mengajaknya masuk.

"ahh.. iya bu" ucap Nada yang mengikuti langkah Cassie.

"duduklah, gak usah terlalu canggung aku mau kedekatan kita seperti seorang teman" ucap Cassie.

Nada hanya tersenyum dan mengangguk kecil, menjawab ucapan dari Cassie yang kemudian pergi meninggalkannya di ruang tamu. "gimana caranya aku menganggap nya teman? jelas-jelas kita majikan dan bawahan" gumam Nada dalam hati.

Sementara itu, di sebuah kamar yang cukup luas Elvin duduk di sebuah sofa di kamarnya yang masih memikirkan tingkah laku istrinya yang sedikit aneh dan berlebihan pada orang yang baru di kenalnya. "ceklek.". terdengar suara pintu yang terbuka dan langkah kaki seseorang menghampiri Elvin.

"ada apa dengan mu? kau terlihat aneh hari ini" ucap Cassie yang duduk di sebelah Elvin.

"harusnya aku yang bertanya seperti itu, kamu yang aneh kenapa tiba-tiba bisa percaya dan begitu akrab dengan Nada?" ucap Elvin membalikkan pertanyaan Cassie.

"aku cuma menginginkan seorang teman, apa itu salah? dan aku menyukainya kita sangat cocok untuk menjadi seorang teman" jelas Cassie pada suaminya.

"tapi kamu belum begitu mengenalnya, gimana kalau ternyata dia bukan orang baik?" tanya Elvin kembali.

"feeling aku gak pernah salah, percayalah dan akan aku buktikan kalau Nada benar-benar orang yang baik" jawab Cassie menegaskan sekali lagi.

"ya, feeling kamu selalu benar, maaf karena aku telah mempunyai pikiran yang negatif" ucap Elvin dengan penuh kelembutan yang kemudian mengecup kening Cassie.

Seketika senyum Cassie melebar setelah mendengar ucapan suami nya. Namun tidak sampai disitu, walau Elvin percaya, ia selalu mengawasi nada ketika berada di dekat istrinya. karena Cassie adalah orang benar-benar ia cintai setelah ibu nya.

***

Bersambung. . .

Terpopuler

Comments

Mbah Edhok

Mbah Edhok

penasaran mauny apa bu bos. gak mungkin mndadak dekat krn nggak ada sejarah klikny. 🧐

2021-03-15

0

🍆Rania||JFF🐊Rh's😎

🍆Rania||JFF🐊Rh's😎

dah mampir ya?semangat

2021-01-10

1

Alucard

Alucard

lanjut

2021-01-10

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!