BAB 5

Tak lama Bela dan Genova sudah sampai di gedung apartement Genova. Bela memarkirkan mobil nya di parkiran bawah tanah. Genova keluar dari mobil nya lalu berjalan keluar dari parkiran mobil Bela pun mengikuti Genova yang berjalan sangat cepat karena langkah nya yang lebar.

Kini Genova sudah berada di depan pintu apartemen nya. Genova menekan tombol sandi nya dan pintu apartemen Genova sudah mulai terbuka.

"Elo nggak usah ikut gue. Itu apar temen elo" Ucap Genova ke Bela menunjuk pintu yang berada di depan apartemen nya.

Bela pun menuruti perintah dari Genova. Genova sudah masuk ke dalam apartemen nya.

Bela lupa untuk menanyakan kode apartemen nya dia mencoba mengetuk pintu apartemen Genova namun tidak ada balasan. Dia mengingat Genova saat memencet kode apartemen nya.

Bela mencoba memencet dan ternyata benar pintu apartemen Genova sudah terbuka. Bela masuk dan memanggil Genova.

"Pak. Pak Genova" Panggil Bela

prang suara gelas pecah yang terjatuh ke lantai.

Bela mencari ke sumber suara. Bela melihat Genova yang sedang minum alkohol di kamar nya. Bela menghampiri Genova dan merampas botol minuman dari tangan Genova.

"Apa yang elo lakuin? Kembalikan" Perintah Genova

"Saya nggak akan memberikan nya ke anda" Jawab Bela.

"Apa sih mau elo. Hidup gue sudah hancur elo nggak usah menambah kehancuran gue" Teriak Genova yang kini sedikit mabuk

Genova menitihkan air matanya. Dia merasa sangat sedih saat ini. Bela yang merasa kasihan pada Genova pun menaruh botol minuman Genova ke atas meja lalu menghampiri Genova lagi yang kini terduduk di lantai kamar nya.

Bela meraih kepala Genova dan mulai memeluk nya. Dalam pelukan Bela Genova menangis. Dia mengeluarkan apa yang dia rasakan saat ini.

" Menangis lah jika anda ingin menangis luap kan semua rasa sesak yang anda pendam selama ini. Saya akan selalu ada di samping anda.Mulai sekarang jangan pernah memendam nya sendiri. Saya akan mendengar apa pun keluh kesah anda" Ucap Bela yang masih memeluk Genova.

Genova yang mendengar ucapan Bela pun semakin mempererat pelukan nya. Dia menangis hingga puas dalam peluka Bela. Bela masih setia dengan pelukan nya ke pada Genova.

Genova sudah mulai tenang sekarang. Bela mengajak Genova untuk duduk di sofa. Genova sudah duduk di sofa. Bela kembali ke dapur dan mencari air putih di sana. Setelah mengambil air putih dia kembali lagi ke kamar Genova.

" Minum dulu. biar lebih tenang" Ucap Bela menyerahkan air putih ke Genova.

"Apa anda punya masalah?" Tanya Bela

Genova hanya diam tanpa menjawab pertanyaan dari Bela.

"Kalau anda belum ingin bercerita pada saya tidak apa apa. Apa anda ingin istirahat?" Tanya Bela

"Gue ingin elo di sini dulu temani gue" Pinta Genova.

" Iya saya akan menemani anda di sini" Ucap Bela

"Bel. Apa elo tau gue saat ini sangat sedih. Hari ini adalah peringatan kematian mamah gue" Ucap Genova

"Apa anda dekat dengan mamah anda?" Tanya Bela

"Iya gue dekat banget sama mamah. Tapi 2 tahun lalu mamah pergi ninggalin gue. Dia sakit sudah lama tapi sia menyembunyikan sakit nya dari gue dan papah" Ucap Genova

"Setelah kepergian mamah. Papah semakin sibuk dengan pekerjaan nya. Dia tidak pernah pulang ke rumah. maka dari itu gue lebih milih tinggal di apartemen " Ucap Genova

"Apa anda minum tadi karena masalah ini?" Tanya Bela

" Iya gue mau sedikit melupakan apa yang gue rasa saat ini" Ucap Genova yang tertunduk karena menahan sedih dalam hatinya.

" Anda salah kalau melampiaskan nya ke minuman. Itu akan membuat tubuh anda rusak" Ucap Bela

Genova hanya diam karena apa yang di ucap kan Bela adalah benar.

"Apa anda tau kalau saya yatim piyatu?" Tanya Bela

" Maksud elo? Orang tua elo sudah meninggal?" Tanya Genova yang terkejut dengan pernyataan Bela

" Iya kedua orang tua saya meninggal dalam kecelakaan. Saya saat itu sudah lulus SMA. Saya juga sangat kehilangan mereka. Tapi saya punya sahabat yang selalu menemani saya. Awal nya saya juga sudah terjerumus ke dalam minuman keras" Ucap Bela

"Elo juga minum?" Tanya Genova tidak percaya

"Iya. Suatu hari saya sangat mabuk dan pingsan. saya harus di larikan ke rumah sakit karena kebanyakan minum" Ucap Bela yang tersenyum mengingat tingkah nya waktu itu.

"Di rumah sakit saya bertemu dengan seseorang yang mampu merubah saya dan sahabat saya menjadi lebih baik" Ucap Bela

"Apa anda ingi mencobanya? Saya yakin itu akan mampu melampiaska amarah kesedihan bahkan sakit hati pun bisa" Ucap Bela yang tersenyum ke arah Genova

"Apa elo yakin?" Tanya Genova

"Yakin banget malahan" Jawab Bela yakin

"Ok gue akan coba"Ucap Genova

"Ayuk" Ajak Bela

"Kemana?" Tanya Genova

"Katanya mau mencobanya. ya ayok" Ajak Bela. Bela menarik tangan Genova lalu mengajak Genova ke sebuah lapangan yang berada di sekitar apartement Genova

"Ngapain ke sini?" Tanya Genova

"Latihan lah" Jawab Bela

Bela tiba tiba menyerang Genova yang belum siap.

" Elo gila kenapa elo nyerang gue?" Tanya Genova yang tersungkur ke rerumputan di lapangan tersebut.

"Ya ini emang caranya untuk melampiaskan semuanya. Tapi harus cari lawan yang sepadan" Ucap Bela

"Ayo bangun" Pinta Bela

"Elo yakin mau latihan pakai hils gitu?" Tanya Genova

"Nggak papa aku sudah biasa kok" Ucap Bela.

Lagi lagi Bela menyerang Genova yang baru saja bangun dari jatuh nya. Namun kali ini Genova bisa menangkis serangan Bela.

Bela menendang Genova namun Genova bisa menghindar dari tendangan Bela.

"Jangan menghindar dan menangkis saja. lawan balik" Ucap Bela

Dengan senyum yang licik Genova menyerang Bela namun bukan Bela yang kena pukulan Genova. Tapi Genova lah yang terkena pukulan Bela tepat di sudut bibir nya.

Genova lagi lagi tersungkur dan ada darah di sudut bibir nya. Bela tampak panik melihat Genova yang terjatuh.

Bela menghampiri Genova. Bela juga melihat bibir Genova yang berdarah.

" Maaf maafkan saya. Saya nggak bermaksud menyakiti anda" Ucap Bela yang meras bersalah

Bukan jawaban yang di dapat kan oleh Bela. Genova meraih tengkuk Bela lalu mencium bibir Bela dengan lembut dan semakin dalam.

"Apa yang anda lakukan?" Teriak Bela setelah Genova melepas ciuman nya.

"Gue cium elo lah. emang elo nggak tau?" Goda Genova

"Anda mencuri ciuman pertama saya" Ucap Bela yang marah

"Jadi ini ciuman pertama elo?" Tanya Genova yang mentertawakan Bela.

Bela semakin marah dengan Genova yang mentertawakan nya dan juga mengambil ciuman pertama nya.

Bela berjalan meninggalkan Genova yang masih mentertawakan dirinya.

"Gue yang mengambil ciuman pertama elo dan gue juga yang akan menerima ciuman terahir elo" Teriak Genova pada Bela

Bela terhenti langkah nya karena ucapan Genova. Bela membalikkan Badan nya dan menatap tajam ke arah Genova.

"Jangan berharap lebih" Teriak Bela.

Mendengar jawaban Bela. Genova beranjak dari duduk nya lalu mengejar Bela yang kini masuk ke dalam gedumg apartement nya.

# jangan lupa lika vote dan komen ya kak

# selamat membaca

# terima kasih banyak

😊😊😊🙏🙏🙏

Terpopuler

Comments

ema yuliana

ema yuliana

gw yg ambil ciuman pertama elo dan gw juga yg ambil ciuman trakhir elo...hmm

2021-06-18

3

lihat semua
Episodes
Episodes

Updated 105 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!